Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Persyaratan
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas
materai cukup
3. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan
dengan aslinya oleh petugas loket
5. Asli Surat-surat bukti pelepasan hak dan pelunasan tanah dan rumah (Rumah Gol III) atau
rumah yang dibeli dari pemerintah
6. Foto copy SPPT PBB Tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket,
penyerahan bukti SSB (BPHTB) dan bukti bayar uang pemasukan (pada saat pendaftaran hak)
Waktu
Keterangan
1. Identitas diri
Biaya mengurus sertifikat tanah berbeda-beda tergantung jenis tanah dan luasnya. Nah sobat ngopo
bisa hitung sendiri estimasi biayanya dengan menggunakan aplikasi resmi yang sudah ada di website
BPN (http://www.bpn.go.id)
Contoh : Biaya pengurusan sertifikat tanah perumahan dengan ukuran 10M x 25M (250M2) maka
biaya yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut :
Nah sobat ngopo bisa mencobanya sendiri. Ikuti langkahnya berikut ini :
8. Silakan isi kolom yang tersedia sesuai dengan jenis dan ukuran tanah kamu.
Jika ternyata ada yang tidak beres dalam pengurusan sertifikat tanah kamu, silakan laporkan ke sini :
http://wbs.bpn.go.id
https://www.lapor.go.id
Dilanjut Masri, Sertifikat adalah bukti terkuat dalam kepemilikan tanah. Kegiatan PTSL kesempatan
dan peluang besar bagi masyarakat untuk mengurus sertifikat, karena pengurusannya tidak dipungut
biaya (gratis), dan petugas BPN langsung turun ke lokasi untuk mengukur tanah milik warga.
Sebelum Tahun 2017 pengurusan sertifikat gratis namanya Program Nasional (Prona) dengan sisitim
elompat lompat. Kemudian prona diganti namanya dari pusat menjadi PTSL.
Sistim PTSL sistimya berkelompok dengan melibatkan Ketua RT, RW,Kadus dan Kepala Desa.
Persyaratan untuk mengurus serifikat dengan sisitim PTSL, surat kepemilikan tanah seperti surat
hibah, Surat jual beli, SKGR, Foto Copi KTP, Foto Copy KK,dan 4 lembar Materai.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki surat tanah sama sekali,dapat dikeluarkan surat sertifikatnya
asal Kepala Desa mau mengisi surat Formulir, dengan sempadan yang tidak keberatan,dan lahan
tidak sengketa.
"Kemudian kemudahan dalam sistim PTSL pajak tanah yang harus dibayar kepada pemerintah dapat
di tangguhkan. Sementara kalau Prona harus dibayar pajak terlebih dahulu," sebut Masri.
CARA PENGAJUAN PRONA / PTSL UNTUK SERTIPIKASI TANAH SECARA MASAL DAN GRATIS
Agoes Djibril 4 months ago BPN Kabupaten Pekalongan, cara mudah mengurus sertifikat
tanah, cara pengajuan PRONA tahun 2017, informasi publik, program pemerintah sertipikat tanah
masal tahun 2017, program sertipikat tanah PTSL,
Pada pemerintahan Jokowi menargetkan untuk sertipikasi tanah menyeluruh di seluruh Indonesia.
Diharapkan nantinya tanah milik warga negara Indonesia semua memiliki sertipikat. Sertipikat tanah
merupakan dasar kepemilikan hak atas tanah secara resmi menurut hukum, sehingga jika
dikemudian hari ada sengketa tanah atau pengalihan fungsi tanah si pemilik tanah dapat menuntut
ganti rugi atas tanah tersebut. Namun untuk memiliki sertipikat tanah dibutuhkan banyak biaya, jika
kita mengurus sendiri melalui perantara notaris pembuat akta tanah tentu akan membutuhkan
banyak biaya, apalagi jika memiliki banyak bidang tanah.
Namun tidak semua masyarakat sadar akan arti penting sebuah sertipikat, hal ini terjadi pada
masyarakat pedesaan. Mereka masih berpedoman kapada Leter C dan SPPT yang mereka anggap
sebagai surat kepemilikan tanah. Memang pada zaman dahulu kepemilikan tanah hanya berdasarkan
Petok/Petuk dan Leter C. Nah untuk meringankan beban masyarakat pedesaan untuk menerbitkan
sertipikat tanah Pemerintah melalui BPN (Badan Pertanahan Nasional) menyelenggarakan Program
Percepatan Sertipikat Tanah Melalui Pendaftaran Sistematis Lengkap (PTSL) yang dahulu dikenal
dengan PRONA.
Agar sebuah desa mendapatkan program PTSL maka Pemerintah Desa diminta untuk mengajukan
proposal permohonan PTSL kepada Kepala Kantor BPN di Kabupaten/Kota dan mengetahui Camat
setempat. Kemudian Desa mempersiapkan berkas berkas kelengkapan kepemilikan tanah yang
meliputi :
3. KK dan KTP Elektronik terbaru yang berlaku, jika pemohon belum memiliki KTP maka dapat
menggunakan AKTA Kelahiran dan dilampiri Surat Perwalian.
Semua berkas tersebut dilampirkan pada formulir pemohon, serta data dimasukan ke dalam formulir
permohonan dengan format excel (format pengisian disediakan BPN). Dalam soft copy pengisian
data pemohon meliputi:
Nama Pemohon
Tanggal lahir
No. KTP
Nomor C Desa
No Persil Tanah
Luas tanah
Demikian sedikit gambaran singkat tentang permohonan sertipikat tanah secara masal yang dapat
diajukan kepada BPN semoga bermanfaat. Semua kegiatan program PTSL tidak dipungut biaya
sedikitpun alias gratis.
KONVERSI
KONVERSI
Proses
Simulasi Biaya
Persyaratan
1. Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani pemohon atau kuasanya di atas
materai cukup
3. Fotocopy identitas (KTP, KK) pemohon dan kuasa apabila dikuasakan, yang telah dicocokkan
dengan aslinya oleh petugas loket
5. Foto copy SPPT PBB Tahun berjalan yang telah dicocokkan dengan aslinya oleh petugas loket
dan penyerahan bukti SSB (BPHTB)
Waktu
Keterangan
1. Identitas diri
Subyek atau peserta PRONA adalah masyarakat golongan ekonomi lemah sampai dengan menengah.
Masyarakat golongan ekonomi lemah sampai dengan menengah yang memenuhi persyaratan
sebagai subyek/peserta PRONA yaitu pekerja dengan penghasilan tidak tetap antara lain petani,
nelayan, pedagang, peternak, pengrajin, pelukis, buruh musiman dan lain-lain pekerja dengan
penghasilan tetap:
a. pegawai perusahaan baik swasta maupun BUMN/BUMD dengan penghasilan per bulan sama
atau di bawah Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan oleh masing-masing
kabupaten/kota, yang dibuktikan dengan penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)
dan surat keterangan penghasilan dari perusahaan;
b. veteran, Pegawai Negeri Sipil pangkat sampai dengan Penata Muda Tk.I (III/d), prajurit
Tentara Nasional Indonesia pangkat sampai dengan Kapten dan anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia pangkat sampai dengan Komisaris Polisi, dibuktikan dengan foto copy
Surat Keputusan pangkat terakhir;
c. istri/suami veteran, istri/suami Pegawai Negeri Sipil, istri/suami prajurit Tentara Nasional
Indonesia, istri/suami anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam huruf b), dibuktikan dengan foto copy Surat Keputusan pangkat terakhir dan akta
nikah;
d. pensiunan Pegawai Negeri Sipil, pensiunan Tentara Nasional Indonesia dan pensiunan
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dibuktikan dengan foto copy Surat Keputusan
pensiun;
2. Menunjukkan letak dan batas-batas tanah yang dimohon (dapat dengan kuasa).
3. Menyerahkan Bukti Setor Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Bukti
Setor Pajak Penghasilan dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan Bangunan (PPh) bagi peserta
yang terkena ketentuan tersebut.
KRITERIA LOKASI
Di dalam penetapan lokasi PRONA perlu memperhatikan kondisi wilayah dan infrastruktur
pertanahanan yang tersedia.
1. Kondisi Wilayah:
Lokasi Kegiatan PRONA diarahkan pada wilayah-Wilayah sebagai berikut:
o desa miskin/tertinggal;
o daerah permukiman padat penduduk serta mempunyai potensi cukup besar untuk
dikembangkan;
o daerah diluar sekeliling transmigrasi;
2. Infrastruktur Pertanahan
Penetapan lokasi wilayah desa/kelurahan PRONA, hendaknya memperhatikan ketersediaan
infrastruktur pertanahan, antara lain:
8. Infrastruktur lainnya.
5. Lokasi tanah berada dalam wilayah kabupaten lokasi peserta program yang dibuktikan
dengan KTP
1. Tanah Negara:
o Tanah non pertanian dengan luas sampai dengan 2.000 m2 (dua ribu meter persegi),
kecuali obyek PRONA yang berlokasi wilayah Kab/Kota Kantor Pertanahan tipe A
sampai dengan luas 500 m2 (lima ratus meter persegi); dan
o Tanah non pertanian dengan luas sampai dengan 5.000 m2 (lima ribu meter persegi),
kecuali obyek PRONA yang berlokasi wilayah Kab/Kota Kantor Pertanahan tipe A
sampai dengan luas 1.000 m2 (seribu meter persegi); dan