PENGENDALIAN ORGANISASI
AC 305 A
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
2016/2017
A. Pengendalian
Pengendalian biasa identik dengan orang yang mengendalikan suatu benda atau dalam
hal ini mengendalikan perusahaan agar dapat mencapai tujuan yaitu memperoleh laba
yang tinggi sehingga perusahaan tersebut bisa dikatakan perusahaan yang berkembang
secara baik. Dalam memperoleh laba tinggi organisasi/perusahaan harus dikendalikan
untuk memastikan apakah semua yang bertanggung jawab dalam proses organisasi
berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemilik perusahaan. Dalam mengendalikan
suatu organisasi tidaklah semudah mengendalikan benda contohnya mobil maka dari itu
bagan ini akan menjelaskan proses pengendalian dalam sistem yang lebih sederhana.
1. Pelacak (detector) atau sensor suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan
2. Penilai (assessor) suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa
aktual dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspektasi
dari apa yang seharusnya
3. Effector suatu perangkat (yang sering disebut dengan ‘umpan balik’) yang
mengubah perilaku jika penilai mengidentifkasi kebutuhan untuk melakukan
hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi perangkat yang meneruskan informasi antara detector
dan assessor dan antara assessor dam effector.
Sekarang akan diperjelas dengan simulasi ketika kita mengendarai sebuah mobil agar
dapat mengerti degan logika bagan yang digambarkan dalam bagan tersebut.
Pengendara mobil anggaplah anda sedang mengemudikan mobil dijalan raya
dengan pengaturan yang menetapkan kecepatannya adalah 65km per jam. Sistem
pengendalian anda bertindak sebagai berikut : (1) mata anda (sensor) mengukur
kecepatan aktual dengan mengamati spedometer; (2) otak anda (assessor)
membandingkan kecepatan aktual dengan kecepatan yang ditetapkan oleh hukum dan
mendeteksi adanya penyimpangan dari standar: (3) mengarahkan kaki anda (effector)
untuk melepas pedal gas atau menekan pedal gas ; dan (4) anda mengubah sistem
komunikasi yang menyebarkan informasi dari mata ke ota dan dari otak ke kaki.
B. Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan bersama ( dalam suatuorganisasi tujuan utamanya adala meperoleh
laba yang tiggi). Organisasi dipimpin oleh satu hierarki dengan CEO pada posisi
puncak , dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section), dan subunit
lainnya yang berada di bawah CEO dalam bagan organisasi. Seluruh manajer selain
CEO merupakan atasan dan bawahan sekaligus,mereka mengawasi kinerja dari orang-
orang yang ada dalam subunitnya, dan mereka diawasi oleh manajer kepada siapa
mereka melapor.
CEO (atau dalam beberapa organisasi satu tim manajer senior) memutuskan
keseluruhan strategi yang memungkinkan organisasi tersebut untuk mencapai
tujuannya. Para manajer tunduk kepada persetujuan CEO sehingga para manajer
memformulasikan strategi tambahan yang memungkinkan unit mereka masing-
masing untuk memperluas tujuan lainnya. Proses pengendalian manajemen adalah
proses di mana manajer di seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang
mereka awasi mengimplemetasikan strategi yang dimaksudkan.
C. Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk
melaksankan suatu atau sekelompok aktivitas. Sistem memiliki karakteristik berupa
rangkaian langkah-langkah yang berirama,terkoordinasi dan berulang.
E. Pengendalian Manajemen
2. Keselarasan tujuan
Meskipun sistematis namun proses pengendalian manajemen tidak bersifat
mekanis. Masalah utama dalam pengendalian adalah bagaimana mempengaruhi
mereka untuk bertindak demi mencapai tujuan pribadi mereka dengan cara
sedemikian rupa sehingga sekaligus juga membantu pencapaian tujuan organisasi.
Keselarasan tujuan berarti sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan seorang
anggota organisai seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri.
Sistem pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan
prinsip keselarasan tujuan dalam pikiran setiap pribadi.
3. Perangkat penerapan strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan
organisasi kea rah tujuan strateginya. Maka pengendalian manajemen terutama
memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen merupakan
satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan
srategi yang diinginkan. Seperti gambar berikut :
Strategi juga diimplementasikan melalui struktur organisasi, manajemen
sumber daya manusia (SDM), dan kebudayaannya. Struktur organisasi
menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan pembagian tanggung jawab yang
membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Manajemen SDM
merupakan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan guna
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok
kepercayaan, sikap, dan norma umum yang secara eksplisit maupun implisit
mengarahkan tindakan manajerial. Semua implementasi ini terkait dengan satu
dan yang lainnya yang berarti jika satu implementasi mekanisme berubah maka
yang lain juga akan berubah.
Analisis strategi melibatkan penilaian, dan angka yang digunakan dalam proses
biasanya merupakan estimasi kasar. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen
melibatkan serangkaian langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat diprediksikan
sesuai dengan jadwal tetap, dan estimasi yang dapat diandalkan.
Analisis usulan strategi biasanya biasanya secara relatif melibatkan sedikit orang
penggagas, staf pusat, dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian
manajemen melibatkan manajer dan stafnya di semua tingkatan dalam organisasi.
G. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi
melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam
proses pengendalian manajemen. Pengendalian tugas terdiri dari pengawasan agar
aturan-aturan diikuti, suatu fungsi yang dalam beberapa kasus bahkan tidak
membutuhkan kehadiran manusia.
Banyak pengendalian tugas yang bersifat ilmiah: yaitu keputusan optimal atau
tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kondisi di luar kendali kembali
kondisi yang diinginkan dapat diprediksikan dalam batasan yang dapat diterima.
Tabel.