Pentingnya Revitalisasi E-Government Di Indonesia PDF
Pentingnya Revitalisasi E-Government Di Indonesia PDF
DI INDONESIA
Eddy Satriya
esatriya@ekon.go.id, satriyaeddy@yahoo.com
www.geocities.com/satriyaeddy
ABSTRAK
Pelaksanaan e-Government (egov) mengalami kamajuan. Namun kemajuan yang dicapai masih pada tingkat dasar
tahapan pelaksanaan egov yang baru meliputi peningkatan kemampuan organisasi pemerintahan dan publik dalam
mengakses informasi. Dengan kata lain belum terjadi komunikasi dua arah yang efektif antara pemerintah dan
masyarakat, apalagi pertukaran “value” secara maksimal yang menjadi ciri transaksi egov melalui portal
informatif.
Penyebab utama kelambanan pengembangan egov di Indonesia adalah: masih rendahnya “awareness” sebagian
besar pengambil keputusan akan potensi telematika, khususnya egov dalam mempercepat proses reformasi;
ketiadaan prioritas aplikasi yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi; kurangnya konsistensi dan determinasi
pelaksana serta belum dilibatkannya secara maksimal instansi terkait; dan struktur tarif Internet yang masih belum
mendukung.
Karena itu revitalisasi penerapan egov di Indonesia menjadi sangat penting. Hal ini dapat dilakukan melalui
evaluasi program egov berjalan, menggencarkan sosialisasi dan konsistensi pelaksanaan egov di seluruh pelosok
negeri, meningkatkan kinerja organisasi pelaksana dan alokasi RAPBN, serta mencari terobosan sistem pentarifan
Internet yang memanfaatkan kompetisi dan asas pelayanan universal (USO). Minimnya infrastruktur tidak
selayaknya dijadikan kambing hitam karena tantangan utama saat ini adalah pemanfaatan fasilitas yang sudah ada.
3.2. Kelembagaan, Regulasi, dan Kebijakan Di samping berbagai kondisi yang kurang
mendukung seperti diuraikan di atas, pengembangan
Perkembangan dan pembangunan telematika egov di Indonesia menjadi bukti bahwa pemahaman
memasuki babak baru pada awal tahun 2005 dengan akan potensi telematika, khususnya egov, masih
digabungkannya Ditjen Postel yang dahulu berada di rendah. Kondisi memprihatinkan ini terjadi di semua
bawah Departemen Perhubungan kedalam tingkatan dan jenis usaha, baik di birokrasi maupun
Depkominfo. Satriya (2005) melihat penggabungan swasta.
tersebut seyogyanya bisa mempercepat gerak
pelaksanaan aplikasi egov di seluruh tanah air dan Pemanfaatan egov untuk mengurangi terjadinya
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berbagai peristiwa penipuan, kriminal, hingga terror
penyediaan infrastruktur telematika yang sekaligus yang berawal dari pemalsuan identitas seperti KTP
disinkronkan dengan berbagai aplikasi prioritas. dan paspor masih belum menunjukkan tanda-tanda
peningkatan. Begitu pula halnya dengan berbagai
Begitu pula dari sisi regulasi, sudah ada Instruksi kasus penyelundupan dan penyalahgunaan dokumen
Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2003 tentang Strategi kepabeanan justru semakin marak dan semakin
Pengembangan Egov yang juga sudah dilengkapi canggih modus operandinya.
dengan berbagai Panduan tentang egov seperti:
Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Ribut-ribut masalah “surat sakti” atau “katabelece”
Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen Sekretaris Kabinet terkait dengan lokasi kedutaan
Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang besar kita di Korea Selatan mestinya tidak perlu
Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain. terjadi jika egov sudah dimanfaatkan dalam proses
Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan penyusunan RAPBN. Pemanfaatan egov untuk proses
oleh Depkominfo pada tahun 2004 yang pada perencanaan anggaran yang melibatkan Depkeu,
dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan Bappenas, Departemen Teknis, dan DPR seharusnya
egov di pusat dan daerah. sudah bisa menyediakan akses kepada masyarakat
untuk melihat berbagai proyek yang akan
Sayangnya beberapa peraturan payung yang dilaksanakan untuk tahun anggaran berjalan.
diharapkan bisa segera selesai masih belum terwujud,
seperti RUU tentang Informasi, dan Transaksi Meski dibanggakan dan dipromosikan langsung oleh
Elektronik yang masih belum dibahas di DPR. Jubir Presiden, komentar miring publik atas situs
pribadi Presiden dan beberapa Menteri Kabinet
Dalam bidang kebijakan, kelihatannya pemerintah Persatuan Indonesia yang tidak bisa dibedakan
belum berhasil menyusun suatu langkah konkrit yang dengan situs dinas juga, jelas menjadi barometer
dapat menggerakkan berbagai komponen pemerintah pemahaman dan leadership para pejabat di negeri ini.
(lintas sektor) untuk saling bekerja sama membangun
dan menjalankan aplikasi yang memang harus Dengan demikian, pelaksanaan egov yang tidak
disinergikan. Hingga sekarang pemanfaatan didukung oleh infrastruktur memadai, kurangnya
telematika untuk Kartu Tanda Penduduk, Perpajakan, pemahaman, visi dan misi yang konsisten, serta
Imigrasi, dan Kepegawaian yang sangat dibutuhkan belum kondusifnya aturan regulasi dan kebijakan
dalam reformasi pemerintahan masih belum lintas sektor telah membuat pencapaian program
________