Anda di halaman 1dari 8

Review Makalah

Judul : Geophysical signatures of copper-gold porphyry and epithermal gold deposits


Penulis : Terry Hoschke
Publikasi : Arizona Geological Society Digest 22
Oleh : Bachrudin Ashari & Ramadhani

Resume

Metode geofisika dapat digunakan untuk mengidentifikasi daerah deposit porfiri Cu-Au
dan daerah epithermal. Mineralisasi pada porfiri Cu-Au deposit berasosiasi dengan magnetit
sehingga anomali magnet pada daerah tersebut tinggi. Nilai chargeabilitas yang tinggi pada
sulfide biasanya menandakan sulfida tersebut berasosiasi dengan sistem porfiri. Mineralisasi dan
alterasi lempung-pirit dapat menghasilkan anomali yang kuat dan tahap akhir dan post-intrusi
mineral dapat dipetakan sebagai daerah dengan chargeabilitas yang rendah dalam sistem. Sistem
ini lebih konduktif daripada batuan induk karena alterasi lempung-pirit dan urat sulfida. Survey
airborne EM dapat digunakan untuk menentukan lokasi serta luasannya.

Pada lingkungan epitermal terdapat dua kondisi sistem hidrotermal yang dapat dibedakan
berdasarkan reaksi yang terjadi dan keterdapatan mineral-mineral alterasi dan mineral bijihnya
yaitu epitermal low sulfidasi dan high sulfidasi (Hedenquist dan White, 1995)

Gambar 1. Tipe endapan epitermal sulfida tinggi dan sulfida rendah

(Hedenquist dan White, 1995)


Dalam sistem epitermal sulfida tinggi, emas sering dikaitkan dengan perubahan silika
yang masif. Perubahan ini menghasilkan resistivitas dalam orde ribuan ohm meter dibandingkan
dengan resistivitas sekelilingnya yang hanya puluhan ohm-meter pada alterasi argilik dan
prophylitic. Biasanya, emas dalam deposit epithermal sulfida rendah berada pada urat kuarsa
tipis yang berhubungan dengan struktur utama.

Gambar 2. Lokasi deposit studi kasus

Deposit Porfiri Cu-Au

1. Batu Hijau
Survey magnetic menggunakan helicopter menunjukkan adanya anomaly yang besar
pada potassic zone dimana k-feldspar digantikan dengan biotite-magnetite-kuarsa.
Beberapa sampel diambil dari lapangan untuk pengukuran sifat kemagnetan yang
menunjukkan pengaruh dari medan magnet remanen sangat kecil. Dari survey IP pada
tahun 1992 dan 1995 didapatkan nilai chargeabilitas lebih dari 60 ms pada zona
chalcopyrite.

Gamabar 3. Peta RTP Batu Hijau


2. Elang
Mineral berasosiasi pada zona potassic, zona argillic dan zona propylitic. Survey airborne
magnetic dan radiometric telah dilakukan pada 1993 dan Elang memiliki nilai anomaly
medan magnet 700nT. 3 survey pole-dipole IP/resisitivity telah dilakukan di Elang dan
dilakukan inversi 3D. Nilai resistivitas pada kedalamn 200 m memperlihatkan zona
alterasi dengan sifat yang relative konduktif dengan nilai resistivitas belasan ohm-meter,
dibandingkan dengan nilai resistivitas sekitarnya yang berkisar ratusan ohm-meter.
Survei airborne time domain (HoisTEM) dilakukan di Elang 600 line km diterbangkan di
atas Elang pada tahun 2004. Zona alterasi menunjukkan nilai yang kondutif
dibandingakan dengan background-nya yang resisitive.
Gambar 4. Zona alterasi, peta anomaly magnetic (RTP), peta resisitivitas pada kedalaman
200m, peta chargeabilitas pada kedalaman 200 m.
3. Grasberg
Merupakan deposit porfiri Cu-Au tebesar di dunia. Mineralisasi berasosiasi dengan
intrusi Grasberg dan Kali yang terdapat di Dalam Diatreme. Dalam Diatreme adalah
struktur berbentuk corong yang terdiri dari diorit, breksi andesit, dan vulkanik.
Bijih itu memilki diameter sekitar 600 m dan memiliki jarak vertikal lebih dari satu
kilometer. Ini bertepatan dengan zona stockwork kuarsa yang mengandung lebih dari 7%
magnetit. Ini menghasilkan anomali magnetik kuat lebih dari 2000nT pada magnetic
survey.

Gambar 5. Permodelan 2D anomaly magnet di Grasberg

High Sulfidation Epithermal


1. Martabe
Terletak di pantai barat Sumatera Utara. Pada 1990-an, Normandy telah melakukan
survey IP/reisistivitas dengan menggunakan blok array. Survey ini menunjukkan gradient
array tidak telalu berguna karena dipengaruhi topografi dan variasi resistivitas di
permukaan. Survey dipole-dipoe jauh lebih efektif dan dapat memetakan zona silica di
Baskara. Alterasi silica yang massif berasosiasi dengan emas. Nilai resistivitasnya berada
pada orde ribuan ohm-meter, lebih resistive dibandingkan dengan lapisan sekitar yang
bernilai puluhan ohm-meter pada zona alterasi argillic dan prophylitic.
Gambar 6. Peta resistivitas dan konsentrasi emas pada kedalaman 50 m

Survey IP selanjutnya dilakukan pada tahun 2004 dari Kejora sampai Purnama dengan
panjang hampir 70 km. dari survey tersebut dapat ditentukan dengan pasti tubuh silica
dari resistivitas dan sayatan geologi.

2. Yanachoca
Lokasi terletak di bagian utara peru, terdapat beberapa high sulphidation epithermal Au
deposit. Meode resistivitas telah dilakuan di daerah ini dan sukses memetakan silika
dekat permukaan sampai kedalaman 100 m. TDEM dan CSAMT dapat menjangkau
target yang lebih dalam dan berhasil menemukan deposit Carimayo yang berada di bawah
zona argillic.
Gambar 7. Peta resistivitas dipol-dipol Yanacocha pada kedalaman 100m

Low Sulphidation Epithermal Deposit

1. Pajingo
Terletak 60 km di selatan Charles Towers, timur laut Queensland. Daerah ini merupakan
daerah low sulphidation epithermal yang terbentuk pada akhir Davonian batuan volcanic
intemediet. Mineralisasi emas berada dalam urat tipis kuarsa dan sebagian orebody
sepanjang struktur Vera-Nancy. Urat kuarsa memiliki lebar berkisar beberapa meter dan
sebagian besar terlalu tipis untuk dideteksi secara langsung dengan metode geofisika.
Alterasi silica yang berasosiasi dengan kuarsa telah berhasil dipetakan dengan gradient
array metode resistivity. Zona dengan resistivitas tinggi pada silisifikasi umumnya
bertepatan dengan daerah yang ditunjukkan dengan metode magnetic.
Gambar 8. Peta resistivitas dan RTP magnetik pada struktur Vera-Nancy
2. Waihi
Deposit emas di Waihi terletak di Semenanjung Coromandel di Pulau Utara Selandia
Baru. Deposit Martha adalah salah satu deposit yang telah dieksploitasi pada masa lalu.
Tidak ada data geofisika yang ditemukan pada deposit ini, adanya line CSAMT memberi
kesan bahwa terdapat adanya anomaly resitivas. Deposit lainnya adalah deposit Favona
yang berada 2 km di timur deposit Martha. Pengukuran resisitivitas pada deposit Favona
menunjukkan adanya anomaly resistivitas yang tinggi pada vein dan silisifikasi dengan
orde ribuah ohm-meter.di sebelah barat terdapat alterasi volcanic dengan reistivitas
ratusan ohm-meter dan bagian timur adalah clay dengan nilai resistivitas puluhan ohm-
meter. Survey CSAMT dapat memetakan dengan jelas batas kontak antara deposit
dengan alterasi volcanic dan clay.

Gambar 9. Peta inversi 1D CSAMT pada daerah Waihi

Anda mungkin juga menyukai