Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN LAPORAN PEMBELIAN BOILER SUKUNTEX

Kronologi Versi Iswartat

Awal bulan November Iswartati ditugaskan untuk mencarikan Boiler Bekas


oleh Bpk Tas'an Wartono (Direksi)

Istwarti menghubungi Fauzi untuk mencarikan Boiler bekas.


yang kemudian mendapatkan referensi dari Fauzi sebagai berikut;
1 Pak Ade Dollar dengan memberikan harga penawaran Rp. 1.5 M
2 Pak Beni dengan memberikan harga penawaran diatas Rp. 2 M (kondisi baru, pembuatan di China)
3 Pak Harta (Suharta) ada 5 boiler bekas yang ditawarkan ;
a. Taiwan Chain grade otomatis th 2015 kapasitas 10 ton
b. Taiwan manual th 2002 kapasitas 10 ton
c. China Otomatis chain grade John Thomson th 2012 kapasitas 10 ton
d. Jerman Manual Omnical th 1991 kapasitas 10 ton
e. Jerman Louse Manual th 2003 kapasitas 10 ton
yang terdiri dari 2 pabrik, Budi Agung dan Himalaya.
Ketiga orang yang memberikan penawaaran tersebut Iswartati yang menghubungi.

Semua referensi boiler diatas diinformasikan Iswartati ke Bpk Tas'an Wartono (Direksi)
untuk pemilihan boiler mana yang akan ditindaklanjuti.

Bpk Tas'an Wartono menugaskan Iswartati untuk menanyakan harga penawaran dari Boilar
yang di tawarkan Pak Harta , yaitu ;
Jenis Boiler Penawaran (Rp)
a. Taiwan Chain grade otomatis th 2015 kapasitas 10 ton 600,000,000
b. Taiwan manual th 2002 kapasitas 10 ton 800,000,000
c. China Otomatis chain grade John Thomson th 2012 kapasitas 10 ton 1,150,000,000
d. Jerman Manual Omnical th 1991 kapasitas 10 ton 750,000,000
e. Jerman Louse Manual th 2003 kapasitas 10 ton 650,000,000
Harga belum termasuk biaya pemasangan dan transportasi

Bpk Tas'ann Wartono (Direksi) menugaskan P. Jamari, P. Muslim, P. Adi , dan P. Yanto (mewakili Sukuntex)
pergi ke Bandung untuk melihat fisik Boiler

Setelah dari Bandung bapak-bapak perwakilan dari Sukuntex membuat ketentuan dan permintaan kalau
seandainya jadi mesin boiler . ( setelah dari Bandung bapak-bapak perwakilan dari Sukuntex membuat ketentuan
dan permintaan terkait mesin boiler tersebut, apabila terjadi kesepakan pembelian)

Tanggal 18 Desember 2015 surat ketentuan dan Permintaan Boiler di fax Iswartati ke Bandung untuk dipelajari
P. Harta

Setelah P. Harta setuju dan di sepakati oleh P. Harta akhirnya Bp. Tas'an Wartono ACC untuk pembelian Boiler
RANGKUMAN LAPORAN PEMBELIAN BOILER SUKUNTEX

Kronologi Versi Iswartat


tersebut, dengan informasi masalah harga (detail rincian harga)
Rincian Harga
Boiler 600,000,000
Pemasangan 200,000,000
Transportasi 50,000,000
Chaingrade baru 200,000,000
Total 1,050,000,000

Bp. Tas'an Wartono meminta Iswartati untuk menawar harga mesin boiler tersebut, tetapi dari pihak P. Harta
tidak bisa melakukan pengurangan harga sama sekali, hingga akhirnya menawarkan boiler yang (berada) sebelah boiler
yang dilihat kemarin (semua informasi tersebut kemudian di sampaikan Iswartati ke Bp. Tas'an Wartono)
Tanggapan Bp. Tas'an Wartono menyampaikan asalkan sampai kudus dan barang bisa beroperasi sesuai dengan
persyaratan PT. Sukuntex tidak apa-apa.
dengan rincian harga ;
Rincian Harga
Boiler 550,000,000
Pemasangan 200,000,000
Transportasi 50,000,000
Chaingrade baru 150,000,000
Total 950,000,000

Pada tanggal 21 desember 2015 Iswartati disuruh membuat PO Pembelian mesin boiler dengan sistem pembayaran ;
Keterangan Jumlah Pembayaran
1. DP 250,000,000 (telah dibayarkan)
2. Boiler dikirim 250,000,000 (telah dibayarkan)
3. Tahap pengerjaan 200,000,000 (telah dibayarkan 175 jt)
4. Setelah bisa jalan normal sesuai permintaan 200,000,000 (belum dibayar)
5. Penangguhan 6 Bulan 50,000,000 (belum dibayar)

Barang (boiler) akan dikirim pada hari kamis (18 Februari 2016)
Pada Tanggal 18 Februari 2016 boiler datang , setelah di cek P. Djamari , P. Djamari menyampaikan kalu barang tdak sesuai
dengan yang dilihat dan sudah menyampaikan kepada Bp. Narto.

Pada hari Jumat (19 Februari 2016) Iswartat dan pak Narto menghadap Bp. Tas'an Wartono menyampaikan bahwa barang
tdak sesuai dengan yang dilihat pada waktu di Bandung, Bp. Tas'an Wartono tetap menyuruh membongkar
(diturunkan dari Trailer ) akhirnya barang di bongkar hari jumat 19 Februari 2016
Sukuntex (P. Jamari, Pak Adi Purwoyo, dan Pak Muslim)

-------------

-------------

------------

--------------

Pada tanggal 12 (Sabtu) dan 13 (Minggu) Desember 2015 perwwakilan Sukuntex yang tediri dari;
Sdr. H. Adi Purwoyo , Sdr. Djamari BS, Sdr. Muslim, Sdr Subiyanto dan Sdrr. Affandi
ditugaskan ke Bandung untuk melihat Boiler yang di rencakan untuk di beli pihak PT. Sukuntex

Kami (perwakilan dari PT Sukuntex yang ditugaskan melihat boiler) belum sempat melaporkan
hasil kunjungan , tetapi pada tanggal 15 Desember 2015 (hari Selasa , dua hari setelah kunjungan) P. Djamari
mendapatkan informasi dari Iswartat bahwa sudah terjadi transaksi jual beli dengan pihak Bandung perihal
Boiler Chain Grade ( Kami tdak mengetahui apa isi transaksi)

-----------------

----------------
Sukuntex (P. Jamari, Pak Adi Purwoyo, dan Pak Muslim)

-----------------

------------------

Dari saat selesai kunjungan dari Bandung sampai dengan datangnya boiler kami (Perwakilan Sukuntex tdak
mendapatkan informasi tentang transaksi jual beli , perjanjian, dan lain sebagainya tentang boiler yang di
beli tersebut, tetapi tba-tba ada informasi dari Iswartat bahwa boiler akan datang.
Tanggal 10 Februari 2016 sebagian dari asesoris boiler datang dan dibongkar.
Pada tanggal 18 Februari 2016 Boiler datang yang terbagi menjadi dua bagian yaitu chain grade dan water
cubnya. Sesuai petunjuk Bp. Tas'an Wartono (Direksi) melalui Iswartat mengatakan bahwa bisa dibongkar
pada hari Jumat 19 Februari 2016.

(Jumat 19 Februari 2016) Mengingat barang tersebut beratnya sampai dengan 40 ton, dibutuhkan crane yang
didaatangkan dari semarang ,sambil menunggu kedatangan crane ,P. Djamari selalu koordinasi dengan
Iswartati dan Sopir Trailer.
Setelah terpal penutup dibuka, P. Djamari ragu dengan keadaan boiler yang sangat parah, tidak sesuai dengan
yang dilihat waktu di Bandung oleh tim dr Sukuntex pada saat itu.

Kemudian P. Djamari mencoba menanyakan ke pengawal barang (terkait keadaan boiler yang sangat parah)
tetapi di minta menghubungi P. Harta ( di hubungi berkali kali tidak diangkat) , kemudian meminta tolong
melalui pengawal barang (P. Boy) untuk di sambungkan dan berhasil ada komunikasi , P. Djamari menyam-
Sukuntex (P. Jamari, Pak Adi Purwoyo, dan Pak Muslim)
paikan komplain bahwa boiler yang di kirimkan tidak sesuai dengan yang di lihat dan ditunjukkan kepada
tim Sukuntex (yaitu boiler yang akan dibeli), stelah didesak untuk menjelaskan, P. Harta menghindar dan
berkilah ada keperluan lain sambil marah, dan P. Djamari diminta menghubungi P. Fauzi.
P. Fauzi dihubungi berulang tetapi tidak tersambung.
Kejadian tersebut diinformasikan dan di koordinasikan P. Djamari ke Iswartati, yang mengatakan bahwa boiler
tesebut memang dibeli oleh Bp. Tas'an Wartono dan P. Djamari di minta membongkar dari Trailer.

Karena masih ragu P. Djamari menghubungi P. Narto untuk datang melihat kondisi boiler yang akan diturunkan
setelah berembuk P. Djamari dan P. Narto tidak berani langsung menolak barang tersebut, dan melakukan konfirmasi
terlebih dahulu ke Pusat untuk mengetahui, apakah memang betul boiler tersebut yang dibeli. Dikarenakan
tidak sesuai dengan boiler yang dilihat oleh tim Sukuntex pada saat di Bandung, karena sampai boiler datang
tm tdak mengetahui tentang transaksinya.

pada saat di pusat (diterima Iswartati ) ,P Djamari meminta kepastian penurunan barang, dan jawaban Iswartati
tetap diturunkan karena Bapak (P. Tas'an wartono) sudah tahu dan mengetahui semuanya dan memang boiler
tersebut yang dibeli.

P. Narto menanyankan ke Iswartati untuk bertemu/ingin ketemu Bapak (P. Tas'an Wartono) , untuk melaporkan
hal ini karena jangan-jangan kami salah langkah, Iswartati mengatakan, Tidak usah , Bapak (P. Tas'an Wartono)
sudah pirso dan sudah ada perjanjian kontrak kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai