Anda di halaman 1dari 25

Pernyataan Kepausan Yang Mengerikan |

Langsung Dari Mulut Sang Pelacur

Artikel ini berisi banyak dokumen kepausan dan pernyataan kepausan yang mengejutkan dan, sebagai seorang
Kristen yang mempercayai Alkitab, anda mungkin akan merasa sangat terganggu dan diserang. Jika Anda
adalah tipe orang Kristen yang mudah tersinggung, anda "disarankan" untuk melatih "kebijaksanaan." Dengan
kata lain, luangkan waktu untuk berpikir apakah anda benar-benar ingin membaca artikel berikut atau tidak.
Tetapi jika anda memutuskan untuk melanjutkan membaca, anda dapat meyakini bahwa hal-hal berikut ini akan
benar-benar menjadi pembuka mata yang nyata, jika anda sungguh-sungguh mencari kebenaran-Nya.

Kita mulai mengutip beberapa pernyataan kepausan yang mengerikan berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

Santo Paus Nikolas I (Menjadi Paus dari 24 April 858 sampai dengan 13 November 867):

"Saya ada di dalam semua dan


berada di atas semua, seperti
Tuhan sendiri, dan saya, adalah
wakil Tuhan, keduanya dalam
satu kedudukan ... dan saya
bisa melakukan hampir semua
yang Tuhan bisa lakukan ...
Saya kemudian, berada di atas
semua ... dan dengan alasan
ini, berada di atas segala allah."
(Sumber: "The Church
Historians of England:
Reformation Period," Oleh
Josiah Pratt, cet. 1856, hal.159)

"Oleh karena itu, jangan heran jika kekuasaan untuk membuang segala sesuatu berada dalam
tanganku, ya, dengan ajaran-ajaran Kristus." (Sumber: s.d.a, hal.159)

Teks berikut ditulis oleh Paus Nicholas I dalam menanggapi surat yang dia terima dari para uskup Katolik di
Lorraine:

"Anda menegaskan bahwa anda tunduk pada penguasa anda, dalam rangka menuruti kata-kata
rasul Petrus, yang mengatakan, 'tunduklah kepada para raja, karena ia berada di atas semua
manusia di dunia ini." Tapi anda tampaknya lupa bahwa kita , sebagai wakil Kristus, memiliki
hak untuk menghakimi semua orang: dengan demikian, sebelum mematuhi raja, anda harus
mematuhi kami, dan jika kami menyatakan raja bersalah, anda harus menolak dia dari
persekutuan anda sampai kami mengampuni dia.

"Hanya kami yang memiliki kekuatan untuk mengikat dan melepaskan, untuk membebaskan
Nero dan mengutuk dia, dan orang-orang Kristen tidak bisa, dengan ancaman hukuman
pengucilan, menghakimi selain kami, hanya kami saja yang sempurna. Rakyat bukanlah hakim
atas raja-raja mereka; mereka harus mematuhi tanpa mengeluh pada perintah yang paling bengis,
mereka harus sujud dengan dahi mereka pada siksaan yang mereka harus terima untuk
menyenangkan raja, karena sang penguasa dapat melanggar undang-undang dasar Negara, dan
merebut kekayaan rakyat, melalui pajak atau dengan penyitaan, dia bahkan dapat mencabut
nyawa mereka, rakyatnya tidak memiliki hak untuk memberikan bantahan sekecil apapun
kepadanya. Tetapi jika kami menyatakan bahwa raja itu sesat dan lalim, jika kita
mengeluarkannya dari Gereja, imam dan orang awam, apa pun derajat mereka, dibebaskan dari
sumpah kesetiaan mereka, dan dapat memberontak terhadap kekuasaannya."

(Sumber: A Complete History of the Popes of Rome, from Saint Peter, the First Bishop to Pius
the Ninth, the Present Pope: Including the History of Saints Martyrs, Fathers of the Church,
Religious Orders, Cardinals, Inquisitions, Schisms and the Great Reformers (Google eBook),
oleh Louis Marie DeCormenin, James L. Gihon, 1857, hlm. 242.)

Dalam suratnya kepada Charles The Bald, untuk menghasut dia melawan Raja Lorraine, Paus Nicholas I
berkata:

"Kami memerintahkan anda, atas nama agama, untuk menyerang negara itu, membakar kotanya,
dan membantai rakyatnya, sebagai tanggung jawab yang kita tuntut akibat perlawanan dari raja
buruk mereka." (Sumber:.. s.d.a, Gihon, hal. 242.)

Kepada seorang utusan dari Konstantinopel, Paus Nicholas mengatakan:

"Ketahuilah, pangeran, bahwa wakil Kristus (paus) mengatasi pengadilan manusia, dan bahwa
penguasa yang paling kuat sekalipun tidak punya hak untuk menghukum kejahatan paus, sebesar
apapun kejahatan itu ... .; karena itu tidak peduli seberapa bejatpun skandal atau kejahatan yang
dilakukan oleh Paus, anda harus mematuhi mereka, karena mereka duduk di kursi Santo Petrus.

"Takutlah, kepada amarah kami dan pada gemuruh pembalasan kami, karena Yesus Kristus telah
menunjuk kami dengan mulut-Nya sendiri sebagai hakim mutlak atas semua manusia, dan raja-
raja sendiri diserahkan ke dalam kekuasaan kami." (Sumber:.. s.d.a, Gihon, hal 243.)

Ketika Raja Bulgaria menjadi seorang penganut Katolik, ia menganiaya orang-orang dari rakyatnya yang
menolak untuk mengikuti teladannya. Ini membuatnya mendapatkan pujian berikut dari Paus Nicholas I:

"Saya memuliakan anda karena telah melaksanakan kekuasaan anda dengan membunuh domba-
domba yang berkeliaran yang menolak untuk masuk ke dalam kandang, dan anda bukan hanya
tidak berdosa dengan menunjukkan ketegasan suci ini, tapi saya bahkan mengucapkan selamat
kepada anda karena telah membuka Kerajaan Sorga bagi rakyat yang mengikuti aturan anda.
Seorang raja tidak perlu takut untuk memberikan perintah pembantaian, demi membuat
rakyatnya tetap dalam ketaatan, atau membuat mereka tunduk dalam iman kepada Kristus, dan
Tuhan akan membalasnya di dunia ini, dan dalam kehidupan kekal, untuk pembunuhan ini."
(Sumber:.. s.d.a, Gihon, hal. 244.)

Catatan: Paus Nicholas telah dijadikan SANTO oleh Gereja Roma pada tahun 1630, yang berarti bahwa
sebagai pribadi "suci" ia harus dicontoh, dipatuhi dan ditempati berdoa.

Santo Paus Gregorius VII (Menjadi Paus dari 30 Juni 1073 sampai 25 Mei 1085):

Dari ‘Dictatus Papae’ para Paus, dari tahun 1075, kami mengutip pernyataan kepausan yang
mengejutkan berikut:

"Bahwa hanya Paus Roma sendiri yang


dapat dengan tepat disebut universal."
"Bahwa hanya dia sendiri yang dapat
menggunakan lambang kerajaan."
"Hanya kepada paus saja semua raja
harus tunduk mencium kakinya."
"Hanya namanya saja yang harus
diucapkan di dalam gereja-gereja."
"Gelar ini [Paus] adalah spesial di
dunia."
"Dia dapat diijinkan untuk
menggulingkan raja."
"Tidak ada sinode yang dapat dianggap
resmi tanpa perintahnya."
"Tidak ada pasal dan tidak ada buku
dapat dianggap kanonik tanpa
kekuasaannya."
"Hanya dia sendiri yang tidak dapat
diadili oleh siapa pun."
"Bahwa Gereja Roma tidak akan
pernah salah, dan tidak akan berbuat
salah sampai selama-lamanya, Alkitab
yang menjadi saksi."
"Paus Roma, jika dia telah ditahbiskan,
tidak diragukan lagi menjadi suci
dalam persekutuannya dengan Santo
Petrus, Santo Ennodius, uskup Pavia,
menjadi saksi, dan banyak bapa suci setuju dengan dia. Seperti yang terdapat di dalam keputusan
paus Santo Symmachus."
"Dia dapat bebas dari tanggung jawabnya karena menjahati manusia."
(Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Dictatus_papae )

"Paus tidak perna salah." (Sumber: Paus Gregorius VII, (dikutip dari ‘The Benedictine Network’
dalam daftar hal-hal penting oleh berbagai paus sepanjang sejarah))

Paus Innocent III (Menjadi Paus dari 22 Februari 1198 sampai 16 Juli 1216):
"Kita dapat sesuai dengan kepenuhan kekuasaan kita, membatalkan hukum dan mengeluarkan
aturan di atas hukum. Mereka yang telah dipisahkan oleh Paus Roma, itu bukanlah tindakan
manusia yang memisahkan mereka tetapi Tuhan. Karena Paus telah menduduki posisi itu di
bumi, tidak hanya dari manusia tetapi dari Tuhan yang benar. "(Sumber: "Decretals of Greogory
IX," Buku 1, Bab 3.)

"Siapa pun yang mencoba untuk menafsirkan pandangan pribadi mengenai Tuhan yang
bertentangan dengan dogma gereja harus dibakar tanpa belas kasihan." (Sumber: Papal Bull,
1198. Kutipan ini berasal dari Peter Tompkins, Symbols of Heresy in THE MAGIC OF
OBELISKS, hal.57 (New York: Harper, 1981))

"Telah disampaikan kepada saya di dalam kitab nabi: "Aku mengangkat engkau atas bangsa-
bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan
meruntuhkan, untuk membangun dan menanam" (Yer 1:10.). . ..Yang lain telah dipanggil untuk
melakukan pelayanan, tetapi hanya Santo Petrus yang telah diperlengkapi dengan kekuasaan
penuh [plenitudo potestatis]. Lihatlah seperti apa hamba ini, diangkat untuk mengawasi seluruh
rumah, dialah sebenarnya wakil Yesus Kristus , penerus Santo Petrus, Kristus Tuhan, Allah
Firaun ... titik tengah antara Tuhan dan manusia ... yang dapat menghakimi segala sesuatu dan
yang tidak dihakimi oleh siapa pun." (Sumber: Consecration Sermon, c. 1200, lihat Rome Has
Spoken; Granfield, Patrick, The Limits of the Papacy:Authority and Autonomy in the Church,
NY:. Crossroad, 1987; hal 32.)

Paus Gregorius IX (Menjadi Paus dari 19 Maret 1227 sampai 22 Agustus 1241):

Pope Gregory IX, pada 1229, mengeluarkan dokumen kepausan,


Pengucilan, di mana dia mengabaikan perwakilan resmi yang
mendakwa dalam percobaan Inkuisisi. (Sumber: Kirsch, 79)

Dia lebih lanjut mengadakan dewan gereja di mana ia memerintahkan


bahwa setiap laki-laki yang berumur lima belas tahun ke atas dan
setiap perempuan yang berumur tiga belas tahun ke atas harus
bersumpah bahwa mereka akan mencela aliran sesat. Dewan Gereja
juga menetapkan contoh penolakan untuk membiarkan para terdakwa
mengetahui siapa yang menuduh mereka. (Sumber: Engh, 132)

Paus Gregorius IX pada tahun 1231 juga mendirikan Kantor Inkuisisi


Suci sebagai pengadilan yang terpisah khusus untuk Paus. Aturan
hukumnya adalah "bersalah sampai terbukti tidak bersalah."
Pembakaran adalah hukuman yang biasa dalam sebuah undang-undang
kepausan. Eksekusi dilakukan oleh otoritas sipil, bukan para imam,
untuk menjaga “kesucian” gereja. (Sumber: Ellerbe, 78; Haught, 74
(1990); McBrien, 212)

Paus Bonifasius VIII (Menjadi Paus dari 23 Januari 1295 sampai 11 Oktober 1303):
"Kami menyatakan, katakanlah, menentukan, dan mengucapkan, bahwa untuk mendapatkan
keselamatan, manusia harus benar-benar bergantung kepada Paus." (Sumber: Dokumen: "Unam
Sanctum," seperti dikutip dalam "Apostolic Digest, Buku V: The Book of Obedience")

"Oleh karena itu, jika orang-orang Yunani atau orang-orang lain mengatakan bahwa mereka
tidak mau taat kepada Petrus dan para penggantinya, maka mereka sebenarnya mengatakan
bahwa mereka bukanlah domba Kristus, karena Tuhan mengatakan bahwa hanya ada satu
kawanan dan satu gembala (Yoh 10:16) Jadi barangsiapa melawan kekuasaan ini, dia menolak
perintah Tuhan sendiri". (Sumber: Pope Boniface VIII, Unam Sanctam, DNZ:468, (dikutip dalam
Apostolic Digest, oleh Michael Malone, Book 4: "The Book of Christians", Chapter 4: "There is
No Allegiance to Christ Without Submission to the Pope"))

Paus Klement VI (Menjadi Paus dari 7 Mei 1342 sampai 6 Desember 1352):
"Tidak ada manusia yang tidak taat kepada Paus Roma yang akhirnya dapat diselamatkan.
Semua orang yang telah berdiri menentang iman Gereja Roma, dan meninggal tanpa
menyesalinya telah terkutuk, dan pergi ke neraka." (Sumber: Pope Clement VI, "Super
Quibusdam," seperti yang dikutip dalam "Apostolic Digest, Book V: The Book of Obedience")

Santo Paus Pius V (Menjadi Paus dari 7 Januari 1566 sampai 1 Mei 1572):
"Paus dan Tuhan adalah sama, sehingga dia memiliki semua kekuasaan di surga dan bumi."
(Sumber: Paus Pius V, yang dikutip di Barclay, Cities Petrus Bertanous Chapter XXVII: 218.)

Catatan: Kata-kata hujatan di atas berasal dari Paus Roma yang


telah dijadikan orang suci!

Yang Diberkati Paus Pius IX (Menjadi Paus dari 16 Juni


1846 sampai 7 Februari 1878):

"Saya sendiri ... saya adalah penerus para rasul, wakil


Yesus Kristus… saya adalah jalan dan kebenaran dan
hidup ..." (Sumber: History of the Christian Church, oleh
Henry Charles Sheldon, hal. 59.)

"Dasar dari semua keyakinan kita adalah ditemukan di


dalam Santa Perawan Maria. Tuhan telah mempercayakan
kepada dirinya segala sesuatu yang baik, agar setiap
orang tahu, bahwa melalui dia diperoleh setiap harapan,
setiap rahmat, dan semua keselamatan. Ini adalah
kehendak-Nya: agar kita mendapatkan segala sesuatu
melalui Maria ". (Sumber: Ubi Primum, 1849.)

"Sosialisme, Komunisme, serikat klandestin, serikat


Alkitab ... hama semacam ini harus dihancurkan dengan
cara bagaimanapun juga." (Sumber: The ensiklik Quanta
Cura, Ditetapkan pada 6 Desember 1866.)

"Tidak satupun dari persekutuan ini [Protestan], dan juga


tidak di dalam penggabungan mereka semua, dapat
dipandang menjadi satu dengan Gereja Katolik yang dibangun, dibentuk, dan agar terus ada oleh
Kristus Tuhan. Tidak akan pernah bisa dikatakan bahwa mereka adalah anggota dan bagian dari
Gereja selama mereka tetap tampak terpisah dari kesatuan Katolik. Oleh karena itu persekutuan
seperti itu, kehilangan hidup yang ditetapkan oleh otoritas Tuhan, yang memerintahkan manusia
di dalam iman dan kehidupan sehari-hari, memimpin dan mengatur mereka ke dalam semua hal
yang menyangkut keselamatan kekal, mereka terus berubah-ubah dalam doktrin mereka tanpa
menemukan akhir dari pergerakan dan ketidakstabilan mereka. Sehingga semua orang dapat
dengan mudah memahami dan sepenuhnya memperhitungkan bahwa ini benar-benar berbeda
dengan Gereja yang ditetapkan oleh Kristus Tuhan, di mana kebenaran harus selalu tetap sama
dan tidak pernah mengalami perubahan apapun, disimpan seolah-olah menjadi lumbung,
dipercayakan dan harus dijaga dengan sempurna secara keseluruhan. Untuk tujuan ini, gereja
telah menerima janji dari kehadiran abadi dan bantuan Roh Kudus. Tidak ada yang kemudian
menolak bahwa pertikaian [perbedaan pendapat] dalam doktrin dan pendapat ini berasal dari
perpecahan sosial, yang berasal dari kelompok yang tidak terhitung dan yang selalu dan semakin
menyebar itu dan membuat kerusakan yang berat pada masyarakat sipil dan Kristen." (Sumber :
Apostolic Letter Iam Vos Omnes (1868))

"Saudara yang terhormat, kamu mengatasi semuanya, ketahuilah bagaimana dogma dari agama
kita ini telah dengan suara bulat dan tak henti-hentinya dinyatakan, dibela dan didesak di dalam
sinode oleh Bapa Gereja. Memang, mereka tidak pernah berhenti mengajarkan bahwa 'Tuhan
adalah satu, Kristus adalah salah satu, Gereja yang didirikan di atas Petrus oleh suara Tuhan
adalah satu;' 'dasar yang kokoh dari negara Kristen yang besar ini telah dibangun secara ilahi,
sebagaimana adanya, di atas batu ini, batu yang sangat kuat ini;' 'Jabatan ini, adalah pemberian
yang pertama dan unik, selalu dirancang dan dianggap sebagai Jabatan Petrus;' 'yang bersinar ke
seluruh dunia sambil mempertahankan keutamaannya;' 'juga menjadi akar dan sumber dari mana
kesatuan keimamatan bermunculan;' bukan hanya pemimpin, tetapi juga ibu dan guru dari
semua Gereja ... "Paus, yang memegang Kekuasaan atas seluruh dunia, adalah Penerus Petrus
Yang Diberkati, Pemimpin Para Rasul dan menjadi Wakil Kristus yang sejati, kepala dari
seluruh Gereja, dan adalah Bapa dan Guru yang terlihat dari semua orang Kristen. "Ada bukti
yang lain, yang hampir tak terhitung jumlahnya, bukti yang diambil dari saksi-saksi yang paling
dapat dipercaya yang jelas dan terbuka bersaksi dengan iman yang besar, ketepatan, rasa hormat
dan ketaatan bahwa semua yang ingin menjadi bagian dari satu-satunya Gereja Kristus yang
benar harus menghormati dan menaati Tahta Kerasulan dan para Paus. "(Sumber: Pope Pius IX,
Amantissimus (On The Care Of The Churches), Encyclical diumumkan pada 8 April 1862, # 3.)

"Mereka yang terus menerus melawan kekuasaan Paus tidak dapat memperoleh keselamatan
kekal." (Sumber: Pope Pius IX, Quanto Conficiamur Moerore, DNZ:1677, (dikutip di dalam
Apostolic Digest, oleh Michael Malone, Book 5: "The Book of Obedience", Chapter 1: "There is
No Salvation Without Personal Submission to the Pope"))

Catatan: Paus Pius IX, adalah Paus yang paling lama memerintah di dalam sejarah, sedang dalam proses untuk
dijadikan santo oleh Gereja Roma.

Paus Leo XIII (Menjadi Paus dari 20 Februari 1878 sampai 20 Juli 1903):
"Pikiran kita diarahkan
kepada sebagian besar
dari mereka yang masih
asing terhadap sukacita
yang memenuhi hati
semua umat Katolik:
beberapa karena mereka
bersandar pada
penolakan mutlak
terhadap Injil, yang
lainnya karena mereka
berbeda pendapat dengan
keyakinan Katolik,
meskipun mereka
mengaku sebagai seorang
Kristen. Pemikiran ini
telah, dan, menjadi
sumber keprihatinan
yang mendalam bagi
Kami, karena tidak
mungkin untuk
memikirkan begitu banyak umat manusia yang menyimpang seperti ini, sebagaimana adanya,
dari jalan yang benar, sebagaimana mereka menjauh dari Kami, dan tanpa mengalami sebuah
perasaan kesedihan yang mendalam. Tapi karena kami menempati di atas bumi ini tempat Tuhan
Yang Mahakuasa..." (Sumber: Praeclara Gratulationis Publicae-The Reunion Kristen (Roma:
1894)).

"Tapi guru tertinggi dalam Gereja adalah Paus. Oleh karena itu, kesatuan fikiran, dibutuhkan,
bersama dalam kesatuan yang sempurna dalam satu iman, berserah dan taat sepenuhnya pada
kehendak dari gereja dan paus seperti kepada Tuhan sendiri." (Sumber: Sapientiae Christianae:
dalamChristians as Citizens (10 Januari 1890))

"Ini adalah pelajaran terakhir dari kami untuk anda: terimalah, ukir dalam pikiran anda, anda
semua: oleh perintah Tuhan keselamatan tidak ditemukan di tempat lain selain di dalam Gereja,
kendaraan keselamatan yang kuat dan efektif tidak lain adalah Kepausan Roma." (Sumber:
Amanat untuk ulang tahun ke 25 dari pemilihannya, 20 Februari 1903; Papal Teachings: The
Church, Benedictine Monks of Solesmes, St. Paul Editions, Boston, 1962, halaman 653).

"Ingatlah dan pahami dengan baik bahwa di mana ada Petrus, disitu ada Gereja; dan mereka
yang menolak untuk bergabung dalam persekutuan dengan ‘Kursi Petrus’ adalah milik Antikris,
bukan kepada Kristus. Seseorang yang akan memisahkan diri dari Paus tidak akan memiliki
ikatan lebih lanjut dengan Kristus." (Sumber: Paus Leo XIII, Satis Cognitum, dikutip dalam
"Acts of Leo XIII: Supreme Pontiff", Roma: Vatikan Press, 1896, (dikutip dalam Apostolic
Digest, oleh Michael Malone, Buku 4: "The Book of Christians", Bab 4: "There is No Allegiance
to Christ Without Submission to the Pope"))
"Tapi guru tertinggi dalam Gereja adalah Paus. Oleh karena itu, kesatuan fikiran, dibutuhkan,
bersama dalam kesatuan yang sempurna dalam satu iman, berserah dan taat sepenuhnya pada
kehendak dari gereja dan paus seperti kepada Tuhan sendiri. Bagaimanapun juga, ketaatan ini
harus menjadi sempurna ... (dan) akibatnya harus diterima tanpa keraguan ....

"Oleh karena itu hanya Paus yang memiliki kekuasaan untuk menilai hal-hal yang terdapat di
dalam firman suci, juga mengenai doktrin mana yang sesuai, mana yang tidak cocok, dengan
mereka, dan juga, untuk alasan yang sama, menunjukkan hal-hal apa yang bisa diterima sebagai
kebenaran, dan hal-hal mana yang harus ditolak sebagai sesuatu yang tidak berharga, apa yang
perlu dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, untuk mencapai keselamatan kekal".
(Sumber: Pope Leo XIII, in Sapientiae Christianae (On Christians As Citizens), Encyclical
promulgated on January 10, 1890, #22-24.)

Santo Paus Pius X (Menjadi Paus dari 4 Agustus 1903 sampai 20 Agustus 1914):

"Paus bukan hanya


sekedar wakil dari Yesus
Kristus. Sebaliknya, dia
adalah Yesus Kristus itu
sendiri, yang terselubung
di dalam daging, dan
melalui dia dengan
menjadi manusia biasa
demi kemanusiaan
melanjutkan pelayanan-
Nya di antara manusia...
Apakah Paus berbicara?
itu adalah Yesus Kristus
sendiri yang berbicara.
Apakah dia mengajar? itu
adalah Yesus Kristus
yang mengajar. Apakah
dia memberi berkat atau
mengucapkan sebuah
kutukan? itu adalah
Yesus Kristus sendiri
yang mengucapkan kutuk
dan menyatakan berkat.
Oleh karena itu
dampaknya, ketika ada perkataan Paus, tidak perlu dikaji, tapi harus langsung ditaati: tidak boleh
ada yang membatasi ikatan perintah, untuk memenuhi tujuan dari pribadi yang dituntut untuk
taat: tidak boleh ada orang yang mencela kehendak yang telah diyatakan oleh Paus, dan
memasukkan sesuatu yang hal lain selain dari yang dia telah tempatkan atasnya: tidak boleh ada
prasangka-prasangka yang dibuat untuk disampaikan padanya: tidak ada aturan yang boleh
dibuat untuk menentang aturan dari Bapa Suci untuk mengajar dan memerintah; keputusannya
tidak untuk dikritik dan aturan-aturannya tidak boleh digugat. Oleh karena itu dengan
pengukuhan Ilahi, semua orang, tidak peduli seberapa mulia orang itu - apakah ia mengenakan
mahkota atau berpakaian kain ungu, atau mengenakan pakaian jubah suci: semua harus tunduk
kepada-Nya yang segala sesuatu telah diletakkan di bawah-Nya." (Sumber: Evangelical
Christendom, Vol. 49, 1 Januari 1895, hal. 15, "the organ of the Evangelical Alliance,"
diterbitkan di London oleh J. S. Phillips.)

Catatan: Paus Pius X telah dijadikan suci [santo] oleh Gereja Katolik Roma. Hujatan kepada Yahuwah tidak
menggugurkan seorang paus untuk menjadi "santo" di Gereja Roma.

Paus Benediktus XV (Menjadi Paus sejak 3 September 1914 sampai 22 Januari 1922):

"Penderitaan yang sedemikian rupa yang diderita oleh Maria sampai hampir mati karena
penderitaan dan kematian Anaknya, penyerahan diri yang sedemikian itu dengan menyerahkan
hak-hak keibuannya atas Anaknya demi: keselamatan umat manusia . . . jadi dengan tepat bisa
kita katakan bahwa dia menebus umat manusia bersama-sama dengan Kristus" (Sumber: Inter
Sodalicia, 1918)

"Semua orang yang mencari perlindungan pada Maria akan diselamatkan sampai selama-
lamanya." (Sumber:
http://www.romancatholicteachings.com/catholic_catechism/catechism1.html)

Paus Pius XI (Menjadi Paus dari 6 Februari 1922 sampai 10 Pebruari 1939):
"Oh Maria, apa yang akan membebani engkau, untuk mendengar doa kami? Apa yang akan
membebani engkau untuk menyelamatkan kami? Bukankah Yesus telah menempatkan di
tanganmu semua harta kasih karunia dan rahmat-Nya? Engkau duduk sebagai ratu yang
bermakhota di sebelah kanan Anakmu: kekuasaanmu sampai keujung langit dan kepada engkau
tunduk seluruh bumi dan semua makhluk yang tinggal di atasnya. Kekuasaanmu bahkan sampai
kebawah jurang neraka, dan engkau sendiri, oh Maria, menyelamatkan kami dari tangan Setan".
(Sumber:
http://www.reachingcatholics.org/polytheistic.html;http://earnestlycontending.com/maranatha/?p
=743)

"... Pendahulu abadi kami, Paus Leo XIII ..." (Sumber: Pope Pius XI, dalam Quas Primas (On
the Feast of Christ the King), Encyclical promulgated on December 11, 1925, #18.)

"Tidak ada satupun orang yang ditemukan dalam satu Gereja Kristus, dan tidak ada satu
orangpun yang bertekun di dalamnya, kecuali dia telah mengakui dan menaati kekuasaan
tertinggi Santo Petrus dan para penggantinya yang sah." (Sumber: Paus Pius XI, Mortalium
Animos, PTC: 873, (dikutip dalam Apostolic Digest, oleh Michael Malone, Buku 4: "The Book
of Christians", Chapter 4: "There is No Allegiance to Christ Without Submission to the Pope"))

Paus Pius XII (Menjadi Paus dari 2 Maret 1939 sampai 9 Oktober 1958):
"O Bunda Maria
yang penuh
rahmat dan
Pelindung orang-
orang berdosa!
Kami mohon
kepadamu untuk
memandang
dengan mata yang
mengasihani pada
bidat dan
pemecabelah
yang buruk ini.
Engkau yang
bertahkta di atas
kebijaksanaan,
cerahkanlah
pikiran-pikiran
celaka yang
terselubung dalam
kegelapan
kebodohan dan dosa, agar mereka dapat dengan jelas mengakui Gereja Katholik Roma yang
Kudus, sebagai satu-satunya Gereja Yesus Kristus, di luar itu tidak ada kesucian, tidak ada
keselamatan yang dapat ditemukan. Panggillah mereka kedalam persekutuan satu kawanan,
berikan mereka kasih karunia untuk percaya pada setiap kebenaran iman kudus kita dan berserah
diri kepada Paus yang Agung, wakil Yesus Kristus di bumi, agar menjadi satu dengan kami
melalui ikatan kebaikan yang manis, dari sana dapat segera menjadi satu kawanan dibawah satu
Gembala yang sama, dan kita semua bersama-sama dapat, O Perawan yang Mulia, bernyanyi
bersorak-sorai selamanya: "bersukacitalah, hai Perawan Maria, Engkau sendiri akan
menghancurkan semua ajaran sesat di seluruh dunia!" Amin". (Sumber: Paus Pius XII, The
Raccolta, Benzinger Brothers, Boston, 1957, No. 626.)

"Seperti yang Santo Bernard nyatakan, "adalah kehendak Tuhan agar kita memperoleh
perkenaan melalui Maria, biarlah semua manusia cepat-cepat meminta pertolongan kepada
Maria." (Sumber: Superiore Anno 1940.)

"Adalah mutlak diperlukan bagi komunitas Kristen untuk tunduk dalam segala hal kepada
Kekuasaan Paus jika ingin menjadi bagian tetap dari umat ilahi yang dibangun oleh Sang
Penebus kita." (Sumber: Paus Pius XII, Orientalis Ecclesiae, dikutip dalam "Acta Apostolicae
Sedis", 36: 129, Roma: Vatikan Press, (dikutip dalam Apostolic Digest, oleh Michael Malone,
Buku 4: "The Book of Christians", Chapter 4: "There is No Allegiance to Christ Without
Submission to the Pope"))

"Kami mengajarkan, ... Kami menyatakan bahwa Gereja Roma oleh Ketentuan Tuhan
memegang kekuasaan hukum tertinggi atas semua orang lain, dan bahwa kekuasaan hukum dari
Paus ini, yang menjadi imamat yang sejati, secara langsung. Selanjutnya, para pendeta dan umat
yang beriman dari status dan derajat manapun, baik secara individu maupun kolektif, terikat oleh
tugas untuk tunduk dan taat sepenuhnya kepada hirarki, tidak hanya dalam hal-hal yang
berkaitan dengan iman dan moral, tetapi juga pada hal-hal yang mereka bidangi yang
menyangkut pengaturan dan pemerintahan Gereja yang tersebar di seluruh dunia, dengan cara
seperti ini kesatuan persekutuan dan pergakuan Iman yang sama telah dijaga bersama dengan
Paus, ada satu kawanan Gereja Kristus di bawah satu gembala tertinggi. Ini adalah ajaran
kebenaran Katolik dan semua orang yang menyimpang dari ini akan kehilangan iman dan
keselamatannya. "(Sumber: Pope Pius XII, Ad Apostolorum Principis (On Communism And The
Church In China), Encyclical Promulgated on June 29, 1958, #46.)

Yang Diberkati Paus Yohanes XXIII (Paus dari 28 Oktober 1958 sampai 3 Juni 1963):

"Tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke dalam kandang Kristus ini kecuali bila dia dipimpin
oleh Kekuasaan Kepausan dan hanya jika mereka bersatu dengan paus seorang manusia dapat
diselamatkan ..." (Sumber: Paus Yohanes XXIII, Coronation Homili, 4 November 1958.)

Paus Paulus VI (Menjadi Paus dari 21 Juni 1963 sampai 6 Agustus 1978):
"Gereja ... telah terbiasa meminta bantuan kepada pengantara yang paling siap, Bundanya Maria
... Karena seperti yang Santo Irenaeus katakan, dia 'yang menyebabkan keselamatan bagi seluruh
umat manusia.'" (Sumber: Christi Matri)

Yang Diberkati Paus Yohanes Paulus II (Paus dari 16


Oktober 1978 sampai 2 April 2005):

"Jangan datang kepada Tuhan untuk pengampunan


dosa: datanglah kepada saya." (Sumber: Los Angeles
Times, 12 Desember 1984.)

"Kebenaran dari Asumsi itu, dijabarkan oleh Pius


XII, ditegaskan kembali oleh Konsili Vatikan II,
yang dengan demikian menyatakan iman Gereja:
"Setelah dimerdekakan untuk selamanya dari semua
kesalahan dosa turunan, tubuh dan jiwa dari Perawan
yang Tak Bernoda telah diangkat ke dalam
kemuliaan surgawi setelah penyempurnaan
persinggahannya di bumi. Dia ditinggikan oleh
Tuhan sebagai Ratu Semesta Alam... karena itu
Bunda Kristus dimuliakan sebagai 'Ratu Semesta
Alam'". (Sumber: Pope John Paul II, in Redemptoris
Mater (On the Blessed Virgin Mary in the Life of the
Pilgrim Church), Encyclical promulgated on March
25, 1987, #41.)
"Hari ini ... pengetahuan yang baru telah menuntun kita untuk mengakui teori evolusi bukan
sekedar sebuah hipotesa." (Sumber: KOTA VATIKAN, 23 Oktober 1996,
http://www.aloha.net/~mikesch/darwin.htm)

"Jangan takut ketika orang-orang menyebut saya 'Wakil Kristus," ketika mereka mengatakan
kepada saya 'Bapa Suci', atau 'Yang Mulia', atau menggunakan gelar yang serupa dengan ini,
yang tampaknya bahkan bertentangan dengan Injil." (Sumber: Paus Yohanes Paulus II, Crossing
the Threshold of Hope (New York: Alfred A. Knoff 1995). 6.)

Paus Benediktus XVI (Menjadi Paus dari 19 April 2005 sampai 28 Februari 2013):

"Yesus tidak menggambarkan akhir dunia, dan ketika Dia menggunakan gambaran nubuatan,
Dia tidak bertindak sebagai 'pelihat'. Sebaliknya, Dia ingin memastikan bahwa murid-murid-Nya
di setiap zaman tidak tergoyahkan oleh tanggal dan prediksi-prediksi ..." (Sumber: Sebuah
pernyataan yang dibuat pada tanggal 18 November 2012, selama ‘Monday Angelus’nya bagi
umat beriman http://visnews-en.blogspot.com/2012/11/christ-guides-journey-of-humanity.html.)

Paus Francis I (Menjadi Paus dari 13 Maret 2013 sampai ????):


"Anda tidak dapat menemukan Yesus di luar Gereja." (Sumber: Diucapkan pada tanggal 23 April
2013, di Apostolic Palace’s Pauline Chapel, http://www.ewtnnews.com/catholic-
news/Vatican.php?id=7508)

"Penafsiran Kitab Suci tidak boleh semata-mata hanya pada upaya ilmiah dari seseorang, tetapi
harus selalu dibandingkan dengan, dimasukkan ke dalam, dan disahkan oleh tradisi hidup
Gereja." (Sumber: 12 April 2013, berbicara kepada komisi Alkitab kepausan.
http://www. catholicworldreport.com/Blog/ 2219/when_will_the_media_turn_ on_pope_francis.
aspx#. UX8SPyv71Us)

Sekarang, mari kita membandingkan kata-kata hujat, yang kali ini berasal dari dokumen-dokumen
Vatikan:

"Kami menetapkan bahwa Tahta Kerasulan Suci dan Paus memegang kekuasaan atas seluruh
dunia." (Sumber: The Most Holy Councils, Vol XIII, kolom 1167.)

"Semua nama-nama di dalam Kitab Suci yang


dikenakan Kristus, dan yang berdasarkan itu
menetapkan bahwa Dia ada di atas gereja,
nama-nama yang sama itu semua dikenakan
kepada Paus." (Sumber: Robert Bellarmine,
Pada Authority of Councils, Volume 2: 266.)

"Paus bukan hanya perwakilan Yesus Kristus,


tetapi dia adalah Yesus Kristus itu sendiri,
yang tersembunyi di bawah selubung daging."
(Sumber: Catholic National (Juli 1895))
"Berhati-hatilah agar kita tidak kehilangan keselamatan, pada kehidupan dan nafas yang telah
engkau berikan kepada kami, karena engkaulah gembala kami, engkaulah penyembuh kami,
engkaulah pemerintah kami, engkaulah pengusaha kami, dan akhirnya engkaulah Tuhan lain di
bumi." (Sumber: Christopher Marcellus merujuk pada Paus Julius II dalam Konsili Lateran
Kelima yang dimulai pada tahun 1512, seperti dikutip dalam, Alexander Hislop, The light of
prophecy let in on the dark places of the papacy (London: William Whyte and Co., 1846):
91 dan Letters between a Catholic and a Protestant on the doctrines of the Church of
Rome originally published in Borrow's Worcester Journal (Worcester Journal, 1827):
29. Dapatkan versi Latin aslinya disini.).

"Tampaknya bahwa Paus Yohanes Paulus II sekarang memimpin Gereja di seluruh dunia dari
tempatnya di atas salib Kristus." (Sumber: "Auckland Bishop Says Pope Presides From the
Cross" (Zenit, September 20, 2004))

"Para imam memiliki kekuatan kunci, atau kuasa untuk membebaskan orang-orang berdosa dari
neraka, membuat mereka layak bagi surga, dan mengubah mereka dari budak setan menjadi
anak-anak Tuhan. Dan Tuhan sendiri wajib mematuhi penghakiman imam-Nya, untuk tidak
mengampuni atau akan mengampuni...

"Ketika Sang Penebus turun ke dalam


gereja, dan duduk di bilik pengakuan dosa
untuk menjalankan Sakramen Pertobatan,
dan seorang imam duduk di bilik
pengakuan dosa yang lain, Yesus akan
mengatakan kepada setiap pengaku dosa,
'Aku mengampuni', imam itu juga akan
mengatakan hal yang sama kepada setiap
pengaku dosanya, 'Aku mengampuni,' dan
masing-masing para pendosa itu akan
sama-sama diampuni ...

"Dengan demikian para imam dapat, dalam


kondisi tertentu, disebut pencipta dari
Penciptanya, karena dengan mengucapkan kata-kata mencipta, dia menciptakan, seakan-akan,
Yesus berada dalam sakramen, dengan memberinya keberadaan sakramental, dan menghasilkan
dia sebagai korban yang akan ditawarkan kepada Bapa yang kekal ...

"Biarkan para imam," kata Santo Laurence Justinian, "mendekati altar seperti Kristus yang lain."
(Sumber: St. Alphonsus Liguori, The Dignities and Duties of the Priest (1927))

"Paus mengambil posisi Yesus Kristus di bumi ... dengan hak ilahi Paus memiliki kekuasaan
tertinggi dan kekuatan penuh atas moral dan iman dari setiap pendeta dan jemaatnya. Dia adalah
wakil yang sejati, kepala seluruh gereja, bapa dan guru dari semua orang Kristen. Dia adalah
penguasa mutlak, pendiri dogma, pembuat dan hakim bagi konsili, penguasa universal
kebenaran, Pengadil dunia, hakim tertinggi langit dan bumi, hakim dari semua, yang tidak
dihakimi oleh siapapun, sebagai Tuhan sendiri di bumi." (Sumber: Dikutip dari New York
Katekismus.)
"Bahkan jika Paus adalah jelmaan setan, kita tidak boleh mengangkat kepala kita melawan dia,
tapi dengan tenang berbaring untuk bersandar di dadanya. Orang yang memberontak terhadap
Bapa kita akan dihukum mati, karena apa yang
kita lakukan kepadanya kita lakukan untuk
Kristus: kita menghormati Kristus jika kita
menghormati Paus, kita tidak menghormati
Kristus jika kita tidak menghormati Paus. Saya
tahu betul bahwa banyak orang yang membela
diri dengan membual: "Mereka begitu rusak,
dan melakukan segala hal yang jahat!" Tetapi
Tuhan telah memerintahkan bahwa, bahkan
jika para imam, para pendeta, dan Kristus-di-
bumi adalah jelmaan setan, kita harus patuh
dan tunduk kepada mereka, bukan demi
mereka, tapi demi Tuhan, dan demi ketaatan
kepada-Nya . "(Sumber: St. Catherine of Siena, SCS, hal. 201-202, hal. 222, di kutip di dalam
Apostolic Digest, oleh Michael Malone, Book 5: “The Book of Obedience”, Chapter 1: “There is
No Salvation Without Personal Submission to the Pope”)

"Doktrin-doktrin Gereja Katolik sepenuhnya terpisah dari Kitab Suci." (Sumber: Familiar
Explanation of Catholic Doctrine, Rev. M. Mullers, hal.151.)

"Jika kita harus memilih antara Kitab Suci Tuhan, dan kesalahan lama gereja, kita harus menolak
dasarnya." (Sumber: Johann Faber (Pembela Kepausan) cited in History of The Reformation, by
J. H. Merle d'Aubigne, book 11, Ch. 5, Par. 9.y J.
H. Merle d'Aubigne, book 11, Ch. 5, Par. 9.

"Seperti dua sungai suci yang mengalir dari surga,


Alkitab dan tradisi ilahi mengandung fimran
Tuhan, permata berharga dari kebenaran yang
terungkap. Meskipun dua aliran ilahi ini mengalir
dalam diri mereka sendiri, karena berasal dari
sumber ilahinya, dari kesucian yang setara, dan
keduanya penuh dengan kebenaran yang
terungkap, tetap dua, tetapi tradisi bagi kita adalah
lebih jelas dan aman." (Sumber: Catholic Belief,
Joseph Faa di Bruno, hal. 45.)

"Saya tidak pernah mengundang salah satu


malaikat turun dari surga untuk mendengar jemaat
di sini. Ini bukan tempat untuk malaikat. Satu-
satunya Pribadi di surga yang saya minta untuk
datang ke sini adalah Yesus Kristus, dan Dia saya
perintah untuk turun. Dia harus datang ketika saya
meminta-Nya. Saya mengambil roti di jari saya
pagi ini dan berkata:. "ini adalah tubuh dan darah
Yesus Kristus, dan Dia harus turun. Ini adalah
salah satu hal yang Dia harus lakukan. Dia harus turun setiap kali saya mengatakan pernyataan
itu kepada jemaat .... saya melakukan hal itu dalam ketaatan, dengan penuh hormat, penuh
penghargaan, dan penyembahan, tapi saya yang melakukan hal itu, dan ketika saya melakukan
hal itu, Kristus harus taat." (Sumber: Roman Catholic Priest David S. Phelan, The Western
Watchman (St. Louis: Western Watchman Publishing Company), June 10, 1915.)

"Paus bermartabat sangat besar dan begitu dimuliakan karena dia bukan manusia biasa, tetapi
seperti Tuhan, dan menjadi wakil Tuhan .... Oleh karena itu Paus dimahkotai dengan tiga
mahkota, sebagai Raja Surga dan bumi dan dibawah bumi .... Paus itu adalah Tuhan di bumi, ...
kepala Raja segala raja, ... kepada dia telah dipercayakan arahan-arahan Tuhan yang
Mahakuasa... dari kerajaan surgawi. "(Sumber: Lucius Ferraris, "Papa," pasal 2 dalam bukunya
Prompta Bibliotheca ("Handy Library"), Volume 6 (Venice, Italia: Gaspar Storti, 1772), hlm 26-
29. Latin. Dicetak ulang (Roma: Press Propaganda, 1899))

"Semua nama-nama yang dikaitkan


dengan Kristus di dalam Alkitab, yang
menyiratkan kekuasaan-Nya atas gereja,
juga dikaitkandengan Paus." (Sumber:
Robert Bellarmine, dalam Disputationes
de Controversiis, "On the Authority of
Councils", buku 2, Bab 17.)

"Terimalah tiara yang dihiasi dengan tiga


mahkota dan ketahuilah bahwa engkau
adalah bapa para pangeran dan raja-raja,
Penguasa dunia, Wakil dari Juruselamat
kita Yesus Kristus." (Sumber: Papal Coronation Ceremony.)

"Paus adalah hakim tertinggi dari hukum negara .... Dia adalah wakil Kristus, dan bukan hanya
menjadi seorang imam selamanya, tetapi dia juga adalah Raja segala raja dan Tuhan segala
tuhan." (Sumber: La Civilta Cattolica, 18 Maret 1871 (dikutip dalam "An Inside View of the
Vatican Council" by Leonard Woosely Bacaon, hal. 229, American Tract Society edition))

"Adalah kesalahan untuk mempercayai bahwa, jika Paus adalah seorang bajingan dan seorang
yang jahat dan akibatnya adalah seorang anggota dari Iblis, dia tidak memiliki kekuasaan atas
umat beriman." (Sumber: Council of Constance, Condemnation of Errors, against Wycliffe,
Session VIII, and Hus: Session XV; DNZ:621, 617, 588, (quoted in Apostolic Digest, by Michael
Malone, Book 5: "The Book of Obedience", Chapter 1: "There is No Salvation Without Personal
Submission to the Pope"))

"Tunduk pada Paus benar-benar diperlukan


untuk mendapatkan keselamatan." (Sumber:
St. Thomas Aquinas, Against the Errors of
the Greeks, Pt. 2, ch. 36; PTC:484, (quoted in
Apostolic Digest, by Michael Malone, Book
5: "The Book of Obedience", Chapter 1:
"There is No Salvation Without Personal
Submission to the Pope"))

"Adalah kesalahan untuk mempercayai


bahwa seorang manusia yang ada di dalam
Gereja jika ia mengabaikan Tahta Petrus,
dasar dari Gereja." (Sumber: St. Cyprian,
UOC, CSL, vol. 3, pt. 1, p. 207 (1868),
(quoted in Apostolic Digest, by Michael
Malone, Book 4: "The Book of Christians",
Chapter 4: "There is No Allegiance to Christ
Without Submission to the Pope"))

"Di mana ada Petrus (atau penggantinya),


disitu ada Gereja." (Sumber: St. Ambrose,
Commentary on Twelve of David's Psalms,
XL:30; JUR, vol. 2:1261, (quoted in Bandingkan pernyataan di atas dengan Alkitab:
Apostolic Digest, by Michael Malone, Book
4: "The Book of Christians", Chapter 4: “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan
kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan
"There is No Allegiance to Christ Without demikian kamu berpegang pada perintah Yahuwah, Eloahmu,
Submission to the Pope")) yang kusampaikan kepadamu.” (Lihat Ulangan 4:2)

"Paus, kepala perguruan tinggi uskup, “Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu
menikmati imfabilitas ini dalam keutamaan lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya
jabatannya, ketika, sebagai Pastor Agung dan ataupun menguranginya.” (Lihat Ulangan 12:32)
guru daari semua orang beriman - yang
Semua firman Eloah adalah murni. Ia adalah perisai bagi
menguatkan saudara-saudaranya di dalam orang-orang yang berlindung pada-Nya. Jangan menambahi
iman - dia menyatakan dengan pasti sebuah firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap
doktrin yang berkaitan dengan iman atau pendusta. (Lihat Amsal 30: 5-6)
moral .... infalibilitas itu berjanji bahwa
Gereja juga hadir dalam tubuh uskup ketika, Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-
bersama-sama dengan pengganti Petrus, perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Yahuwah akan
mereka ‘menjalankan Pengajaran utama’, atas menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis
semua orang dalam Dewan Ekumenis. Ketika di dalam kitab ini." (Lihat Wahyu 22:18)
Gereja melalui Pengajaran utama yang
mengusulkan sebuah doktrin 'untuk . . . "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya
dipercayai sebagai pengungkapan ilahi’, dan kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya
sebagai ajaran Kristus, penjabaran-penjabaran kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." (Lihat
Wahyu 18:4)
itu harus ditaati dengan ketaatan iman."
Infalibilitas ini meluas sejauh kandungan
wahyu ilahi itu sendiri." (Sumber: Catechism of the Catholic Church, # 891, edisi 1994.)

"... Paus adalah seperti Tuhan di bumi, berdaulat tunggal atas umat Kristus, kepala para raja,
memiliki kekuasaan penuh." (Sumber: Lucius Ferraris, dalam "Prompta Bibliotheca Canonica,
Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica", Volume V, artikel
pada "Papa, Article II", berjudul "Concerning the extent of Papal dignity, authority, or dominion
and infallibility", #1, 5, 13-15, 18, diterbitkan di Petit Montrouge (Paris) by J. P. Migne, edisi
tahun 1858.)
"Kami mengakui bahwa Paus memiliki kuasa untuk mengubah Alkitab dan untuk menambahinya
dan menguranginya sesuai dengan kehendaknya." (Sumber: Roman Catholic Confessions for
Protestants Oath, Article XI, (Confessio Romano- Catholica in Hungaria Evangelicis publice
praescripta te proposita, editi a Streitwolf), seperti yang terekam dalam Congressional Record of
the U.S.A., House Bill 1523, Contested election case of Eugene C. Bonniwell, against Thos. S.
Butler, Feb. 15, 1913.)

"Barangsiapa yang tidak masuk melalui pintu kandang tidak akan mendapatkan keselamatan.
Pintu kandang itu adalah Gereja Katolik dan persekutuan dengan Kepala yang mewakili Yesus
Kristus." (Sumber: St. Frances Xavier Cabrini, "Travels", Chicago: 1944 …)

"Paus adalah pemilik kuasa dan otoritas terbesar, sehingga dia bisa merubah, menyatakan, atau
menafsirkan bahkan sampai hukum ilahi. Paus dapat mengubah hukum Tuhan, karena
kekuasaannya bukan dari manusia, melainkan dari Tuhan, dan dia bertindak sebagai wakil Tuhan
di bumi ..." (Sumber: Lucius Ferraris, in "Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis,
Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica", Volume V, artikel pada "Papa, Article
II", berjudul "Concerning the extent of Papal dignity, authority, or dominion and infallibility",
#30, diterbitkan di Petit-Montrouge (Paris) oleh J. P. Migne, edisi tahun 1858.

"Kristus telah mempercayakan jabatan-Nya kepada Paus; ... karena segala kuasa di sorga dan di
bumi telah diberikan kepada Kristus;. ... Demikian juga dengan Paus, sebagai wakil-Nya, akan
memiliki kekuatan ini" (Sumber: Corpus Juris, chap. 1, column 29, translated from a gloss on
the words Porro Subesse Romano Pontiff.)

"Kekuasaan Paus tidak terbatas, tak


terhitung, dapat menyerang, seperti yang
Paus Innocent III katakan, di mana pun ada
dosa, disitu paus dapat menghukum setiap
orang, yang tidak mengijinkan adanya
banding dan paus berkuasa dalam kehendak
bebasnya sendiri, karena Paus menyandang,
menurut pernyataan Paus Boniface VIII ,
semua hak di Tahta Suci pada dadanya.
Sebagaimana dia sekarang menjadi
sempurna, dia dapat dengan menggunakan
kata kecil, "orbi', (yang berarti bahwa dia
melingkupi seluruh Gereja) membuat setiap
aturan, setiap doktrin, setiap permintaan,
menjadi sebuah aturan iman yang pasti dan
yang tidak bisa dibantah. Tidak ada
wewenang yang dapat berdiri menentang
dia, kebebasan pribadi atau kelompok juga
tidak, atau yang sudah ditetapkan oleh
seorang ahli kanon". (Sumber: 'The tribunal
of God and of the pope is one and the same'.
Ignaz von Dollinger, dalam "A Letter
Addressed to the Archbishop of Munich", 1871 (dikutip dalam The Acton Newman
Relations (Fordham University Press), oleh MacDougall, hal. 119-120))

"Oleh karena itu keputusan Paus dan keputusan Tuhan merupakan satu keputusan .... dan, oleh
karena, banding selalu dibuat dari seorang hakim yang lebih rendah ke yang lebih unggul, dan
karena tidak ada satupun yang lebih besar dari dirinya sendiri, sehingga tidak ada banding yang
bisa dibuat dari Paus kepada Tuhan, karena ada satu konsistori dari Paus sendiri dan Tuhan
sendiri." (Sumber: Augustinus Triumphus, di Summa de Potestate Ecclesiastica, 1483, questio 6.
Latin.)

"Kami mengakui bahwa apa pun hal baru yang telah disahkan Paus, apakah itu ada di dalam
Alkitab atau tidak ada dalam Alkitab, dan apa pun yang dia perintahkan adalah benar, ilahi dan
memimpin kepada keselamatan, dan oleh karena itu harus dipegang oleh Orang-orang Awam
dengan penghargaan yang lebih besar dari Tuhan yang hidup." (Sumber: Roman Catholic
Confessions for Protestants Oath, Article IV, (Confessio Romano-Catholica in Hungaria
Evangelicis publice praescripta te proposita, editi a Streitwolf), as recorded in Congressional
Record of the U.S.A., House Bill 1523, Contested election case of Eugene C. Bonniwell, against
Thos. S. Butler, Feb. 15, 1913.)

Pertimbangan dari Tim WLC:

Kami tidak melebih-lebihkan ketika kami menyatakan bahwa hampir semua dari ajaran Gereja Katolik Roma
ini bertentangan dengan Alkitab.
Pernyataan di atas dibuat oleh
para paus dan otoritas Vatikan
membuktikan keabsahan klaim
kami tidak terbantahkan, bila
dibandingkan dengan Alkitab.
Sayangnya, ini mungkin sangat
sulit bagi saudara dan saudari
kami yang masih terjebak dalam
sistem kafir ini untuk
menerimanya. Hanya jika umat
Yahuwah yang tergabung dalam
alisan sesat ini mau jujur dan
sambil bertekun dalam doa
membandingkan ajaran para
paus dengan Alkitab, mereka
pasti akan menyadari kebenaran
tentang agama palsu Roma ini.
Kami mengatakan kebenaran
tentang agama palsu Katolik ini
karena kami peduli; kami tidak ingin ada umat-Nya yang terus tertipu oleh sistem jahat ini. Waktu hampir
habis, dan masa pencobaan manusia akan segera berakhir. Menjadi sangat penting bagi kita untuk datang
memegang dengan kuat ajaran-ajaran Yahuwah, dan memutuskan untuk mengikuti kebenaran-Nya berapapun
harganya.
Hari ini, seluruh dunia telah tertipu oleh agama palsu ini, dan mereka yang terus mengekspos sifat jahat dari
sistem keagamaan ini akan segera menghadapi penganiayaan dan akan membayarnya dengan mahal. Roma
tidak pernah mentolerir musuhnya, dan telah menyebabkan kematian sekitar 100 juta jiwa yang percaya pada
Alkitab, yang menolak untuk tunduk kepada agama palsu ini. Di pihak WLC, kami membawa fakta-fakta ini
dalam upaya untuk menyoroti kebenaran bagi mereka yang tulus, sehingga mereka dapat dengan jiwa mereka
melepaskan diri dari lembaga kafir ini.

Keselamatan tersedia secara bebas dan segera bagi semua orang yang percaya dalam nama Yahushua, serta
mematuhi perintah-perintah-Nya. Tidak ada tempat untuk ‘pengantara manusia’ antara jiwa yang tulus yang
merindukan keselamatan dengan Juruselamat kita yang penuh kasih. Dia menghendaki kita datang kepada-Nya
secara langsung, agar Dia dapat menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Dia akan menerima kita dengan
sukacita. Dia akan memperbaharui pikiran kita dan mengajarkan kita untuk berjalan tak bercacat di hadapan
Bapa. Dan Dia akan mempersiapkan hati kita untuk Surga, agar kita dapat kembali bersama-Nya setelah
kedatangan kedua-Nya yang mulia.

Semoga Yahuwah terus membimbing dan memberkati semua orang yang berusaha mengetahui dan mengikuti
kehendak-Nya.

Konten Terkait:

 Keluarlah Dari Padanya, hai Umat-Ku


 Siapakah Binatang Dalam Kitab Wahyu?
 Hidup dibawah Masa Paus Terakhir: 12 Fakta Yang Harus Anda Ketahui
 Tanda Binatang: Apa itu & Bagaimana menghindarinya!
 10 FAKTA Yang Harus Anda Ketahui Mengenai Yesuit
 Rahasia Katholik | Rahasia Serikat Jesuit Yang Tercelah Terungkap!
 666: Bilangan Binatang Itu

Anda mungkin juga menyukai