Anda di halaman 1dari 7

1. A.

Ide Pokok “An Inconvenient Truth”


Dalam film dokumenter “An Inconvenient Truth” Al Gore menjelaskan bagaimana bumi
mengalami perubahan akibat pemanasan global (global warming) yang tidak mustahil akan
memberikan dampak yang berbahaya bagi lingkungan di bumi yang akan mempengaruhi
sistem ekologis bumi terutama lapisan atmosfir. Pemanasan global (global warming) adalah
peristiwa meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi yang
disebabkan oleh menipisnya lapisan atmosfir yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca
dimana meningkatnya gas CO2 yang menyelimuti bumi yang berasal dari aktivitas manusia
sehingga menyebabkan banyaknya radiasi inframerah (infrared) yang terperangkap di dalam
atmosfer bumi. Pemanasan global memberikan dampak yang besar bagi lingkungan bumi dan
kehidupan manusia, hingga menyebabkan timbulnya perubahan iklim (climate change),
muncul dan berkembangnya agent penyakit baru, punahnya beberapa species hingga
terjadinya perubahan ekosistem.
Al Gore menyatakan bahwa terbentuknya hubungan baru antara manusia dan bumi yang
disebabkan oleh pengaruh tiga faktor, yaitu: pertumbuhan populasi, teknologi dan cara
berpikir manusia. Pertumbuhan populasi yang meningkat setiap tahunnya, tentunya akan
mendorong terjadinya peningkatan akan permintaan kebutuhan pangan, kebutuhan air dan
kebutuhan energi serta sumber daya alam lainnya sehingga hal tersebut menyebabkan
munculnya tindakan ekploitasi terhadap sumber daya secara berlebihan yang terkadang
sampai merusak lingkungan bumi. Perkembangan pengetahuan dan teknologi memberikan
kita keuntungan yang sangat besar contohnya dibidang kedokteran dan komunikasi, namun
teknologi baru yang kita miliki memberikan dampak atau konsekuensi yang lebih besar
apabila tidak digunakan secara tepat sebab teknologi baru lebih besar dari skala manusia.
Cara berpikir manusia yang cenderung tidak menyadari gejala-gelaja alam yang terjadi
secara bertahap seperti misalnya pada global warming, sebagian besar manusia cenderung
mengabaikan dan menganggap bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar, hingga
akhirnya bencana alam melanda. Terdapat beberapa kesalahpahaman umum yang terkadang
mengganggu pemikiran kita diantaranya, yang pertama adalah adanya pertentangan antara
ilmuan mengenai apakah masalah tersebut nyata atau tidak, dimana kesalahpahaman ini
cenderung mengarah ketidaksetujuan mengenai ilmu pengetahuan. Yang kedua, pandangan
manusia tentang krisis lingkungan global, cenderung hanya dilihat dari sisi skala uang yang
digambarkan dalam sebuah neraca dimana disatu sisi terdapat emas batangan dan disisi lain
dari skala adalah bumi. Dalam hal ini mereka mencoba untuk menemukan keseimbangan
antara kekayaan moneter dan kesejahteraan seluruh elemen di bumi, dan hal tersebut
merupakan hal yang sulit dan pilihan yang salah karena kita tidak akan memiliki kekayaan
jika kita kehilangan bumi ini, dan akan ada kekayaan yang hilang untuk menyelamatkan
bumi ini.
Secara keseluruhan ide pokok dalam film ini yang berusaha disampaikan oleh Al Gore
adalah penyebab dan dampak dari pemanasan global (globar warming) serta adanya
kebutuhan untuk segera bertindak mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2) dengan
menggunakan teknologi yang ada saat ini dan cara yang tepat serta dibutuhkan komitmen
yang tinggi dari seluruh pihak untuk mengatasi masalah ini.

B. Pengaruh atau Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Kesehatan


Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang.
Menurut H.L. Blum (1978) dalam Wibowo (2014) menyatakan bahwa faktor – faktor yang
memengaruhi status kesehatan meliputi faktor hereditas (genetika), perilaku, lingkungan serta
aspek pelayanan kesehatan. Manusia tidak dapat dipisahkan dari pengaruh lingkungan dan
sekitarnya, karena kondisi manusia pada suatu ruang dan waktu sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan tempat tinggalnya. Menurut James Lovelock (1988) dalam Wibowo (2014),
menyatakan bahwa bumi dan semua kompenen yang ada (geosfer, air, gas, nutrisi, siklus energy
dan organisme) merupakan penyusun mekanisme homeostatis yang membentuk keseimbangan
lingkungan. Apabila terjadi ketimpangan pada salah satu komponen atau terjadinya perubahan,
sehingga menyebabkan ketidakstabilan maka keadaan lingkungan dalam kondisi tersebut dapat
menjadi ancaman yang buruk bagi kesehatan manusia.
Selama berabad-abad, manusia telah mengubah ekosistem lokal dan iklim regional,
dimana hari ini pengaruh manusia terhadap terhadap perubahan lingkungan telah mencapai skala
global. Peningkatan populasi, konsumsi energi, intensitas penggunaan lahan, perdagangan
internasional, kegiatan industri dan aktivitas manusia lainnya sangat berpengaruh terhadap
stabilitas komponen bumi hingga menyebabkan perubahan lingkungan yang akan berdampak
terhadap kesehatan. Faktor lingkungan merupakan akar penyebab dari beban penyakit yang
signifikan, terutama di negara berkembang diperkirakan 25% dari kematian dan penyakit global,
serta hampir 35% di daerah seperti sub – Sahara Afrika dikaitan dengan kondisi lingkungan yang
berbahaya.
Gambar 1. Pathways By Which Climate Change Affects Human Health (WHO)
Fenomena perubahan iklim,
polusi udara, permasalahan pada
persediaan sumber daya alam seperti
air bersih dan ketersediaan pangan merupakan beberapa pengaruh lingkungan yang dapat
menyebabkan timbulnya kejadian-kejadian yang berkaitan dengan status kesehatan, sebagai
berikut:
- Air yang tidak aman (unsafe water) dan sanitasi serta personal hygiene yang buruk
diperkirakan dapat menyebabkan kematian pada 1,7 juta orang setiap tahunnya, terutama
sebagai akibat dari penyakit diare.
- Asap dalam ruangan yang berasal dari bahan bakar padat, diperkirakan dapat
menyebabkan kematian pada 1,6 juta orang setiap tahunnya akibat penyakit pernafasan.
- Sistem irigasi dan perairan yang buruk, pembuangan limbah yang sembarangan,
pemukiman penduduk yang padat, deforestasi, dan berkurangnya keanekaragaman hayati
(biodiversitas), semuanya mungkin berkontribusi terhadap muncul dan berkembanganya
vektor penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
- Polusi udara perkotaan yang dihasilkan oleh kendaraan, kegiatan industri, dan produksi
energi diperkirakan dapat menyebabkan kematian sekitar 800.000 orang per tahun.
Banyaknya kejadian-kejadian fatal terjadi akibat polusi udara, termasuk pada tahun 1930
yang terjadi di Meuse Valley, Belgia, kematian akibat polusi udara di Donora –
Pensylvania (1948) dan peristiwa London Fog pada tahun 1952.
- Perubahan iklim di dunia akan mempengaruhi banyak fungsi ekosistem dan spesies, dan
akan berdampak pula pada kesehatan manusia, seperti misalnya: muncul dan
berkembangnya agent penyakit baru seperti virus, ricketssia, bakteri, protozoa, fungi dan
metazoan dan berkembangnya vector penyakit, serta berubahnya pola penyakit (WHO &
UNEP, 2008).
Berikut ini adalah beberapa contoh yang menjelaskan bagaimana perubahan lingkungan
mempengaruhi terjadinya berbagai penyakit menular pada manusia, yang akan disajikan dalam
table 1.
Table 1. Examples of How Diverse Environmental Changes Affect The Occurrence
of Various Infectious Diseases in Humans (Wilson, 2001)

2.

Hubungan Timbal Balik antara Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Suatu Negara
Lingkungan alam merupakan komponen penting dalam sistem ekonomi, karena tanpa
lingkungan alam sistem ekonomi tidak akan dapat berfungsi. Oleh karena itu sangat penting
untuk mulai memperlakukan lingkungan alam dalam cara yang sama seperti memperlakukan
tenaga kerja dan modal sebagai asset dan sumber daya. Menurut ekonom lingkungan,
degradasi lingkungan merupakan hasil dari kegagalan sistem pasar dalam menempatkan nilai
layak terhadap lingkungan. Sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi, cenderung
disalahgunakan dan digunakan secara berlebihan untuk memperoleh keuntungan atau
pendapatan yang tinggi sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Ini adalah
kepercayaan umum bahwa kita tidak bisa memiliki keduanya yaitu antara pembangunan
ekonomi dan kualitas lingkungan yang baik secara bersamaan dan dalam meningkatkan
ekonomi, manusia terkadang melupakan lingkungan dan bahkan hingga mengorbankan
lingkungan.
Banyak kegiatan ekonomi yang cenderung memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan seperti misalnya meningkatnya pencemaran lingkungan baik udara, tanah
maupun air seiring dengan bertambahnya industrialisasi dan meningkatnya aktivitas industri
(Grossman, 1995). Hampir setiap siklus kegiatan ekonomi memberikan dampak terhadap
lingkungan, salah satunya adalah investasi. Untuk meningkatkan investasi, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah infrastruktur, dimana untuk mewujudkan
infrastuktur yang lengkap cenderung menyebabkan timbulnya penggunaan lahan secara
berlebihan sehingga akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Akibat dari penggunaan
ruang dan lahan untuk kegiatan pembangun infrastrukur banyak menimbulkan berbagai
masalah, seperti: menurunnya kualitas lingkungan hidup karena pemanfaatan lahan yang
tidak sesuai dengan kemampuan daya dukung alam atau pemanfaatan yang berlebihan dan
bahkan merusak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, banyaknya kawasan
yang seharusnya berfungsi lindung dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi yang dapat
menganggu fungsi tersebut (Tjahyadi dalam Supriyanta, 2002).
Menurut Wardhana (2001), menyatakan bahwa proses pembangan dan industrialisasi
secara luas telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti polusi udara,
kerusakan hutan, pencemaran air dan tanah hingga mengakibatkan timbulnya bencana alam.
Tidak hanya hal tersebut, hampir seluruh kegiatan ekonomi menghasilkan emisi dan residu,
namun tidak semua memiliki sistem management pengolahan emisi atau residu yang tepat,
sehingga sebagian besar emisi dan residu tersebut dibuang langsung ke lingkungan sehingga
berpengaruh terhadap asset lingkungan. Pada gambar 2. akan menunjukkan kaitan antara
pertumbuhan ekonomi dan lingkungan, sebagai berikut:

Gambar 2. Kaitan antara Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan (Anderson, 1990)


Pada gambar 2. menjelaskan bahwa sisi kanan model ini menunjukkan kebutuhan atas kebijakan
untuk meminimalisasi dampak terhadap asset lingkungan, karena asset lingkungan merupakan
komponen yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Kemampuan dalam
melindungi asset lingkungan sangat bergantung pada pemeliharaan lingkungan, kebijakan dan
investasi. Apabila pemeliharaan dan investasi lingkungan tidak mencukupi, maka sistem
ekonomi dapat mendorong terjadinya pengurangan jumlah aset lingkungan (Anderson, 1990).

Daftar Pustaka:
Anderson, 1990, Environmental Policy Implications for Low Revenue Developing Economies.
World Bank Research Paper, World Bank, New York.
Supriyanta, 2002. Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Penghuni Memilih Lokasi
Lingkungan Perumahan Baru Di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yoyakarta. Tesis
Ilmu Lingkungan, UGM Yogyakarta.
Wardhana, W.A, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: ANDI.
Wilson, M.L. 2001. Ecology and infectious disease, in Ecosystem Change and Public Health: A
Global Perspective, J.L. Aron and J.A. Patz, Editors. Johns Hopkins University Press:
Baltimore. p. 283-324.
Grossman G. and Krueger A. 1995. Economic Growth and the Environment. The Quarterly
Journal of Economic, 110(2): 353-372.
WHO & UNEP. 2008. Health Environment: Managing The Linkages for Sustainable
Development: A Toolkit for Decision-Makers. Geneva, Switzerland.
Wibowo, A. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia: Konsep Aplikasi dan Tantangan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai