387 661 1 PB PDF
387 661 1 PB PDF
Abstract. In simultaneous or structural equation models, if there is true simultaneity among a set
of variables, they should not be any apriori distinction between endogenous and exogenous
variables. It is in this spirit of the VAR models. We study stock value simultaneous model at PT
Indofood Sukses Makmur Indonesia Tbk, for the period of 1998–2005. Variables in stock value
simultaneous models are stock value, Return of Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), and
Earning Per Share (EPS). The data is obtained from the Indonesian Capital Market Directory,
Jakarta Stock Exchange and PT Indofood Sukses Makmur Indonesia Tbk. Financial Statement.
The empirical results showed that the variables under consideration can be said to be integrated of
order one, and the residuals have independent and normal distribution. With AIC and SC values,
we conclude that each equations contains four lag values of Stock Value, ROA, DER, and EPS.
The estimated VAR model can be used for forecasting the future values of stock value. In this
study, we forecast the stock value from 2006:1 until 2007:12.
6
Di Asih I Maruddani dan Diah Safitri Vector Autoregressive (Var) untuk Peramalan Harga Saham ... )
data harga saham yang digunakan adalah Tabel 2. Harga Saham PT ISMI Tbk.
data harian harga saham penutupan yang Harga Saham
Kuartal
juga dipublikasikan oleh Bursa Efek 2000 2001 2002 2003 2004
Jakarta [5]. I 5750 850 800 4225 9400
II 4775 850 1075 3775 7925
2. KAJIAN TEORI III 850 725 600 4050 8750
2.1. PT Indofood Sukses Makmur IV 775 625 4000 5400
Indonesia (ISMI) Tbk. Sumber: Indonesian Capital Market
PT ISMI Tbk. adalah anak perusaha- Directory
an dari grup Salim yang, jika dilihat dari
pasar domestik, merupakan perusahaan Dengan melihat kepemilikan saham
terbesar yang bergerak di bidang makanan oleh publik yang cukup tinggi dan
dan barang konsumen di Indonesia. kenaikan harga saham di tahun 2003 dan
Sesuai dengan tujuannya untuk men- 2004 yang cukup pesat, mengindikasikan
jadi produsen makanan olahan terkemuka adanya kepercayaan masyarakat terhadap
di Indonesia, PT ISMI Tbk. mempunyai kinerja PT ISMI Tbk. Sehingga perlu
sebuah departemen penelitian pasar (mar- untuk dikaji lebih lanjut keberadaan
ket research) yang bertugas untuk melaku- hubungan kausalitas antara harga saham
kan survei pasar sehingga memungkinkan dan kinerja keuangan perusahaan dengan
perusahaan mengantisipasi secara efektif metode statistik yang tepat.
perubahan kecenderungan (trend), prefen-
si, dan keinginan konsumen. Strategi di 2.2. Vector Autoregressive (VAR)
bidang pemasaran adalah pencapaian Model Vector Autoregressive
penetrasi pasar yang tinggi untuk produk- (VAR) sebenarnya merupakan gabungan
produk yang dihasilkan. Bidang usaha dari beberapa model Autoregresif (AR),
utama PT ISMI Tbk adalah industri mie dimana model-model ini membentuk
instan yang berdasarkan riset pemasaran sebuah vektor yang antara variabel–
diperkirakan mempunyai pangsa pasar variabelnya saling mempengaruhi [6].
sebesar 90%. Model VAR(1) adalah model Vector
Kepemilikan saham PT ISMI Tbk Autoregressive berorde 1, artinya variabel
dari tahun 2000 sampai dengan 2004 di- bebas dari model tersebut hanyalah satu
tampilkan pada tabel 1. nilai lag dari variabel tak bebasnya. Model
VAR(1) yang dibangkitkan dari model
Tabel 1. Kepemilikan Saham PT Indofood AR(1) dengan 2 variabel adalah
Sukses Makmur Indonesia Tbk. z t = αo +Φ1 z t −1 +εt
Pemilik Saham
dengan
Cab
Tahun Norbax Total
Holding Public x α
, Ltd
Inc zt = t αo = 10
yt α 20
2000 40 % - 60,00 % 100 %
2001 48 % 13,08 % 38,29 % 100 % β β12 ε xt
Φ1 = 11 εt =
2002 48 % - 52,00 % 100 % β 21 β 22 ε yt
2003 49 % - 51,00 % 100 %
2004 48 % - 52,00 % 100 % Model Vector Autoregressive order p
Sumber: www.indofood.co.id atau VAR(p) yang dibangkitkan dari model
AR(p) dengan 2 variabel adalah
Sedangkan harga saham PT ISMI p
7
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:6-12
αo = konstanta 3. PEMBAHASAN
Φn = besarnya nilai parameter z ke n, 3.1. Metode Penelitian
dengan n = 1,2,3, . . . ,p Model teoritis yang digunakan dalam
εt = nilai error pada saat t penelitian ini adalah :
Y1t = α1 + ∑ β1j Y1t − j + ∑ λ 1j Y2t − j
Ada dua asumsi penting yang harus + ∑ γ 1j Y3t − j + ∑ ω1j Y4t − j + ε 1
diperhatikan dari data time series agar
bisa dibentuk menjadi model VAR, yaitu: Y2t = α 2 + ∑ β 2j Y2t − j + ∑ λ 2j Y1t − j
(1) stasioneritas, (2) normalitas dan + ∑ γ 2j Y3t − j + ∑ ω 2j Y4t − j + ε 2
independensi error. Uji akar-akar unit
Y3t = α 3 + ∑ β 3j Y3t − j + ∑ λ 3j Y1t − j
(Unit Root Test) merupakan salah satu
cara untuk menguji stasioneritas. Metode + ∑ γ 3jY3t − j + ∑ ω3jY4t − j + ε 3
uji akar-akar unit yang paling terkenal Y4t = α 4 + ∑ β 4j Y4t − j + ∑ λ 4j Y1t − j
adalah Uji akar-akar unit Dickey-Fuller
yang akan digunakan dalam penelitian ini + ∑ γ 4jY2t − j + ∑ ω 4jY3t − j + ε 4
[7]. dengan
Sedangkan pengujian independensi Y1 : Harga saham
error dilakukan dengan cara membuat plot Y2 : Return on Assets (ROA)
residual. Jika titik εt dalam plot tidak ter- Y3 : Debt to Equity Ratio (DER)
dapat pola yang jelas, maka dapat dikata- Y4 : Earning Per Share (EPS)
kan bahwa εt independen. Pengujian εi : error dengan i = 1, 2, 3, 4
normalitas error, menggunakan statistik j : panjang lag dengan j = 1, 2, …, k
Jarque-Bera. k : maksimum panjang lag.
Sebelum melakukan estimasi para-
meter pada model simultan, terlebih Dari model teoritis tersebut, dibentuk
dahulu harus diputuskan berapa maksi- model Vector Autoregressive order p
mum panjang lag, yaitu nilai j = 1, 2, …, k. dinotasikan dengan VAR(p) [10]:
Penentuan panjang lag menggunakan nilai zt = α0 + φ1 zt-1 + φ2 zt-2 + …
Akaike Information Criteria (AIC) dan + φp zt-p + εt
Schwarz Criteria (SC) dengan rumus
sebagai berikut: Data yang digunakan adalah data
∑ eˆi 2 2k sekunder bulanan yang diperoleh dari
AIC = log + Indonesian Capital Market Directory,
n n
laporan tahunan Bursa Efek Jakarta, dan
∑ eˆi 2 k laporan keuangan PT ISMI Tbk., serta
SC = log + log n
berbagai sumber pendukung lainnya. Data
n n
diambil pada Januari 1998 Desember
dengan 2005.
2
∑ eˆi = jumlah kuadrat residual Berdasarkan model yang digunakan
k = jumlah variabel independen dalam penelitian ini, maka variabel yang
n = jumlah observasi digunakan terdiri dari [11]:
Panjang lag yang dipilih didasarkan pada 1. Harga Saham
nilai AIC maupun SC yang minimum [8]. Harga saham merupakan harga pasar
Menurut Sims (1980) [9], jika tanggal transaksi atau nilai wajar suatu
simultanitas antara beberapa variabel saham pada suatu perusahaan berdasar-
benar, maka dapat dikatakan bahwa kan Rapat Umum Pemegang Saham
variabel tidak dapat dibedakan mana (RUPS). Pada penelitian ini digunakan
variabel dependen dan mana variabel harga saham penutupan.
independen. Pernyataan ini merupakan inti
permasalahan dari model VAR.
8
Di Asih I Maruddani dan Diah Safitri Vector Autoregressive (Var) untuk Peramalan Harga Saham ... )
2. ROA (Rate of Return an Total Assets) Tabel 4. Uji Akar-akar Unit pada Derajat
ROA adalah tingkat keuntungan yang Integrasi 1
diperoleh dari penggunaan asset. Variabel Nilai DF
DF
(CRITICAL VALUE
3. DER (Debt to Equity Ratio) 1%)
DER merupakan rasio hutang terhadap D(SAHAM) - 7.746876 - 2.589795
ekuitas yang dihitung melalui total D(ROA) - 9.574763 - 2.589795
hutang dibagi dengan ekuitas pemegang D(DER) - 9.568133 - 2.589795
D(EPS) - 7.982922 - 2.589795
saham.
4. EPS (Earning Per Share) Sumber : Hasil Pengolahan Data
EPS merupakan kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan ke- Dari plot yang terlihat gambar 1,
untungan per lembar saham dari terlihat bahwa error tidak membentuk
pemiliknya suatu pola tertentu, dan terdistribusi di
Estimasi parameter pada model VAR sekitar nol. Sehingga disimpulkan bahwa
dapat dilakukan dengan Ordinary Least sifat independensi pada error terpenuhi.
Square. Nilai hasil estimasi pada model
VAR yang telah diperoleh dapat diguna-
kan untuk melakukan peramalan untuk
harga saham.
9
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:6-12
10
Di Asih I Maruddani dan Diah Safitri Vector Autoregressive (Var) untuk Peramalan Harga Saham ... )
11
Jurnal Matematika Vol. 11, No.1, April 2008:6-12
12