Anda di halaman 1dari 13

Tugas Mata Kuliah Geometri

“Pola Batik”

Nama Kelompok :

1. Dewi Wulan C. (14030214006)


2. Fitriyanti (14030214011)
3. Sutiyasih Jayati (14030214017)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
A. Pola Batik Matematika

1. Grup frieze tipe 1.


Grup ini terbentuk dari isometri translasi saja, dengan pola seperti berikut ini :

Gambar 1. Pola grup frieze tipe 1


Grup ini disimbolkan dengan:
F1= { xn| n ϵ Z}, dengan x adalah translasi sejauh satu unit bagian pola.
2. Grup frieze tipe 2.
Grup ini terbentuk dari isometri refleksi glide saja, dengan pola seperti berikut
ini :

Gambar 2. Pola grup frieze tipe 2


Grup ini disimbolkan dengan:
F2= { xn| n ϵ Z}, dengan x adalah refleksi glide sejauh satu unit bagian pola.
3. Grup frieze tipe 3.
Grup ini terbentuk dari translasi dan refleksi vertikal saja, dengan pola seperti
berikut ini :

Gambar 3. Pola grup frieze tipe 3


Grup ini disimbolkan dengan:
F3= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah refleksi vertikal.
4. Grup frieze tipe 4.
Grup ini terbentuk dari translasi dan rotasi sebesar 1800, dengan pola seperti
berikut ini :

Gambar 4. Pola grup frieze tipe 4


Grup ini disimbolkan dengan:
F4= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah rotasi sebesar 1800 .
5. Grup frieze tipe 5.
Grup ini terbentuk dari refleksi glide dan rotasi sebesar 1800, dengan pola
seperti berikut ini.

Gambar 5. Pola grup frieze tipe 5


Grup ini disimbolkan dengan:
F5= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah refleksi glide sejauh satu unit bagian,
y adalah rotasi sebesar 1800 .
6. Grup frieze tipe 6
Grup ini terbentuk dari translasi dan refleksi horizontal, dengan pola seperti
berikut ini.
Gambar 6. Pola grup frieze tipe 6
Grup ini disimbolkan dengan:
F6= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah refleksi horizontal.
7. Grup frieze tipe 7.
Grup ini terbentuk dari translasi, refleksi horizontal dan refleksi vertikal,
dengan pola seperti berikut ini.

Gambar 7. Pola grup frieze tipe 7


Grup ini disimbolkan dengan:
F7 = {xnymzk | n ϵ Z, m=0 atau m=1, k=0 atau k=1}, dengan :
x menyatakan translasi sejauh satu unit,
y menyatakan refleksi horizontal,
z menyatakan refleksi vertikal.
B. Pola Batik Surabaya
1. Batik pertama (Grup frieze tipe 7)
Grup ini terbentuk dari translasi, refleksi horizontal dan refleksi vertikal,
dengan pola seperti berikut ini :

Pola grup frieze tipe 7


Grup ini disimbolkan dengan:
F7 = {xnymzk | n ϵ Z, m=0 atau m=1, k=0 atau k=1}, dengan :
x menyatakan translasi sejauh satu unit,
y menyatakan refleksi horizontal
z menyatakan refleksi vertikal
2. Batik Kedua (Grup frieze tipe 6)
Grup ini terbentuk dari translasi dan refleksi horizontal,
dengan pola seperti berikut ini.

Gambar 2. Pola grup frieze tipe 6


Grup ini disimbolkan dengan:
F6= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah refleksi horizontal.

3. Batik Ketiga (Grup frieze tipe 1)


Grup ini terbentuk dari isometri translasi saja, dengan polaseperti berikut ini.

Gambar 3. Pola Frieze Tipe 3


Grup ini disimbolkan dengan:
F1= { xn| n ϵ Z}, dengan x adalah translasi sejauh satu unit bagian pola

4. Batik Keempat (Grup Frieze Tipe 3)


Grup ini terbentuk dari translasi dan refleksi vertikal saja,dengan pola seperti
berikut ini.

Gambar 4. Pola GrupFrieze Tipe 3


Grup ini disimbolkan dengan:
F3= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah refleksi vertikal
5. Batik Kelima (Grup Frieze Tipe 2)
Grup ini terbentuk dari isometri refleksi glide saja, denganpola seperti berikut
ini.

Gambar 2. Pola grup frieze tipe 2


Grup ini disimbolkan dengan:
F2= { xn| n ϵ Z}, dengan x adalah refleksi glide sejauh satu unit bagian pola.

6. Batik Keenam (Grup Frieze Tipe 4)


Grup ini terbentuk dari translasi dan rotasi sebesar 1800 dengan pola seperti
berikut ini :

Gambar 6. Pola Grup Frieze Tipe 4

Grup ini disimbolkan dengan:


F4= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah translasi sejauh satu unit bagian,
y adalah rotasi sebesar 1800
7. Batik Ketujuh (Grup Frieze Tipe 5)
Grup ini terbentuk dari refleksi glide dan rotasi sebesar1800, dengan pola
seperti berikut ini.

Gambar 7. Pola Grup Frieze Tipe 5

Grup ini disimbolkan dengan:


F5= { xnym| n ϵ Z, m=0 atau m=1}, dengan :
x adalah refleksi glide sejauh satu unit bagian,
y adalah rotasi sebesar 1800

C. Mencari Gambar Batik dan Daerah Asalnya


1. Batik Grup Frieze Tipe 1

Gambar 1. Batik Kawung Solo


Makna dari motif batik kawung ini adalah keinginan dan usaha yang keras
akan selalu membuahkan hasil, walaupun terkadang harus memakan waktu
yang lama. Kerja keras untuk menghasilkan rejeki berlipat ganda akan lebih
bermanfaat jika dibarengi dengan sikap hemat, teliti, cermat, dan tidak
boros.Batik Kawung Solo ini termasuk grup frieze tipe1 (Translasi).

2. Batik Grup Frieze Tipe 2


Gambar 2. Batik Jambi
Batik Jambiberasal dari jamannya Kesultanan Melayu di Jambi, untuk
penempatan waktu dan tahunnya masih belum jelas dan pastinya, akan tetapi
pada masa kesultanan tersebut batik khas Jambi sudah ada dengan motif
utamanya adalah flora dan fauna. Akan tetapi, perbedaannya adalah pakaian
batik ini hanya diperbolehkan untuk lingkungan keluarga sultan saja, belum
menyebar hingga kepada masyarakat sekitarnya. Hal ini dikarenakan pada
jaman kesultanan dahulu masih sangat jarang orang yang mampu membuat
kerajinan batik jambi tersebut. kemudian, penyebaran pengenalan batik jambi
tersebut pada masa itu kurang diperhatikan yang menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial antara masyarakat yang memiliki ekonomi rendah dan
tinggi. Karena pada masa tersebut hanya orang-orang bangsawan dan ekonomi
tinggilah yang mampu mendapatkan model baju batik Jambi. Kemudian,
akhirnya pada masa orde baru sekitar tahun 1980-an, batik Jambi akhirnya
dilakukan pengembangan dan pembinaan secara massal oleh pemerintahan
Jambi.Batik Jambi ini termasuk grup frieze tipe 2 (Refleksi Glide)

3. Batik Grup Frieze Tipe 3


Gambar 3. Batik Lampung
Batik Lampung muncul karena gagasan salah satu penduduk Jawa yang lama
menetap di wilayah lampung yaitu Gatot Kartiko dengan ide kreatif
mengembangkan corak atau motif dari kain tenun tradisional lampung. Makna
dan filosofi dari motif batik lampung tidak seperti pada batik Jawa pada
umumnya, lebih kepada kekayaan motif batik yang menunjukkan identitas
lampung itu sendiri. Batik lampung ada karena dikembangkanatas dasar bisnis
yang menonjolkan ciri khas daerah tersebut. Batik Lampung ini merupakan
Grup Frieze Tipe 3 (Refleksi vertikal).

4. Batik Grup Frieze Tipe 4

Gambar 4. Batik Sulawesi Tengah

5. Batik Grup Frieze Tipe 5

Gambar 5. Batik Grompol Yogyakarta

Batik Grompol merupakan salah satu motif Batik Jogjakarta yang sampai saat
ini juga masih beredar di masyarakat. Ragam hias batik ini berupa bentuk
geometris yang berukuran besar. Pola Batik Jogja memang dikenal dengan
ukurannya yang besar, berbeda dengan Batik Solo yang bentuk geometrisnya
berukuran kecil.Grompol menyerupai rantai yang saling terikat dengan ukuran
dan bentuk yang sama. Sepintas motif ini juga terlihat seperti menggambarkan
kelopak bunga. Ornamen kecil seperti titik-titik disekitar bentuk utama
menambah cantik motif batik yang satu ini.Dari segi makna, Grompol
memiliki arti bersatu. Masyarakat percaya bahwa motif batik ini merupakan
simbol dari bersatunya hal-hal yang bersifat kebaikan. Batik Grompol
Yogyakarta ini merupakan grup Frieze Tipe 5 (Refleksi Glide).

6. Batik 6 Grup Frieze Tipe 6

Gambar 6. Batik Lombok

7. Batik Grup Frieze Tipe 7

Gambar 7. Batik Ppaua


Batik papua saat ini sedang berkembang pesat dan mampu menempus pasar
eropa. Meskipun dilihat dari sisi sejarahnya papua tidak begitu mengenal
budaya dan teknik membatik seperti masyarakatdi Pulau Jawa. Akan tetapi,
sentra batik papua mulai tumbuh seiring berkembangnya jaman. Batik Papua
ini termasuk grup frieze tipe 7 (Translasi, refleksi horizontal, dan refleksi
vertikal)

Anda mungkin juga menyukai