Anda di halaman 1dari 4

PERANAN MATEMATIKA DALAM ALAT BANTU FISIKA

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana peranan Matematika dalam alat
bantu fisika terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu Fisika? Dan apa itu Matematika?
kemudian peranan Matematika dalam alat bantu Fisika?

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para
fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel)
hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang
dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti
hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika
sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi,
kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum
fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat
suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan
oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

Matematika adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para


matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun
kebenaran melalui metode deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi
yang bersesuaian. Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti
bilangan dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang matematikawan
Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang menggambarkan simpulan-
simpulan yang penting" Di pihak lain, Albert Einstein menyatakan bahwa "sejauh hukum-
hukum matematika merujuk kepada kenyataan, mereka tidaklah pasti dan sejauh mereka
pasti, mereka tidak merujuk kepada kenyataan. Melalui penggunaan penalaran logika dan
abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan, perhitungan, pengukuran, dan
pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan benda-benda fisika. Matematika
praktis telah menjadi kegiatan manusia sejak adanya rekaman tertulis. Argumentasi kaku
pertama muncul di dalam Matematika Yunani, terutama di dalam karya Euklides, Elemen.
Matematika selalu berkembang, misalnya di Cina pada tahun 300 SM, di India pada tahun
100 M, dan di Arab pada tahun 800 M, hingga zaman Renaisans, ketika temuan baru
matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru yang mengarah pada peningkatan
yang cepat di dalam laju penemuan matematika yang berlanjut hingga kini. Kini, matematika
digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam,
teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Matematika
terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan pengetahuan matematika ke bidang-
bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan
kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru,
seperti statistika dan teori permainan. Para matematikawan juga bergulat di dalam
matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa
adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar
munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.

Sumber: Wikipedia

Sudah sangat jelas sekali ketika dalam Ilmu Fisika kita harus bisa dalam Matematika
mengingat semua yang akan di pelajari tidak jauh dari perhitungan itulah alasan mengapa kita
harus kuat dalam Matematika agar dalam ilmu Fisika kita dapat menerapkan secara benar.
Peranan Matematika dalam alat bantu Fisika sangat intens sekali dan hampir di semua bidang
memerlukan yang namanya Matematika.

Dalam bidang studi Fisika banyak sekali konsep-konsep Fisika yang dapat
diterjemahkan dan dijelaskan serta digunakan setelah menggunakan konsep-konsep
Matematika. Misalnya: Rangkaian Listrik dapat dijelaskan dengan menggunakan Logika,
Persamaan Posisi, Kecepatan dan Percepatan yang dapat diperoleh dengan menggunakan
konsep kalkulus diferensial maupun integral, Menghitung kemiringan sudut pada sebuah
gerak atau yang lain dapat dicari dengan menggunakan Trigonometri, selanjutnya teori
relatifitas enistein yang terkait dengan energi juga dapat dijelaskan setelah menggunakan
konsep matematika dengan rumusan , selain hal-hal tersebut tentunya masih banyak lagi
dalam bidang studi Fisika yang dapat dibantu dengan menggunakan Matematika khususnya
terkait dengan perhitungan.
Kesimpulannya bahwa yang paling utama bukanlah persamaan matematiknya, tetapi
pemahaman kita akan konsep fisikanya, karena Matematika adalah pengutaraan konsepnya.
Seseorang yang memahami matematika bisa saja akan kesulitan dalam memahami fisika,
tetapi orang yang memahami fisika harus memahami matematika sehingga akan dapat
menjabarkan pemahamannya dalam bentuk matematis yang memudahkan. Apa gunanya kita
bisa matematika tetapi tidak memahami keteraturan alamnya (fisikanya) ? Matematika
memang bisa berjalan sendiri tanpa ilmu fisika, tetapi tanpa ilmu fisika, matematika akan
kehilangan tujuan selain dari kesenangan untuk mengolah logika dan pikiran. Matematika
akan menjadi bermakna ketika matematika dapat menjadi alat bantu untuk mengutarakan
konsep-konsep dan keteraturan alam ini. Fisika tidak mungkin berjalan tanpa matematika,
karena konsep tentang alam ini tidak akan bisa diutarakan dan dimanfaatkan dengan baik
tanpa matematika.
PERANAN MATEMATIKA DALAM

ALAT BANTU FISIKA

OLEH

MUH. JAKA FADLI NASRUL

D12114010

TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Anda mungkin juga menyukai