Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS THERMOGRAVIMETRI DAN PEMBUATAN

BRIKET ARANG DARI DAUN JATI KERING DENGAN NASI


AKING SEBAGAI PENGIKAT DENGAN PROSESS PIROLISIS
LAMBAT
BAB I
PEDAHULUHAN
Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya zaman, ketergantungan manusia terhadap bahan
bakar fosil semakin tinggi. Bahan bakar fosil menjadi bahan bakar utama yang
sering digunakan pada abad ini, hal ini tidak sejalan dengan jumlah bahan bakar
fosil itu sendiri yang semakin sedikit di karenakan sifat bahan bakar fosil yang
masuk kedalam golongan energi tak terbarui. Berdasarkan para ahli bahan bakar
fosil diperkirakan akan habis 30 tahun lagi, hal ini menyababkan keterbatasan
bahan bakar fosil sebagai sumber bahan bakar utama tiap tahun akan semakin
berkurang jika dilihat dari jumlah pemakai yang terus meningkat. Hal ini
menyebabkan pengunaan bahan bakar fosil secara bijak adalah solusi terbaik jika
ingin terus mengunakan bahan bakar tersebut namun kembali lagi oleh sifat bahan
bakar tersebut yang tidak bisa diperbaharui maka solusi lain adalah mencari jenis
bahan bakar yang bisa di perbaharui atau yang di sebut bahan bakar alternatif.
Di sisi lain kesadaran manusia akan lingkungan semakin hari meningkat,
hal tersebut dikarenakan kesadaran mereka terdapat bahaya akan bahan bakar fosil
seperti pencemaran lingkungan terutama polusi udara yang di sebabkan karena
eksploitasi pembakaran pahan bakar tersebut. Oleh sebab itu muncul sebuah
pemekiran akan penggunaan energi alternatif yang bersih.
Beberapa sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan seperti : energi
panas bumi, energi angin, energi matahari, energi panas laut, energi biomassa.
Diantara beberapa jenis sumber energi alternatif, biomassa menjadi energi yang
harus prioritas perkembanganya dibandingkan dengan sumber energi lain.
Biomassa adalah energi yang didapat dari bahan alami yang biasanya disebut
sampah organik yang pemusnahanya dilakukan dengan cara dibakar. Biomassa
bisa diolah menjadi bioarang, yang merupakan bahan yang mempunyai tingkat
nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Salah satu biomassa yang bisa dikonversikan menjadi bioarang adalah
daun jati kering, pohon jati memiliki nilai ekonomis yang terbilang tinggi di
bandingkan pohon pohon lainya hal ini menyababkan banyak pohon jati yang
ditanam oleh masyarakat. Dengan sifat pohon jati yang dapat menggurkan daunya
sebagai mekanisme pengendalian keadaan difesiensi air selama musim kemarau.
Dengan sifat yang mudah menggurkan daunnya tersebut, daun jati merupakan
sumber bimassa yang melimpah apalagi pada daerah yang memiliki hutan jati
yang ditanam khusus untuk di budidaya.
Perekat dibutuhkan dalam proses bembentukan briket bioarang, hal ini
dikarenakan sifat serbuk arang yang cenderung memisah dengan bantuan bahan
perekat atau lem butiran butiran arang dapat di satukan dan dibentuk sesuai
kebutuhan. Pemilihan bahan perekat berpengaruh teradap kualitas bioarang, hal
ini dikarenakan perekat akan mempengarui kalor pada saat pembakaran. Perekat
organik menghasilkan abu yang relatif sedikit setelah pembakaran briket dan
umumnya merupakan bahan perekat yang efektif. Contoh dari pengikat organik di
antaranya kanji, tar, aspal, amilum, molase dan parafin (Sulistyanto 2006).
Salah satu perekat bisa didapat dari nasi aking yang telah dilembutkan,
nasi aking adalah makanan yang berasal dari sisa-sisa nasi yang tak termakan
yang dibersihkan dan dikeringkan di terik matahari. Nasi aking biasanya dijual
sebagai makanan unggas. Perekat dengan bahan baku nasi aking dikarenakan sifat
hampir sama dengan tepung tepung yang biasanya digunakan untuk perekat briket
dan dari segi ekonomis tepung dengan bahan baku nasi aking memiliki harga yang
cenderung lebih murah di bandingkan tepung lain hal ini dikarenakan sifatnya
yang berupa limbah.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran
sifat pirolitik briket daun jati kering yang diberi perekat tepung nasi aking
menggunakan perangkat alat Thermogravimetry (TGA), uji TGA disini bertujuan
untuk mengukur besar dan laju perubahan massa benda uji sebagai fungsi dari
temperatur atau waktu pada kondisi lingkungan yang dijaga konstan. Dimana
pada pengujian ini akan didapatkan hubungan antara waktu, temperature dan
penurunan massa, sebelum melakukan uji TGA Pada penelitian ini juga
melakukan uji Proximate dimana dalam pengujian ini untuk mengukur kadar air,
kadar abu, kadar zat terbang dan niai kalor dari arang tersebut. Dari seluruh
rangkaian penelitian diatas tujuan awal peneliti adalah menemukan bahan bakar
ramah lingkunga sebagai salah satu aplikasi energi bersih di masa yang akan
datang.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mendapatkan bahan bakar biomassa daun jati kering yang
mempunyai sepesifikasi nilai kalor tinggi dan energi ektifasi yang rendah ?
2. Bagaimana pengaruh variasi heating rate 5𝑜 𝐶/𝑠, 10𝑜 𝐶/𝑠, 20𝑜 𝐶/s terhadap
data data karakteristik dan nilai kalor dengan mealui uji proximate dan
thermogravimetry ?
3. Bagaimana pengaruh perekat tepung nasi aking terhadap nilai kalor
biomassa daun jati kering ?

Tujuan Penelitihan
1. Mendapatkan bahan bakar biomassa daun jati kering yang mempunyai
sepesifikasi nilai kalor tinggi dan energi ektifasi yang rendah.
2. Mengetahui data data karakteristik dan nilai kalor dengan mealui uji
proximate dan thermogravimetry dengan variasi heating rate 5𝑜 𝐶/𝑠,
10𝑜 𝐶/𝑠, 20𝑜 𝐶/s .
3. Mengetahui nilai kalor biomassa daun jati kering dengan perekat tepung
nasi aking.

Manfaat Penelitihan
1. Meningkatkan nilai ekonomis limbah perkebunan dan rumah tangga
berupa daun jati kering dan nasi aking dengan mengubah menjadi produk
yang lebih berguna.
2. Memberikan alternatif bahan bakar biomassa dengan produksi yang lebih
murah dengan sifat fisik yang optimum

Anda mungkin juga menyukai