Perletakan dasar konstitusional bagi pembentukan DPD sebagai bagian dari MPR dan
berdampingan dengan DPR dalam parlemen Indonesia. Amandemen UUD 1945 merupakan
bagian dari pergeseran starategi konstitusionalisasi kehidupan bernegara dan berpemerintahan
sekaligus merupakan salah satu dimensi dari konstitusional yang mecuat dalam rangka
reformasi Konstitusi di Indonesia, dimana MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang
dipilih melalui pemilihan umum
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian tentang Negara.
2. Untuk mengetahui unsure unsur yang dibutuhkan untuk membuat Negara
3. Untuk mengetahui tentang pengertian konstitusi.
Berikut ini pendapat beberapa pakar kenegaraan berikut ini tentang negara.
1. Aristoteles
Menurut Aristoteles, negara (polis) adalah suatu persekutuan dari keluarga dan desa untuk
mencapai kehidupan yang sebaikbaiknya.
2. Mac Iver
3. Logeman
1.Rakyat
Suatu negara harus memiliki rakyat yang tetap. Rakyat merupakan unsur terpenting dari
terbentuknya negara. Rakyat menjadi pendukung utama keberadaan sebuah negara. Hal ini
karena rakyatlah yang merencanakan, mengendalikan, dan menyelenggarakan sebuah negara.
Dalam hal ini rakyat adalah semua orang yang berada di wilayah suatu negara serta tunduk
pada kekuasaan negara tersebut.
2.Wilayah
Adanya wilayah merupakan suatu keharusan bagi negara. Wilayah adalah tempat bangsa
atau rakyat suatu negara tinggal dan menetap. Wilayah yang dimaksud dalam hal ini meliputi
daratan, lautan, udara, ekstrateritorial, dan batas wilayah negara.Wilayah merupakan unsur
kedua setelah rakyat. Dengan adanya wilayah yang didiami oleh manusia, negara akan
terbentuk. Jika wilayah tersebut tidak ditempati secara permanen oleh manusia, mustahil
untuk membentuk suatu negara. Wilayah memiliki batas wilayah tempat kekuasaan negara itu
berlaku. Wilayah suatu negara sebagai berikut.
a) Wilayah daratan, meliputi seluruh wilayah daratan dengan batas-batas tertentu dengan
negara lain.
b) Wilayah lautan, meliputi seluruh perairan wilayah laut dengan batas-batas yang
ditentukan menurut hukum internasional.
c) Wilayah udara atau dirgantara, meliputi wilayah di atas daratan dan lautan negara
yang bersangkutan.
a) Permanen. Artinya, kedaulatan itu tetap ada pada negara selama negara itu tetap ada
(berdiri) sekalipun mungkin negara itu mengalami perubahan organisasinya.
b) Asli. Artinya, kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi,
tetapi asli dari negara itu sendiri.
c) Bulat/tidak terbagi-bagi. Artinya, kedaulatan itu merupakan satusatunya kekuasaan
yang tertinggi dalam negara dan tidak dapat dibagi-bagi. Jadi, dalam negara hanya
ada satu kedaulatan.
d) Tidak terbatas/absolut. Artinya, kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun sebab
apabila bisa dibatasi berarti ciri kedaulatan yang merupakan kekuasaan tertinggi
akan hilang.
1.Memaksa
Sifat memaksa artinya negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa kekerasan fisik
secara sah. Tujuannya ialah agar peraturan perundang-undangan ditaati, ketertiban dalam
masyarakat tercapai, serta anarki (kekacauan) alam masyarakat dapat dicegah. Alat
pemaksanya bermacam-macam, seperti polisi, tentara, dan berbagai persenjataan lainnya.
Contohnya, setiap warga negara harus membayar pajak. Orang yang menghindari kewajiban
2.Monopoli
Sifat monopoli yaitu hak negara guna melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan bersama
dari masyarakat. Contohnya, menjatuhkan hukuman kepada setiap warga negara yang
melanggar peraturan, menjatuhkan hukuman mati, mewajibkan warga negaranya untuk
mengangkat senjata jika negaranya diserang musuh, memungut pajak, menentukan mata uang
yang berlaku dalam wilayahnya, serta melarang aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu
yang dinilai bertentangan dengan tujuan masyarakat.
3.Mencakup semua
Sifat mencakup semua berarti semua peraturan perundang-undangan (misalnya keharusan
membayar pajak) barlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Hal ini memang diperlukan
karena kalau sesorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas negara, maka usaha
negara kearah tercapainya cita-cita negara.
Prinsip-prinsip negara Indonesia dapat dikaji melalui makna yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945.
1.Konstitusi tertulis,
yaitu suatu naskah yang menjabarkan (menjelaskan) kerangka dan tugas-tugas pokok
dari badan-badan pemerintahan serta menentukan cara kerja dari badan-badan pemerintahan
tersebut. Konstitusi tertulis ini dikenal dengan sebutan undang-undang dasar.
Hady, Nurdin, 2010. Teori Konstitusi dan Negara Demokrasi. Malang : Setara Press.
Budoarto, Miriam, 1987. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Media.