Anda di halaman 1dari 5

10 Biokatalis

1. Enzim Xilanase ( Blue Biotech )

Enzim xilanase merupakan biokatalis reaksi hidrolisis xilan (hemiselulosa) menjadi


gula pereduksi. Enzim xilanase dapat dihasilkan oleh sejumlah mikroorganisme seperti: A.
niger, Bacillus, Cryptococcus, Penicillium, Aureo-basidium, Fusarium, Rhizomucor, Humicola.
Enzim xilanase banyak digunakan dalam industri pemutihan kertas.
Enzim ini digunakan sebagai pengganti khlorin. Khlorin adalah bahan beracun,
sehingga khlorin sisa proses yang dibuang ke perairan sungai akan membuat polusi yang
tinggi. Penggantian penggunaan khlorin untuk pemutihan kertas telah memberikan peluang
untuk aplikasi bioteknologi. Penggunaan biokatalis atau enzim terbukti mampu menurunkan
kadar polutan pada limbah industri. Ini menjadikan industri bisa menghemat biaya
pengelolaan limbah dan menekan tingkat pencemaran. Penggunaan xilanase merupakan
salah satu alternatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan khlor
dalam proses pemutihan pulp kraft.
Cara kerja enzim xilanase dalam proses pemutihan yaitu memecahkan ikatan xilose-
xilose dalam rantai xilan sehingga mengakibatkan pecahnya ikatan antara sisa lignin dengan
karbohidrat. Dengan keadaan tersebut, ikatan kompleks lignin-karbohidrat (ikatan-ikatan
xilan pada sisi lignin) yang sulit dihilangkan karena ukurannya yang sangat kecil dan tersebar
merata pada hemiselulosa, mudah untuk dihilangkan pada tahapan pemutihan selanjutnya.
Selain itu xilanase berperan dalam mengatasi pengendapan kembali xilan pada permukaan
serat.

2. Enzim Rennin ( Tidak ada warna )

Enzim rennin atau Chymosin dapat menyebabkan pemutusan sebuah ikatan tertentu
yaitu ikatan peptida antara 105 dan 106 pada fenilalanin dan metionin di K-Kasein yang
merupakan substrat asli enzim ini. Rennin atau yang juga disebut chymosin merupakan
enzim industri sangat penting karena banyak digunakan dalam pembuatan keju.
Enzim rennin banyak digungakan dalam industri pembuatan keju. Rennin memiliki
peran yang sangat penting, yaitu pada saat pengerasan susu. Untuk membuat rennin
bekerja, diperlukan suhu susu pada rentang antara 20 hingga 40 derajat Celcius. Pada kondisi
yang sesuai, rennin mulai bereaksi dengan kasein (salah satu jenis protein yang ada dalam
susu) untuk pengerasan susu. Ketika rennin bertemu dengan kasein menurut teori lock and
key, kasein bertemu dengan rennin. Selanjutnya rennin memecah kasein membentuk
paracasein. Dengan penambahan kalsium pada paracasein terbentuklah kalsium
paracaseinate. Kemudian paracaseinate kalsium berikatan dengan air dan lemak susu
mengakibatkan mengerasnya susu. rennin adalah bahan yang paling alami untuk membuat
keju. Selain itu, yang membuat rennin disukai oleh industri pembuatan keju karena industri
tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli asam. Selain itu, susu yang dipadatkan
oleh enzim rennin membuat keju relatif lebih baik dibandingkan dengan susu dipadatkan
oleh asam.

3. Aspergillus Oryzae ( Tidak ada warna )


Dalam proses pembuatan sake, jamur Ascomycota ini memegang peranan yang
sangat penting. Di negara Jepang sana, jamur ini sering disebut sebagai koji. Aspergillus
oryzae merupakan jamur Ascomycota yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan manusia
sejak zaman dahulu (dinasti zhou). Aspergillus oryzae,atau lebih dikenal sebagai koji adalah
jamur aseksual,aerobik,berfilamen yang banyak digunakan untuk mensakarifikasi beras atau
biji-bijian lainnya untuk pembuatan minuman beralkohol seperti sake, huangjiu, dan
makgeolli.
Dalam industri minuman beralkohol. Aspergillus oryzae memegang peranan penting
dalam proses fermentasi karena memiliki kemampuan untuk mengsekresi berbagai macam
enzim degradasi dalam jumlah besar yang berguna untuk mendekomposisi protein dari pati
menjadi gula dan asam amino

4. Thiobacillus ferrooxidans ( Blue Biotech )

Thiobacillus ferrooxidans atau biasa dikenal sebagai Acidithiobacillus ferrooxidan


merupakan salah satu contoh bakteri gram negatif, aerobik obligately dan proteobacteria.
Mereka mendapatkan nutrisi dengan mengoksidasi besi dan belerang dengan O 2. Oleh
karena itu, bakteri ini banyak digunakan di industri pertambangan.
Proses pemisahan tembaga dari bijihnya diawali dengan Thiobacillus ferroxidans
yang mengoksidasi senyawa besi sulfide di sekitarnya. Proses ini akan melepaskan energi
asam sulfat (H2SO4) dan besi sulfide (FeS). Kedua senyawa ini akan menghancurkan
bebatuan disekitarnya dan melepaskan tembaga dari bijihnya. Dengan kata lain, bakteri ini
akan mengubah sulfide yang tidak larut dalam air. Dan apabila air dialirkan di bebatuan
tersebut, maka tembaga sulfat akan terbawa dan terkumpul di dalam kolam yang sudah
disediakan. Larutan dalam kolam tersebut bewarna biru cemerlang. Larutan biru cemerlang
itu kemudian dialirkan melalui pipa-pipa. Besi akan mengikat sulfat dan tembaga akan
dilepas. Sehingga, akan didapat tembaga murni dengan konsentrasi sekitar 99%.

5. Xanthomonas Campestris ( Tidak ada warna )

Bakteri ini termasuk dalam golongan bakteri gram negative, bersifat aerob, dan
berbentuk batang. Bakteri ini memiliki satu flagel dan merupakan penyebab utama penyakit
busuk hitam pada tanaman Brassicas. Meskipun demikian, bakteri ini banyak dimanfaatkan
dalam industri makanan. Xanthomonas campestris dapat menghasilkan gum xanthan
(polisakarida dengan bobot molekul tinggi hasil fermentasi karbohidrat).
Gum Xanthan digunakan sebagai bahan tambahan yang aman pada makanan dalam
industri makanan misalnya produksi susu, kuah salad, minuman buah-buahan, pengemulsi
pada cat dan lapisan keramik, pengental dalam susu, syrup dan lem. Pada tingkatan yang
lebih tinggi gum xanthan digunakan sebagai ”suspending agent” yang baik sekali untuk
menghilangkan pulp dan bahan-bahan yang dapat membuat keruh dalam beberapa
minuman. Gum xanthan juga dipakai sebagai stabilizer untuk emulsi minyak flavor (flavour oil
emulsion) dalam beberapa minuman khusus. Konsentrasi gum xanthan yang dapat
digunakan dalam minuman berkisar antara 0,001% – 0,15% karena kestabilan terhadap
panas yang khas dengan menggabungkan sifat penstabil emulsi dan suspending agent, maka
gum xanthan sesungguhnya dapat digunakan dalam sistem pengalengan pangan.
Selain banyak digunakan pada industri makanan dan minuman, gum xanthan juga
ada digunakan di industri tekstil sebagai oil welldrilling fluid addictive.

6. Kumpulan mikroba sebagai kandungan SOC-HCS ( Suplemen Organik Cair ) ( Green Biotech )

Teknik untuk mem-fermentasi pakan ternak secara umum dikelompokan menjadi


dua, yaitu fermentasi kering dan basah. Biasanya fermentasi basah dapat di peroleh dari
limbah perkebunan seperti batang pisang,batang jagung yang dipanen muda, dan kacang
tanah. Dan fermentasi kering dapat di peroleh dari tanaman padi (jerami dan damen),
kedelai, kacang-kacang, kangkung, dan jagung, dibutuhkan sentuhan teknologi fermentasi.
Rata-rata limbah yang di hasilkan oleh petani berupa limbah kering, dan dengan mengetahui
teknik fermentasi kering untuk pakan ternak petani akan jauh dari kesan kemiskinan.
Dengan menggunakan SOC-HCS (Suplemen Organik Cair) dapat mempermudah
pembuatan fermentasi pakan ternak karena SOC sangat cocok digunakan untuk fermentasi
pakan ternak dan bisa dicampurkan keminuman ternak. SOC itu sendiri merupakan solusi
bagi peternak dalam mengembangkan peternakannya dengan megurangi biaya terutama
untuk kebutuhan pakan tetapi akan meningkatkan pertumbukan atau kualitas ternaknya,
selain menekan pengeluaran selama produksi dan perawatan SOC juga membantu
mengurangi tingkat stres pada hewa ternak serta antibodi dengan menekan hewan dari
berbagai penyakit dan mengurangi angka resiko kematian di hewan ternak akan terjaga dan
tidak mudah sakit.
Mikroba yang terkandung dalam SOC-HCS adalah :

 Lactobasillus sp
Diberi nama demikian karena bakteri ini mengubah laktosa dan gula menjadi
asam laktat. Bakteri ini banyak digunakan dalam memproduksi yogurt, keju, bir,
anggur, kakau, dan pakan ternak. Bakteri ini bersifat mencegah penyakit pada hewan
dan tumbuhan sehingga daya tahan tubuh meningkat.
 Azetobacter sp
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, bakteri ini merupakan bakteri baik
yang berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman maupun hewan. Jika digunakan
pada tanah pertanian maka tanah akan menjadi lebih subur. Jika digunakan pada
pakan ternak akan meningkatkan penyerapan sari-sari makanan.
 Pseudomonas aeruginosa
Bakteri ini adalah bakteri yang bersifat negatif karena dapat menyebabkan
penyakit dan infeksi pada hewan dan manusia. Bakteri ini dapat ditemukan di tanah
dan air. Pada hewan bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan saraf terutama pada
hewan yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Meskipun bakteri ini bersifat
negative akan tetapi bermanfaat sebagai pengurai sisa-sisa makanan atau kotoran.
 Saccharomyces sp
Bakteri ini sangat penting dalam produksi berbagai jenis makanan seperti
anggur, bir, dan roti. Bakteri ini bersifat seperti ragi yang digunakan dalam proses
fermentasi berbagai jenis makanan termasuk makanan hewan.
7. Bacillus thuringiensis ( Green Biotech )

Bakteri ini tergolong dalam bakteri gram positif. Bakteri ini banyak digunakan sebagai
biopestisida. Bacillus thuringiensis akan menghasilkan kristal protein saat sporulasi. Kristal
protein yang bersifat insektisidal ini sering disebut dengan delta-endotoksin (Deacon, 2010).
Kristal protein yang ada pada Bacillus thuringiensis ini sebenarnya merupakan pro-toksin
yang jika larut . kristal protein tidak dapat larut pada kondisi normal, sehingga aman bagi
manusia, atau hewan tingkat tinggi lainnya. Namun, dapat larut pada kondisi pH sekitar 9.5.
Kondisi ini ditemukan didalam usus serangga (dalam hal ini, ulat). Hal ini lah yang
menyebabkan Bt merupakan agen insektisida yang spesifik.
Bacillus thuringiensis bekerja secara spesifik, karena hanya akan berikatan dengan
reseptor dari sel usus serangga (ulat) berikatan dengan reseptor dinding sel usus dan akan
membuat lubang dan menyebabkan tidak seimbangnya pH. Sehingga usus lumpuh dan
serangga berhenti makan. Ph usus dan darah menjadi tidak seimbang dan mengakibatkan
spora berkecambah dan bakteri merusak inang. Oleh karena itu, bakteri ini sangat banyak
dimanfaatkan sebagai bioinsektisida.

8. Penicillium notatum ( Red Biotech )

Penicillium notatum merupakan salah satu jenis jamur dari kelas Deuteromycetes.
Umumnya, Penicillium notatum tumbuh di berbagai tempat. Jamur ini banyak digunakan
sebagai penghasil antibiotik penisilin di bidang industri farmasi.

9. Enzim Lipase ( Blue Biotech )

Lipase adalah salah satu jenis enzim yang dapat memecah lemak atau lipid menjadi
asam lemak dalam proses biologis. Selain memecah lemak, enzim ini berfungsi untuk
mengkatalisis proses transesterifikasi dalam tubuh. Dalam dunia industri, enzim ini sudah
banyak digunakan sebagai katalis yang murah dan ramah lingkungan.
Salah satunya dalam industri deterjen. Karena kemampuannya dalam menghidrolisis
lemak atau trigliserida, lipase dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam deterjen
untuk keperluan industri maupun rumah tangga. Lipase untuk keperluan deterjen setidaknya
harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut: (1) Spesifisitas substrat yang rendah,
artinya adalah enzim ini harus dapat menghidrolisis berbagai jenis lemak dengan berbagai
komposisi. (2) Memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi ekstrim, seperti pH dan
gesekan mekanik. (3) Memiliki ketahanan yang baik terhadap kehadiran surfaktan dan enzim
lainnya.

10. Aspergillus wentii ( Tidak ada warna )

Jamur jenis ini sangat terkenala di dalam bidang industri pangan. Aspergillus wentii
banyak digunakan sebagai agen fermentor dalam proses produksi kecap. Aspergillus wentii
akan memproduksi enzim yang memecah komponen zat-zat dari kedelai.
Sumber Referensi
 Richana, Nur. , (2002),”Produksi dan Prospek Enzim Xilanase dalam Pengembangan
Bioindustri di Indonesia”, Buletin AgroBio 5(1), pp. 29-36,
 http://cerita-dari-itb.blogspot.co.id/2012/03/enzim-rennin.html
 https://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/01/penggunaan-gum-xanthan-dalam-
industri/
 Novi hidayatullah, dkk.2011. Makalah Mikrobiologi Industri Bioleaching. Jurusan biologi
FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
 http://buatbelajarbiologi.blogspot.co.id/2013/12/peran-bacillus-thuringensis-
sebagai_6406.html
 https://fermentasipakanternaksoc.wordpress.com/
 http://www.bimbingan.org/kegunaan-penicillium-notatum.htm
 https://pembelajaranpangan.wordpress.com/2012/08/19/peranan-jamur-dalam-
pembuatan-kecap/
 http://majalahkimia.blogspot.co.id/2013/01/inilah-manfaat-lipase-dalam-industri.html

Anda mungkin juga menyukai