Anda di halaman 1dari 3

Tahap Awal

Tokoh Dialog
Konselor (mengetuk pintu)
Assalammualaikum wr. wb, permisi pak.
Konseling Wa’alaikumsalam wr. Wb, (sambil berdiri)
Ohhh, mari silahkan masuk mas, (menghampiri konselor sambil berjabat
tangan), silakan duduk mas.
Konselor Ya, terimakasih pak. Bagaimana kabarnya hari ini? (memulai percakapan)
Konseling Yaahh, seperti inilah keadaannya mas. Sebelumnya terimakasih sudah
menyempatkan diri untuk datang kerumah saya. Seperti yang sudah saya
sampaikan via telepon kemarin bahwa saya ingin berkonsultasi dengan mas.
Konselor Ehmm baik pak terimakasih kembali. Bagaimana jika langsung saja bapak
ceritakan masalah apa yang sedang bpak dan keluarga hadapi saat ini?
Konseling Baik mas, tapi Sebelumnya saya minta tolong supaya mas bisa menjaga privasi
keluarga saya.
Konselor Tidak masalah bapak tidak perlu khawatir dan jangan ragu untuk
mengungkapkan masalah yang bapak dan keluarga sedang hadapi saat ini,
karena saya tidak akan menceritakan masalah ini kepada orang lain.
Konseling Ya syukurlah kalau begitu mas. Saya berharap agar masalah yang sedang saya
dan keluarga hadapi saat ini dapat teratasi dan menemukan jalan keluar yang
terbaik.
Konselor Iya pak(sambil menganggukkan kepala), mudah – mudahan masalahnya bisa
cepat teratasi. Kalau begitu sekarang coba bapak ceritakan kepada saya apa
masalah yang sedang bapak dan keluarga hadapi saat ini?

Tahap Kerja
Tokoh Dialog
Konseling Begini mas (sambil mengerutkan dahi), akhir – akhir ini istri dan kedua anak
saya sering mengeluhkan sakit perut disertai BAB yang sering dalam sehari 3
– 4 kali mas.
Konselor Tindakan apa yang sudah bapak lakukan pak?
Konseling Sebelumnya saya membeli obat pencuci perut di apotek mas, tapi waktu itu
saya tidak mengkonsultasikan ke dokter terlebih dahulu mas. Jadi sampai saat
ini belum ada perubahan mas, istri dan kedua anak saya masi sakit perut mas.
Konselor Owh begitu pak.
Naaahhh, sekarang menurut bapak tindakan yang bapak lakukan tersebut sudah
tepat apa belum?
Konseling Belum sih mas (sambil menggaruk kepala dengan wajah penuh rasa bersalah).
Konselor Terus, menurut bapak tindakan yang tepat itu seperti apa?
Konseling Seharusnya saya memeriksakan istri dan kedua anak saya langsung kerumah
sakit mas.
Konselor Baik sekali pak, bapak sudah mengetahui tindakan apa yang seharusnya bapak
lakukan. Sebelumnya kenapa tidak terpikirkan oleh bapak untuk memeriksan
istri dan kedua anak bapak ke rumah sakit pak?
Konseling Ya karena saya mengira ini cuma hal biasa mas dan nantinya akan sembuh
dengan sendirinya mas.
Konselor Naahh, sekarang menurut bapak apa yang menyebabkan istri dan kedua anak
bapak mengalami sakit perut?
Konseling Kalau itu sih saya kurang paham mas, mungkin keluarga saya kurang
memperhatikan kebersihan lingkungan mas.
Konselor Ehmm kira – kira apa lagi pak?
Konseling Mungkin pola makan yang tidak sehat.
Konselor Baik pak bagus sekali jawabannya. Maaf sebelumnya pak, bagaimana jika
sekarang kita sama – sama mencari tahu apa yang menyebabkan hal ini terjadi
dengan cara melihat kondisi rumah bapak. Apakah bapak keberatan atau tidak?
Konseling Tidak sama sekali mas.
Konselor Bisa kita mulai sekarang pak?
Konseling Owh iya mas, mari silahkan.
(konseling menunjukkan ruangan – ruangan yang ada dirumahnya)
Konselor Baik pak terimakasih sudah mengijinkan saya melihat – lihat kondisi rumah
bapak. Nah, bagaimana menurut bapak sekarang apakah dengan kondisi rumah
yang seperti ini baik atau tidak?
Konseling Tentunya tidak mas, seharusnya rumah saya harus sering dibersihkan seperti
menyapu halaman didalam dan diluar rumah.
konselor Iya pak, terus apa lagi pak menurut bapak yang perlu diperbaiki?
konseling Wah masih banyak mas yang kurang kami perhatikan seperti, seharusnya piring
tidak ditumpuk diatas meja makan dan harusnya langsung dicuci tidak
dibiarkan menumpuk begitu aja mas, dan di bagian dapur kebersihannya
kurang dijaga mas.

Tahap Akhir
Tokoh Dialog
Konselor Nah bagus sekali bapak, sekarang bapak sudah dapat mengetahui apa saja yang
seharusnya bapak lakukan jika masalah yang bapak hadapi saat ini terulang
kembali.
Konseling Iya mas sekarang saya sudah mengerti dan sudah memahami apa yang harus
saya lakukan.
Konselor Baik pak tidak terasa sudah cukup lama kita berbincang – bincang, dari
perbincangan kita tadi bisakah bapak menyimpulkan apa hasil dari
perbincangan kita tadi?
Konseling Iya mas, jadi jika ada sesuatu hal yang menyangkut masalah kesehatan baik
sebelum atau sesudah saya harus mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter
ataupun ke rumah sakit, dan juga saya dan keluarga harus lebih menjaga
kebersihan dan kerapian rumah saya dan lebih memperhatikan pola makan
keluarga saya.
Konselor Baik bapak bagus sekali, ternyata sekarang bapak sudah paham dengan
masalah yang bapak hadapi saat ini dan juga bapak sudah mengetahui langkah
apa yang harus bapak lakukan untuk mencegah supaya hal ini terjadi lagi.
Konseling Alhamdulillah mas, saya merasa sudah lega setelah berkonsultasi dengan mas
terimakasih banyak mas sudah mau mendengarkan dan meluangkan waktu mas
untuk membantu saya dan keluarga.
Konselor Iya sama – sama pak, jangan sungkan jika ada hal yang ingin dibicarakan
bersama lagi, bapak bisa hubungi saya.
Konseling Iya mas sekali lagi terimakasih banyak.
Konselor Baiklah kalau begitu saya mohon pamit ya pak, Assalamualaikum wr. wb.
Konseling Wassalamualaikum wr. wb (sambil berjabat tangan).

Anda mungkin juga menyukai