Diantara kegiatan pertambangan yang harus dilakukan adalah pengeboran dan penggalian.
Pengeboran bisa untuk berbagai hal seperti eksplorasi, uji geoteknik, uji akuifer, pembuatan
lubang peledakan dan lain sebagainya. Dan tentunya kegiatan penggalian pasti dilakukan pada
hampir semua kegiatan pertambangan. Salah satu keputusan pentiong yang perlu dilakukan
adalah pemilihan sistem penggalian yang cocok, karena material yang digali sangat bervariasi
dan memiliki karakteristik material masing-masing.
Ada 2 macam sistem penambangan yaitu : Continous mining (menerus) dan Discontinous
mining (tidak menerus), yang keduanya melibatkan pembongkaran, pemuatan, dan
pengangkutan. Peralatan penggalian tambang terbuka yang bersifat Continous mining adalah
BWE (bucket wheel excavator) dan surface miner seperti : Voest Alpine surface miner, Huron
east miner, Wirtgen surface miner dan lain-lain. Ujung dari peralatan penggalian ini adalah alat
potongnya dan yang mempunyai berbagai bentuk dan jenis material dengan metalurgi yang
berbeda-beda. Alat potong ini berfungsi sebagai penerus daya dari motor penggerak kematerial
galian. Sedangkan untuk Discontinous mining peralatannya adalah peralatan seperti shovel and
truck. Pada Shovel juga terdapat alat potong yang berfungsi juga untuk meneruskan gaya dari
alat penggerak kepada material galian.
Karena perbedaan kekuatan dari material yang akan digali, dilakukan penggolongan :
1. Soft atau Easy digging : tanah penutup (top soil), pasir, sandy clay dan lain-lain
2. Medium hard digging : lempung, batuan lapuk
3. Very hard digging atau rock : diperlukan peledakan sebelum penggalian
Penggalian material keras biasanya dimulai dengan pemboran dan peledakan yang akan
mempengaruhi cara penanganan material bongkaran selanjutnya.
Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas mengenai Karakteristik Batuan yang sangat
berperan penting dalam pengeboran dan penggalian. Untuk membacanya dapat dilihat di sini