2.
Hubungan Timbal Balik antara Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Suatu Negara
Lingkungan alam merupakan komponen penting dalam sistem ekonomi, karena tanpa
lingkungan alam sistem ekonomi tidak akan dapat berfungsi. Oleh karena itu sangat penting
untuk mulai memperlakukan lingkungan alam dalam cara yang sama seperti memperlakukan
tenaga kerja dan modal sebagai asset dan sumber daya. Menurut ekonom lingkungan,
degradasi lingkungan merupakan hasil dari kegagalan sistem pasar dalam menempatkan nilai
layak terhadap lingkungan. Sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi, cenderung
disalahgunakan dan digunakan secara berlebihan untuk memperoleh keuntungan atau
pendapatan yang tinggi sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan. Ini adalah
kepercayaan umum bahwa kita tidak bisa memiliki keduanya yaitu antara pembangunan
ekonomi dan kualitas lingkungan yang baik secara bersamaan dan dalam meningkatkan
ekonomi, manusia terkadang melupakan lingkungan dan bahkan hingga mengorbankan
lingkungan.
Banyak kegiatan ekonomi yang cenderung memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan seperti misalnya meningkatnya pencemaran lingkungan baik udara, tanah
maupun air seiring dengan bertambahnya industrialisasi dan meningkatnya aktivitas industri
(Grossman, 1995). Hampir setiap siklus kegiatan ekonomi memberikan dampak terhadap
lingkungan, salah satunya adalah investasi. Untuk meningkatkan investasi, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah infrastruktur, dimana untuk mewujudkan
infrastuktur yang lengkap cenderung menyebabkan timbulnya penggunaan lahan secara
berlebihan sehingga akan mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Akibat dari penggunaan
ruang dan lahan untuk kegiatan pembangun infrastrukur banyak menimbulkan berbagai
masalah, seperti: menurunnya kualitas lingkungan hidup karena pemanfaatan lahan yang
tidak sesuai dengan kemampuan daya dukung alam atau pemanfaatan yang berlebihan dan
bahkan merusak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, banyaknya kawasan
yang seharusnya berfungsi lindung dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi yang dapat
menganggu fungsi tersebut (Tjahyadi dalam Supriyanta, 2002).
Menurut Wardhana (2001), menyatakan bahwa proses pembangan dan industrialisasi
secara luas telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti polusi udara,
kerusakan hutan, pencemaran air dan tanah hingga mengakibatkan timbulnya bencana alam.
Tidak hanya hal tersebut, hampir seluruh kegiatan ekonomi menghasilkan emisi dan residu,
namun tidak semua memiliki sistem management pengolahan emisi atau residu yang tepat,
sehingga sebagian besar emisi dan residu tersebut dibuang langsung ke lingkungan sehingga
berpengaruh terhadap asset lingkungan. Pada gambar 2. akan menunjukkan kaitan antara
pertumbuhan ekonomi dan lingkungan, sebagai berikut:
Daftar Pustaka:
Anderson, 1990, Environmental Policy Implications for Low Revenue Developing Economies.
World Bank Research Paper, World Bank, New York.
Supriyanta, 2002. Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Penghuni Memilih Lokasi
Lingkungan Perumahan Baru Di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yoyakarta. Tesis
Ilmu Lingkungan, UGM Yogyakarta.
Wardhana, W.A, 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: ANDI.
Wilson, M.L. 2001. Ecology and infectious disease, in Ecosystem Change and Public Health: A
Global Perspective, J.L. Aron and J.A. Patz, Editors. Johns Hopkins University Press:
Baltimore. p. 283-324.
Grossman G. and Krueger A. 1995. Economic Growth and the Environment. The Quarterly
Journal of Economic, 110(2): 353-372.
WHO & UNEP. 2008. Health Environment: Managing The Linkages for Sustainable
Development: A Toolkit for Decision-Makers. Geneva, Switzerland.
Wibowo, A. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia: Konsep Aplikasi dan Tantangan. Jakarta:
Rajawali Pers.