p3 Ep New
p3 Ep New
HALAMAN PENGESAHAN
Materi : Elektroplating
Kelompok : 4/Senin
Anggota : 1. Tri Hanly Maurice 21030115140183
2. Isdayana Yogi Pratiwi 21030115120088
3. Chintya Chandra Anggraheni 21030115120077
Telah diterima dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
ii
P3
2
P3
DAFTAR ISI
v
P3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elektroplating ....................... 12
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Kuat Arus Proses terhadap Kinerja Elektroplating ................. 13
Gambar 4.4 Grafik Penentuan konstanta Laju Kinerja Elektroplating pada 0,15A ;
0,25A;0,35A ........................................................................................................ 15
vi
P3
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah industri pelapisan logam yang mengandung ion-ion logam berat tersebut
jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu akan
menimbulkan dampak negatif terhadap komponen-komponen lingkungan, sehingga
akan menurunkan kualitas lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
disebutkan bahwa limbah logam berat yang dibuang ke lingkungan tidak boleh melebihi
batas ambang yang ditetapkan.
1
P3
2
P3
BAB III
METODE PENELITIAN
9
P3
3.2.1 Alat
a bak elektroplating
b amperemeter
c voltmeter
d sumber arus AC
e Kabel
f Timbangan digital
g Beaker glass 2000ml
h Pengaduk
3.2.2 Bahan
Keterangan:
1. Bak elektroplating
2. Larutan elektroplating
3. Amperemeter
4. Voltmeter
10
P3
5. Termometer
6. Anoda
7. Katoda
8. Heater
9. Sumber arus AC
10. Termocontroler
Larutan limbah atau larutan sintetis yang keluar dari saluran output diambil
setiap 5 menit selama 25 menit. Disini variabel lain yang dipakai tetap yaitu kuat arus
pada 0,25 A konsentrasi 7 mg/l. Enam buah sampel yang diperoleh dianalisa dan
dihitung efisiensi penurunan kadar kadmium/seng/tembaga, sampel yang menghasilkan
efisiensi yang paling tinggi merupakan waktu kontak yang optimum. Hal yang sama
dilakukan untuk masing-masing jenis plat. Untuk proses selanjutnya waktu kontak ini
yang digunakan.
11
P3
BAB IV
PEMBAHASAN
4.4 Penentuan Konstanta Laju Reaksi terhadap Elektroplating
1
0.9 y = 0.0902x
R² = 1
0.8
0.7
I=0.15 A
0.6
Delta Zn
I=0.25 A
0.5 y = 0.0454x
I=0.35 A
0.4 R² = 0.9831
Linear (I=0.15 A)
0.3
y = 0.0239x
Linear (I=0.25 A)
0.2 R² = 0.9763
Linear (I=0.35 A)
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12
waktu (menit)
Dari gambar 4.4 dapat dilihat massa Cu yang menempel pada Zn. Semakin lama
waktu elektrolisis maka akan semakin besar berat Cu yang menempel. Berdasarkan
perhitungan diperoleh persamaan regresi linier. Laju reaksi kimia adalah jumlah mol
reaktan per satuan volume yang bereaksi dalam satuan waktu tertentu. Bila dibuat sebuah
kurva sebagai fungsi waktu, maka akan diperoleh kurva bahwa slope yang menggambarkan
tentang konstanta laju. Dimana bahwa laju reaksi orde 1 dapat digambarkan dengan
persamaan y = kx.
Dari gambar 4.4 maka didapat ketika kuat arus 0,15A nilai k = m = 0,0239 mol-1 L s-
1
. Sedangkan nilai dari regresi linearnya (R2) adalah 0.9763. untuk kuat arus 0.25A nilai
k=0.0454 dengan nilai regresi linear (R2) sebesar 0.9831. sedangkan untuk kuat arus 0.35A
nilai k=0.0902 dengan R2=1.
Berdasarkan nilai tersebut maka nilai k terbesar diperoleh pada kuat arus 0.35A.
Salah satu yang mempengaruhi laju reaksi adalah nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai k
15
P3
akan semakin besar jika reaksi berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan
dalam jumlah kecil.
Begitu pula nilai regresi linearnya, nilai terbesar terdapat pada kuat arus 0,35A yang
artinya elektrolisis pada kuat arus tersebut lebih maksimal. Pada kuat arus listrik yang
tinggi dengan konsentrasi ion logam yang rendah, jumlah logam yang mengendap di katoda
meningkat, yang disebabkan oleh laju difusi dari fase sumber ke fase target lebih cepat.
Dengan adanya arus yang tinggi pada fase target menyebabkan proses pengendapan logam
pada anoda lebih maksimal (lebih besar). Selain itu pada kuat arus yang tinggi pelepasan
elektron lebih cepat karena energi kinetiknya relatif lebih besar daripada energi ionisasi
yang dibutuhkan untuk menggerakkan elektron (Urania, 2007).
Nilai regresi linear yang didapat menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika
dengan kinerja proses elektrolisis. Nilai regresi menentukan nilai orde reaksi yang nantinya
nilai orde reaksi ini menyatakan besarnya pengaruh kosentrasi reaktan (pereaksi) terhadap
laju reaksi . Semakin besar nilai R2 atau maksimal mendekati 1 maka proses tersebut dapat
dikatakan memiliki kesamaan dengan persamaan kinetika. (Laksmiani dkk, 2009).
16
P3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin lama waktu proses elektroplating maka semakin banyak massa Cu yang
menempel pada Zn dan diperoleh waktu optimum adalah 10 menit.
2. Semakin besar kuat arus yang digunakan pada proses elektroplating maka semakin banyak
massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh kuat arus optimum adalah 0,35 A.
3. Semakin besar konsentrasi larutan CuSO4 yang digunakan pada proses elektroplating
maka semakin banyak massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh konsentrasi
optimum adalah 8 gram/liter.
4. Laju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai (k) akan
semakin besar jika laju reaksi berjalan semakin cepat,. Nilai regresi linear didalam grafik
menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika dengan kinerja proses elektrolisis.
5.2 Saran
1. Pada waktu elektrolisis usahakan tinggi elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan sama
setiap waktu supaya pengukuran lebih tepat.
2. Menjaga kuat arus agar selalu dalam kondisi yang sama selama reaksi elektrolisis
3. Mengamplas Cu dan Zn sebelum digunakan kembali.
17