Anda di halaman 1dari 25

PROGRES REPORT SIKLUS 1

A. JENIS USAHA
Jenis usaha yang kami lakukan adalah Industri Rumahan (Home Industry). Kami
memproduksi puding dan kripik. Semua produk yang kami buat adalah berbahan dasar
bunga turi. Selain itu jenis usaha lain yang kami lakukan adalah usaha dagang. Dimana kami
adalah reseller untuk produk minuman secang. Produk minuman secang ini kami pasok dari
hasil Home Industry ibu-ibu PKK yang berada di dekat lokasi produksi kami. Langkah ini
kami ambil dengan tujuan untuk mambantu dan mendukung pemberdayaan masyarakat yang
ada disekitar lokasi produksi kami.

B. LOKASI DAN WAKTU USAHA


1. Lokasi Usaha
Untuk lokasi tempat produksi kami berada di Jl. Manukan Krido VI Blok 5E no. 12
Tandes, Surabaya yaitu di salah satu rumah anggota kelompok kami.

2. Alasan Pemilihan Lokasi


Kami memilih lokasi ini karena ketersediaan peralatan untuk melakukan produksi.
Selain itu, lokasi tempat kami berproduksi dekat dengan tempat pembelian bahan baku.
Tidak ada batasan waktu karena tempat produksi kami terletak di rumah salaha satu
anggota kami.

3. Waktu Produksi, Penjualan (hari, jam)


Kami memproduksi pada waktu malam hari. Hal ini dikarenakan pada saat pagi sampai
sore hari kami kuliah. Selain itu, hal ini kami lakukan dengan tujuan agar pada saat
kami jual pada saat esok harinya, masih fresh.
Untuk penjualannya, kami lakukan disela-sela waktu senggang kuliah. Pada siklus
pertama ini kami lakukan penjualan pada hari rabu, 19 November 2014 14.30. Kami
melakukan penjualan di sekitar lingkungan Fakultas Ekonomi dan alhamdulillah terjual
semua.
C. JENIS PRODUK
Produk yang kami hasilkan berupa puding bunga turi dan kripik bunga turi. Keunggulan dari
produk kami adalah sebagai berikut:
1. Harga jual produk yang terjangkau oleh semua kalangan.
2. Produk higienis.
3. Bahan baku berasal dari bunga turi.
4. Bahan baku yang digunakan unik.
5. Tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam produksi.
6. Inovasi rasa yang berbeda dengan produk sejenis lainnya.
7. Dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik.

Inovasi – inovasi yang kami lakukan antara lain :


1. Rasa
a. Rasa yang berbeda karena kami menggunakan bunga turi yang baru dipetik.
b. Toping yang digunakan beraneka ragam.
2. Kemasan produk
Kami menggunakan kemasan produk yang menarik.
3. Penjualan
Kami menggunakan sistem direct selling dalam penjualan produk kami.

Produk lain yang kami jual adalah minuman secang. Keunggulan Produk minuman secang:
a. Dapat menghangatkan tubuh
b. Memiliki rasa yang khas yaitu secang dan jahe.
c. Tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam produksi.
d. Dikemas sedemikian rupa agar mudah pada saat dikonsumsi.

D. VOLUME PENJUALAN
1. Jumlah Produk yang Dipasarkan
Jumlah produk yang kami pasarkan adalah sebagai berikut:
Dalam sekali produksi, kami menghasilkan:
Puding Katurai : 18 Cup
Kripik Katurai : 37 Buah
Selain itu, untuk menambah pendapatan, kami juga memasarkan produk lain yaitu:
Secang : 7 Botol

2. Jumlah Penjualan Tiap Produk/Barang yang Kami Pasarkan


Dari jumlah produk yang pasarkan, untuk siklus pertama ini, kami mampu menjual
semua produk inti kami dan produk sampingan kami, yaitu:
Puding Katurai : 18 Cup
Kripik Katurai : 37 Buah
Secang : 7 Botol

3. Jelaskan Strategi Pemasarannya


Dalam usaha ini, kami menerapkan direct selling untuk strategi pemasarannya. Strategi
direct selling merupakan strategi pemasaran dengan cara menemui kastemes secara
langsung. Dalam strategi ini, kami menemui kastemer secara langsung untuk
menawarkan dan menjelaskan keunggulan-keunggulan dari produk kami.

4. Jelaskan Tipe Customer


a. Konsumen Tipe Pendiam
Konsumen tipe ini biasanya tidak banyak bicara. Jika tidak mendapatkan pancingan
dari lawan bicaranya maka mereka tidak akan berbicara. Less talk more action,
mungkin itulah semboyan konsumen tipe ini.
b. Konsumen Tipe Cerewet
Meski tidak memancingnya Konsumen tipe ini sangat aktif bicara. Bahkan tidak
jarang mereka terlihat mengenal dan dekat dengan kami. Mereka sangat mudah
diajak berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan mereka
juga berlebihan, tapi itulah tipe konsumen cerewet.
c. Konsumen Tipe Arogan
Arogan merupakan salah satu tipe konsumen yang sulit menerima pendapat orang
lain dan selalu menganggap pendapatnyalah yang paling benar. Konsumen arogan
merasa tahu segala hal, termasuk produk kami sekalipun. Dan dalam
menghadapinya, kami harus sabar dan tidak boleh tersinggung sama sekali.
d. Konsumen Tipe Sombong
Tipe sombong dimaknai sebagai seseorang yang terlalu bangga dengan dirinya dan
suka banyak berbicara dan sering kali memamerkan kemampuannya dan apa yang
dimiliki. Padahal yang dikatakan mereka belum tentu benar. Bagi penjual, tipe
seperti ini adalah konsumen yang paling mudah dipengaruhi.
e. Konsumen Tipe Hemat
Orang hemat adalah orang yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan
memanfaatkan setiap hal yang akan dibelinya. Konsumen ini memang harus
memperhitungkan seberapa besar manfaat yang akan diperoleh jika membeli sesuatu.
Namun, tipe hemat cenderung berlebihan. Mereka sangat detail dan tidak akan
melewatkan satu pun perhitungannya.
f. Konsumen Tipe Pembanding
Tipe pembanding adalah konsumen yang sangat paham akan produk yang Anda
tawarkan. Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai produk Anda bahkan
produk kompetitor, jika kami tidak benar-benar mempelajari produk. Untuk itu kami
harus menguasai produk sendiri dan produk pesaing dalam menghadapi konsumen
bertipe pembanding.
E. ANALISIS SITUASIONAL
1. Faktor-faktor yang mendukung kegiatan usaha
a. Ketersediaan transportasi
b. Ketersediaan tempat untuk berproduksi
c. Sistem promosi yang baik
d. Sistem penjualan dan pemasaran yang baik
e. Kerja keras, kerja sama serta gotong royong antar semua anggota (Team Work)

2. Faktor-faktor yang menghambat kegiatan usaha


a. Keterbatasan waktu untuk menjalankan usaha
b. Keterbatasan modal
c. Banyak kompetitor yang menjual di tempat yang sama

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


a. Ketersediaan bahan baku
b. Ketersediaan peralatan produksi
c. Ketersediaan tenaga kerja
d. Ketersediaan waktu untuk memproduksi
e. Ketahanan untuk bahan baku

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penjualan


a. Kegiatan promosi
b. Wilayah penjualan
c. Pelayanan yang diberikan pada pelanggan
d. Produk dan harga yang ditawarkan
F. BIAYA OPERASIONAL
Biaya untuk Produksi Puding Katurai
BBB : Bunga turi 250 gram Rp 2.500,-
BTKL : 20 cup @ Rp 350,- Rp 6.000,-
BOP :
Susu 2 @ Rp 1.500,- Rp 3.000,-
Nangka Rp 2.750,-
Agar-agar 2 @ Rp 2.500,- Rp 5.000,-
Gula 200 gr Rp 2.100,-
Selasih Rp 500,-
Cup 18 @ Rp 700,- Rp 12.600,-
Sendok 18 @ Rp 30,- Rp 540,-
LPG Rp 2.500,-
Air 2,5 liter Rp 400,-
Listrik Rp 500,-
Sewa peralatan Rp 2.500,-

Jumlah BOP Rp 32.390,-


Jumlah biaya produksi Rp 40.890,-
HPP / unit : Rp 40.890,- : 18 = Rp 2.272,-

Biaya untuk Produksi Kripik Katurai


BBB : bunga turi 250 gram Rp 2.500,-
BTKL Rp 875,-
BOP Rp 5.000,-
Jumlah biaya produksi Rp 8.375,-
HPP per unit = Rp 8.375,- : 37 = Rp 226

Biaya untuk Pembelian Secang


Pembelian : 7 botol @ Rp 3.000,- = Rp 21.000,-
HPP per unit = Rp 21.000,- : 7 = Rp 3.000,-

Biaya Penjualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran = 25 Cup @ Rp 400,- Rp 6.000,-
G. LAPORAN LABA RUGI
KATURAI
Laporan Laba Rugi
SIKLUS 1
Penjualan
Puding Katuri 18 Cup @ Rp 3.000,- Rp 54.000,-
Kripik Katuri 37 Buah @ Rp 300,- Rp 11.100,-
Secang 7 Botol @ Rp 5.000,00 Rp 35.000,-
Jumlah Penjualan Rp 100.100,-
Harga Pokok Penjualan:
HPP Puding Katurai Rp 40.890,-
HPP Kripik Katurai Rp 8.375,-
HPP Secang Rp 21.000,-
Jumlah Harga Pokok Penjualan Rp 70.265,-
Laba Kotor Rp 29.835,-
Biaya Penjualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran Rp 6.000,-
Jumlah Biaya Penjualan Rp 14.500,-
Laba Bersih Rp 15.335,-

H. PROGRAM/RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN


Rencana yang akan kami lakukan untuk siklus selanjutnya adalah menambah jumlah
produksi pudding dan menghentikan produksi keripik katurai. Alasan kami tidak
memproduksi kembali keripik tersebut karena faktor belum adanya kemasan dan kurangnya
ketahanan keripik tersebut sehingga kerenyahannya tidak bertahan lama. Selain itu, kami
juga akan menghentikan sementara penjualan minuman secang dikarenakan produksi secang
dari home indusrty PKK berhenti. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menambah
jumlah produksi dari pudding Katurai. Selain itu kami juga berencana untuk melakukan
kerjasama dengan teman kami dari universitas lain untuk melakukan penjualan dan
pemasaran produk kami. Ini adalah salah satu strategi penjualan kami. Selain itu, ini adalah
salah satu langkah kami untuk memperluas daerah pemasaran kami. Untuk menambah nilai
jual, maka kami juga akan membuat label untuk produk kami.
I. SUMBER DAYA MANUSIA
a. Peran Tiap Individu Dalam Kelompok
Dalam hal ini, setiap Anggota kelompok melaksanakan jobsdisk masing-masing.
Dalam struktur organisasi usaha ini, kami menggunakan sistem gotong royong.
Berikut ini jobsdisk dari setiap anggota menurut struktur organisasi yang diterapkan
dalam usaha kami:
1. Pimpinan (Irwan Adimas Ganda Saputra)
Dalam bisnis ini peran pemimpin adalah menjadi manajer untuk mengawasi
jalannya kegiatan operasional secara keseluruhan dari mulai kegiatan produksi,
pemasalan dan keuangan. Selain itu pemimpin juga sebagai penanggung jawab.
2. Kepala Departermen Produksi (Deniar Ilma Wibowo)
Tugas dari kepala departemen produksi adalah membuat perencanaan yang
berkaitan dengan kegiatan produksi mulai dari kebutuhan bahan baku hingga
berapa banyak yang akan diproduksi, selain itu, kepala departemen juga bertugas
untuk mengatur jalannya kegiatan operasional produksi.
3. Kepala Departemen Keuangan (Fenty Putri Meida)
Tugas dari kepala departemen keuangan adalah membuat perencanaan keuangan
untuk kegiatan operasional usaha mulai dari produksi hingga pemasaran. Selain
itu tugas dari kepala departemen keuangan adalah menyusun laporan keuangan
dan mengatur sistem penggajian.
4. Kepala Depertemen Pemasaran (Nugraha Tri Sukma P.)
Tugas dari kepala departemen pemasaran adalah membuat perencanaan tentang
berapa banyak produk yang akan dijual, menentukan stategi pemasaran dan
sebagai pengawas jalannya kegiatan pemasaran.
5. Staf Departemen Produksi (Wiki Mandranitiya)
Tugas dari staf departemen produksi adalah membantu kepala departemen
produksi dalam kegiatan produksi.
6. Staf Depertemen Pemasaran (Yuanika Anggun Siti Nurjanah)
Tugas dari staf departemen pemasaran adalah membantu kepala departemen
pemasaran dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
Selain itu, semua anggota juga berperan sebagai marketing untuk pemasaran produk
kami serta pada kegiatan produksi. Sehingga tercipta suatu kerjasama dan
kekompakan diantara anggota kami.

b. Pengalaman baru yang anda peroleh dalam menjalankan kegiatan usaha anda
(tiap individu)
Irwan Adimas Ganda Saputra:
Pengalaman yang saya dapatkan dari kegiatan ini adalah melalui jobsdisk yang saya
dapatkan, maka saya dapat belajar untuk mengendalikan atau menghendel teman-
teman anggota kelompok kami. Selain itu saya juga dapat mengetahui bagaimana cara
untuk berwirausaha, melatih mental untuk berhadapan dengan orang banyak dengan
berbagai karakter sehingga dapat mengetahui bagaimana cara untuk menghendel atau
menghadapai orang-orang tersebut, mengasah kepercayaan diri, mengasah skill untuk
berwira usaha.
Deniar Ilma Wibowo:
Dengan adanya kegiatan usaha ini, saya memperoleh berbagai macam pengalaman,
baik dari segi eksternal maupun internal antara lain ,memupuk rasa percaya diri
dalam mendirikan suatu usaha, lebih dapat memanfaatkan peluang yang ada disekitar,
lebih dapat mengatur tingkat emosi dan sensitivan terhadap orang lain baik
pelanggan, sesama anggota maupun supplier, lebih mengetahui dan memahami
berbagai karakter dari konsumen, lebih bertanggung jawab dalam segala hal serta
mencoba tidak hanya bekerja keras namun bekerja cerdas.
Fenty Putri Meida:
Wiki Mandranitia:
Nugraha Tri Sukma Pamungkas:
Melalui kegiatan ini saya memperoleh pengalaman yang berharga. Terutama ketika
menghadapi customer yang berbagai macam tipe ketika menawarkan produk kami.
Selain itu, berjualan tidak semudah yang saya lihat di sekeliling saya.
Yuanika Anggun Siti Nurjana:
PROGRES REPORT SIKLUS 2

A. JENIS USAHA
Jenis usaha yang kami lakukan adalah Industri Rumahan (Home Industry). Kami
memproduksi puding. Produk yang kami buat adalah berbahan dasar bunga turi.

B. LOKASI DAN WAKTU USAHA


1. Lokasi Usaha
Untuk lokasi tempat produksi kami berada di Kost.e mbak wiki yaitu di salah satu
rumah kost dari anggota kelompok kami.

2. Alasan Pemilihan Lokasi


Kami memilih lokasi ini karena dekat dengan tempat pemasaran yaitu kampus
Universitas Negeri Surabaya Ketintang, ketersediaan peralatan untuk melakukan
produksi. Selain itu, lokasi tempat kami berproduksi juga dekat dengan tempat
pembelian bahan baku.

3. Waktu Produksi, Penjualan (hari, jam)


Kami memproduksi pada waktu pagi hari. Hal ini kami lakukan dengan tujuan agar
pada saat siang hari kita dapat menjualnya dengan kondisi yang masih fresh. Untuk
penjualannya, kami lakukan disela-sela waktu senggang kuliah. Pada siklus kedua ini
kami lakukan penjualan pada hari kamis, 27 November 2014 mulai pukul 13.00. untuk
siklus kedua ini kami lakukan selama dua hari. Dikarenakan keterbatasan waktu untuk
melakukan pemasaran karena jadwal kuliah dan tugas yang padat. Kami melakukan
penjualan di sekitar lingkungan Fakultas Ekonomi, Food Cort UNESA dan lingkunga
Sekitar rumah kami.

C. JENIS PRODUK
Produk yang kami hasilkan berupa puding bunga turi. Keunggulan dari produk kami adalah
sebagai berikut:
1. Harga jual produk yang terjangkau oleh semua kalangan.
2. Produk higienis.
3. Bahan baku berasal dari bunga turi.
4. Bahan baku yang digunakan unik.
5. Tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam produksi.
6. Inovasi rasa yang berbeda dengan produk sejenis lainnya.
7. Dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik.

Inovasi – inovasi yang kami lakukan antara lain :


1. Rasa
a. Rasa yang berbeda karena kami menggunakan bunga turi yang baru dipetik.
b. Toping yang digunakan beraneka ragam dan lebih bervariasi.
c. Penampilan produk dibuat lebih menarik dari segi warna di buat lebih berwarna.
2. Kemasan produk
Kami menggunakan kemasan produk yang menarik disertai label sebagai jaminan mutu.
3. Penjualan
Kami menggunakan sistem direct selling dalam penjualan produk kami dan mencoba
bekerja sama dengan universitas lain untuk memperluas daerah pemasaran kami.

D. VOLUME PENJUALAN
1. Jumlah Produk yang Dipasarkan
Jumlah produk yang kami pasarkan untuk siklus kedua ini adalah sebagai berikut:
Dalam sekali produksi, kami menghasilkan Puding Katurai sebanyak 25 Cup. 25 Cup
puding katurai inilah yang kami pasarkan untuk siklus kedua.

2. Jumlah Penjualan Tiap Produk/Barang yang Kami Pasarkan


Dari jumlah produk yang pasarkan, untuk siklus kedua ini, kami mampu menjual semua
produk kami yaitu Puding Katurai sejumlah 25 Cup.
3. Jelaskan Strategi Pemasarannya
Untuk siklus kedua ini kami masih tetap menerapkan direct selling untuk strategi
pemasarannya. Strategi ini dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli. Pejual
menemui kastemes secara langsung untuk menawarkan dan menjelaskan keunggulan-
keunggulan dari produk kami. Strategi ini juga dapat disebut sebagai strategi jemput
bola. Jadi penjual yang mendatangi kastemer. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
kastemer yang mendatangi penjual. Karena dalam usaha ini kami juga menerima
pesanan.

4. Jelaskan Tipe Customer


Masih sama seperti siklus 1, berikut ini tipe-tipe kastemer yang ada pada siklus 2, yaitu:

a. Konsumen Tipe Pendiam


Konsumen tipe ini biasanya tidak banyak bicara. Jika tidak mendapatkan pancingan
dari lawan bicaranya maka mereka tidak akan berbicara. Less talk more action,
mungkin itulah semboyan konsumen tipe ini.
b. Konsumen Tipe Cerewet
Meski tidak memancingnya Konsumen tipe ini sangat aktif bicara. Bahkan tidak
jarang mereka terlihat mengenal dan dekat dengan kami. Mereka sangat mudah
diajak berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan mereka
juga berlebihan, tapi itulah tipe konsumen cerewet.

c. Konsumen Tipe Arogan


Arogan merupakan salah satu tipe konsumen yang sulit menerima pendapat orang
lain dan selalu menganggap pendapatnyalah yang paling benar. Konsumen arogan
merasa tahu segala hal, termasuk produk kami sekalipun. Dan dalam
menghadapinya, kami harus sabar dan tidak boleh tersinggung sama sekali.
d. Konsumen Tipe Sombong
Tipe sombong dimaknai sebagai seseorang yang terlalu bangga dengan dirinya dan
suka banyak berbicara dan sering kali memamerkan kemampuannya dan apa yang
dimiliki. Padahal yang dikatakan mereka belum tentu benar. Bagi penjual, tipe
seperti ini adalah konsumen yang paling mudah dipengaruhi.
e. Konsumen Tipe Hemat
Orang hemat adalah orang yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan
memanfaatkan setiap hal yang akan dibelinya. Konsumen ini memang harus
memperhitungkan seberapa besar manfaat yang akan diperoleh jika membeli sesuatu.
Namun, tipe hemat cenderung berlebihan. Mereka sangat detail dan tidak akan
melewatkan satu pun perhitungannya.
f. Konsumen Tipe Pembanding
Tipe pembanding adalah konsumen yang sangat paham akan produk yang Anda
tawarkan. Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai produk Anda bahkan
produk kompetitor, jika kami tidak benar-benar mempelajari produk. Untuk itu kami
harus menguasai produk sendiri dan produk pesaing dalam menghadapi konsumen
bertipe pembanding.

E. ANALISIS SITUASIONAL
Untuk analisis situasional pada siklus kedua ini masih sama dengan siklus pertama, yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mendukung kegiatan usaha
a. Ketersediaan transportasi
b. Ketersediaan tempat untuk berproduksi
c. Sistem promosi yang baik
d. Sistem penjualan dan pemasaran yang baik
e. Kerja keras, kerja sama serta gotong royong antar semua anggota (Team Work)

2. Faktor-faktor yang menghambat kegiatan usaha


a. Keterbatasan waktu untuk menjalankan usaha
b. Keterbatasan modal
c. Banyak kompetitor yang menjual di tempat yang sama

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


a. Ketersediaan bahan baku
b. Ketersediaan peralatan produksi
c. Ketersediaan tenaga kerja
d. Ketersediaan waktu untuk memproduksi
e. Ketahanan untuk bahan baku

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penjualan


a. Kegiatan promosi
b. Wilayah penjualan
c. Pelayanan yang diberikan pada pelanggan
d. Produk dan harga yang ditawarkan
F. BIAYA OPERASIONAL
Biaya untuk Produksi Puding
BBB : Bunga Turi 300 gram Rp 3.000,-
BTKL : 25 cup @ Rp 350,- Rp 8.750,-
BOP :
Susu 2 kaleng @ Rp 1.500,- Rp 3.000,-
Gula 300 gram Rp 3.150,-
Selasih Rp 500,-
Agar-agar 2 biji @ Rp 2.500,- Rp 5.000,-
Cup 25 buah @ Rp 700,- Rp 17.500,-
Sendok 25 buah @ Rp 30,- Rp 750,-
Stiker 25 buah @ Rp 40,- Rp 1.000,-
LPG Rp 2.500,-
Air 3,5 liter Rp 500,-
Listrik Rp 500,-
Sewa peralatan Rp 2.500,-
Jumlah BOP Rp 36.900,-
Jumlah biaya produksi Rp 48.650,-
HPP per unit = Rp 48.650,- : 25 = Rp 1.946,-

Biaya Pejualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran = 25 Cup @ Rp 400,- Rp 10.000,-
KATURAI
Laporan Laba Rugi
SIKLUS 2
Penjualan
Puding Katuri 25 Cup @ Rp 3.000,- Rp 75.000,-
Diskon Penjualan (Rp 5.000,-)
Jumlah Penjualan Bersih Rp 70.000,-
Harga Pokok Penjualan:
HPP Puding Katurai Rp 48.650,-
Laba Kotor Rp 21.350,-
Biaya Penjualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran = 25 Cup @ Rp
Rp 10.000,-
400,-
Jumlah Biaya Penjualan Rp 18.500,-
Laba Bersih Rp 2.850,-

G. PROGRAM/RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN


Rencana yang akan kami lakukan untuk siklus selanjutnya adalah menambah intensitas
untuk kegiatan promosi kami, tidak hanya di are kampus namun juga di sekitar tempat
tinggal kami. Karena belum terlaksananya kerjasama dengan universitas lain tersebut, maka
pada akhir siklus ini kami merencanakan kembali untuk melakukan kerjasama dengan teman
kami dari universitas lain. Ini adalah salah satu strategi penjualan kami. Masih dengan
tujuan yang sama, ini adalah salah satu langkah kami untuk memperluas daerah pemasaran
kami. Untuk menambah nilai jual, maka kami juga akan membuat label untuk produk kami.

H. SUMBER DAYA MANUSIA


a. Peran Tiap Individu Dalam Kelompok
Tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, dalam siklus kedua ini, setiap anggota
kelompok melaksanakan jobsdisk masing-masing. Berikut ini jobsdisk dari setiap
anggota menurut struktur organisasi yang diterapkan dalam usaha kami:

1. Pimpinan (Irwan Adimas Ganda Saputra)


Dalam bisnis ini peran pemimpin adalah menjadi manajer untuk mengawasi jalannya
kegiatan operasional secara keseluruhan dari mulai kegiatan produksi, pemasalan dan
keuangan. Selain itu pemimpin juga sebagai penanggung jawab.
2. Kepala Departermen Produksi (Deniar Ilma Wibowo)
Tugas dari kepala departemen produksi adalah membuat perencanaan yang
berkaitan dengan kegiatan produksi mulai dari kebutuhan bahan baku hingga berapa
banyak yang akan diproduksi, selain itu, kepala departemen juga bertugas untuk
mengatur jalannya kegiatan operasional produksi.
3. Kepala Departemen Keuangan (Fenty Putri Meida)
Tugas dari kepala departemen keuangan adalah membuat perencanaan keuangan
untuk kegiatan operasional usaha mulai dari produksi hingga pemasaran. Selain itu
tugas dari kepala departemen keuangan adalah menyusun laporan keuangan dan
mengatur sistem penggajian.
4. Kepala Depertemen Pemasaran (Nugraha Tri Sukma P.)
Tugas dari kepala departemen pemasaran adalah membuat perencanaan tentang
berapa banyak produk yang akan dijual, menentukan stategi pemasaran dan sebagai
pengawas jalannya kegiatan pemasaran.
5. Staf Departemen Produksi (Wiki Mandranitiya)
Tugas dari staf departemen produksi adalah membantu kepala departemen produksi
dalam kegiatan produksi.
6. Staf Depertemen Pemasaran (Yuanika Anggun Siti Nurjanah)
Tugas dari staf departemen pemasaran adalah membantu kepala departemen
pemasaran dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
Selain itu, semua anggota juga berperan sebagai marketing untuk pemasaran produk
kami. Dalam siklus kedua ini, untuk anggota yang laki-laki tidak dapat ikut serta
dalam proses produksi dikarenakan lokasi untuk melakukan produksi tidak
memungkinkan untuk laki-laki masuk kedalamnya karena tempat tersebut adalah kost
cewek.

b. Pengalaman baru yang anda peroleh dalam menjalankan kegiatan usaha anda
(tiap individu)
Irwan Adimas Ganda Saputra:
Tidak jauh berbeda dengan siklus pertama, pada siklus kedua ini saya memperoleh
banyak pengalaman diantaranya dapat mengetahui bagaimana cara untuk berwirausaha,
melatih mental untuk berhadapan dengan orang banyak dengan berbagai karakter
sehingga dapat mengetahui bagaimana cara untuk menghendel atau menghadapai orang-
orang tersebut, mengasah kepercayaan diri, mengasah skill untuk berwirausaha.
Deniar Ilma Wibowo:
Dengan adanya kegiatan usaha ini, saya memperoleh berbagai macam pengalaman, baik
dari segi eksternal maupun internal antara lain ,memupuk rasa percaya diri dalam
mendirikan suatu usaha, lebih dapat memanfaatkan peluang yang ada disekitar, lebih
dapat mengatur tingkat emosi dan sensitivan terhadap orang lain baik pelanggan,
sesama anggota maupun supplier, lebih mengetahui dan memahami berbagai karakter
dari konsumen, lebih bertanggung jawab dalam segala hal serta mencoba tidak hanya
bekerja keras namun bekerja cerdas.
Fenty Putri Meida:
Wiki Mandranitia:
Nugraha Tri Sukma Pamungkas:
Pada siklus yang kedua ini saya memperoleh pengalaman yang lebih beragam lagi
daripada siklus yang pertama, karena dari customer tanggapannya lebih kritis terhadap
produk yang kami tawarkan.
Yuanika Anggun Siti Nurjana:
PROGRES REPORT SIKLUS 3

A. JENIS USAHA
Sama dengan siklus-siklus sebelumnya, jenis usaha yang kami lakukan adalah Industri
Rumahan (Home Industry). Kami memproduksi puding. Produk yang kami buat adalah
berbahan dasar bunga turi.

B. LOKASI DAN WAKTU USAHA


a. Lokasi Usaha
Untuk lokasi tempat produksi kami berada di Kost.e mbak Anggun yaitu di salah satu
rumah kost dari anggota kelompok kami.

b. Alasan Pemilihan Lokasi


Kami memilih lokasi ini karena dekat dengan tempat pemasaran yaitu kampus
Universitas Negeri Surabaya Ketintang, ketersediaan peralatan untuk melakukan
produksi. Selain itu, lokasi tempat kami berproduksi juga dekat dengan tempat
pembelian bahan baku.

c. Waktu Produksi, Penjualan (hari, jam)


Kami memproduksi pada waktu pagi hari. Hal ini kami lakukan dengan tujuan agar
pada saat siang hari kita dapat menjualnya dengan kondisi yang masih fresh. Untuk
penjualannya, kami lakukan disela-sela waktu senggang kuliah. Pada siklus kedua ini
kami lakukan penjualan pada hari Senin, 01 Desember 2014 mulai pukul 10.00. Kami
melakukan penjualan di sekitar lingkungan Fakultas Ekonomi, dan lingkunga Sekitar
rumah kami.

C. JENIS PRODUK
Produk yang kami hasilkan berupa puding bunga turi. Keunggulan dari produk kami adalah
sebagai berikut:
1. Harga jual produk yang terjangkau oleh semua kalangan.
2. Produk higienis.
3. Bahan baku berasal dari bunga turi.
4. Bahan baku yang digunakan unik.
5. Tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam produksi.
6. Inovasi rasa yang berbeda dengan produk sejenis lainnya.
7. Dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat lebih menarik.

Inovasi – inovasi yang kami lakukan antara lain :


1. Rasa
a. Rasa yang berbeda karena kami menggunakan bunga turi yang baru dipetik.
b. Toping yang digunakan beraneka ragam dan lebih bervariasi.
c. Penampilan produk dibuat lebih menarik dari segi warna di buat lebih berwarna.
2. Kemasan produk
Kami menggunakan kemasan produk yang menarik disertai label sebagai jaminan mutu.
3. Penjualan
Kami menggunakan sistem direct selling dalam penjualan produk kami dan mencoba
bekerja sama dengan universitas lain untuk memperluas daerah pemasaran kami.

D. VOLUME PENJUALAN
1. Jumlah Produk yang Dipasarkan
Dalam sekali produksi untuk siklus ketiga ini kami hanya dapat memproduksi Puding
Katurai sebanyak 16 Cup dikarenakan persediaan bahan baku penolong yang menipis.
Jadi 16 Cup puding katurai inilah yang kami pasarkan untuk siklus kedua.
2. Jumlah Penjualan Tiap Produk/Barang yang Kami Pasarkan
Dari jumlah produk yang pasarkan, untuk siklus ketiga ini, kami mampu menjual semua
produk kami yaitu Puding Katurai sejumlah 16 Cup.

3. Jelaskan Strategi Pemasarannya


Sama seperti siklus pertama dan kedua, untuk siklus ketiga ini kami masih tetap
menerapkan direct selling untuk strategi pemasarannya. Strategi ini dilakukan secara
langsung antara penjual dan pembeli. Pejual menemui kastemes secara langsung untuk
menawarkan dan menjelaskan keunggulan-keunggulan dari produk kami. Strategi ini
juga dapat disebut sebagai strategi jemput bola. Jadi penjual yang mendatangi kastemer.
Namun tidak menutup kemungkinan untuk kastemer yang mendatangi penjual. Karena
dalam usaha ini kami juga menerima pesanan.

4. Jelaskan Tipe Customer


Masih sama seperti siklus pertama dan kedua, tipe-tipe kastemer yang ada pada siklus
ketiga adalah sebagai beriku:

g. Konsumen Tipe Pendiam


Konsumen tipe ini biasanya tidak banyak bicara. Jika tidak mendapatkan pancingan
dari lawan bicaranya maka mereka tidak akan berbicara. Less talk more action,
mungkin itulah semboyan konsumen tipe ini.
h. Konsumen Tipe Cerewet
Meski tidak memancingnya Konsumen tipe ini sangat aktif bicara. Bahkan tidak
jarang mereka terlihat mengenal dan dekat dengan kami. Mereka sangat mudah
diajak berbicara dengan gaya yang santai dan akrab. Terkadang pembicaraan mereka
juga berlebihan, tapi itulah tipe konsumen cerewet.

i. Konsumen Tipe Arogan


Arogan merupakan salah satu tipe konsumen yang sulit menerima pendapat orang
lain dan selalu menganggap pendapatnyalah yang paling benar. Konsumen arogan
merasa tahu segala hal, termasuk produk kami sekalipun. Dan dalam
menghadapinya, kami harus sabar dan tidak boleh tersinggung sama sekali.
j. Konsumen Tipe Sombong
Tipe sombong dimaknai sebagai seseorang yang terlalu bangga dengan dirinya dan
suka banyak berbicara dan sering kali memamerkan kemampuannya dan apa yang
dimiliki. Padahal yang dikatakan mereka belum tentu benar. Bagi penjual, tipe
seperti ini adalah konsumen yang paling mudah dipengaruhi.
k. Konsumen Tipe Hemat
Orang hemat adalah orang yang terlalu memperhitungkan untung rugi dan
memanfaatkan setiap hal yang akan dibelinya. Konsumen ini memang harus
memperhitungkan seberapa besar manfaat yang akan diperoleh jika membeli sesuatu.
Namun, tipe hemat cenderung berlebihan. Mereka sangat detail dan tidak akan
melewatkan satu pun perhitungannya.
l. Konsumen Tipe Pembanding
Tipe pembanding adalah konsumen yang sangat paham akan produk yang Anda
tawarkan. Bisa jadi konsumen tipe ini justru lebih menguasai produk Anda bahkan
produk kompetitor, jika kami tidak benar-benar mempelajari produk. Untuk itu kami
harus menguasai produk sendiri dan produk pesaing dalam menghadapi konsumen
bertipe pembanding.

E. ANALISIS SITUASIONAL
Untuk analisis situasional pada siklus kedua ini masih sama dengan siklus pertama, yaitu
sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang mendukung kegiatan usaha
a. Ketersediaan transportasi
b. Ketersediaan tempat untuk berproduksi
c. Sistem promosi yang baik
d. Sistem penjualan dan pemasaran yang baik
e. Kerja keras, kerja sama serta gotong royong antar semua anggota (Team Work)

2. Faktor-faktor yang menghambat kegiatan usaha


a. Keterbatasan waktu untuk menjalankan usaha
b. Keterbatasan modal
c. Persediaan bahan baku penolong
d. Banyak kompetitor yang menjual di tempat yang sama

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi


a. Ketersediaan bahan baku
b. Ketersediaan peralatan produksi
c. Ketersediaan tenaga kerja
d. Ketersediaan waktu untuk memproduksi
e. Ketahanan untuk bahan baku

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penjualan


a. Kegiatan promosi
b. Wilayah penjualan
c. Pelayanan yang diberikan pada pelanggan
d. Produk dan harga yang ditawarkan
F. BIAYA OPERASIONAL
Biaya untuk Produksi Puding
BBB : Bunga turi 250 gram Rp 2.500,-
BTKL : 16 cup @ Rp 350,- Rp 5.600,-
BOP :
Susu 2 biji @ Rp 1.500,- Rp 3.000,-
Gula 200 gram Rp 2.100,-
Agar-agar 2 biji @ Rp 2.500,- Rp 5.000,-
Selasih Rp 500,-
Cup 16 biji @ Rp 700,- Rp 11.200,-
Sendok 16 biji @ Rp 30,- Rp 480,-
Stiker 16 biji @ Rp 40,- Rp 640,-
LPG Rp 2.500,-
Air 2,5 liter Rp 400,-
Listrik Rp 500,-
Sewa peralatan Rp 2.500,-
Jumlah BOP Rp 28.280,-
Jumlah biaya produksi Rp 36.920,-
HPP per unit = Rp 36.920,- : 16 = Rp 2.308,-

Biaya Pejualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran = 16 Cup @ Rp 400,- Rp 6.400,-
KATURAI
Laporan Laba Rugi
SIKLUS 3
Penjualan
Puding Katuri 16 Cup @ Rp 3.000,- Rp 48.000,-

Harga Pokok Penjualan:


HPP Puding Katurai Rp 36.920,-
Laba Kotor Rp 11.080,-
Biaya Penjualan
Biaya Transportasi Rp 8.500,-
Biaya Gaji Pemasaran = 16 Cup @ Rp
Rp 6.400,-
400,-
Jumlah Biaya Penjualan Rp 14.900,-
Rugi Bersih Rp 3.820-

Anda mungkin juga menyukai