Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW

Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

MATRIKS ATASALJABAR MAX-MIN INTERVAL


 
M. Andy Rudhito
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma
Kampus III USD Paingan Maguwoharjo Yogyakarta

email: arudhito@yahoo.co.id

ABSTRAK

Makalah ini membahas aljabar matriks atas aljabar max-min interval (matriks interval) dan suatu cara
untuk mempermudah pengoperasian matriks interval melalui interval matriksnya. Aljabar matriks ini
merupakan perluasan aljabar matriks atas aljabar max-min dan dapat menjadi dasar pembahasan aljabar
matriks max-min bilangan kabur. Dapat ditunjukkan bahwa himpunan semua matriks interval yang
dilengkapi dengan operasi perkalian skalar max-min dan penjumlahan max-min merupakan semimodul.
Himpunan semua matriks persegi atas aljabar max-min interval yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan
max-min dan perkalian max-min merupakan semiring idempoten. Sebagai jaminan dapat dilakukan
pengoperasian matriks interval melalui interval matriksnya, ditunjukkan bahwa semimodul himpunan semua
matriks interval isomorfis dengan semimodul himpunan interval matriks yang bersesuaian, dan semiring
himpunan semua matriks interval persegi isomorfis dengan semiring himpunan interval matriks persegi yang
bersesuaian.

Kata-kata kunci:aljabar matriks, aljabar max-min, interval,semiring, semimodul.

PENDAHULUAN telah diketahui pendekatan penyelesaian


Aljabar max-min, yaitu himpunan semua masalah jaringan dengan menggunakan aljabar
bilangan real Rdilengkapi dengan operasi max max-min dapat memberikan hasil analitis dan
(maksimum) dan min (minimum), telah dapat lebih mempermudah dalam komputasinya.
digunakan dengan baik untuk memodelkan dan
menganalisis masalah lintasan kapasitas Pendekatan aljabar max-min untuk
maksimum ([2]). menyelesaikan masalah lintasan kapasitas
maksimum juga menggunakan konsep-konsep
Dalam masalah pemodelan dan analisa suatu dasar dalam aljabar max-min, seperti matriks
jaringan kadang-kadang kapasitasnya belum atas aljabar max-min dan sistem persamaan
diketahui, misalkan karena masih pada tahap linear max-min, seperti yang telah dibahas
perancangan, data-data mengenai kapasitas dalam [1] dan [2]. Dengan demikian, untuk
belum diketahui secara pasti maupun menyelesaikan masalah lintasan kapasitas
distribusinya. Kapasitas-kapasitas ini dapat interval maksimum, dengan pendekatan aljabar
diperkirakan berdasarkan pengalaman maupun max-min, terlebih dahulu matriks atas aljabar
pendapat dari para ahli maupun operator max-min perlu digeneralisasi ke dalam matriks
jaringan tersebut. Dalam hal ini kapasitas atas aljabar max-min interval. Untuk itu dalam
jaringan dapat dimodelkan dengan suatu makalah ini akan dibahas generalisasi matriks
interval bilangan real, yang selanjutnya disebut atas aljabar max-min perlu digeneralisasi ke
dengan interval. dalam matriks atas aljabar max-min interval.

Pemodelan dan analisa pada masalah lintasan BAHAN DAN METODE


kapasitas maksimum dengan kapasitas yang Penelitian ini merupakan penelitian yang
berupa interval, sejauh peneliti ketahui, belum didasarkan pada studi literatur yang meliputi
ada yang membahas, terlebih dengan kajian-kajian secara teoritis. Terlebih dahulu
menggunakan pendekatan aljabar max-min diperhatikan kembali hasil-hasil dalam aljabar
seperti halnya yang telah dilakukan untuk max-min [2] dan aljabar max-min interval [5].
model deterministik dan probabilistik. Seperti Dengan memperhatikan dan membandingkan

149
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

pembahasan matriks atas aljabar max-min [2], hanya bila, jika x •y = 0maka x = 0atau y = 0
matriks atas aljabar max-plus [1], [4] dan untuk setiap x, y ∈S.
matriks atas aljabar max-plus interval [4], akan
dikonstruksikan dan dibahas sifat-sifat dan Diberikan S dan T adalah semiring. Fungsi f : S
teknis perhitungan matriks atas aljabar max- →T disebut homomorfisma semiring jika
plus interval. Hasil-hasil pembahasan akan berlaku f (a ∗ b) = f (a) ∗ f (b) dan f (a •b) = f
disajikan dalam definisi, teorema dan contoh. (a) • f (b) untuk setiap a, b∈S. Jika
homomorfisma semiring f bersifat bijektif,
HASIL DAN DISKUSI maka f disebut isomorfisma semiring dan
Terlebih dahulu akan ditinjau beberapa konsep dikatakan bahwa semiring S isomorfis dengan
dasar dalam semiring dan semimodul [5] , [6], semiring T.
aljabar max-min dan aljabar max-min interval,  
yang selengkapnya dapat dilihat dalam [5].
Diberikan semiring komutatif (S, ∗ ,•) dengan
elemen netral0dan elemenidentitas1.
Suatusemiring (S, ∗ ,•) adalah suatu himpunan SemimodulMatasSadalah semigrup komutatif
takkosong Syang dilengkapi dengan dua (M, ∗ ) yang dilengkapi operasi perkalian
operasi biner ∗ dan •, yang memenuhi aksioma skalar♦ :S×M→M, yang dituliskan (α , x)
berikut
a α•x, sedemikian hingga memenuhi
i) (S, ∗ ) adalah semigrup komutatif dengan
aksioma berikut:
elemen netral0,yaituberlaku
(a ∗ b) ∗ c = a ∗ (b ∗ c) , i) α♦(x ∗ y) = α♦x ∗ α♦y,
a∗b = b∗a , ii) (α ∗ β) ♦x = α♦x ∗ β♦x,
a ∗ 0 = a , untuk setiap a, b, c∈S. iii) α♦(β♦x) = (α♦β) ♦x,
ii) (S, •) adalahsemigrup dengan elemen iv) 1♦x = x,
satuan1, yaituberlaku v) 0♦x = 0.
(a•b) •c = a • (b•c), untuk setiap α , β∈Sdan untuk setiap
a•1 = 1•a = a,untuk setiap a, b, c∈S. x,y∈M.Elemen-elemen dalam semimodul
iii) Elemen netral0merupakan elemen penyerap disebut vektor.
terhadap operasi•,yaituberlaku
a•0 = 0•a = 0,untuk setiap a∈S. Diberikan semimodul M atas semiring S dengan
iv) Operasi ∗ distributif terhadap• , operasi penjumlahan + dan perkalian skalar •.
yaituberlaku(a ∗ b) •c = (a •c) ∗ (b•c), Dapat ditunjukkan bahwa jika (M, + )
a• ( b ∗ c ) = (a •b) ∗ (a•c) merupakan semigrup komutatif idempoten,
untuk setiap a, b, c∈S. maka operasi + dan •konsisten terhadap urutan
p m dalam semimodul M , yaitu untuk setiap
Semiring (S, ∗ , •) dikatakanidempotenjika x,y,z∈M dan untuk setiap α∈S , jika x p m y ,
operasi ∗ bersifat idempoten, yaitu berlaku a ∗ a
= a untuk setiap a∈S, dan dikatakankomutatif maka x + z p m y + z dan α•x p m α•y .
jika operasi•bersifat komutatif. Dapat Diberikan M dan N adalah semimodul atas
ditunjukkan bahwa jika (S, ∗ ) merupakan semiring komutatif S. Fungsi f : M →N disebut
semigrup komutatif idempoten maka relasi homomorfisma semimodul jika f (α•x) = α•f
“p” yang (x) danf (x+ y) = f (x) + f (y) untuk setiap x,
y∈M dan untuk setiap α∈S. Jika
didefinisikanpadaSdenganx p y⇔x ∗ y =
homomorfisma semimodul f bersifat bijektif,
ymerupakan urutan parsial padaS. Operasi ∗ maka f disebut isomorfisma semimodul dan
dan × dikatakan konsisten terhadap urutan “ p ” dikatakan bahwa semimodul M isomorfis
dalam S bila dan hanya bila jika x p y, maka dengan semimodul N.
x ∗ z p y ∗ z dan x×z p y×z untuk setiapx, y, z
+ +
∈S. Dalam semiring idempoten (S, ∗ , •) Diberikan R ε+ := R ∪{ε} dengan R adalah
operasi ∗ dan • konsisten terhadap urutan p himpunan semua bilangan real nonnegatip dan ε
dalam S. : = +∞. Pada R ε+ didefinisikan operasi
Semiring (S, ∗ , •) dengan elemen netral
0dikatakan tidak memuat pembagi nol bila dan

150
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

a⊕b := max(a, b) dana⊗b : = min(a, b)∀a,b


∈ R ε+ .Dapat ditunjukkan ( R ε+ , ⊕, ⊗) Definisi 1
+
merupakan semiring idempoten komutatif DidefinisikanI( R ) εm ×n : = {A=
dengan elemen netral 0 = 0 dan elemen satuan +
(Aij)⏐Aij∈I( R )ε.,untuki = 1, 2, ..., m , j = 1,
ε= +∞. Kemudian ( R ε+ , ⊕, ⊗) disebut dengan 2, ..., n}. Matriks
aljabar max-min, yang selanjutnya cukup + m ×n
anggotaI( R ) ε disebutmatriks interval max-
dituliskan dengan R ε+ .
min.
 
Operasi ⊕ dan ⊗ pada R ε+ dapat diperluas Definisi 2
+
untuk operasi-operasi matriks dalam R ε + m× n
:= Matriks A, B∈I( R ) εm ×n dikatakan samajikaAij
+
{A = (Aij)⏐Aij∈ R ε , untuk i = 1, 2, ..., m dan j = = Bij.

1, 2, ..., n}. Untuk α∈ R ε+ , dan A, Definisi 3


+ +
B∈ R ε + m× n
didefinisikan α⊗A, dengan (α⊗A)ij = i) Diketahuiα∈I( R )ε, A, B∈I( R ) εm ×n .
α⊗Aij dan A⊕B, dengan (A⊕B)ij = Aij⊕Bij untuk Didefinisikan operasi perkalian
i = 1, 2, ..., m dan j = 1, 2, ..., n. Untuk skalar ⊗ denganα ⊗ A adalah matriks
A∈ R ε+ m× p , B∈ R ε+ p × n didefinisikan A⊗B, yang unsur ke-ij-nya: (α ⊗ A)ij =
p
α ⊗ Aij,dan operasi ⊕ dengan
dengan (A⊗B)ij = ⊕
k =1
Aik ⊗ Bkj .Matriks A,
A ⊕ Badalah matriks yang unsur ke-ij-nya:
B∈ R ε + m× n
dikatakan samajikaAij = Bijuntuk (A ⊕ B)ij = Aij ⊕ Bijuntuki = 1, 2, ..., mdanj
setiapidanj. =1, 2, ..., n.
+ +
ii) Diketahui A∈I( R ) εm × p ,B∈I( R ) εp × n .
Interval dalam R ε+ berbentuk Didefinisikan
+
x= [ x , x ] = { x ∈ R ε | x pm x pm x }. operasi ⊗ denganA ⊗ Badalah matriks
Didefinisikan yang unsur ke-ij-nya:(A ⊗ B)ij =
p
I( R + )ε = {x= [ x , x ] | x , x ∈ R + ,
⊕A ik ⊗ Bkj untuki = 1, 2, ..., mdan j =1, 2,
ε p m x pm x }∪ {[ε, ε]}. k =1

+ ..., n.
Pada I( R )ε didefinisikan operasi ⊕ dan ⊗ :
+
x ⊕ y= [ x ⊕ y , x ⊕ y ] dan Didefinisikan matriks E∈I( R ) εn × n ,dengan
x ⊗ y= [ x ⊗ y , x ⊗ y ] ⎧0 , jika i = j
(E)ij : = ⎨ . Didefinisikan pula
⎩ ε , jika i ≠ j
+
untuk setiap x, y∈I( R )ε.
Dapat ditunjukkan bahwa (I( R )ε, ⊕ , ⊗ )
+ matriks ε∈I( R + ) εn × n ,dengan: (ε)ij := ε untuk
merupakan semiring idempoten komutatif. setiap i dan j .
+
Selanjutnya (I( R )ε, ⊕ , ⊗ ) disebut aljabar
+ Contoh 1
max-min interval dan cukup dituliskan I( R )ε. +
Perhatikan bahwa I( R ) εm ×n tertutup terhadap
+ operasi ⊕ , hal ini akibat dari sifat ketertutupan
Selanjutnya operasi ⊕ dan ⊗ pada I( R )ε.di +
operasi ⊕ pada I( R )ε. Selanjutnya dapat
atas dapat diperluas untuk operasi-operasi
+
+
matriks dalam I( R ) εm ×n seperti dalam definisi ditunjukkan(I( R ) εm ×n , ⊕ ) merupakan semi-
berikut. grup idempotent komutatif, sehingga relasi
“ p Im ” yang didefinisikan pada

151
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

+
+
I( R ) εm ×n dengan A p Im B⇔A ⊕B = Untuk setiap matriks intervalA∈I( R ) εm ×n .
Bmerupakan urutanparsial. Perhatikan bahwa didefinisikan matriks A = ( Aij )
A⊕B = B⇔Aij ⊕ Bij = Bij⇔Aij
∈ R ε+ m× n dan A = ( Aij ) ∈ R ε+ m× n ,berturut-turut
p Im Bij⇔ Aij p m Bij dan Aij p m Bij untuk
disebut matriks batas bawah dan matriks batas
setiap i dan j. Lebih lanjut I( R + ) εm ×n merupakan atas matriks intervalA.
+ +
semimodul atas I( R )ε., sedangkan I( R ) εn × n , Contoh 2.
⊕, ⊗ ) merupakan semiring idempoten Diberikan matriks interval
dengan elemen netral adalah matriks ε dan ⎡ [1, 2] [0, 0] [6, 9]⎤
A= ⎢ ⎥ , maka
elemen satuan adalah matriks E. Perhatikan ⎣[ε , ε ] [0, 3] [2, 2]⎦
+
bahwa (I( R ) εn × n , ⊕ , ⊗ ) bukan semiring ⎡ 1 0 6⎤ ⎡ 2 0 9⎤
A= ⎢ ⎥ dan A = ⎢ ⎥.
komutatif , hal ini sebagai akibat dari R ε+ n× n ⎣ε 0 2⎦ ⎣ε 3 2⎦
yang bukan merupakan semiring komutatif.
Definisi 5
+
Mengingat (I( R ) εm ×n , ⊕ ) merupakan semi- Diberikan matriks intervalA∈I( R + ) εm ×n ,
grup idempoten, maka operasi ⊕ konsisten dengan A dan A berturut-turut adalah matriks
+ batas bawah dan matriks batas atasnya.
terhadap urutan p Im dalam I( R ) εm ×n , yaitu
Didefinisikan interval matriks dariA,
jika A p Im B, makaA ⊕ C p Im B ⊕ Cuntuk yaitu[ A , A ] = {A∈ R ε+ m× n ⎜ A p m A p m A }
+
setiap A, B, C ∈I( R ) εm ×n . Mengingat danI( R ε+ m× n )b = { [ A , A ] |A∈I( R + ) εm ×n }.
+
(I( R ) εm ×n , ⊕, ⊗) merupakan semiring
Contoh 3
idempoten, maka operasi ⊗ konsisten terhadap
urutan p Im dalam
+
I( R ) εn × n , yaitu Diberikan matriks interval

jikaA p Im B, maka A ⊗ C p Im B ⊗ Cuntuk ⎡ [1, 2] [0, 0] [6, 9]⎤


A= ⎢ ⎥.
setiap
+
A, B, C ∈I( R ) εn × n . Untuk A, ⎣[ε , ε ] [0, 3] [2, 2]⎦
+ +
B∈I( R ) εm × p , dan C∈I( R ) εp ×n ,berdasarkan Interval matriks dari A adalah

sifat distributif, berlaku: jika A p Im B maka A ⎡ ⎡ 1 0 6⎤ ⎡ 2 0 9 ⎤ ⎤


[A ,A ] = ⎢ ⎢ ⎥, ⎢ ⎥ ⎥.
⊕ B = B⇔ (A ⊕ B) ⊗ C = B ⊗ C ⇔(A ⎣ ⎣ε 0 2⎦ ⎣ε 3 2⎦ ⎦
⊗ C) ⊕ (B ⊗ C) = B ⊗ C ⇔A ⊗ C p Im
B ⊗ C. Definisi 6
Interval matriks
×n
+ [ A , A ],[ B , B ]∈I( R mmax )bdikatakan
Pangkat k darimatriks A∈I( R ) εn × n , dalam
aljabar max-min interval didefinisikan dengan: samajika A = B dan A = B .
0 k k −1
A ⊗ = En dan A ⊗ = A ⊗ A ⊗ untuk k = 1, Berdasarkan sifat kekonsistenan relasi urutan
2, ... .
p m dalam matriks, didefinisikan operasi-
Untuk mempermudah dalam melakukan operasi operasi interval matriks berikut.
+
matriks interval berikut dibahas konsep i) Diketahuiα∈I( R )ε, [ A , A ],
mengenai interval matriks dari suatu matriks
interval. [ B , B ]∈I( R ε+ m× n )b.Didefinisikan
α ⊗ [ A , A ] := [ α ⊗ A , α ⊗ A ]dan
Definisi 4
[ A , A ] ⊕ [ B , B ]:= [ A ⊕ B , A ⊕ B ]

152
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

ii) Diketahui[ A , A ]∈I( R ε+ m× p )b, [B,B] i) Karena (α ⊗ A)ij = [ α , α ] ⊗ [ Aij , Aij ] =


∈I( R ε+ p × n )b.Didefinisikan
[ α ⊗ Aij , α ⊗ Aij ], maka α ⊗ A ij= α ⊗ Aij
[ A , A ] ⊗ [ B , B ]:= [ A ⊗ B , A ⊗ B ].
dan α ⊗ A ij = α ⊗ A ij untuk setiap i dan j,
Untuk setiap [ A , A ], [ B , B ] ∈I( R ε+ m× n )b dan
+
sehingga α ⊗ A = α⊗A dan α ⊗ A =
α∈I( R )εberlaku A pm A , B p m B dan
α ⊗A.
α p m α . Mengingat operasi ⊕ dan operasi ii) Karena (A ⊕ B)ij = Aij ⊕ Bij = [ A ij , Aij ]
perkalian skalar ⊗ pada semimodul R ε+ m× n atas
⊕ [ Bij , Bij ] = [ Aij ⊕ Bij , Aij ⊕ Bij ], maka
R ε+ konsisten terhadap urutan“ p m ”, maka
berlaku A ⊕ B pm A ⊕ B dan (A ⊕ B)ij = Aij ⊕ Bij dan (A ⊕ B)ij =
α ⊗ A p m α ⊗ A . Jadi [ A ⊕ B , A ⊕ B ] dan Aij ⊕ Bij untuk setiap i dan j, sehingga A ⊕ B
[ α ⊗ A , α ⊗ A ] merupakan interval-interval
m× n
= A ⊕ B dan A ⊕ B = A ⊕ B . ■
matriks. Dengan demikianI( R max )btertutup
terhadap operasi ⊕ dan perkalian skalar ⊗ Berikut diberikan Lemma 2 yang akan
seperti yang didefinisikan di atas. Selanjutnya digunakan untuk membuktikan Teorema 4.
sesuai dengan definisi operasi pada interval
matriks di atas,dapat ditunjukkanI( R ε+ m× n )b Lemma 2
+
merupakan semimodul atas I( R )ε.
+
Untuk setiapA dan B∈I( R ) εn × n ,

berlaku A ⊗ B = A ⊗ B dan A ⊗ B = A ⊗ B .
Untuk setiap [ A , A ], [B,B]
∈I( R ε+ n× n )bberlaku A pm A dan B pm B . n

Mengingat operasi perkalian ⊗ pada semiring


Bukti: Mengingat (A ⊗ B)ij = ⊕A
k =1
ij ⊗ Bij =
R ε+ n× n konsisten terhadap urutan “ p m ”, maka n n

A ⊗B pm A ⊗ B . Jadi [ A ⊕ B , A ⊕ B ] ⊕ k =1
[ A ik , A ik ] ⊗ [ Bkj , Bkj ] = ⊕
k =1
merupakan interval matriks. Jadi n
+ n× n
I( R ε )btertutup terhadap operasi perkalian [ A ik ⊗ Bkj , A ik ⊗ Bkj ] = [ ⊕ A ik ⊗ Bkj ,
k =1
⊗ seperti yang didefinisikan di atas. Dapat n

ditunjukkan bahwa (I( R ε+ n× n )b, ⊕ , ⊗) ⊕Ak =1


ik ⊗ Bkj ], maka (A ⊗ B)ij =
merupakan semiring idempotendengan elemen n n

netral adalah interval matriks [ε, ε] dan elemen ⊕ k =1


A ik ⊗ Bkj dan (A ⊗ B)ij = ⊕
k =1
A ik ⊗ Bkj ,
satuan adalah interval matriks [E, E].
untuk setiap i dan j, sehingga A ⊗ B = A ⊗ B
Berikut diberikan Lemma 1 yang akan dan A ⊗ B = A ⊗ B . ■
digunakan untuk membuktikan Teorema 3.
Teorema 3
Lemma 1 +
+ SemimodulI( R ) εm ×n atasI(R)maxisomorfis
Untuk setiapA dan B∈I( R ) εm ×n , berlaku
+
dengan semimodulI( R ε+ m× n )batasI( R )ε.
i) α ⊗ A = α ⊗ A dan α ⊗ A = α ⊗ A ,
ii) A ⊕ B = A ⊕ B dan A ⊕ B = A ⊕ B . Bukti: Didefinisikan pemetaan f :
+ m ×n + m× n
I( R ) ε →I( R ε )b, f (A) = [ A , A ] untuk
Bukti: +
setiap A ∈( R ) εm ×n .Dari definisi pemetaan

153
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

tersebut jelas bahwa f merupakan pemetaan


bijektif. Ambil sembarangA dan Dari Teorema 4 di atasdapat disimpulkan untuk
+
+
B∈I( R ) εm ×n dan semba-rang
+
α∈I( R )ε., A, B∈I( R ) εn × n berlaku A⊗B

maka menurut Lemma 1. diperoleh f (α ⊗ A) = ≈ [A ⊗ B, A ⊗ B] . Untuk matriks interval


+ +
[α ⊗ A ,α ⊗ A ] = [α⊗A , α ⊗A ] = A∈I( R ) εm× p danB∈I( R ) εp × n juga berlaku

[ α , α ] ⊗ [ A , A ] = α ⊗ f(A) dan diperoleh A ⊗ B ≈ [A ⊗ B, A ⊗ B] . Hal ini dapat


dijelaskan sebagai berikut. Matriks interval
f(A ⊕ B) = [ (A⊕B) , A⊕B ] = [A ⊕B, + +
A∈I( R ) εm × p danB∈I( R ) εp × n dapat
A ⊕ B ] = [ A , A ] ⊕ [ B , B ] = f (A) ⊕ f (B) . diperbesar ukurannya dengan menambahkan
■ sejumlah unsur ε sedemikian hingga
membentuk matriks interval A# dan B#
+
Dari Teorema 3 di atasdapat disimpulkan untuk ∈I( R ) εk × k , dengan k = max(m, p, n). Matriks
+
setiap matriks interval A ∈I( R ) εm ×n selalu A dan B berturut-turut merupakan submatriks
dapat ditentukan dengan tunggal interval A# dan B# yang letaknya di sebelah kiri atas,
yaitu
matriks [ A , A ] ∈I( R ε+ m× n )b, dan sebaliknya.
Jadi matriks interval A ∈I( R ) εm ×n dapat
+ ⎡A ε ⎤ # ⎡B ε ⎤
A# = ⎢ ⎥ , B = ⎢ ε ε ⎥ , sehingga
dipandang sebagai interval matriks [ A , A ] ⎣ ε ε⎦ ⎣ ⎦
∈I( R ε+ m× n )b. Matriks interval A ⎡A ⊗ B ε ⎤ +
+ A# ⊗ B# = ⎢ ⎥ ∈I( R ) εk × k ,
∈I( R ) εm ×n bersesuaian dengan interval
⎣ ε ε⎦
matriks [ A , A ] ∈I( R ε+ m× n )b, dan dituliskan +
di mana A ⊗ B ∈I( R ) εm× n .Karenasemiring
”A ≈[ A , A ]”.Dapat disimpulkan α⊗A +
I( R ) εk × k isomorfis dengan I( R ε+ k × k )b, maka
≈[ α ⊗ A , α ⊗ A ] dan A ⊕ B ≈[ A ⊕ B , # # # #
A# ⊗ B#≈ [A ⊗ B , A ⊗ B ] , yang
A ⊕ B ].
berakibat bahwa A⊗B
Teorema 4 ≈ [A ⊗ B, A ⊗ B] ∈I( R ε+ m× n )b
+
Semiring (I( R ) εn × n , ⊕, ⊗ ) isomorfis
Contoh 4
dengan semiring (I( R ε+ n× n )b, ⊕ , ⊗ ).
Diberikan matriks interval
Bukti: Didefinisikan pemetaan f : ⎡ [1, 2] [0, 0] [6, 9]⎤
+
I( R ) εn × n →I( R ε+ n× n )b dengan f (A) = [ A , A ] A= ⎢ ⎥ , dan
⎣[ε , ε ] [0, 3] [2, 2]⎦
+
untuk setiap A ∈I( R ) εn × n . Jelas bahwa
⎡[ε , ε ] [1,4] ⎤
pemetaan f merupakan pemetaan bijektif.
+
Ambil semba-rang A dan B∈I( R ) εn × n , maka B = ⎢[ 2, 6] [0, 2]⎥ , maka
⎢ ⎥
seperti pada pembuktian pada Teorema 3 di atas ⎢⎣ [1,2] [ 4, 5]⎥⎦
diperoleh f(A ⊕ B) = f (A) ⊕ f (B).
⎡ 1 0 6⎤ ⎡ 2 0 9⎤
Selanjutnya menurut Lemma 2diperoleh bahwa A= ⎢ ⎥, A= ⎢ε 3 2⎥ dan
f(A ⊗ B) = [ (A ⊗ B) , A ⊗ B = [A ⊗B, ⎣ε 0 2⎦ ⎣ ⎦
⎡ε 1 ⎤ ⎡ε 4⎤
A ⊗ B ] = [ A , A ] ⊗ [ B , B ] = f (A) ⊗ f (B).
B = ⎢ 2 0⎥ , B = ⎢⎢ 6
⎢ ⎥ 2⎥⎥ .
Jadi terbukti f merupakan suatu isomorfisma
+
semiring. Jadi semiring I( R ) εn × n isomorfis ⎢⎣1 4⎥⎦ ⎢⎣ 2 5⎥⎦

dengan semiring I( R ε+ n× n )b. ■

154
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

⎡ 1 4⎤ ⎡ 2 5⎤ DAFTAR PUSTAKA 
A ⊗B = ⎢ ⎥ , A⊗ B = ⎢ ⎥.
⎣ε 2⎦ ⎣ε 4⎦ [1] Baccelli, F., Cohen, G., Olsder, G.J. and
Quadrat, J.P. 2001. Synchronization and
Perhatikan bahwa A ⊗ B ≈ [A ⊗ B, A ⊗ B] = Linearity. New York: John Wiley & Sons.
⎡ ⎡ 1 4⎤ ⎡ 2 5 ⎤ ⎤
⎢⎢
ε 2 ⎥, ⎢ε 4⎥ ⎥ , [2] Gondran, M and Minoux, M. 2008. Graph,
⎣ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦⎦ Dioids and Semirings. New York: Springer.
⎡ [1, 2] [4, 5]⎤
sehinggaA ⊗ B = ⎢ ⎥. [3] Litvinov, G.L., Sobolevskii, A.N. 2001.
⎣[ε , ε ] [2, 4]⎦ Idempotent Interval Anaysis and
Optimization Problems.Reliab.Comput., 7,
KESIMPULAN 353 – 377; arXiv: math.SC/ 010180.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa operasi-operasi pada matriks interval [4]Rudhito, Andy. 2011. Aljabar Max-Plus
dapat dilakukan melalui matriks-matriks batas Bilangan Kabur dan Penerapannya pada
bawah dan batas bawahnya. Selanjutnya dapat Masalah Penjadwalan dan Jaringan Antrian
diperoleh interval matriks yang bersesuaian Kabur. Disertasi: Program Pascasarjana
dengan matriks interval hasil pengoperasian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Hasil pembahasan di atas selanjutnya dapat
digunakan untuk membahas sistem persamaan [5]Rudhito, Andy. 2013. Aljabar Max-Min
linear max-min interval. Di samping itu hasil- Interval. Prosiding Seminar Nasional
hasil di atas juga dapat digeneralisir ke dalam Penelitian, Pendidikan , dan Penerapan
matriks atas aljabar max-min bilangan kabur MIPA, tanggal 18 Mei 2013, FMIPA
(fuzzy), dengan terlebih dulu menggeneralisir Universitas Negeri Yogyakarta.
aljabar max-min interval ke dalam aljabar max-
min bilangan kabur. [6] Schutter, B. De., 1996. Max-Algebraic
System Theory for Discrete Event Systems,
PhD thesis Departement of Electrical
Enginering Katholieke Universiteit Leuven,
Leuven

155
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.1, ISSN:2087-0922

Nama Penanya : Panusunan Tampubolon


Instansi : UNIMED
Pertanyaan :

A=

A=

A=

1. Jika tanpa aljabar max – min, apakah hanya untuk menentukan batas atas dan bawah saja ?
2. Apa maksudnya Semiring idenpoten ?
Jawaban :
1. Makalah ini membahas jaminan matematis operasi matriks interval melalui interval matriks
yang bersesuaian
2. Semiring : seperti ring tapi dengan aksioma yang lebih lemh, seperti grup menjadi
semigrup
+
Idenpoten : a + a = a

156

Anda mungkin juga menyukai