DISUSUN OLEH :
PROFESI NERS
A. 2017
MEDAN
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi – tingginya dalam
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni
masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai
mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) prilaku sehat, (3) cakupan pelayanan
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah: (1) Menggerakkan
sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, (3)Memelihara dan meningkatkan mutu,
nasional yang diupayakan pemerintah. Sesuai dengan Renstra Kementrian Kesehatan 2011 –
2014, fokus prioritas pembangunan nasional bidang kesehatan harus didukung dengan
peningkatan kualitas manajemen dan pembiayaan kesehatan, system informasi, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan melalui penataan dan pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) untuk menjamin ketersediaan data dan informasi kesehatan melalui pengaturan
Dalam kegiatan SIK Nasional, SIK diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang
akurat, lengkap, dan tepat waktu. Data dan informasi tersebut sangat penting dalam manajemen
kesehatan yaitu sebagai dasar pengambilan keputusan di semua tingkat administrasi pelayanan
kesehatan. Selain itu juga diperlukan guna mengevaluasi program-program pembangunan yang
telah dilaksanakan.
Kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat.Masyarakat
semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan
kesehatan mereka. Kepeduliaan masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai
positif bagi pembangunan kesehatan itu sendiri. Untuk itu pihak pengelola program harus bisa
menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara
Profil kesehatan merupakan salah satu produk system informasi kesehatan yang terbit setiap
tahunnya. Dalam rangka menyediakan data dan informasi program pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, perlu diterbitkan Buku Profile
Kesehatan Puskesmas Pancur Batu untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu. Profile Kesehatan Puskesmas Pancur Batu
Tahun 2016 adalah gambaran situasi kesehatan yang memuat berbagai data tentang situasi dan
hasil pembangunan kesehatan selama Januari s.d Desember 2016. Data dan informasi yang
antara lain (1) Data Umum seperti geografi,kependudukan, dan sosial ekonomi, (2) Data derajat
kesehatan, (3) Data pelayanan kesehatan, (4) Data daya kesehatan dan (6) Data lainnya.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
RI:2006).
2004). Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) adalah unit organisasi di lingkungan Dinas
Puskesmas dengan ruang rawat inap tersebut berfungsi sebagai pusat rujukan antara yang
melayani pasein sebelum dirujuk ke institusi rujukan yang lebih mampu atau dipulangkan
kembali ke rumahnya dan kemudian mendapat asuhan keperawatan tindak lanjut oleh petugas
Perawatan Kesehatan Masyarakat dari Puskesmas yang bersangkutan di rumah pasein. Wilayah
kerja adalah batasan wilayah kerja Puskesmas dalam melaksanakan tugas dan fungsi
keadaan geografis, demografi, sarana transportasi, masalah kesehatan setempat keadaan sumber
daya, beban kerja Puskesmas dan lain-lain, Selain itu juga harus memperhatikan upaya untuk
sinergisme kegiatan dan meningkatkan kinerja. Apabila dalam satu wilayah kecamatan terdapat
lebih dari satu Puskesmas maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat menunjuk salah
yang tertera pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 Pasal 2
a. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
d. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
baik dari lintas sektoral, LSM dan tokoh masyarakat. Pemberdayaan keluarga adalah
segala upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
mengambil keputusan untuk melakukan pemecahannya dengan benar, tanpa atau dengan
3. Pusat Pelayanan Tingkat Pertama Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
(basic helath service) yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta
kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan medik dan pada umumnya bersifat
bermutu, terjangkau, adil dan merata. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital
sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh
ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam
bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang matang dan
tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system evaluasi dan pemantauan yang akurat
(Werdah, 1993).
kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok
Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk melaksanakan program kesehatan tertentu oleh
Pemerintah Pusat (contoh: Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk
pelaksanaan maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah
Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena timbulnya wabah
penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi kejadian darurat seperti di atas bias
1) Program Pokok
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang mempunyai daya ungkit tinggi
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang wajib diselenggarakan
oleh Puskesmas adalah promosi kesehatan, pelayanan pengobatan, kesehatan ibu dan anak,
pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, dan gizi. Rincian informasi yang
dikumpulkan adalah apakah masing-masing upaya kesehatan wajib tersebut diselenggarakan atau
apakah program kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana diselenggarakan
atau tidak.
f. Gizi: adalah informasi mengenai apakah program gizi diselenggarakan oleh Puskesmas
2) Program Pengembangan
perawatan kesehatan masyarakat (PHN), usaha kesehatan sekolah, usaha kesehatan usila, usaha
kesehatan kerja, usaha kesehatan gigi dan mulut masyarakat desa (UKGMD), usaha kesehatan
jiwa, usaha kesehatan mata, imunisasi, usaha kesehatan tradisional, laboratorium kesehatan
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah informasi mengenai apakah program upaya
kesehatan usia lanjut diselenggarakan oleh Puskesmas yang bersangkutan atau tidak.
d. Upaya Kesehatan Kerja adalah informasi mengenai apakah program upaya kesehatan
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat Desa (UKGMD) adalah informasi
mengenai apakah program upaya kesehatan gigi dan mulut masyarakat desa (UKGMD)
f. Upaya Kesehatan Jiwa adalah informasi mengenai apakah program upaya kesehatan jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata adalah informasi mengenai apakah program upaya kesehatan
Untuk dapat melaksanakan usaha pokok Puskesmas secara efisien, efektif, produktif, dan
Manajemen bermanfaat untuk membantu pimpinan dan pelaksana program agar kegiatan
program Puskesmas dilaksanakan secara efektif dan efisien. Penerapan manajemen kesehatan di
Puskesmas terdiri dari Micro Planning (MP) yaitu peraencanaan tingkat Puskesmas.
Lokakarya Mini Puskesmas (LKMP) yaitu bentuk penajabaran Micro Planning ke dalam paket-
paket kegiatan program yang dilaksanakan oleh staf, baik secara individu maupun berkelompok.
LKMP dilaksanakan setiap tahun. Local Area Monitoring (LAM) atau PIAS-PWS (Pemantauan
Ibu dan Anak- Pemantauan Wilayah Setempat) adalah sistem pencatatan dan pelaporan untuk
pemantauan penyakit pada ibu dan anak atau untuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi.
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah kompilasi
pencatatan program yang dilkukan secara terpadu setiap bulan. Stratifikasi Puskesmas
merupakan kegiatan evaluasi program yang dilakukukan setiap tahun untuk mengetahu
pelaksanaan manajemen progaram Puskesmas secara menyeluruh. Penilaian dilakukan oleh tim
dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dan SP2TP dimanfaatkan oleh Puskesmas
untuk penilaian stratifikasi. Supervisi rutin oleh pimpinan Puskesmas dan rapat-rapat rutin untuk
koordinasi dan memantau kegiatan program. Supervisi oleh pimpinan, monitoring dan evaluasi
LAMPIRAN
LAPORAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
1. ANNICE CITRA WAHYUNI HIA 14. MARTON SIANTURI
2. CINDI CRYS CAPRI ZEGA 15. MONARIA SINAGA
3. ENGLIN MORIA K. TINAMBUNAN 16. NANCY SILABAN
4. EVI SARA H. MANULLANG 17. NESTILIMA ZEGA
5. GRACE HELENA SITUMORANG 18. NORA ELIDA DAMANIK
6. GUSNITA ARITONANG 19. NURLINA SITUMORANG
7. HIRONIMUS DUHA 20. ORDINERI ZEGA
8. INES FEBRIANI DAELI 21. PEBRIANI MANURUNG
9. JENNI ROSA SAMOSIR 22. SILVIA PURBA
10. KEDOT ANDREAS D. PURBA 23. SINDY DWI SIHALOHO
11. LASRIANI PANDIANGAN (SR. 24. TRI SELAMAT
FEBIOLA)
25. VERONIKA YANTI
12. MARIA ULI M. SARAGIH
26. YOSI LORENZA SINAMBELA
13. MARIS APRIYANTO SIANTURI
1. Karakteristik Peserta
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan siswa dan siswi PAUD bisa melakukan
b. Tujuan Khusus
3. Materi Penyuluhan
a. Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
5. Media
a. Speaker
b. Laptop
6. Kegiatan penyuluhan
Pengembangan
2 Menjelaskan tentang pentingnya cuci 40 menit
tangan, kapan harus cuci tangan, penyakit
akibat tidak cuci tangan
Mempraktekkan cara cuci tangan yang
benar
Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya.
Penutup Mengajak untuk cuci tangan bersama 10 menit
sama sambil bernyanyi
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Ucapan terima kasih dan salam penutup
MATERI CUCI TANGAN PAKAI SABUN
Mencuci tangan, merupakan salah satu cara praktis yang wajib Anda lakukan setiap hari,
terlebih saat hendak makan. Langkah ini dilakukan untuk membunuh kuman yang menjadi
penyebab sakit. Beragam kuman yang menempel di tangan, bisa berasal di mana saja terutama
pada benda-benda yang sudah Anda sentuh. Mencuci tangan, sangat dianjurkan dilakukan kapan
pun saat Anda merasa telapak tangan dalam keadan tidak bersih. Saat mencuci tangan, sebaiknya
Anda menggunakan prosedur yang tepat karena jika tidak, maka kuman yang menempel tidak
akan hilang dan malah berkembang biak terutama di bagian kuku. Bakteri di tangan, akan
menyebabkan terjadinya penyakit terlebih jika sampai masuk ke dalam mulut. Dalam
membersihkan tangan, Anda bisa menggunakan sabun khusus entah yang berbentuk cair ataupun
batangan. Penggunaan sabun merupakan cara membantu menghilangkan kuman yang menempel
di tangan. Penggunaan sabun juga membantu mencegah perpindahan kuman dari tangan ke tubuh
anda.
Mencuci tangan tidak harus dilakukan hanya ketika Anda ingin makan, melainkan juga
Sebelum makan
Setelah makan
Sesudah bermain
Mencuci tangan terutama setelah melakukan ragam aktivitas, merupakan hal yang wajib
dilakukan. Jika tidak, maka beberapa jenis penyakit di bawah ini, bisa menganggu dan
Diare
Mengajarkan anak untuk membiasakan diri dalam bertindak lebih bersih dan menjaga
kesehatan
7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO
Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar
untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan anda pakai sabun baik
sebelum makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh anda dan
Pengertian cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun
untuk membersihkan jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman serta
Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
7. Akhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
DOKUMENTASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI EKSKLUSIF DAN
PEMBERIAN IMUNISASI DUSUN II DESA DURIN JANGAK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2017
DISUSUN OLEH:
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN ASI EKSKLUSIF DAN KEGIATAN IMUNISASI
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ini diharapkan seluruh sasaran dapat
mengetahui, mengerti dan memahami tentang pemberian Asi Eksklusif.
3 Penutup - Menyimakpenjelasan
Memberi kesempatan kepadawarga untuk
( 10menit) penyuluh
bertanya.
- Bertanya
Menjelaskan tentang hal – hal yang
kurang dimengerti oleh sasaran
Salam terapeutik
IV. Perorganisasian
Penyuluh :
1. Sindy Dwy Sihaloho, S.Kep
2. Grace Helena, S.Kep
Moderator dan Fasilitator :
1. Tri Selamat Waruwu, S.Kep
2. Jenni Rosa Samosir, S.Kep
3. Nurlina Situmorang, S.Kep
Dokumentasi :
1. Ines febriani, S.Kep
Pembimbing :
1. Linda Silalahi, SKM., M.Kes
2. Halimah, Am.Keb
MATERI PENYULUHAN
I. PengertianPHBS
ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 0-6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia
2 tahun. ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain.
ASI Eksklusif dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan (Depkes RI, 2005).
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Roesli, 2009)
II. Keunggulan Asi Ekslusif
1. Mengandung zat gizi yang sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik serta kecerdasan.
2. Mengandung zat kekebalan
3. Melindungi bayi dari alergi
4. Aman dan terjamin kebersihannya karena disusui kepada bayi dalam keadaan segar.
Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja
dan dimana saja.
5. Membantu memeperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernafasan bayi.
3. Upayakan badan bayi menghadap kepada badan ibu, rapatkan dada bayi dengan
5. Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat dengan
6. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu sebelah kanan
8. Sebelum tidur bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang dihisap bisa
keluar dengan cara meletakkan bayi tegak lurus pada ibu dan perlahan-lahan
1. Bayi disusui sesegera mungkin setelah melahirkan (Inisiasi Menyusui Dini) untuk
merangsang ASI cepat Keluar dan dapat dan dapat menghentikan perdarahan.
2. Susui sesering mungkin, sampai ASI keluar. Setelah itu berikan ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi.
5. Berikan hanya ASI saja samapai bayi berusia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan,
berikan makanan lumat dengan jumlah yang sesuai dengan perkembangan umur bayi.
V. Perawatan Payudara
maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah
terjadinya pembekakandan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga kebersihan payudara
agar tidak mudah terkena infeksi. Adapun langkah-langkah dalam perawatan payudara :
1. Pengurutan Payudara:
Licinkan kedua tangan dengan minyak tempatkan kedua telapak tangan diantara
kedua payudara lakukan pengurutan, dimulai dari arah atas lalu arah sisi samping kiri
kemudian kearah kanan, lakukan terus pengurutan kebawah atau melintang. Lalu kedua
tangan dilepas daripayudara, ulangi gerakan 20-30 kali untuk setiap satu payudara.
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan
kanan mulai dari pangkal payudara dan berakhir padaputing susu. Lakukan tahap mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah putting susu. Lakukan gerakan 20-30
kali.
Menyokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut dan
menggenggam dari pangkal menuju ke putting susu. Langkah gerakan 20-30 kali.
2. Pengompresan Payudara
2) 2 buah waslap.
Caranya:
Kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama 2 menit, kemudian ganti
dengan kompres dingin selama 1 menit. Kompres bergantian selama 3 kali berturut-turut
dengan kompres air hangat. Menganjurkan ibu untuk memakai BH khusus untuk menyusui.
Puting susu memegang peranan penting pada saat menyusui. Air susu ibu akan keluar
dari lubang-lubang pada putting susu oleh karena itu putting susu perlu dirawat agar dapat
bekerja dengan baik, tidak semua wanita mempunyai putting susu yang menonjol (normal).
Ada wanita yang mempunyai putting susu dengan bentuk yang mendatar atau masuk
kedalam, bentuk putting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika dirawat dengan
1. Setiap pagi dan sore sebelum mandi putting susu (daerah areolamamae), satu
2. Jika putting susu normal, lakukan perawatan dengan oleskan minyak pada ibu jari
dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada putting susu dengan gerakan memutar dan ditarik-
3. Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan putting susu, kemudian tekan dan
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah putting susu lalu tekan serta hentakkan
perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan sore hari, sebaiknya tidak menggunakan alkohol atau
sabun untuk membersihkan putting susu karena akan menyebabkan kulit kering dan lecet.
Pengguna pompa ASI atau bekas jarum suntik yang dipotongujungnya juga dapat digunakan
DISUSUN OLEH :
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit tentang Narkoba diharapkan siswa
mengetahui tentang bahaya dan pencegahan narkoba
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan siswa/i SMP
Rakyatmampu :
1. Menjelaskan pengertian Narkoba
2. Mengetahui macam – macam Narkoba
3. Menyebutkan bahaya Narkoba
4. Mengetahui cara pencegahan Narkoba
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Narkoba
2. Macam - macamNarkoba
3. Bahaya narkoba
4. Pencegahan Narkoba
C. Media
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Pengorganisasian
1. Moderator : Yosi Lorenza
2. Penyuluh : Sr. Febiola FCJM
3. Fasilitator : Veronika, Kedot Andreas
4. Observer : Hironimus Duha
5. Dokumentasi : Ordineri Zega
6. Notulen : Nora Elida
Pembagian Tugas:
a. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir
b. Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
c. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
G. Evaluasi
Pertanyaan :Jika ada teman kami yang menggunakan narkoba dan mengajak kami untuk
mencobanya, apa yang harus kami lakukan? (Tiara)
Jawab:
1. Kita berusaha untuk tidak ikut pada ajakan orang tersebut untuk menggunakan narkoba.
Karna narkoba itu kita tau dapat merusak masa depan dan membunuh kita.
2. Kita menjelaskan efek dari narkoba untuk kesehatan dan masa depan kita. Jika teman kita
tersebut tidak mendengarkan kita dapat melapor kepada pihak yang berwajib (polisi).
H. Kendala
Penyuluhan berjalan dengan baik.Dihadiri oleh 58 orang peserta dari kelas 9 SMP
Rakyat Pancur Batu.
PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Definisi
Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan/zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum,
dihirup, dihisap, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan,
dan perilaku seseorang.Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan
psikologis. (Ida Listyarini, H. 2004). Berdasarkan efeknya, narkoba tersebut bisa dibedakan
menjadi tiga:
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis
narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan
heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw. Depresan menimbulkan
pengaruh yang bersifat menenangkan. Dengan obat ini, orang yang merasa gelisah
atau cemas misalnya, dapat menjadi tenang. Tetapi bila obat penenang digunakan
tidak sesuai dengan indikasi dan petunjuk dokter, apalagi digunakan dalam dosis
yang berlebihan, justru dapat menimbulkan akibat buruk lainnya.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai
adalah Shabu-shabu dan Ekstasi. Stimulan menimbulkan pengaruh yang bersifat
merangsang sistem syaraf pusat sehingga menimbulkan rangsangan secara fisik dan
psikis. Ecstasy, yang tergolong stimulan, menyebabkan pengguna merasa terus
bersemangat tinggi, selalu gembira, ingin bergerak terus, sampai tidak ingin tidur dan
makan. Akibatnya dapat sampai menimbulkan kematian.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja
Halusinogenik seperti marijuana atau ganja, mengakibatkan timbulnya halusinasi
sehingga pengguna tampak senang berkhayal. Tetapi sekitar 40-60 persen pengguna
justru melaporkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan, misalnya
muntah, sakit kepala, koordinasi yang lambat, tremor, otot terasa lemah, bingung,
cemas, ingin bunuh diri, dan beberapa akibat lainnya.
b. Faktor Prespitasi
Stress dalam kehidupan merupakan suatu kondisi pencetus terjadinya gangguan
penggunaan zat. Bagi remaja, penggunaan zat merupakan suatu cara untuk mengatasi
stress yang dialami dalam kehidupan. Stressor prespitasi untuk terjadinya
penyalahgunaan zat adiktif adalah :
1) Pernyataan untuk mandiri dan membutuhkan teman-teman sebaya sebagai
pangkuan.
2) Reaksi sebagai suatu prinsip kesenangan, tujuan remaja untuk menghindari sakit
dan mencari kesenangan.
3) Kehilangan orang/ suatu yang berarti : pacar, orang tua, saudara terdekat (kakak
adik), drop out dari sekolah.
4) Diasingkan oleh lingkungan : rumah, sekolah, dan kelompok teman-teman
sebaya (tidak mempunyai teman).
b. Dampak Psikis
Selain fisik, ada juga dampak psikis yang mungkin terjadi, seperti :
a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
c. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
d. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
e. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
c. Dampak Sosial
Dampak sosial yang mungkin terjadi antara lain :
a. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
b. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
c. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
(Laksana, P. 2004)
(SAP)
I. Latar Belakang
Sekarang ini seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja
dan mahasiswa di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah
menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan
mahsiswa. Aktifitas seks bebas mungkin sesuatu yang biasa di negara lain khususnya dalam
kehidupan barat, tetapi tidak di negara kita Indonesia. Itu sesuatu yang dilarang dalam
masyarakat kita.Seks bebas mungkin membuat setiap orang senang untuk melakukannya.
Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan
kebutuhannya yang lain daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam
pelajaran akan tetapi sudah tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi
ini.Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan
makhluk hidup lainnya (tumbuhan).
Seks bebas adalah hubungan seks atau hubungan badan diluar nikah.Tidak
sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah. Dalam islam
seks bebas atau hubungan badan diluar nikah disebut zina.
Kegiatan seks (bersetubuh) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah
yaitu pernikahan. Hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu
pelanggaran terhadap norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku
lainnya) dan merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya.
Hubungan seks diluar nikah dapat berisiko terjadinya kehamilan diluar nikah, putus sekolah,
perkawinan usia muda, pengguguran kandungan yang dapat membahayakan dirinya sendiri,
dan yang paling utama dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah terjadinya penyakit
menular seksual/penyakit kelamin yang disebabkan karena melakukan hubungan seks
dengan berganti-ganti pasangan.
II. Tujuan
3. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang Seks bebasdiharapkan
siswa/iSMP Jaya mengetahui tentang bahaya dan pencegahan seks bebas
4. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan siswa/i SMP
Rakyatmampu :
5. Menjelaskan pengertian Seks bebas
6. Menjelaskan faktor Penyebab Seks Bebas
7. Menjelaskan pencegahan Seks Bebas
8. Menjelaskan bahaya Seks Bebas
IV. Media
1. LCD, Proyektor
2. Leaflet
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Pengorganisasian
7. Moderator : Yosi Lorenza Sinambela
8. Penyuluh : Sr. Febiola FCJM
9. Fasilitator : Veronika, dan kedot
10. Observer : Hironimus
11. Dokumentasi : Ordineri
12. Notulen : Nora Elida
13. Pembagian Tugas:
d. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dariawal
sampai akhir
e. Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
f. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
1. 2 menit Pembukaan:
2. 15 menit Pelaksanaan:
3. 8 menit Evaluasi :
4. 5 menit Penutup:
telah disampaikan
-Menyampaikan terimakasih
-Mengucapkan salam
VIII. Evaluasi
Pertanyaan: Apa bahaya yang paling fatal dalam pergaulan bebas? (Cindi)
Jawab: Pergaulan bebas sering terjadi pada anak remaja. Efeknya bisa hamil, akan
dikeluarkan dari sekolah, memalukan nama baik sendiri maupun keluarga dan
sekolah, akan terjadi pernikahan dini (karena hamil) bisa juga terjadi penyakit
menular (HIV).
IX. Kendala
Penyuluhan berjalan dengan baik.Dihadiri oleh 58 orang peserta dari kelas 9 SMP
Rakyat Pancur Batu.
LAMPIRAN MATERI
Seks bebas dapat diartikan sebagai hubungan kelamin yang dilakukan secara bebas (berganti-
ganti pasangan) yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
1. Pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir (kiss franc)
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. Meraba kebagian-bagian yang sensitif (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
Ironisnya hubungan seks itu dilakukan di rumah sendiri, rumah tempat mereka
berlindung, hubungan seks pada umumnya dilakukan atas dasar suka sama suka, dan bahkan
ada yang berganti-ganti pasangan. Sebagian besar mereka menggunakan alat kontrasepsi
yang dijual bebas dan menggunakan metode coitus interuptus.
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orangtua terhadap anaknya. Cukup tidaknya kasih sayang dan perhatian yang
diperoleh sang anak dari keluarganya. Cukup tidaknya keteladanan yang diterima sang anak
dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak,
maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak
mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan
jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas.
2. Lingkungan masyarakat
3. Lingkungan pergaulan
Dalam lingkungan pergaulan remaja ABG, ada istilah yang kesannya lebih mengarah
kepada hal negatif ketimbang hal yang positif, yaitu istilah “Anak Gaul”. Istilah ini menjadi
sebuah ikon bagi dunia remaja masa kini yang ditandai dengan nongkrong di kafe, mondar-
mandir di mal, memahami istilah bokul, gaya fun, berpakaian serba sempit dan ketat
kemudian memamerkan lekuk tubuh, dan mempertontonkan bagian tubuhnya yang seksi.
Sebaliknya mereka yang tidak mengetahui dan tidak tertarik dengan hal yang disebutkan
tadi, akan dinilai sebagai remaja yang tidak gaul dan kampungan. Akibatnya, remaja anak
gaul inilah yang biasanya menjadi korban dari pergaulan bebas, di antaranya terjebak dalam
perilaku seks bebas.
Kurangnya pendidikan agama yang tidak diperoleh sejak dini dari keluarga, terutama
orangtuanya, sehinga mereka dapat dengan mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang
negative.
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya dan salah paham yang diambil dari media massa dan teman
sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya
untuk kesehatannya.
VCD dan DVD porno begitu mudah diperoleh hanya dengan Rp 5.000.Sekali dirazia,
setelah itu bebas lagi diperjualbelikan.Sistem pendidikan yang mengejar angka-angka pun
memberi andil kerusakan generasi muda itu.
Faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas salah satu di antaranya adalah
akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan.Apa yang ABG tonton, berkorelasi
secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan
sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.
Disyukuri memang karena ada kecenderungan dunia perfilman Indonesia mulai bangkit
kembali, yang ditandai dengan munculnya beberapa film Indonesia yang laris di pasaran.
Sebutlah misalnya, film Ada Apa Dengan Cinta, Eiffel I’m in Love, 30 Hari Mencari Cinta,
serta Virgin. Tetapi rasa syukur itu seketika sirna seiring dengan munculnya dampak yang
ditimbulkan dari film tersebut. Terutama terhadap penonton usia remaja.
Film-film yang disebutkan tadi laris di pasaran bukan karena mutu pembuatan filmnya
akan tetapi lebih karena film tersebut menjual kehidupan remaja, bahkan sangat
mengeksploitasi kehidupan remaja. Film tersebut diminati oleh banyak remaja ABG bukan
karena mutu cinematografinya, melainkan karena alur cerita film tersebut mengangkat sisi
kehidupan percintaan remaja masa kini. Film tersebut diminati remaja ABG, karena banyak
mempertontonkan adegan-adegan syur dengan membawa pesan-pesan gaya pacaran yang
sangat “berani”, dan secara terang-terangan melanggar norma sosial kemasyarakatan, apalagi
norma agama
8. Narkoba
Seks bebas dan narkoba sangat erat kaitannya.Dimana orang-orang yang telah
terjerumus kedalam pengaruh napza, sebagian besar dari mereka dapat dipastikan telah
melakukan seks bebas.Baik hubungan diluar nikah maupun dengan berganti-ganti pasangan.
Dengan mencontoh gaya hidup barat yang liberal pergaulan anak-anak muda/remaja kita
terutama di kota-kota besar kian semakin mengkhawatirkan orang tua. Orang tua jadi pusing
tujuh keliling.Mereka tidak mampu lagi membendung pola tingkah anak muda sekarang.
10. Media cetak
Makin banyaknya majalah dan buku-buku porno yang juga memuat gambar-gambar
porno, sehingga membuat anak-anak remaja sekarang banyak terjerumus dalam pergaulan
bebas dan melakukan seks bebas
Gaya hidup remaja sekarang yang selalu diikuti dengan dunia gemerlap malam, seperti
dugem, clubbing, minum-minuman keras, merokok, nongkrong di kafe dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan internet, orang dapat mencari banyak situs terlarang, seperti
halnya situs yang memperlihatkan banyak pose orang telanjang khususnya wanita atau situs
seks.
Situs-situs itu tidak berguna dan tidak cocok untuk dilihat. Situs itu akan mengurangi
keimanan kepada Tuhan dan cenderung membawa mereka untuk melakukan sesuatu yang
salah. Tetapi banyak orang tidak tahu atau tidak memikirkan tentang itu.Mereka terlalu
bernafsu untuk melihat gambar-gambar itu semua.
Faktor ekonomi, seperti kemiskinan adalah salah satu penyebab terjadinya seks bebas.
Kondom yang terjual bebas di apotik-apotik adalah salah satu penyebab seks bebas
karena kita tahu kalau kondom dapat mencegah kehamilan, sehingga dapat melakukan seks
bebas kapanpun.
C. Pencegahan Seks Bebas
Sebenarnya untuk menjauhkan remaja dari pergaulan seks bebas dapat dilakukan dengan
cara:
1. Terputusnya sekolah
Akibat dari pergaulan bebas dan seks bebas adalah terputusnya sekolah karena
dengan seks bebas dan pergaulan bebas, mereka tidak sepenuhnya focus dengan belajar saat
di sekolah dan hanya memikirkan pacarnya atau mau ngapain setelah sekolah (kencan di
tempat-tempat romantic, makan malam, dll). Itulah yang dapat menyebabkan anak putus
sekolah karena malas belajar dan hanya memikirkan pacarnya saja, apalagi kalau sudah patah
hati, pasti malas umtuk melakukan kegiatan apapun.
Dari seks bebas yang sudah dilakukan, maka dipaksakan untuk dapat menikah pada
usia muda karena harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan oleh kedua
belah pihak. Menikah diusia muda juga banyak mempunyai dampak yang tidak baik untuk
kedua pihak, misalnya: karena ketidaksiapan psikis dan psikologi, maka dapat menyebabkan
pertengkaran dan perceraian dan bagi seorang istri, karena organ-organ reproduksinya belum
berfungsi dengan baik seperti wanita yang sudah dewasa, maka bisa menyebabkan
perdarahan saat melahirkan dan penyakit-penyakit lainnya.
Pacaran yang bebas, akan membuka kemungkinan terjadinya kegiatan seks bebas
yang berujung pada kehamilan. Jika, terjadi kehamilan, maka yang bersangkutan harus siap
untuk menjadi orang tua. Menjadi orang tua, tentu membewa banyak konsekuensi seperti
harus kehilangan kesempatan menyelesaikan studi, mencarikan nafkah untuk keluarga,
kesiapan psikis untuk menjadi kepala keluarga, kesiapan untuk membangun keluarga,
kesiapan untuk berhadapan dengan orang tua (menjelaskan tentang kehamilan tersebut),
kesiapan psikis untuk berhadapan dengan berbagai pertanyaan dari masyarakat sekitar
dan kelurga dan lain-lain.
Jika harus menjadi orang tua di usia muda, maka sudahkah kita memiliki bayangan,
kira-kira pekerjaan apa yang paling mungkin kita kerjakan untuk membiayai keluarga kita?
Sementara pada sisi yang lain, bekal untuk berkompetinsi mencari pekerjaan yang layak,
mungkin belum kita miliki. Jika, setelah kita analisis ternyata kita belum siap untuk menjadi
orang tua di usia muda, maka lebih baik tidak usah pacaran terlebih dahulu. Maka, bahwa di
usia muda lebih baik kita menghindari pacaran terlebih dahulu agar waktu yang kita miliki
dapat betul-betul kita maksimalkan untuk mempersiapkan masa depan kita.
Aborsi yang dilakukan seorang dokter atau bidan pada umumnya dilakukan dalm 5 tahapan,
yaitu:
tidak tersisa
Sedangkan seorang dukun beranak biasanya melakukan aborsi dengan cara memberi ramuan
obat pada calon ibu dan menguurut perut calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin
dalam kandungannya. Hal ini sangat berbahaya, sebab pengurutan belum tentu membuahkan
hasil yang diinginkan dan kemungkinan dapat membawa cacat bagi janin dan trauma hebat
bagi calon ibu.
Tindakan aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan
seorang wanita.
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan
dihadapi seorang wanita, yaitu:
Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Sindrom Paska Aborsi atau PAS.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut
ini:
b. Berteriak-teriak histeris
PENCEGAHAN HIPERTENSI
S
U
OLEH :
GUSNITA ARITONANG
132013022
HIPERTENSI
a. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Pencegahan Hipertensi, diharapkan para lansia
dapat mengetahui dan memahami tentang cara pencegahan hipertensi.
2. Tujuan Khusus
b. Media
1. Leaflet
2. Power Point
c. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
d. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 1 menit Mengucap salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
2. Inti 10 menit Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
definisi hipertensi memperhatikan.
Menjelaskan etiologi
hipertensi
Menjelaskan manifestasi
hipertensi
Menjelaskan komplikasi
Menjelaskan
pencegahan hipertensi
Menjelaskan
pengobatan tradisional
penyakit hipertensi
3. Diskusi dan 3 menit Diskusi dan tanya jawab Peserta bertanya dan
tanya jawab memperhatikan.
4. Penutup 1 menit Menyimpulkan hasil Mendengarkan dan
penyuluhan. menjawab salam.
Memberi saran-saran.
Memberi salam
e. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
f. Evaluasi
Diharapkan lansia mampu :
2. Etiologi
1. Penggunaan kontrapersi hormonal (ekstrogen)
2. Penyakit parenkim dan vascular ginjal
3. Gangguan endokrin
4. Stres
5. Mengkonsumsi Garam tinggi
6. Mengkonsumsi lemak berlebihan
2. Sakit kepala
5. Sukar tidur
7. Nokturia
4. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
b. Gagal ginjal
c. Gagal jantung
5. Pencegahan Hipertensi
1. Bersantai
2. Hindari Obesitas
3. Hindari Merokok
4. Berolahraga secara teratur
5. Rajin mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
6. Hindari minuman yang mengandung kafein (kopi )
7. Hindari makanan yang mengandung banyak garam,berlemak dan tinggi kalori
6. Pengobatan tradisional
a. Daun Seledri
Seledri 6 batang, dicuci, lalu dipotong-potong dan direbus dengan 2 gelas air hingga
tinggal 1 ½ gelas . Sesudah dingin minum air rebusan seledri tersebut 2 kali sehari
dengan ½ gelas setiap kali minum.
b. Bawang putih
Bawang Putih 2 butir lalu dikupas dan dikunyah halus-halus . Setelah itu minumlah
air hangat banyak- banyak