Anda di halaman 1dari 4

II.

ISI JURNAL

Maternal and Child Health Journal


Volume 21, Issue 1, July 2016, Pages 128 – 135

Weight-Gain Velocity in Newborn Infants Managed with the Kangaroo


Method and Associated Variables
((Judul dalam Bahasa))

Raquel Guimaraes Nobre, Daniela Vasconcelos de Azevedo, Paulo Cesar de


Almeida, Nadia Maria Girao Saralva de Almeida, Fransisco Edson de Lucena
Feltosa

ABSTRAK
Tujuan :
Metode :
Hasil :
Kesimpulan :

Kata Kunci:

KEASLIAN PENELITIAN

PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) telah memberikan rekomendasi Metode
Kanguru sebagai alternatif perawatan konvensional pada bayi preterm dan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Metode Kanguru memberikan dukungan
emosional dan kontak kulit-ke-kulit antara ibu dengan bayi bila memungkinkan
(Brasil, 2013; WHO, 2012). Metode Kanguru dikembangkan dan
diimplementasikan pertama kali di Kolombia oleh dr. Edgar Ray pada sekitar
tahun 1970-an, Metode Kanguru muncul sebagai alternatif perawatan secara
konvensional di rumah sakit akibat keterbatasan sumber daya seperti inkubator,
serta angka kejadian infeksi dan angka kejadian penelantaran bayi yang tinggi
(Conde-Agudelo dan Belizan, 2011). Metode Kanguru lebih sering digunakan
pada kondisi keterbatasan sumber daya serta pada negara berkembang, namun
pada perkembangan Metode Kanguru mulai digunakan di seluruh dunia karena
memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan pemberian ASI serta
mengurangi risiko komplikasi dan risiko untuk dilakukan perawatan di rumah
sakit (Rodgers, 2013).
Metode Kanguru terdiri dari tiga tahap yang berkembang sesuai kriteria
stabil secara klinis, penambahan berat badan bayi serta keselamatan ibu dan bayi
pada saat dilakukan perawatan. Tahap pertama dilakukan sebelum bayi lahir
namun lebih sering dilakukan segera setelah bayi lahir di ruang bersalin. Tahap
kedua dilakukan pada saat ibu dan bayi berada di ruangan yang sama (rawat
gabung), pada tahap kedua terjadi dukungan emosional oleh ibu kepada bayi,
proses belajar bayi serta pemberian ASI oleh ibu kepada bayi secara lebih sering.
Tahap ketiga dilakukan pada saat perawatan ibu dan bayi di rumah, setelah bayi
memenuhi kriteria stabil secara klinis dan nutrisi serta telah mengalami
kematangan secara fisiologis (Brasil, 2013; WHO, 2012).
Prematuritas menjadi salah satu penyebab kematian pada perinatal
(Goldenberg dan McClure, 2015) dan Metode Kanguru secara signifikan dapat
mengurangi angka kematian pada bayi preterm dan bayi dengan berat lahir
rendah, menurunkan angka kematian selama masa bayi serta memberikan
dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif (WHO, 2012). Metode Kanguru juga
menjadi faktor penting dalam menurunkan angka kejadian hipotermia dan sepsis
serta lama waktu perawatan di rumah sakit (Conde-Agudelo dan Belizan, 2011).
Penelitian lain menyebutkan Metode Kanguru dapat lebih meningkatkan
perkembangan motorik dan perkembangan mental jika dibandingkan dengan
perawatan secara konvensional (Bera et al., 2014).
Antropometri digunakan sebagai alat untuk mengukur pertumbuhan pada
bayi baru lahir preterm, dengan berat badan bayi sebagai variabel utama yang
diukur. Kecepatan penambahan berat badan bayi per-hari (gram/kg/hari) telah
digunakan secara luas sebagai alat pemantauan penambahan berat badan bayi
(Senterre dan Rigo, 2012; Olusanya dan Renner, 2011; Fenton et al., 2013),
memiliki manfaat untuk menilai kecukupan nutrisi pada saat dilakukan
pengukuran (Cardoso-Demartini et al., 2013), membantu dalam penegakkan
diagnosis defisit pertumbuhan sehingga memungkinkan untuk dilakukan
pergantian pemberian nutrisi serta membantu dalam melakukan identifikasi
kondisi kesehatan pada bayi baru lahir (Jones et al., 2013; Tudehope et al., 2012).
Bayi preterm memiliki risiko yang tinggi untuk terjadi pertumbuhan janin
terhambat serta defisit pertumbuhan post-natal yang kemudian memiliki hubungan
dengan hasil buruk berikutnya pada perkembangan sistem saraf (Tudehope et al.,
2012). Namun meskipun penting, pemantauan terhadap proses pertumbuhan
sering diabaikan pada saat periode perawatan di rumah sakit, periode perawatan di
rumah sakit pada bayi baru lahir preterm biasanya memerlukan waktu yang lama
(Sassa et al., 2011; Anchieta et al., 2004e).
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menilai kecepatan
penambahan berat badan menggunakan Metode Kanguru (Lamy Filho et al.,
2008; Freitas dan Camargo, 2007), namun masih terdapat keterbatasan penelitian
yang menilai kecepatan penambahan berat badan menggunakan tiga tahap Metode
Kanguru (Penalva dan Schwartzman, 2006). Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis hubungan antara
kecepatan penambahan berat badan selama tiga tahap Metode Kanguru serta
variabel-variabel lain yang terkait pada ibu dan bayi baru lahir.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode nested cross-sectional yang dilakukan secara
kohort pada bayi preterm dan bayi baru lahir dengan berat lahir rendah yang
dilakukan di Assis Chateaubriand Materniy-school pada Federal University of
Ceara, Fortaleza, Ceara, Brasil yang merupakan pusat studi untuk bidang ilmu
ginekologi, obstetri dan neonatologi serta terdapat bank ASI, Assis Chateaubriand
Materniy-school pada Federal University of Ceara merupakan pusat studi Metode
Kanguru pertama di Brasil (Brazil, 2013). Metode Kanguru bukan merupakan
prosedur perawatan standar di rumah sakit tersebut. Unit Intermediate Kangaroo
Care – UCINCa pada rumah sakit tersebut, yakni tempat dilakukan Metode
Kanguru tahap kedua dan tahap ketiga memiliki lima tempat tidur, ibu dan bayi
baru lahir yang digunakan sebagai subjek penelitian dipilih menggunakan kriteria
spesifik, menggunakan metode yang sudah teruji, serta mempertimbangkan
kesediaan ibu.
SUBJEK PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi preterm dan bayi baru lahir
dengan berat lahir rendah, serta ibu dari bayi tersebut yang telah melakukan tiga
tahap Metode Kanguru, didapatkan 78 bayi baru lahir dan 70 ibu dari bayi baru
lahir, 16 bayi baru lahir merupakan bayi kembar dari delapan persalinan.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah bayi baru lahir dengan berat lahir
rendah (berat badan lahir <2500 gram) dan bayi preterm (usia kehamilan <37
minggu) yang sedang melakukan tahap ketiga Metode Kanguru serta didampingi
oleh ibu dari bayi tersebut. Dengan demikian, jelas penelitian ini dilakukan pada
ibu dan bayi baru lahir yang telah melakukan tiga tahap Metode Kanguru.
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian
State University of Ceara, Brasil serta telah dilakukan informed consent kepada
seluruh subjek penelitian.

PROSEDUR PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan antara bulan Januari sampai dengan bulan Juli tahun
2014, menggunakan kuesioner yang ditanyakan oleh peneliti utama dan dilakukan
pengisian oleh ibu dari bayi baru lahir pada saat kunjungan – visite saat ibu dan
bayi baru lahir sedang melakukan tahap ketiga Metode Kanguru. Data dari tahap
Metode Kanguru pertama dan kedua didapatkan dari rekam medis dan kartu
kontrol kehamilan serta informasi yang didapat dari wawancara. Kecepatan
penambahan berat badan merupakan variabel bebas pada penelitian ini, sedangkan
usia,

Anda mungkin juga menyukai