1082 2212 1 SM PDF
1082 2212 1 SM PDF
Vita Elysia
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebun Jeruk, Jakarta 11510
vitaelysia@yahoo.com
Abstrak
Sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan salah satu sumberdaya
yang penting bagi hajat hidup masyarakat dan dapat dijadikan sebagai
penggerak utama perekonomian nasional. Hal ini didasari pada kenyataan
bahwa pertama, Indonesia memiliki potensi sumberdaya pesisir dan pulau-
pulau kecil yang tinggi dengan karakteristik wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil yang beraneka ragam. Kedua, sebagian besar kegiatan industri pada
kabupaten/kota berada di wilayah pesisir. Ketiga, kegiatan industri di
wilayah pesisir memiliki keterkaitan (backward and forward linkage) yang
kuat dengan industri-industri lainnya. Keempat, wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil merupakan basis sumberdaya lokal bagi industri perikanan atau
dikenal dengan istilah resources-based industries dan Kelima, wilayah pesisir
di Indonesia memiliki keunggulan (comparative advantage) yang tinggi
sebagaimana dicerminkan dari potensi sumberdaya ikannya. Kabupaten
Kaimana memiliki wilayah lautan yang luas dan terhampar di sebelah selatan
wilayahnya yang berbatasan langsung dengan Laut Arafura. Selain memiliki
wilayah daratan utama di Papua, Kabupaten Kaimana juga memiliki pulau-
pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya dengan jumlah 425 pulau
kecil dan 1 pulau daratan Papua (Berdasarkan Hasil analisis Data GIS BIG,
Tahun 2013) dengan 7 pulau yang berpenghuni dan 418 pulau yang tidak
berpenghuni. Kehidupan masyarakat di Kabupaten Kaimana erat kaitannya
dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan kelautan yang ada. Mengingat
besarnya potensi sumberdaya pesisir dan kelautan di Kabupaten Kaimana,
maka perlu dikaji lebih dalam sejauh mana pola pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan kelautannya.
BBudidaya Aiir Laut (KJAA dan Rumpu ut) kriteria yaitu; Keedalaman perrairan, Dasarr
Dalamm penentuan kawasan bud
didaya perairran, Kecepaatan arus, Kecerahan,,
aair laut untu
uk Keramba Jaring
J Apungg dan Saliniitas, Sumber bbenih dan pakkan
RRumput Laaut menggu unakan beb berapa
Forum Ilmiah Volume
V 11 Nomorr 3, September 20014 336
Kajian Pengelolaan
P Wila
layah Pesisir dan Pulau-Pulau Keecil di Kabupatenn Kaimana, Papuua Barat
Oksig
gen terlaru ut dan lim mbah, proses overlay uuntuk tiap kkategori yangg
pprasarana daan sarana. Keamanan lokasil tergam
mbar dalam pproses yang diilustrasikann
Suhu Konsenntrasi Ion Hidrrogen (pH). beriku
ut:
Dalam
m penentuan n keseuaian yang
sudah dijabaarkan diatas, maka disusunlah
ribu ton), ikan demersal (202,34 ribu Arafura se ara optimal akan dapat
ton/tahun), ikan karang konsumsi (3,10 ribu memberikan manfaat bagi pengembangan
ton/tahun), udang penaid (43,10 ribu Kabupaten Kaimana untuk meningkatkan
ton/tahun), udang lobster (0,10 ribu kesejahteraan masyarakatnya. Data sumber-
ton/tahun), cumi-cumi (3,39 ribu daya perikanan sebagaimana ada dalam
ton/tahun) atau totalnya mencapai 771,55 Tabel berikut adalah merupakan data
ribu ton/tahun. potensi perikanan yang ada di Indonesia.
Potensi ini merupakan modal besar Setelah survai tersebut belum dilakukan lagi
bagi pengembangan kegiatan perikanan di pendugaan stok ikan yang ada.
Kabupaten Kaimana yang dapat
mendukung pengembangan ekonomi Analisis Daya Dukung Wilayah
wilayah terutama dalam peningkatan Dalam pengelolaan sumberdaya
pertumbuhan penyediaan lapangan kerja, perikanan terbaru, Kementerian Kelautan
sumber pendapatan bagi nelayan/petani dan Perikanan membagi wilayah laut
ikan, sumber protein hewani yang bernilai Indonesia menjadi beberapa WPP (wilayah
gizi tinggi, serta sumber devisa yang pengelolaan perikanan).Se ara geografis,
sangat potensial. Potensi sumberdaya Kabupaten Kaimana termasuk dalam WPP -
pesisir dan kelautan juga dapat 715 bagian ujung timur dan berbatasan
dimanfaatkan untuk pengembangan dengan WPP - 718. Pembagian WPP yang
transportasi laut berupa pelabuhan baru berbeda dengan pembagian WPP
sebagai simpul koleksi dan distribusi barang sebelumnya, dimana pada pembagian yang
dan pergerakan penumpang. Peran terdahulu Laut Arafura hanya menjadi satu
pelabuhan sangat penting bagi WPP saja.Menurut data yang telah
keberlangsungan transportasi laut yang dikeluarkan oleh Direktorat Perikanan
dapat meningkatkan interaksi antar Tangkap tahun 2011, kondisi perikanan di
wilayah selanjutnya akan memberikan sekitar Kabupaten Kaimana ternyata sudah
dampak positif bagi perkembangan ukup mengkawatirkan. Pada WPP-715
wilayah. Saat ini di Kabupaten Kaimana potensi sumberdaya perikanan khususnya
terdapat Pelabuhan Kaimana dan enam udang dan tuna mata besar sudah
pelabuhan penyeberangan yang terdapat mengalami overfishing dan sebagian besar
di setiap ibukota distrik. sudah fully exploited serta hanya beberapa
Berdasarkan hasil kajian stok yang masih moderat. Sedang pada WPP-718
yang dilakukan oleh BRKP DKP dan yang juga wilayahnya terjangkau dari
LIPI (2001) potensi perikanan Indonesia Kabupaten Kaimana ternyata hanya
berjumlah 6.409,21 ribu ton/tahun dan sumberdaya ikan-ikan pelagis kecil saja
yang sudah dimanfaatkan sebanyak yang masih moderat sedang yang lain fully
4.069,42 ribu ton/tahun, dengan tingkat exploited atau bahkan sudah mengalami
pemanfaatan sebesar 63,49%. Sedang over!ishing (ikan-ikan demersal). Dengan
potensi Laut Arafura adalah 771,55 ribu melihat kondisi perkembangan sumberdaya
ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan perikanan di Laut Arafura (WPP-715 dan
sebesar 34,14% atau sebesar 263,37 ribu WPP-718) selama 10 tahun telah mengalami
ton/tahun. Melihat data tersebut, degradasi yang ukup serius. Dengan
pengembangan perikanan tangkap masih demikian pengembangan perikanan tangkap
terbuka untuk ditingkatkan sebaiknya hanya untuk sumberdaya ikan
produktivitasnya, khususnya untuk jenis- yang belum mengalami overfishing atau
jenis yang belum mengalami overfishing fully exploited, tetapi hanya sumberdaya
(ikan karang konsumsi dan lobster). perikanan yang statusnya masih moderat.
Pemanfatan sumberdaya ikan di Laut Sumberdaya perikanan yang statusnya