Anda di halaman 1dari 3

Seorang anak laki – laki berusia 5 tahun datang ke RSIGM dengan keluhan gigi berlubang dan sakit.

Kondisi umum pasien tampak takut dan difficult temperament. Dokter gigi berusaha membujuk pasien
dengan pendekatan psikologi menggunakan metode desesintiasi.

STEP 1

Desensitisasi  mengurangi rasa cemas atau takut dgn cara memberikan rasa cemas sedikit demi
sedikit, melibatkan tenik- teknik relaksasi

Difficult temperament  karakteristik seseorang yang mengarah kepada bagaimana seseorang tsb
berperilaku, bergantung pada keturunan, sulit dikendalikan biasanya pada anak- anak seperti
menangis, berteriak.

STEP 2

1. Apa itu pendekatan psikologi?


2. Dalam pandangan psikologi apa saja klasifikasi perilaku anak?
3. Bagaimana keadaan psikis pada anak usia 5 tahun?
4. Faktor yang menyebabkan anak takut ke dokter gigi?
5. Apa saja pola temperament?
6. Apa saja faktor penyebab difficult temperament?
7. Metode apa saja yg digunakan pada anak selain metode desensitisasi?
8. Bagaimana cara pemilihan metode yang tepat pada anak yg cemas dan mempunyai difficult
tempramen?
9. Bagaimana langkah2 melakukan metode desensitisasi?
10. Contoh penanganan pasien yang memerlukan metode desentisisasi?
11. Bagaimana cara membukakomunikasi dengan anak saat akan melakukan perawatan dokter
gigi?
12. Bagaimana cara mengatasi atau menghadapi anak dengan pola tempramen yang bermacam?
13. Bagaimana peranan orang tua terhadap tempramen anak saat berkkunjung ke dokter gigi?

STEP 3

1. Apa itu pendekatan psikologi?


Suatu cara seseorang ingin merubah pola pikir, perilaku, dan mental dari seseorang lain untuk
memenuhi suatu target atau tujuan (madya). Merubah perkembangan mental untuk menjadi
lebih baik, dengan cara merubah kebiasaan (anha). Merubah dengan metode tertentu
tergantung dari kondisi seseorang (rifqi). Ada 2 cara; verbal (bahasa lebih halus) dan non
verbal (kebiasaan) (weya). Pengontrolan emosi dan psikis anak (septika)
2. Dalam pandangan psikologi apa saja klasifikasi perilaku anak?
Kooperatif
Tidak kooperatif
Berpotensi kooperatif

Kooperatif  berpotensi kooperatif


 Sudah kooperatif

Non kooperatif  tidak mengikuti perintah

 Berpotensi kooperatif
3. Bagaimana keadaan psikis pada anak usia 5 tahun?
Termasuk pada tingkah laku uncontrol behavior (histeris) (3-6 tahhun) pada kunjungan
pertama ke dokter gigi, punya kebiasaan yg tidak bisa diatur, ingin tahu besar, cemas, bisa jadi
lebih memperhatikan dengan baik (sheila, rifqi)
Tergantung kebiasaan didikan orang tua nya (madya)
4. Faktor yang menyebabkan anak takut ke dokter gigi?
- Takut terhadap alat KG
- Punya pengalaman buruk saat kunjungan sebelumnya
- Takut dianastesi (takut jarum)
- Suasana ruangan yg kurang nyaman (beri warna cerah pada ruangan)(adit)
Faktor pribadi
- Usia (1-5 tahun tidak kooperatif) (5 tahunkeatassudah mulai daijak diskusi dan dilakukan
pendekatan) (weya)
secara objektif  anak pernah melakukan gigi sebelumnya dan kurang berkesan baik
Secara subjektif  mendengar cerita orang lain tentang dokter gigi (anha)
Takut bertemu orang asing selain orang sekelilingnya (aliefia)
Lingkungan (dekorasi, cat)
First impression (kesan pertama mempengaruhi kujungan selanjutnya) (rifqi)
5. Apa saja pola temperament?
Difficult temperament  memiliki kecemasan, menjadi susah dikendalikan
Slow to warm up temperament  bisa beradaptasi dengan kondisi baru dengan waktu yg
lama, waktu tergantung dengan anak, bisa cepat (rifqi)
Easy temperament  mudah sekali beradaptasi dgn lingkungan baru (madya)
6. Apa saja faktor penyebab difficult temperament?
Intern  genetik (kebutuhan khusus, usia dibawah 3 tahun)
Ekstern  karena kondisi disekitar nya dan pengalaman sebelumnya, orang tua yg sering
bertengkar bisa mempengaruhi sikap anak, tidak pernah diajak ke lingkungan baru, bisa dari
kurang komunikasi dengan orang tua, kurang kasih sayang dari orang tua dan keluarga
7. Metode apa saja yg digunakan pada anak selain metode desensitisasi?
Komunikasi  verbal (bahasa yang halus cumefism) dan non verbal (penerapan), hal hal
ygkecil hingga kompleks
Modeling  memberi contoh dengan menunjukan anak yg mempunyai kasus yang sama,
komunikasi ringan lalu melakukan sesuatu yg dicontohkan
Reinforcement  menghargai prestasi yg sudah dicapai
 Positif (diberikan setelah anak melakukan susatu ygpositif)
 Negatif (diberikan jika anak menunjukan sesuatu yg positif)

Pengekangan (membatasi secara fisik untuk menghindari anak atau dokter dari kesalahan
operasional)

Hipnotis (diatas lima tahun atau sudah mengerti instruksi, untuk mengurangi rasa sakit, untuk
anak yg tidak kooperatif)

Hand and mouth exercise

Metode sedasi

8. Bagaimana indikasi pemilihan metode yang tepat pada anak difficult temprament saat
berkunjung ke dokter gigi ?
Diatas 5 tahun, mengetahui instruksi, tidak kooperatif –> hipnotis
Hipnotis  tidak merubah perilaku
Desensitisasi  memperbaiki perilaku

9. Bagaimana langkah2 melakukan metode desensitisasi?


Buat se rileks mungkin
Mengatur durasi perawatan
Mengalihkan perhatian ke hal yang positif
Hipnotis
Modifikasi perilaku
Diberikan sugesti yang positif
Desensitisasi umum (analisis kecemasan, kecemasan tinggi hingga rendah, memberikan
tempat yang nyaman, membayangkan hal – hal indah, membayangkan rasa cemas yg rendah
hingga tinggi)
10. Bagaimana cara membukakomunikasi dengan anak saat akan melakukan perawatan
dokter gigi?
11. Bagaimana cara mengatasi atau menghadapi anak dengan pola tempramen yang
bermacam?
12. Bagaimana peranan orang tua terhadap tempramen anak saat berkkunjung ke dokter gigi?

Anda mungkin juga menyukai