Anda di halaman 1dari 3

Bakpao umumnya merupakan makanan khas thionghoa,di kenal sebagai bakpao di Indonesia karena

diserap dari bahasa Hokkian yang di turunkan oleh orang Thionghoa di Indonesia.

Pao itu berarti bungkusan, dan bak itu artinya daging, jadi bakpao berarti bungkusan (berisi) daging.
Bakpao dalam bahasa Hakka / Khek yaitu nyukppao / yugppao yang mempunyai arti yang sama yaitu
daging berbungkus.Bakpao sendiri berarti harfiah adalah baozi yang berisi daging. Pada awalnya daging
yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi baozi sendiri dapat diisi dengan bahan
lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, serikaya manis, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang
hijau, dan sebagainya, sesuai selera. Bakpao yang berisi daging ayam dinamakan kehpao.

Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu diberi ragi untuk mengembangkan adonan, setelah
diberikan isian, adonan dibiarkan sampai mengembang lalu di kukus sampai matang. Untuk
membedakan isi bakpao, tanpa daging (vegetarian) basanya di atas bakpao diberi titikan warna,
demikian juga dengan isian yang lain diberi tanda warna yang berbeda-beda.

Dan bakpao juga bisa di padukan dengan udang, karena udang banyak memiliki sumber mineral dan
vitamin.

Sumber Mineral selenium dalam 100 gr udang segar cukup untuk memenuhi 54% kebutuhan harian dan
sumber vitamin D,A, dan E sangat berguna dan menyehatkan bagi tubuh. Makanan ini bisa di konsumsi
okeh semua kalangan masyarakat, mualau dari anak-anak, dewasa, dan orang tua.

2.2 Strategi pasar

Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar,

upaya yang dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :

2.2.1 Segmenting

Segmenting pasar adalah dengan

menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai, produk yang harus penulis

buat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan dari masyarakat

dengan tingkatan berbeda, produk ini juga bisa di nikmatin dari anak anak

hingga orang dewasa.


2.2.2 Targeting

Targetting yang di pilih adalah beberapa warung warung kecil dan semua kalangan masyarakat
mulai anak-anak, sampai orang tua.

2.2.3 Positioning

Agar produk ini tidak mudah di tiru, maka di tambahkanlah beberapa bahan baru yaitu udang dan
beberapa rasa seperti rasa balado,barbeque dan lain-lain.Agar produk ini lebih unggul dan menarik bagi
konsumen yang akan membeli.

2.3 Analisis SWOT Sebagai kelayakan Usaha

Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha

Setiap kegiatan untuk memulai usaha

penulis harus mengukur kemampuan

penulis terhadap lingkungan atau

pesaing melalui SWOT.

2.3.1 Kekuatan ( Strength )

Rasa percaya produk ini agar konsumen dan masyarakat bisa menerima dengan baik,maka dari itu
ditambahkan udang di dalamnya, Udang yang memiliki sumber vitamin dan mineral yang tinggi.

2.3.2 Kelemahan ( Weakness )

1. Produk tidak tahan lama.

2. Produk mudah di tiru.

3. Harga bahan baku tidak stabil.

2.3.3 Peluang ( Oportunity )

Produk ini memang sudah banyak di kenal di kalangan masyarakat


Akan tetapi usaha bakpao ini berbeda dengan bakpao lainnya, bakpao ini di modivikasikan dengan
berbagai keunikan, sehingga produk baru dan dapat memberika persaingan di makanan-makanan
modern. Bakpao di jaman sekarang sudah jarang memproduksi, sehingga dapat menjadi peluang yang
cukup baik dalam pemasaran, apalagi bakpao ini merupakan varian baru yang dapat menarik konsumen.

2.3.4 Ancaman ( Treath )

Ancaman yang

dapat timbul dari usaha BOBICO ini antara lain :

1. Pesaing tidak sehat.

2. Bahan baku yang tida stabil.

3. Adanya produk serupa dengan kualitas

baik dan harga murah sehingga menjatuhkan produk penulis.

Anda mungkin juga menyukai