Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Kota Malang, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini berada di
dataran tinggi yang cukup sejuk, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan wilayahnya
dikelilingi oleh Kabupaten Malang. Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa
Timur setelah Surabaya, dan dikenal dengan julukan kota pelajar. Jumlah penduduk Kota
Malang 820.243 (2010), dengan tingkat pertumbuhan 3,9% per tahun. Terletak pada ketinggian
antara 429 - 667 meter diatas permukaan air laut. 112,06° - 112,07° Bujur Timur dan 7,06° -
8,02° Lintang Selatan, dengan dikelilingi gunung-gunung. (Wikipedia 2014)

Pertumbuhan dan perkembangan di Kota Malang dilatarbelakangi oleh berbagai aspek


kehidupan seperti perkembangan Penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan/perluasan jaringan komunikasi-transportasi dan
sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di
wilayah yang bersangkutan, baik secara fisik maupun non fisik, sebagai wadah kegiatan manusia
di dalamnya. Perubahan tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan
perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang.

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas
yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak
terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau
memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk

Kemacetan lalu-lintas di Kota Malang dinilai masyarakat masuk kategori parah mengacu
hasil survei yang dilakukan Universitas Brawijaya. Jajak pendapat masyarakat pun telah
dilakukan pakar transportasi Universitas Brawijaya, Hendi Bowoputro, yang meliputi 57
kelurahan di Kota Malang. Hasilnya, sebanyak 46,2% masyarakat Kota Malang menilai
kemacetan Kota Malang telah masuk kedalam kategori parah.

Tabel Volume Kendaraan di beberapa titik di Kota Malang

no lokasi jenis kendaraan jumlah Volume


kendaraan kendaraan
1 jl.Soekarno Hatta motor 54,6 % 4802 smp/jam
mobil pribadi 44,2 % 3887 smp/jam
truk 0,1 % 10 smp/jam
bus 0,03 % 2 smp/jam
MPU 0,8 % 71 smp/jam
sepeda 0,1 % 12 smp/jam
becak 0.03 % 3 smp/jam
2 jl.MT.Haryono motor 62,3 % 3811 smp/jam
mobil pribadi 35,4 % 2165 smp/jam
truk 0,1 % 8 smp/jam
bus 0,03 % 2 smp/jam
MPU 1,9 % 116 smp/jam
sepeda 0,07 % 5 smp/jam
becak 0,1 % 7 smp/jam
3 jl. Simpang 3 motor 55,4 % 3025 smp/jam
borobudur
mobil pribadi 40,9 %, 2335 smp/jam
truk 0,1 % 7 smp/jam
bus 0,02 %, 1 smp/jam
MPU 3,3 %, 190 smp/jam
sepeda 0,08 %, 5 smp/jam,
becak 0,09 %. 5 smp/jam
4 jl.LA.Sucipto motor 47,7 %, 1584 smp/jam
mobil pribadi 46,8 %, 1557 smp/jam
truk 0,3 %, 10 smp/jam
bus 0,06 %, 2 smp/jam
MPU 4,8 %, 161 smp/jam
sepeda 0,1 %, 5 smp/jam
becak 0,2 %. 6 smp/jam
5 jl.Gatot Subroto motor 53,2 %, 2342 smp/jam
mobil pribadi 42,1 %, 1853 smp/jam
truk 0,7 %, 32 smp/jam
bus 0,2 % 11 smp/jam
MPU 3,2 % 142 smp/jam
sepeda 0,1 % 6 smp/jam
Becak 0.2 % 9 smp/jam

Kemacetan dapat menyebabkan banyak kerugian terhadap para pengguna jalan. Dampak
kemacetan lalu lintas antara lain adalah pemborosan BBM, pemborosan waktu serta
menimbulkan polusi udara. Pemborosann BBM terjadi karena kemacetan menyebabkan
kendaraan menjadi terhambat sehingga terjadi pembakaran yang tidak efektif. Selain
pemborosan BBM, bila terjadi kemacetan tentu kita juga akan rugi waktu. Misalnya jarak 60 km
bisa kita tempuh hanya dengan waktu 1 jam, maka bila terjadi kemacetan dengan waktu yang
sama mungkin kita hanya dapat menempuh jarak 10-20 km saja.

Jadi dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan lalu lintas sangat banyak. Selain waktu
dan biaya, kemacetan lalu lintas juga dapat menyebabkan stress dan menimbulkan emosi.
Akibatnya pekerjaan pun menjadi terganggu. Kadang-kadang akibat terburu-buru akan terjadi
kecelakaan yang dapat mengancam nyawa para pengguna jalan.

Kemacetan juga menyebabkan laju kendaraan menjadi lambat dan pembakaran pun
menjadi lama, pembakaran yang lama akan menghasilkan karbondioksida sehingga akan
menimbulkan polusi udara yanng semakin banyak. Karbondioksida mengandung racun yang
dapat mengganggu kesehatan masyarakat sehingga produktivitas menurun. Bila produktivitas
menurun maka perekonomian juga akan terganggu.

Selain itu, kemacetan juga dapat mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti
ambulans dan pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya. Jadi dampak yang diakibatkan
oleh kemacetan lalu lintas sangat luas, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi hingga
produktivitas kerja.
Dapat disimpulkan kemacetan lalu lintas dapat menimbulkan dampak-dampak negatif, antara
lain :
a. Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.
b. Pemborosan energi.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang
pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih sering.
d. Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih
tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.
e Meningkatkan stress pengguna jalan.
f. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran
dalam menjalankan tugasnya.

TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mencari solusi terhadap kemacetan yang semakin parah
terjadi di kota Malang , salah satunya dengan memperbaiki sistem transportasi publik yang lebih
teratur, sehingga diharapkan masyarakat mendapatkan transportasi yang tepat dan sesuai
kebutuhan.

MANFAAT
Dengan sistem transportasi publik yang lebih tertata dan teratur masyarakat dapat
menggunakan kendaraan umum saat ingin berpergian, sehingga membantu mengurai kemacetan
lalu lintas di kota Malang yang saat ini terjadi, banyak kerugian yang disebabkan kemacetan
dapat teratasi, tentunya akan bermanfaat juga untuk lingkungan dan kesehatan.

GAGASAN
Seiring berjalannya waktu, jumlah penduduk Kota Malang semakin bertambah, hal ini
dikarenakan banyaknya warga pendatang salah satunya adalah mahasiswa yang berasal dari luar
kota bahkan dari luar negeri, hal ini menyebabkan semakin banyaknya pengguna kendaraan yang
memadati jalanan di kota malang, hal ini diperparah lagi dengan kurang sadarnya masyarakat
untuk mematuhi rambu lalu lintas.
Di Kota Malang sebenarnya sudah tersedia angkot berwarna biru yang dapat menjangkau
hampir ke seluruh tempat – tempat penting di Malang, seperti kampus, kantor, sekolah, pusat
perbelanjaan dan lain – lain, namun angkot ini juga berpotensi menyumbang angka kemacetan,
dikarenakan sering berhenti sembarangan untuk naik turun penumpang, mengangkut penumpang
tidak sesuai kapasitas dan juga sering ngetem sembarangan di bahu jalan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya transportasi umum yang lebih
nyaman, lebih efektif dan terjadwal sehingga dapat mengurangi angka kemacetan, dalam hal ini
dibutuhkan kendaraan yang berkapasitas lebih besar dari angkot dan berhenti di setiap halte
sehingga tidak mengganggu arus lalu – lintas, sarana yang dapat digunakan adalah minibus dan
bus medium yang dilengkapi AC serta audio sebagai untuk pengadaannya dapat melalui
pemerintah atau investor, di Malang banyak terdapat industri karoseri bus sehingga lebih mudah
mengatur armada sesuai kebutuhan masyarakat
Untuk halte, tiap – tiap halte memiliki jarak paling jauh 500m, dengan panjang
emplasemen kurang lebih 2x panjang badan bus, dan tiap tiap halte memiliki fasilitas ruang
tunggu yang dilengkapi tempot duduk dan toilet serta sistem ticketing elektronik menggunakan
kartu yang diisi saldo sehingga lebih mudah dan cepat dalam pembayaran.
Pihak – pihak yang dipertimbangkan dapat membantu mengimplementasikan gagasan
diantaranya
1. Pemerintah Kota Malang
Pemerintah kota malang sebagai perencana anggaran yang akan digunakan dalam pengadaan
sarana dan prasarana.
2. Investor
Sebagai mitra yang bekerja sama dengan pemerintah dalam membantu pendanaan sarana dan
prasarana
3. Pihak Bank
Pihak bank membatu dalam pengadaan kartu transaksi elektronik
4. Masyarakat
Masyarakat selaku pengguna transportasi

Langkah Langkah strategis yang harus dilakukan


1. Melakukan peninjuan lokasi dimana akan dibangun halte.
2. Melakukan pembebasan lahan
3. Studi kelayakan pembangunan
4. Tahap pembangunan dan pengadaan fasilitas halte
5. Pengadaan armada bus sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi jalan di Kota Malang
6. Pengkajian ketentuan standar tarif penumpang
7. Penerapan system pembayaran E-Money

KESIMPULAN

Pengadaan sistem transportasi terpadu, terjadwal dan teritegrasi antar moda merupakan
salah satu solusi efektif untuk mengurangi kemacetan serta dampak kerugiannya, masyarakat
perlu transportasi umum yang lebih jelas keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktunya
sehingga masyarakat tidak ragu untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum
secara bertahap.

Anda mungkin juga menyukai