Anda di halaman 1dari 17

MODUL V

SISTEM DINAMIS (CAUSAL LOOP DIAGRAM)

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sistem dinamis merupakan suatu metode pemodelan yang diperkenalkan

oleh Jay Forrester pada tahun 1950-an dan dikembangkan di Massachusetts

Institute of Technology. Sesuai dengan namanya, penggunaan metode ini erat

berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem dinamis yang

kompleks, yaitu pola-pola tingkah laku yang dibangkitkan oleh sistem itu

dengan bertambahnya waktu. Oleh karena itulah model-model dinamika

sistem diklasifikasikan ke dalam model matematik kausal (theory-like).

Sistem Dinamis merupakan sebuah metodologi dan teknik pemodelan

matematika untuk membingkai, memahami, dan mendiskusikan masalah

yang kompleks. Awalnya dikembangkan pada tahun 1950 untuk membantu

manajer perusahaan meningkatkan pemahaman mereka tentang proses-proses

industri, sistem dinamis saat ini digunakan di seluruh sektor publik dan swasta

untuk perancangan dan analisa kebijakan.

Pada modul ini nantinya akan dijelaskan mengenai sistem dinamis

(Causal Loop Diagram). Di dalam modul ini ditunjukkan pula bagaimana

cara mendefinisikan dan merancang suatu model sistem dinamis (Causal

Loop Diagram) dari suatu studi kasus tertentu dengan menggunakan

perangkat lunak Stella.

B. Rumusan Masalah

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


Adapun perumusan masalah adalah sebagai berikut:

“Bagaimana cara mendefinisikan dan merancang model simulasi

(Causal Loop Diagram) pada suatu studi kasus beras dan LPG?”

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum modul ini adalah:

1. Memahami model simulasi sistem dinamis.

2. Mahasiswa diharapkan mampu membuat model simulasi sistem dinamis

(Causal Loop Diagram) menggunakan Software Stella.

3. Menggunakan Software Stella dalam menyelesaikan permasalahan.

4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Stella untuk memecahkan suatu

permasalahan.

II. Tinjauan Pustaka

A. Software Stella

Software Stella merupakan salah satu jenis perangkat lunak (Software)

untuk membuat simulasi model sistem dinamik yang dikembangkan oleh

koorporasi “High Performance Systems, Inc.”. Prinsip kerja aplikasi ini

menggunakan prinsip model dinamik dengan berorientasi objek. Selain

aplikasi Stella, saat ini telah berkembang aplikasi sejenis yang digunakan

didalam penelitian pada berbagai bidang disiplin ilmu, maupun pengguna

untuk menganalisis melalui proses simulasi. Perangkat sejenis tersebut antara

lain Dynamo, Vensim, I-Think, Powersim dengan berbagai versi.

Kegunaan dari aplikasi Stella adalah dapat membantu mempelajari

sistem dinamis tanpa menulis ribuan garis kode. Melalui Stella dapat

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


terfasilitasi kreasi dasar untuk berfikir, membangun kesepahaman, dan

menghasilkan pengertian yang mendalam pada konsep dasar. Aplikasi Stella

merupakan perangkat lunak untuk permodelan berbasis flowchart. Stella

termasuk bahasa pemograman interpreter dengan pendekatan lingkungan

multi-level hirarki, baik untuk menyusun model maupun berinteraksi dengan

model. Alat penyusunan model yang tersedia dalam Stella terdiri atas empat

tanda (icon) yaitu sebagai berikut:

 Stocks, yang merupakan hasil suatu akumulasi, fungsinya untuk

menyimpan informasi berupa nilai suatu parameter yang masuk ke

dalamnya;

 Flows, berfungsi seperti aliran, yauitu menambah dan mengurangi stock,

arah anak panah menunjukkan arah aliran tersebut, aliran bias satu arah

maupun dua arah;

 Converters, berfungsi luas dan dapat digunakan untuk menyimpan

konstanta, input bagi suatu persamaan, melakukan kalkulasi dan berbagai

input lainnya atau menyimpan data dalam bentuk grafis (tabulasi x dan

y); secara umum fungsinya adalah untuk mengubah suatu input menjadi

output; dan

 Connectors, berfungsi menghubungkan elemen-elemen dari suatu model

Dengan menghubungkan empat atau lima tanda yang berbeda (icons)

secara bersama-sama membentuk suatu stuktur model dinamis. Secara

sederhana hubungan keterkaitan yang terjadi dapat dilihat pada contoh

sederhana, yaitu populasi penduduk. Model terbangun atas stocks

(Populasi/Population), flows (Kelahiran/Births dan kematian/deaths),

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


modifiers (tingkat kelahiran/birthrate dan tingkat kematian/deathrate), dan

connectors.

Melalui penyusunan model seperti di atas Program Stella akan mampu

menjalankan model dinamis, sesuai keperluan analisis yang dihadapi oleh

para peneliti dari berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu perencanaan tata ruang

(spatial planning). Dalam perencanaan tata ruang, diantaranya dapat

digunakan untuk mengkaji penataan ruang yang optimal atas suatu unit

kawasan melalui berbagai skenario. Langkah awal tentunya harus

menetapkan input, nilai parameter, keterkaitan parameter antar aspek dan

output.

B. Sistem Dinamis

System Dynamic adalah metode pemodelan dengan simulasi komputer,

dikembangkan di MIT pada tahun 1950an sebagai suatu alat yang digunakan

oleh para manager untuk menganalisis permasalahan yang kompleks. System

Dynamic mampu menciptakan suatu learning environment, suatu

laboratorium yang berperan seperti miniatur dari sistem. System Dynamic

adalah metodologi berfikir, metodologi untuk mengabstraksikan suatu

fenomena di dunia sebenarnya ke model yang lebih explisit.

Suatu fenomena menyangkut dengan 2 (dua) hal yaitu Struktur dan

Perilaku. Struktur adalah unsur pembentuk fenomena dan pola keterkaitan

antar unsur tersebut, yang dipengaruhi oleh: (1) feedback (causal loop); (2)

stock (level) dan flow (rate); (3) delay; dan (4) nonlinearity. Sedangkan

perilaku (behaviour) adalah perubahan suatu besaran/variabel dalam suatu

kurun waktu tertentu, baik kuantitatif maupun kualitatif atau catatan tentang

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


magnitude (besar, nilai, angka) sesuatu dalam suatu kurun waktu tertentu

(pertumbuhan, penurunan, osilasi, stagnan, atau kombinasinya). Pemahaman

hubungan struktur dan perilaku sangat diperlukan dalam mengenali suatu

fenomena.

Pemodelan (modelling) dapat diartikan sebagai suatu perwakilan atau

abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual (Eriyatno 1998). Istilah lainnya

disebut tiruan model dunia nyata yang dibuat virtual (Sterman 2000). Bentuk

yang berupa tiruan ini maka model tidak mesti harus sama persis dengan

aslinya, minimal memiliki keserupaan. Model yang dibuat harus dilakukan

analisis lebih lanjut. Pemodelan merupakan kumpulan aktivitas pembuatan

model. Sebagai landasan pengertian pemodelan diperlukan suatu penelaahan

tentang model itu sendiri secara spesifik ditinjau dari pendekatan sistem.

Sebelum sampai pada tahap pemodelan, perlu diketahui lebih dahulu jenis

dan klasifikasi model-model secara terperinci. Salah satu dasar utama untuk

mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang

penting dan tepat. Penemuan peubah-peubah tersebut sangat erat

hubungannya dengan pengkajian hubungan-hubungan yang terdapat di antara

peubah-peubah. Teknik kuantitatif seperti persamaan regresi dan simulasi

digunakan untuk mempelajari keterkaitan antar peubah dalam sebuah model

(Dimyati 1987).

Model juga dikategorikan dalam tiga macam model yaitu model statis,

model statis komparatif dan model dinamis. Model statis menggambarkan

fenomena kejadian pada saat ini. Model statis komparatif merupakan model

yang membandingkan beberapa fenomena dengan kejadian yang berbeda

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


dalam suatu waktu. Model dinamis merupakan model yang dapat

dikembangkan untuk menunjukkan perubahan over time permintaan dan

pasokan. Model ini juga merefleksikan perubahan melalui simulasi ataupun

berdasarkan waktu real dan menghitung komponen secara konstan dengan

memasukkan beberapa alternatif tindakan yang akan datang (McGarney dan

Hannon 2004).

Proses pemodelan terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Sterman

2000):

1. Perumusan masalah dan pemilihan batasan dunia nyata. Tahap ini

meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel

kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi

pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu untuk

mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa

jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya

mendefinisikan masalah dinamisnya

2. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan

pada teori perilaku terhadap masalah dan membangun peta struktur

kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-

alat seperti Causal Loop Diagram (CLD) dan stock flow diagram.

Klasifikasi perbedaan model memberikan tambahan pendalaman sesuai

dengan tingkat kepentingannya, karena dapat dijelaskan dalam banyak cara.

Model dapat dikategorikan menurut fungsi, struktur, acuan waktu, dan

kepastiannya. Kategori umum adalah jenis model yang pada dasarnya dapat

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: (1) ikonik, (2) analog dan (3)

simbolik.

a. Model Ikonik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam

bentuk ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik mempunyai

karakteristik yang sama dengan hal yang diwakili, dan terutama amat sesuai

untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik dapat

berdimensi dua (foto, peta, cetak biru) atau tiga dimensi (prototip mesin, alat).

Apabila model berdimensi lebih dari tiga maka tidak mungkin lagi

dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik.

b. Model Analog (Model Diagramatik)

Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah

menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena

kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang

dikaji. Model analog banyak berkesusaian dengan penjabaran hubungan

kuantitatif antara sifat dan kelas-kelas yang berbeda. Dengan melalui

transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan membuat perubahan

dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva

distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

c. Model Simbolik (Model Matematik)

Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model

simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model

simbolik dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan. Bentuk persamaan

adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol persamaan tidak saja

mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih cepat ditangkap

maksudnya.

C. Struktur dan Hubungan dalam Model

Model dinamika sistem dibentuk karena adanya hubungan sebab-akibat

(causal) yang mempengaruhi struktur di dalamnya baik secara langsung antar

dua struktur, maupun akibat dari berbagai hubungan yang terjadi pada

sejumlah struktur, hingga membentuk umpan-balik (causal loop). Struktur

umpan-balik ini merupakan blok pembentuk model yang diungkapkan

melalui lingkaran-lingkaran hubungan sebab-akibat dari variabel-variabel

yang melingkar secara tertutup. Ada 2 macam hubungan kausal, yaitu:

1. Hubungan sebab-akibat positif; dan

2. Hubungan sebab-akibat negatif.

Ada 2 macam umpan-balik, yaitu:

1. Umpan-balik positif (growth)

2. Umpan-balik negatif (goal seeking).

Representasi aktivitas dalam suatu lingkar umpan-balik, digunakan dua

jenis variabel utama yang disebut sebagai stok dan aliran (level and rate atau

dikenal juga dengan sebutan stock and flow). Stok menyatakan kondisi sistem

pada setiap saat. Dalam kerekayasaan (engineering) stok sistem lebih dikenal

sebagai state variable system. Stok merupakan akumulasi di dalam sistem.

Persamaan suatu variabel rate merupakan suatu struktur kebijaksanaan yang

menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu keputusan dibuat berdasarkan

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


kepada informasi yang tersedia di dalam sistem. Aliran adalah satu-satunya

variabel dalam model yang dapat mempengaruhi stok.

Beberapa hal yang dapat melengkapi variable stock dan aliran, dalam

memodelkan dinamika sistem dikenal juga variabel lain berupa auxilary,

konstanta (constant) dan tundaan (delay). Auxilary merupakan variabel yang

bisa berubah seiring dengan waktu, perubahannya dapat disebabkan atas

hubungan-hubungan sebab-akibat yang terjadi antara variabel dalam model

atau pun akibat variabel dari luar secara independen. Konstanta merupakan

variabel dengan nilai tetap yang tidak berubah sepanjang waktu, sedangkan

tundaan adalah variabel waktu pada perilaku perubahan yang tidak serta-

merta (tertunda) atas proses yang terjadi dalam hubungan-hubungan antar

struktur hingga mempengaruhi perilaku model.

III. Langkah-Langkah Pengerjaan

A. Tugas Praktikum

 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Buka aplikasi Stella dengan klik icon stella pada desktop

2. Kemudian klik icon converter dan letakkan pada lembar kerja

3. Klik kanan pada lambang converter-pilih converter dan pilih

name only

4. Buat converter sesuai dengan jumlah variabel yang menjadi

faktor serta ubah nama converter menjadi variabel ketersediaan

beras di Surabaya, cadangan beras pemerintah, produksi padi,

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


produksi beras, pemenuhan beras, permintaan beras dan jumlah

populasi

5. Hubungkan kedua variabel dengan icon action connector,

variabel pemenuhan beras dengan ketersediaan beras di

Surabaya, cadangan beras pemerintah dengan ketersediaan

beras di Surabaya, produksi padi dengan produksi beras,

produksi beras dengan pemenuhan beras, permintaan beras

dengan pemenuhan beras, dan jumalah populasi dengan

permintaan beras

6. Klik kanan pada garis action connector-polarity-pilih tanda (+)

atau (-) sesuai dengan hubungan sebab-akibat dari variabel-

variabel yang berhubungan.

 Causal Loop Diagram Ketersediaan Beras di Kota Surabaya

Gambar 1 Causal Loop Diagram Ketersediaan Beras di Kota Surabaya

B. Tugas Laporan Resmi

 Langkah-Langkah Pengerjaan

1. Buka aplikasi Stella dengan klik icon stella pada desktop

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


2. Kemudian klik icon converter dan letakkan pada lembar kerja

3. Klik kanan pada lambang converter-pilih converter dan pilih

name only

4. Buat converter sesuai dengan jumlah variabel yang menjadi

faktor serta ubah nama converter menjadi variabel ketersediaan

LPG di Surabaya, ketersediaan bahan baku LPG, produksi LPG,

kapasitas pengiriman, persediaan distributor, penjualan

distributor, pendapatan distributor, harga jual LPG, permintaan

LPG dan jumlah populasi

5. Hubungkan kedua variabel dengan icon action connector,

variabel ketersediaan bahan baku LPG dengan ketersediaan

LPG di Surabaya dan produksi LPG, kapasitas pengiiman

dengan ketersediaan LPG di Surabaya dan persediaan

distributor, persediaan distributor dengan ketersediaan LPG di

Surabaya, penjualan distributor dengan pendapatan distributor,

harga jual LPG dengan pendapatan distributor dan ketersediaan

LPG di Surabaya, permintaan LPG dengan penjualan

distributor, jumlah populasi dengan permintaan LPG.

6. Klik kanan pada garis action connector-polarity-pilih tanda (+)

atau (-) sesuai dengan hubungan sebab-akibat dari variabel-

variabel yang berhubungan.

 Causal Loop Diagram Ketersediaan LPG di Kota Surabaya

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


Gambar 2 Causal Loop Diagram Ketersediaan LPG di Kota

Surabaya

III. Hasil dan Pembahasan

A. Tugas Praktikum

 Analisa Supply Beras di Kota Surabaya

Variabel produksi beras dipengaruhi (+) oleh variabel produktivitas

padi, artinya jika semakin tinggi nilai produktivitas padi, maka semakin

tinggi pula nilai variabel produksi beras. Variabel permintaan beras

dipengaruhi (+) oleh variabel jumlah populasi yang artinya jika semakin

tinggi jumlah populasi, maka semakin tinggi pula permintaan beras.

Variabel pemenuhan beras dipengaruhi (+) oleh variabel permintaan

beras yang artinya jika semakin tinggi nilai permintaan beras, maka

semakin tinggi pula nilai variabel pemenuhan beras. Variabel produksi

beras dipengaruhi (+) oleh variabel pemenuhan beras yang artinya jika

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


semakin rendah produksi beras maka pemenuhan beras tidak dapat

dipenuhi. Variabel ketersediaan beras di Surabaya dipengaruhi (-) oleh

variabel pemenuhan beras yang artinya pemenuhan beras yang

diinginkan lebih banyak tetapi ketersediaan beras di Surabaya tidak dapat

tercukupi. Variabel ketersediaan beras di Surabaya dipengaruhi (+) oleh

produksi beras yang artinya semakin rendah produksi beras, maka

semakin rendah pula ketersediaan beras di Surabaya. Variabel

ketersediaan beras di Surabaya dipengaruhi (+) oleh cadangan beras

pemerintah yang artinya jika cadangan beras pemerintah tidak

mencukupi maka ketersediaan beras di Surabaya tidak dapat dipenuhi.

B. Tugas Laporan Resmi

 Analisa Supply LPG di Kota Surabaya

Variabel produksi LPG dipengaruhi (+) oleh variabel ketersediaan

bahan baku LPG, artinya jika semakin rendah jumlah bahan baku yang

tersedia, maka semakin rendah nilai variabel produksi LPG dikarenakan

bahan baku merupakan syarat utama proses produksi. Variabel kapasitas

pengiriman dipengaruhi (+) oleh variabel produksi LPG, artinya jika

semakin rendah tingkat produksi LPG, maka semakin rendah nilai

variabel kapasitas pengiriman dikarenakan tingkat produksi LPG

mempengaruhi banyaknya LPG yang bisa dikirim ke distributor.

Variabel persediaan distributor dipengaruhi (+) oleh variabel kapasitas

pengiriman, artinya jika kapasitas pengiriman menurun, maka persediaan

distributor juga menurun. Variabel penjualan distributor dipengaruhi (+)

oleh variabel permintaan LPG, artinya jika jumlah permintaan LPG naik

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


, maka semakin tinggi nilai variabel penjualan LPG. Variabel jumlah

permintaan LPG dipengaruhi (+) oleh variabel populasi, artinya jika

semakin tinngi permintaan LPG, maka semakin tinggi pula nilai variabel

pemenuhan LPG. Variabel pendapatan distributor dipengaruhi (+) oleh

variabel penjualan distributor, artinya jika semakin tinggi penjualan

distributor, maka semakin tinggi pula pendapatan distributor. Variabel

pendapatan distributor dipengaruhi (+) oleh variabel harga jual LPG,

artinya jika harga jual LPG semakin tinggi, maka pendapatan distributor

juga semakin tinggi. Variabel harga jual LPG dipengaruhi (-) oleh

variabel ketersediaan LPG di Surabaya, artinya jika ketersediaan LPG di

Surabaya rendah, maka ketersediaan harga jual LPG akan semakin

tinggi. Variabel ketersediaan LPG di Surabaya dipengaruhi (+) oleh

variabel ketersediaan bahan baku LPG, artinya jika bahan baku LPG

semakin sedikit, maka ketersediaan LPG di Surabaya juga semakin

sedikit. Variabel ketersediaan LPG di Surabaya dipengaruhi (+) oleh

kapasitas pengiriman, artinya jika semakin rendah kapasitas pengiriman

maka ketersediaan LPG di Surabaya juga semakin sedikit. Variabel

ketersediaan LPG di Surabaya dipengaruhi (+) oleh persediaan

distributor, artinya jika persediaan distributor sedikit maka ketersediaan

LPG di Surabaya juga akan semakin sedikit.

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari laporan modul ini adalah sebagai

berikut:

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


 Analisa Tugas Praktikum

Variabel produksi beras dipengaruhi (+) oleh variabel produktivitas padi,

artinya jika semakin tinggi nilai produktivitas padi, maka semakin tinggi pula

nilai variabel produksi beras. Variabel permintaan beras dipengaruhi (+) oleh

variabel jumlah populasi yang artinya jika semakin tinggi jumlah populasi,

maka semakin tinggi pula permintaan beras. Variabel pemenuhan beras

dipengaruhi (+) oleh variabel permintaan beras yang artinya jika semakin

tinggi nilai permintaan beras, maka semakin tinggi pula nilai variabel

pemenuhan beras. Variabel produksi beras dipengaruhi (+) oleh variabel

pemenuhan beras yang artinya jika semakin rendah produksi beras maka

pemenuhan beras tidak dapat dipenuhi. Variabel ketersediaan beras di

Surabaya dipengaruhi (-) oleh variabel pemenuhan beras yang artinya

pemenuhan beras yang diinginkan lebih banyak tetapi ketersediaan beras di

Surabaya tidak dapat tercukupi. Variabel ketersediaan beras di Surabaya

dipengaruhi (+) oleh produksi beras yang artinya semakin rendah produksi

beras, maka semakin rendah pula ketersediaan beras di Surabaya. Variabel

ketersediaan beras di Surabaya dipengaruhi (+) oleh cadangan beras

pemerintah yang artinya jika cadangan beras pemerintah tidak mencukupi

maka ketersediaan beras di Surabaya tidak dapat dipenuhi.

 Analisa Tugas Laporan Resmi

Variabel produksi LPG dipengaruhi (+) oleh variabel ketersediaan bahan

baku LPG, artinya jika semakin rendah jumlah bahan baku yang tersedia,

maka semakin rendah nilai variabel produksi LPG dikarenakan bahan baku

merupakan syarat utama proses produksi. Variabel kapasitas pengiriman

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


dipengaruhi (+) oleh variabel produksi LPG, artinya jika semakin rendah

tingkat produksi LPG, maka semakin rendah nilai variabel kapasitas

pengiriman dikarenakan tingkat produksi LPG mempengaruhi banyaknya

LPG yang bisa dikirim ke distributor. Variabel persediaan distributor

dipengaruhi (+) oleh variabel kapasitas pengiriman, artinya jika kapasitas

pengiriman menurun, maka persediaan distributor juga menurun. Variabel

penjualan distributor dipengaruhi (+) oleh variabel permintaan LPG, artinya

jika jumlah permintaan LPG naik , maka semakin tinggi nilai variabel

penjualan LPG. Variabel jumlah permintaan LPG dipengaruhi (+) oleh

variabel populasi, artinya jika semakin tinngi permintaan LPG, maka semakin

tinggi pula nilai variabel pemenuhan LPG. Variabel pendapatan distributor

dipengaruhi (+) oleh variabel penjualan distributor, artinya jika semakin

tinggi penjualan distributor, maka semakin tinggi pula pendapatan distributor.

Variabel pendapatan distributor dipengaruhi (+) oleh variabel harga jual LPG,

artinya jika harga jual LPG semakin tinggi, maka pendapatan distributor juga

semakin tinggi. Variabel harga jual LPG dipengaruhi (-) oleh variabel

ketersediaan LPG di Surabaya, artinya jika ketersediaan LPG di Surabaya

rendah, maka ketersediaan harga jual LPG akan semakin tinggi. Variabel

ketersediaan LPG di Surabaya dipengaruhi (+) oleh variabel ketersediaan

bahan baku LPG, artinya jika bahan baku LPG semakin sedikit, maka

ketersediaan LPG di Surabaya juga semakin sedikit. Variabel ketersediaan

LPG di Surabaya dipengaruhi (+) oleh kapasitas pengiriman, artinya jika

semakin rendah kapasitas pengiriman maka ketersediaan LPG di Surabaya

juga semakin sedikit. Variabel ketersediaan LPG di Surabaya dipengaruhi (+)

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI


oleh persediaan distributor, artinya jika persediaan distributor sedikit maka

ketersediaan LPG di Surabaya juga akan semakin sedikit.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk laporan modul ini adalah

sebagai berikut:

1. Diharapkan tata cara penulisan laporan resmi lebih jelas.

2. Tinjauan pustaka diharapkan tidak terlalu banyak.

3. Diharapkan penulisan laporan lebih sistematis.

4. Diharapkan materi tidak bertele-tele.

VI. Daftar Pustaka

Anonim. 2015. “CLD”. https://id.wikipedia.org/wiki/CLD.

Darmawan, Deni. 2013. “Validitas”. Jakarta: Rosda.

Narendra, Vicky. 2013. “Tutorial Causal Loop Diagram”.

http://mistertica.blogspot.co.id/2013/10/tutorial-CLD.html.

Penyusun. 2017. “Modul Praktikum Simulasi Sistem Industri”. Surabaya:

Laboratorium Manajemen Industri.

Yoga, Prima. 2015. “Pengertian Causal Loop Diagram”.

http://infokah.com/pengertian-causal-loop-diagram/.

Highynita Putri Handila / 1532010120 Prak. SSI

Anda mungkin juga menyukai