Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENGURANGI LIMBAH PLASTIK YANG BERDAMPAK

TERHADAP LINGKUNGAN
Oleh:
Adinda Arum, Ilhami, R. Azizah
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

LATAR BELAKANG Plastik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari orang di dunia.
Banyak orang menggunakan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, gelas, sedotan, botol,
dan alat lainnya. Sifatnya yang sulit terdegradasi di alam menjadikannya penyumbang limbah
terbesar yang menyebabkan rusaknya keseimbangan alam. Jambeck, 2015 menyatakan
bahwa Indonesia masuk dalam peringkat kedua dunia setelah Cina menghasilkan limbah
plastik di perairan mencapai 187,2 juta ton. TUJUAN Untuk menghentikan pencemaran laut
oleh limbah plastik, pengelolaan limbah di daratan perlu diubah dengan mengurangi
penggunaannya. Penelitian di Nature menunjukkan bahwa “sumber dari daratan, bukan
sumber dari laut, yang dianggap sumber utama masuknya plastik ke lautan”. METODE
Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa total jumlah
limbah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan limbah plastik diperkirakan akan
mencapai 9,52 juta ton. Dengan melihat kerangka kerja untuk menghitung jumlah limbah
plastik yang dihasilkan setiap tahun. Mulai dari massa limbah yang dihasilkan per kapita per
tahun dan persentase limbah yang terbuat dari plastik. Selanjutnya dilakukan indentifikasi
terhadap upaya mengurangi limbah plastik. HASIL DAN PEMBAHASAN Meskipun selama
ini belum ada pengaduan adanya gangguan yang ditimbulkan akibat penggunaan plastik,
namun harus ada kehati-hatian dalam penggunaannya. Aturan yang lebih ketat dapat
mengatur kewajiban-kewajiban mengenai penggunaan ulang, daur ulang dan membatasi
penggunaan plastik, menetapkan standar untuk mengurangi limbah dalam proses pengemasan
dan mewajibkan produsen untuk bertanggung jawab terhadap pembuangan limbah.
KESIMPULAN Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan
plastik sekali pakai dan manajemen limbah yang lebih baik.

Kata kunci: limbah plastik, dampak, upaya pengurangan limbah


1. PENDAHULUAN diperkirakan akan mencapai
1.1 Latar Belakang 9,52 juta ton. Untuk
Plastik adalah bagian dari menghentikan pencemaran laut
kehidupan sehari-hari orang di oleh limbah plastik,
dunia. Banyak orang pengelolaan limbah di daratan
menggunakan plastik sekali perlu diubah dengan
pakai seperti kantong plastik, mengurangi penggunaannya.
gelas, sedotan, botol, dan alat Penelitian di Nature
lainnya. Sifatnya yang sulit menunjukkan bahwa “sumber
terdegradasi di alam dari daratan, bukan sumber dari
menjadikannya penyumbang laut, yang dianggap sumber
limbah terbesar yang utama masuknya plastik ke
menyebabkan rusaknya lautan”.
keseimbangan alam. Jumlah
limbah ini semakin lama 1.3 Tujuan Umum
semakin besar, selain dampak Upaya mengurangi limbah
estetikanya yang sudah jelas plastik yang berdampak
merugikan juga dapat terhadap lingkungan
membahayakan lingkungan dan
kesehatan manusia. 1.4 Tujuan Khusus
1.2 Permasalahan a. Upaya mengurangi limbah
Jambeck, 2015 menyatakan plastik
bahwa Indonesia masuk dalam b. Dampak limbah plastik
peringkat kedua dunia setelah terhadap lingkungan
Cina menghasilkan limbah
plastik di perairan mencapai 2. METODE
187,2 juta ton. Lebih lanjut Berdasarkan data dari Kementrian
dikemukakan bahwa Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berdasarkan data dari bahwa total jumlah limbah
Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia di 2019 akan mencapai
dan Kehutanan bahwa total 68 juta ton, dan limbah plastik
jumlah limbah Indonesia di diperkirakan akan mencapai 9,52
2019 akan mencapai 68 juta juta ton. Melihat kerangka kerja
ton, dan limbah plastik untuk menghitung jumlah limbah
plastik yang dihasilkan setiap mangrove sebagai pengurai
tahun. Mulai dari massa limbah racun di laut dapat
yang dihasilkan per kapita per menyebaban kerusakan bagi
tahun, persentase limbah yang ekosistem laut lainnya.
terbuat dari plastik yang beberapa  Hewan- hewan laut seperti
tahun belakangan ini naik secara ikan, lumba-lumba, penyu
signifikan. Selanjutnya dilakukan laut, dan anjing laut
indentifikasi terhadap upaya menganggap kantong-
mengurangi limbah plastik. kantong plastik tensebut
makanan dan akhimya mati
3. HASIL DAN PEMBAHASAN karena tidak dapat
a. Dampak limbah plastik menelanya. Ketika hewan
terhadap lingkungan mati, kantong plastik yang
Banyak orang salah berada di dalam tubuhnya
paham mengenai plastik yang tetap tidak akan hancur
disebut-sebut bisa terurai. menjadi bangkai dan dapat
Sesungguhnya, plastik jenis ini meracuni hewan lainnya.
ketika mulai hancur  Racun-racun dari partikel
menyalurkan zat kimia plastik yang masuk ke
berbahaya yang bisa masuk ke dalam tanah akan
dalam rantai makanan dan membunuh hewan- hewan
membahayakan lingkungan dan pengurai di dalam tanah
kesehatan manusia. Dampak seperti cacing.
plastik tertadap lingkungan.  PCB yang tidak dapat
antara lain: terurai rneskipun termakan
 Tercemamya tanah, air oleh binatang maupun
tanah, dan makhluk bawah tanaman akan menjadi
tanah. racun berantai sesuai urutan
 Plastik yang menutupi akar nantai makanan.
mangrove dapat  Kantong plastik akan
menyebabkan perlahan- mengganggu jalur air yang
lahan kematian bagi teresap ke dalam tanah.
mangrove. Berkurangnya
 Menurunkan kesuburan tanah dan air. Di Inggris,
tanah karena plastik juga pajak TPA telah diterapkan,
menghalangi sirkulasi udara yang saat ini mulai
di dalam tanah dan ruang meningkat setiap tahun
gerak makhluk bawah tanah sampai 2010 untuk
yang mampu meyuburkan meningkatkan insentif
tanah. dengan mengalihkan limbah
 Kantong plastik yang sukar dari TPA ke tindakan
diurai, mempunyai umur pemulihan seperti daur
panjang, dan ringan akan ulang.
mudah diterbangkan angin 2) Insinerasi mengurangi
hingga ke laut sekalipun. kebutuhan akan
 Pembuangan sampah plastik pembuangan limbah plastik,
sembarangan di sungai- namun ada kekhawatiran
sungai akan mengakibatkan bahwa dalam prosesnya zat
pendangkalan sungai dan berbahaya dapat dilepaskan
penyumbatan aliran sungai ke atmosfir. Kecuali, Jepang
yang menyebabkan banjir. dan beberapa negara Eropa
b. Upaya mengurangi limbah seperti Denmark dan
plastik Swedia, dengan
1) TPA merupakan pendekatan infrastruktur insinerator
konvensional terhadap yang baik. Insinerasi dapat
pengelolaan limbah, karena digunakan dengan
di beberapa negara ruang pemulihan beberapa
untuk tempat pembuangan kandungan energi dalam
limbah adalah langka. TPA plastik. Energi yang dapat
yang dikelola dengan baik dipulihkan bervariasi
dapat meminimalisir tergantung penggunaanya,
kerusakan lingkungan di misalnya untuk pembangkit
luar dari dampak listrik, gabungan panas dan
pengumpulan dan listrik, atau sebagai bahan
pengangkutan, walaupun bakar campuran untuk co-
ada risiko kontaminasi fueling blast furnace atau
kiln semen. Pemanfaatan
untuk menghasilkan bahan hitam, dan Recovery (
bakar diesel juga pungut ulang/ambil ulang )
meningkat, mengingat adalah upaya mengambil
dengan menaiknya harga ulang bahan-bahan yang
minyak. masih mempunyai nilai
3) Mengurangi jumlah ekonomi tinggi dari suatu
kemasan yang digunakan limbah, kemudian
akan mengurangi volume dikembalikan ke dalam
sampah. Kemudahan dan proses produksi dengan atau
manfaat pemasaran yang tanpa perlakuan fisika,
dalam beberapa tahun kimia dan biologi,
belakangan ini yang mudah ketiganya dikenal dengan 3
dan praktis dapat R.
mengakibatkan kemasan 5) Menghindari pembuangan
produk yang berlebihan. sampah plastik ke
4) Limbah plastik lingkungan karena akan
ditanggulangi dengan cara secara tidak langsung
Reuse ( pakai ulang / merusak ekosistem melalui
penggunaan kembali ) (1) sumbatan pada sistem
adalah upaya penggunaan saluran air yang
limbah plastik dipakai menyebabkan sedimentasi
kembali tanpa perlakuan dan banjir, (2) merusak
apa-apa, misal untuk dibuat lahan subur seperti hutan
hiasan, Recycle (daur ulang) mangrove karena
adalah upaya mendaur keberadaan sampah plastik
ulang limbah plastik untuk menutupi permukaan dan
dimanfaatkan dengan mengurangi sistem
memproses kembali ke pengudaraan, (3) karena
proses semula melalui sifatnya yang tidak dapat
perlkuan fisika, kimia dan membusuk, akan
biologi menjadi produk lain mengurangi kapasitas lahan
seperti bahan baku sekunder pembuangan akhir sampah.
produk plastik lain, misal 6) Aturan yang lebih ketat
plastik kresek hitam, pot dapat membatasi
penggunaan plastik, Daftar Pustaka
menetapkan standar untuk (1)Akçaözoğlu, S. 2015. Evaluation of waste
plastics as recycled plastic composite
mengurangi limbah dalam
materials. Edorium J Waste Manag
proses pengemasan dan 2015;1:16–19
mewajibkan produsen untuk (2)Aprian dan Munawar Ali. 2011.
Pengolahan Sampah Plastik Menjadi
bertanggung jawab terhadap Minyak Menggunakan Proses
pembuangan limbah. Aturan Pirolisis. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan Vol. 4 No. 1
yang lebih ketat juga dapat (3)Arifin, M.Z. 2017. Dampak Sampah Plastik
mengatur kewajiban- Bagi Ekosistem Laut. Buletin Matric
Vol. 14 No.1
kewajiban mengenai
(4)B. Dallen & T. Nasir. 2009. Plastic Waste
penggunaan ulang, daur Recycling. Science World Journal,
ulang, dan pembuangan. Vol 4 (No 1)
(5)Damanik,E.(2013).Perilaku Konsumen
Dalam Penggunaan Plastik Kresek
4. KESIMPULAN DAN SARAN Hitam Daur Ulang Sebagai Wadah
Makanan Siap Santap Di Pusat Pasar
Kesadaran masyarakat mengenai
Tavip Binjai.Jurnal Precure,Vol.1
bahaya sampah plastik yang (6)Erliza dan Sutedja. 1987. Pengantar
dikelola dengan buruk sangatlah Pengemasan. Laboratorium
Pengemasan, Jurusan TIP. IPB.Bogor.
penting. Namun ini tidak cukup (7)Ernawati. 2011. Konversi limbah plastik
sebagai sumber energi alternatif.
untuk benar-benar mengurangi
Jurnal riset industri Vol V no 3
ketergantungan pada penggunaan (8)Ferrara, G., Bertoldo, M., Scoponi, M., and
Ciardelli, F. 2001. “Diffusion
plastik sekali pakai. Untuk coefficient and activation energy of
memenangi perang terhadap Irganox 1010 in poly (propyleneco-
ethylene) copolymers”. Polymer
limbah plastik, pemerintah pusat Degradation and Stability, 73:411–
416.
dan daerah harus memperkuat
(9)Haroun, AA., DKK. 2013. “Antimicrobial
kerangka hukum. Pemerintah harus and antioxidant properties of novel
synthesized Nano composites based on
melakukan pendekatan multilevel polystyrene packaging material
yang melibatkan komunitas yang waste”. IRBM 34 206–213.
(10)Herman, D. Z. 2006. “Tinjauan Terhadap
terdampak. Mereka yang Tailing Mengand-ung Unsur Pencemar
Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal
merasakan dampak dari limbah (Pb), dan Kadmium (Cd) Dari Sisa
plastik hidup dalam keadaan Pengolahan Bijih Logam”. Jurnal
Geologi Indonesia Vol. 1.
genting sehari-harinya dan mereka (11)Hopewell., Robert, D., Edward, K. 2009.
membutuhkan penanganan cepat. Plastics recycling: challenges and
opportunities. Philos Trans R Soc
Lond B Biol Sciv.364(1526)
.
(12)Jambeck, J.R . 2015. Plastic Waste Inputs Kota Magelang). Jurnal TEKNIK –
From Land Into The Ocean. Science, Vol. 28 No. 1, ISSN 0852-1697
VOL 347 ISSUE 6223 (22)Sahwan, F.L. dkk. 2005. Sistem
(13)Khan, M.Z et al., 2016. Pyrolytic Waste Pengelolaan Limbah Plastik di
Plastic Oil and Its Diesel Blend: Fuel Indonesia. Tek, Ling. P3TL-BPPT. 6.
Characterization. Journal of (1) : 311-318
Environmental and Public Health (23)Simanjuntak DL. 2010. Perilaku Penjual
Volume 2016, Article ID 7869080, 6 Makanan yang Menggunakan Plastik
pages dan Styrofoam di Lingkungan Kampus
Universitas Sumatera Utara. Fakultas
(14)Kadir. 2012. KAJIAN PEMANFAATAN
Kesehatan Masyarakat Universitas
SAMPAH PLASTIK SEBAGAI Sumatera Utara
SUMBER BAHAN BAKAR CAIR. (24)Srivastava, S. 2012. Plastic Waste
DINAMIKA. Jurnal Ilmiah Teknik Management by Substituting Natural
Mesin , Vol. 3, No. 2, Mei 2012 ISSN Fibres. Journal of Surface Engineered
: 2085-8817. Materials and Advanced Technology,
(15)Karuniastuti, A. Bahaya Plastik Terhadap 2012, 2, 292-294
Kesehatan Dan Lingkungan.Forum (25)Suprapto. 2005. Dampak masalah sampah
Teknoogi.Vol.3,no.1
pada kesehatan. Jurnal mutiara
(16)Lau, Oi-Wah, and Wong, Siu-kay. 2000.
“Contamination in food from Kesehatan Vo.1.No.2
packaging material”. Journal of (26)Surono,U.B.(2013).Berbagai Metode
Chromatography A, 882:225–270. Konversi Sampah Plastik Menjadi
(17)Lawson, G., Barkby, C.T., and Lawson, C. Bahan Bakar Minyak.Jurnal
1996. “Contaminant migration from Teknik,Vol.3,No.1
food packaging laminates used for
(27)Syarief.R., S. Santausa dan Isyana.
heat and eat meals”. Fresenius J. Anal.
1989.Teknologi Pengemasan Pangan,
Chem., 354:483–489.
PAU Pangan dan Gizi, IPB Bogor.
(18)Malik, P. 2013. Plastic Waste And
(28)Sulchan, Mohammad dan Nur W, Endang.
Management: An Environmental Issue. 2007. Keamanan Pangan Kemasan
International Journal Of Innovative Plastik dan Styrofoam. UNDIP.
Research & Development, Vol 2 Issue Semarang
13 (29)Rajkumar, P. 2015. A Study On The
(19)Nasrun, Kurniawan, E., & Sari, I.,( 2015). Plastic Waste And Environmental
Pengolahan Limbah Kantong Plastik Degradation. ABC Journal Of
Jenis Kresek Menjadi Bahan Bakar Advanced Research, Volume 4, No 1
Menggunakan Proses Pirolisis. Jurnal (30)Rodiansono,DKK.( 2007). Pembuatan dan
Energi Elektrik,Vol IV Uji Aktivitas Katalis NiMo/Z pada
Reaksi Hidrorengkah Fraksi Sampah
(20)Novianti, A., & lindawati.(2017).
Plastik menjadi Fraksi Bensin.Berkala
Pengaruh Green Marketing Kebijakan MIPA, 17, 2,
Kantong Plastik Berbayar Terhadap .
Green Behaviour Masyarakat Kota
Bogor. jurnal Riset Manajemen Dan
Bisnis,Vol.2,81-94
(21)Nugraha, W. 2007. Studi Potensi
Pemanfaatan Nilai Ekonomi Sampah
Anorganik Melalui Konsep Daur
Ulang Dalam Rangka Optimalisasi
Pengelolaan Sampah (Studi Kasus :

Anda mungkin juga menyukai