Borax / Boron
admin
Kelapa sawit merupakan minyak dari tanaman yang paling produktif di dunia. Pupuk-pupuk yang diberikan
untuk tanaman kelapa sawit mengandung unsur natrium, fosfor, kalium, magnesium, dan boron. Sementara
jenis-jenis pupuk yang digunakan meliputi urea, KCI, TSP, dan kiserit. Adapun pupuk tambahan yang
dipakai untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit yaitu Borax atau Boron deficiency. Kelapa sawit
membutuhkan boron yang relarief tinggi untuk mempertahankan pertumbuhan dan produksinya. Boron
adalah salah satu dari sedikit mikronutrisi yang penting pada nutrisi minyak kelapa yang lainyya adalah C4
(Curpum).
Dibandingkan dengan magnesium dan kalium, boron merupakan unsur mikro terpenting dalam kebutuhan
hara kelapa sawit. Kelapa sawit dewasa mengakumulasi boron sampai dengan 0,5 kg/hektar pada biomassa
tanah lapisan atas.
Proses penyerapan boron oleh tanaman sampai sekarang masih belum diketahui secara lengkap. Asam
boraks yang tak terikat mungkin merupakan bentuk yang paling efektif, yang diangkut dalam larutan tanah
oleh aliran massa dan/atau proses difusi. Penyerapan boron oleh tanaman adalah suatu proses pasif
dimana pergerakan H₃BO₃ merupakan respon dari perpindahan konsentrasinya dalam xylem ke tempat
yang kadar air paling banyak berkurang.
Boron berperan penting dalam pemanjangan akar, pembentukan karbohidrat dan dinding sel,
mempengaruhi sintesa protein dan pengaturan sintesa asam nukleat.
Gambar 2 : Gejalan Daun Kelapa Sawit Kekurangan Borax/Boron
Defisiensi boron merupakan masalah kekurangan hara mikro terbanyak dalam kelapa sawit. Kekurangan
boron terjadi pada lapisan dimana B (boron) mudah sekali tercuci (curah hujan tinggi, tanah berpasir dan
tanah gambut).
Gejala kekurangan Boron (B) yang khas dapat dikenali dengan daun keriting, daun tulang ikan, daun berkait
dan daun kecil.
Untuk mengidentifikasi kekurangan boron pada kelapa sawit bisa dilihat dari kasat mata, dengan ciri–ciri
sebagai berikut:
Gagalnya pertumbuhan pucuk tanaman dan ujung akar memanjang secara normal. Batang menjadi kaku.
Daun berwarna keunguan, coklat dan kuning, menebal, keriting dan buah menjadi rapuh. Buah menjadi
sedikit. Buahnya berkulit kasar dan keropos dengan tingkat kemasakan tidak merat, pada kondisi parah
akan gagal berbuah.
Gambar 4: Daun Sawit Berwana Kuning dan Pucat
Waktu penerapan pada awal musim hujan (April) dan bulan November
Penyemprotan foliar
Penempatan kalsium, boron (6:2) pada pohon kelapa sawit yang dirawat untuk menyediakan boron yang
cukup untuk pohonnya tumbuh