Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Penunjang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) :

1. Pemeriksaan Fungsi Paru (Spirometri)

Gangguan restriksi: Vital Capacity (VC) < 80% nilai prediksi; FVC < 80% nilai prediksi.

Gangguan obstruksi: FEV1 < 80% nilai prediksi; FEV1/FVC < 75% nilai prediksi.

Gangguan restriksi dan obstruksi: FVC < 80% nilai prediksi; FEV1/FVC < 75% nilai prediksi.

2. Foto toraks:

Bayangan luscent, corakan paru bertambah atau masih ada,

Dinding toraks membesar (ICS melebar, barrel chest, costa mendatar, diafragma mendatar),

Jantung kelihatan kecil (tear drop appearance),

Puncak inspirasi diafragma > ICS V.

3. Kadar Hb:

meningkat karena hipoksemia kronis.

4. Analisis gas darah:

seringnya normal, pada kasus yang berat dapat ditemukan hipoksemia.

5. Apusan sampel dahak, kultur, dan tes sensitivitas antibiotik:

berguna pada kasus dengan eksaserbasi yang dipicu oleh bakteri.

6. EKG:

bila ada komplikasi cor pulmonale maka dapat ditemukan gelombang P pulmonal, right bundle branch
block, dan right ventricular hypertrophy (dapat terjadi karena hipoksemia kronis).
7. Ekokardiografi:

mengamati fungsi jantung bila terdapat komplikasi.

8. Level α1 antitripsin dan genotipnya:

kadar normal α-1 antitripsin 100-300 mg/dl (defisiensi merupakan salah satu etiologi).

Menurut : (Josephine Widya, 2013)

Anda mungkin juga menyukai