Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kayu adalah bagian xylem dari pohon tersusun dari berbagai macam sel kayu.
Sel kayu terdiri dari bagian dinding sel dan rongga sel. Komponen penyusun dinding
sel tersusun atas banyak komponen yang tergabung dalam karbohidrat dan lignin.
Karbohidrat yang telah terbebas dari lignin dan ekstraktif disebut juga dengan
holoselulosa. Holoselulosa sebagian besar tersusun atas selulosa dan hemiselulosa.
Selulosa merupakan komponen terbesar dan paling bermanfaat dari kayu. Selulosa
tersusun atas alfa, beta dan gamma selulosa (Batubara, 2002).
Selulosa merupakan komponen yang mendominasi karbohidrat yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan hampir mencapai 50%, karena selulosa merupakan unsur
struktural dan komponen utama bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-
tumbuhan. Selulosa β-1,4 poliglukosa, dengan berat molekul sangat besar (Pikukuh,
2011).
Alfa selulosa adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH
17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat polimerisasi) 600-1500. Alfa
selulosa dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa
(Utami, 2011).
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling
luas di dunia dan termasuk Negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-
Coast dan Ghana, yang nilai 1.315.800 ton/thn. Saat ini pertumbuhannya mencapai
1.462.000 ha. Hmpir 90% dari luasan tersebut merupakan perkebunan rakyat (Syakir,
2010).
Pada percobaan ini, akan ditentukan kadar alfa selulosa hingga pada nantinya
dapat diidentifikasi apakah kulit buah kakao dapat digunakan atau tidak dalam
industri.

1.2 Perumusan Masalah


Permasalahan yang dirumuskan dalam percobaan ini adalah bagaimana cara
menentukan kadar alfa selulosa dalam serat kulit buah kakao.
1.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara menentukan kadar
alfa selulosa dalam serat kulit buah kakao.

1
2

1.4 Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui cara menentukan kadar
alfa selulosa dalam serat kulit buah kakao.

1.5 Ruang Lingkup Percobaan


Praktikum penentuan kadar alfa selulosa ini dilakukan di Laboratorium Kimia
Organik, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
dalam kondisi ruangan :
Tekanan udara : 760 mmHg
Suhu : 30 °C
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan serat kulit buah kakao sebagai
bahan yang akan ditentukan kadar alfa selulosanya. Larutan yang digunakan untuk
menentukan kadar alfa selulosanya adalah NaOH 17,5% dan 8,3% serta larutan
CH3COOH 10%. Alat-alat yang digunakan antara lain adalah neraca elektrik, beaker
glass, gelas ukur, corong gelas, kertas saring, thermometer, batang pengaduk, pipet
tetes, oven, kertas lakmus, dan aluminium foil.

Anda mungkin juga menyukai