10 Biokatalis
10 Biokatalis
Enzim rennin atau Chymosin dapat menyebabkan pemutusan sebuah ikatan tertentu
yaitu ikatan peptida antara 105 dan 106 pada fenilalanin dan metionin di K-Kasein yang
merupakan substrat asli enzim ini. Rennin atau yang juga disebut chymosin merupakan
enzim industri sangat penting karena banyak digunakan dalam pembuatan keju.
Enzim rennin banyak digungakan dalam industri pembuatan keju. Rennin memiliki
peran yang sangat penting, yaitu pada saat pengerasan susu. Untuk membuat rennin
bekerja, diperlukan suhu susu pada rentang antara 20 hingga 40 derajat Celcius. Pada kondisi
yang sesuai, rennin mulai bereaksi dengan kasein (salah satu jenis protein yang ada dalam
susu) untuk pengerasan susu. Ketika rennin bertemu dengan kasein menurut teori lock and
key, kasein bertemu dengan rennin. Selanjutnya rennin memecah kasein membentuk
paracasein. Dengan penambahan kalsium pada paracasein terbentuklah kalsium
paracaseinate. Kemudian paracaseinate kalsium berikatan dengan air dan lemak susu
mengakibatkan mengerasnya susu. rennin adalah bahan yang paling alami untuk membuat
keju. Selain itu, yang membuat rennin disukai oleh industri pembuatan keju karena industri
tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli asam. Selain itu, susu yang dipadatkan
oleh enzim rennin membuat keju relatif lebih baik dibandingkan dengan susu dipadatkan
oleh asam.
Bakteri ini termasuk dalam golongan bakteri gram negative, bersifat aerob, dan
berbentuk batang. Bakteri ini memiliki satu flagel dan merupakan penyebab utama penyakit
busuk hitam pada tanaman Brassicas. Meskipun demikian, bakteri ini banyak dimanfaatkan
dalam industri makanan. Xanthomonas campestris dapat menghasilkan gum xanthan
(polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi karbohidrat).
Gum Xanthan digunakan sebagai bahan tambahan yang aman pada makanan dalam
industri makanan misalnya produksi susu, kuah salad, minuman buah-buahan, pengemulsi
pada cat dan lapisan keramik, pengental dalam susu, syrup dan lem. Pada tingkatan yang
lebih tinggi gum xanthan digunakan sebagai ”suspending agent” yang baik sekali untuk
menghilangkan pulp dan bahan-bahan yang dapat membuat keruh dalam beberapa
minuman. Gum xanthan juga dipakai sebagai stabilizer untuk emulsi minyak flavor (flavour oil
emulsion) dalam beberapa minuman khusus. Konsentrasi gum xanthan yang dapat
digunakan dalam minuman berkisar antara 0,001% – 0,15% karena kestabilan terhadap
panas yang khas dengan menggabungkan sifat penstabil emulsi dan suspending agent, maka
gum xanthan sesungguhnya dapat digunakan dalam sistem pengalengan pangan.
Selain banyak digunakan pada industri makanan dan minuman, gum xanthan juga
ada digunakan di industri tekstil sebagai oil welldrilling fluid addictive.
6. Kumpulan mikroba sebagai kandungan SOC-HCS ( Suplemen Organik Cair ) ( Green Biotech )
Lactobasillus sp
Diberi nama demikian karena bakteri ini mengubah laktosa dan gula menjadi
asam laktat. Bakteri ini banyak digunakan dalam memproduksi yogurt, keju, bir,
anggur, kakau, dan pakan ternak. Bakteri ini bersifat mencegah penyakit pada hewan
dan tumbuhan sehingga daya tahan tubuh meningkat.
Azetobacter sp
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, bakteri ini merupakan bakteri baik
yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman maupun hewan. Jika digunakan
pada tanah pertanian maka tanah akan menjadi lebih subur. Jika digunakan pada
pakan ternak akan meningkatkan penyerapan sari-sari makanan.
Pseudomonas aeruginosa
Bakteri ini adalah bakteri yang bersifat negatif karena dapat menyebabkan
penyakit dan infeksi pada hewan dan manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah
dan air. Pada hewan bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan saraf terutama pada
hewan yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Meskipun bakteri ini bersifat
negative akan tetapi bermanfaat sebagai pengurai sisa-sisa makanan atau kotoran.
Saccharomyces sp
Bakteri ini sangat penting dalam produksi berbagai jenis makanan seperti
anggur, bir, dan roti. Bakteri ini bersifat seperti ragi yang digunakan dalam proses
fermentasi berbagai jenis makanan termasuk makanan hewan.
7. Bacillus thuringiensis ( Green Biotech )
Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif. Bakteri ini banyak digunakan sebagai
biopestisida. Bacillus thuringiensis akan menghasilkan kristal protein saat sporulasi. Kristal
protein yang bersifat insektisidal ini sering disebut dengan delta-endotoksin (Deacon, 2010).
Kristal protein yang ada pada Bacillus thuringiensis ini sebenarnya merupakan pro-toksin
yang jika larut . kristal protein tidak dapat larut pada kondisi normal, sehingga aman bagi
manusia, atau hewan tingkat tinggi lainnya. Namun, dapat larut pada kondisi pH sekitar 9.5.
Kondisi ini ditemukan didalam usus serangga (dalam hal ini, ulat). Hal ini lah yang
menyebabkan Bt merupakan agen insektisida yang spesifik.
Bacillus thuringiensis bekerja secara spesifik, karena hanya akan berikatan dengan
reseptor dari sel usus serangga (ulat) berikatan dengan reseptor dinding sel usus dan akan
membuat lubang dan menyebabkan tidak seimbangnya pH. Sehingga usus lumpuh dan
serangga berhenti makan. Ph usus dan darah menjadi tidak seimbang dan mengakibatkan
spora berkecambah dan bakteri merusak inang. Oleh karena itu, bakteri ini sangat banyak
dimanfaatkan sebagai bioinsektisida.
Penicillium notatum merupakan salah satu jenis jamur dari kelas Deuteromycetes.
Umumnya, Penicillium notatum tumbuh di berbagai tempat. Jamur ini banyak digunakan
sebagai penghasil antibiotik penisilin di bidang industri farmasi.
Lipase adalah salah satu jenis enzim yang dapat memecah lemak atau lipid menjadi
asam lemak dalam proses biologis. Selain memecah lemak, enzim ini berfungsi untuk
mengkatalisis proses transesterifikasi dalam tubuh. Dalam dunia industri, enzim ini sudah
banyak digunakan sebagai katalis yang murah dan ramah lingkungan.
Salah satunya dalam industri deterjen. Karena kemampuannya dalam menghidrolisis
lemak atau trigliserida, lipase dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam deterjen
untuk keperluan industri maupun rumah tangga. Lipase untuk keperluan deterjen setidaknya
harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: (1) Spesifisitas substrat yang rendah,
artinya adalah enzim ini harus dapat menghidrolisis berbagai jenis lemak dengan berbagai
komposisi. (2) Memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi ekstrim, seperti pH dan
gesekan mekanik. (3) Memiliki ketahanan yang baik terhadap kehadiran surfaktan dan enzim
lainnya.
Jamur jenis ini sangat terkenala di dalam bidang industri pangan. Aspergillus wentii
banyak digunakan sebagai agen fermentor dalam proses produksi kecap. Aspergillus wentii
akan memproduksi enzim yang memecah komponen zat-zat dari kedelai.
Sumber Referensi
Richana, Nur. , (2002),”Produksi dan Prospek Enzim Xilanase dalam Pengembangan
Bioindustri di Indonesia”, Buletin AgroBio 5(1), pp. 29-36,
http://cerita-dari-itb.blogspot.co.id/2012/03/enzim-rennin.html
https://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/01/penggunaan-gum-xanthan-dalam-
industri/
Novi hidayatullah, dkk.2011. Makalah Mikrobiologi Industri Bioleaching. Jurusan biologi
FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
http://buatbelajarbiologi.blogspot.co.id/2013/12/peran-bacillus-thuringensis-
sebagai_6406.html
https://fermentasipakanternaksoc.wordpress.com/
http://www.bimbingan.org/kegunaan-penicillium-notatum.htm
https://pembelajaranpangan.wordpress.com/2012/08/19/peranan-jamur-dalam-
pembuatan-kecap/
http://majalahkimia.blogspot.co.id/2013/01/inilah-manfaat-lipase-dalam-industri.html