Anda di halaman 1dari 16

P1

HALAMAN PENGESAHAN

Materi : Elektroplating
Kelompok : 4/Senin
Anggota : 1. Tri Hanly Maurice 21030115140183
2. Isdayana Yogi Pratiwi 21030115120088
3. Chintya Chandra Anggraheni 21030115120077
Telah diterima dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Mengetahui, Oktober 2017


Asisten Pembimbing

Gabriella Ardhya Puspita


NIM. 21030115140154

ii
P1

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Proses Kimia yang
idroberjudul “Elektroplating” dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, maka
laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Didi Dwi M.Eng selaku penanggung jawab Laboratorium Proses Kimia,
2. Istadi, S.T. MT., selaku dosen pembimbing Elektroplating Laboratorium Proses
Kimia
3. Fachmy Adji Pangestu selaku koordinator asisten Laboratorium Proses Kimia,
4. Gabriella Ardhya Puspita selaku asisten pengampu materi Elektroplating,
5. Asisten-asisten Laboratorium Proses Kimia,
6. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun motivasi.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk
menuju kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 1 November 2017

Penulis

ii
P1

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................. Error! Bookmark not defined.


RINGKASAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
PRAKATA ........................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. 5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Praktikum ......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Praktikm ......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia........................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Aspek Kuantitatif Reaksi Elektrokimia atau Elektrolisis .......... Error! Bookmark not
defined.
2.3. Kinetika Reaksi Elektrokimia atau Elektrolisis ........ Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Praktikum .................................................................................................. 3
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan................................................................................... 5
3.3 Cara Kerja .................................................................................................................. 11
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elektroplating .......................................... 32
4.2 Pengaruh Kuat Arus Proses terhadap Kinerja Elektroplating .................................... 53
4.3 Pengaruh Konsentrasi Proses terhadap Kinerja Elektroplating.................................. 14
4.4 Penentuan Konstanta Laju Reaksi Elektroplating ...................................................... 15
BAB V METODE PENELITIAN
5.1 Rancangan Praktikum ................................................................................................ 17
5.2 Alat dan Bahan yang digunakan................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 18

ii
P1

ii
P1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rangkaian alat elektroplating dan elektrolisis .................................................... 10

Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elektroplating ....................... 12

Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Kuat Arus Proses terhadap Kinerja Elektroplating ................. 13

Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Konsentrasi Proses terhadap Kinerja Elektroplating............... 14

Gambar 4.4 Grafik Penentuan konstanta Laju Kinerja Elektroplating pada 0,15A ;
0,25A;0,35A ........................................................................................................................... 15
P1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat
menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri
pelapisan logam yang tidak dikelola dengan baik dan benar dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Air limbah industri pelapisan logam umumnya banyak
mengandung logam-logam berat, diantaranya adalah logam krom (Cr), tembaga (Cu),
nikel (Ni). Limbah cair yang mengandung logam-logam berat di atas dapat
membahayakan lingkungan dan kesehatan. Elektrodeposit logam-logam pelapis seperti
krom (Cr), tembaga (Cu), nikel (Ni), dan lain-lain banyak digunakan di industri dalam
hal perbaikan kinerja. Pelapisan logam-logam di atas adalah biasa dilakukan dalam bak
electroplating. Demikian juga dengan proses pengambilan kembali logam-logam di atas
dari sisa-sisa buangan larutan dari bak electroplating perlu dilakukan agar mengurangi
efek buruk terhadap lingkungan.

Limbah industri pelapisan logam yang mengandung ion-ion logam berat tersebut
jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu akan
menimbulkan dampak negatif terhadap komponen-komponen lingkungan, sehingga
akan menurunkan kualitas lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
disebutkan bahwa limbah logam berat yang dibuang ke lingkungan tidak boleh melebihi
batas ambang yang ditetapkan.

Dalam pengolahan limbah, pengendapan merupakan salah satu metode


pengolahan limbah yang banyak digunakan untuk memisahkan logam berat dari limbah
cair tersebut. Namun, banyak kendala dalam pengolahan limbah tersebut bahwa kadang-
kadang logam-logam berat tersebut sulit diendapkan. Oleh karena itu, agar pengendapan
dapat mencapai efisiensi yang tingg, logam-logam berat tersebut harus direduksi terlebih
dahulu.

Penelitian mengenai reduksi limbah-limbah logam berat dari industri pelapisan


logam dan proses pengendapannya melalui proses elektrolisis perlu dikenalkan kepada
mahasiswa Jurusan Teknik Kimia. Terlebih lagi kajian kinetika dari proses reduksi dan
pengendapan logam-logam berat tersebut, agar dapat diketahui kinerja reaksinya dan
dapat diketahui pula cara-cara meningkatkan kinerja prosesnya. Kecepatan reaksi dari
proses reduksi dan pengendapan secara elektrolisis tergantung pada pH larutan
P1

elektrolitnya, yaitu makin tinggi pH kecepatan reaksi akan turun. Agar reduksi dan
pengendapan berjalan sempurna diperlukan konsentrasi larutan reduktor berlebih.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pengolahan limbah, pengendapan merupakan salah satu metode pengolahan
limbah yang banyak digunakan untuk memisahkan logam berat dari limbah cair tersebut.
Namun, banyak kendala dalam pengolahan limbah tersebut bahwa kadang-kadang
logam-logam berat tersebut sulit diendapkan. Oleh karena itu, agar pengendapan dapat
mencapai efisiensi yang tinggi logam-logam berat tersebut harus direduksi terlebih
dahulu dengan cara elektrolisis.

1.3 Tujuan Praktikum


1. Mengkaji proses reduksi dan pengendapan logam-logam berat yang terkandung
dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis
2. Mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan pengendapan logam-logam berat dalam
larutan secara reaksi elektrokimia
3. Mengkaji kinetika reaksi reduksi dan pengendapan logam-logam berat dalam
larutan secara elektrokimia.

1.4 Manfaat Praktikm


1. Membekali mahasiswa dalam hal mengkaji proses reduksi dan pengendapan
logam-logam berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau
elektrolisis.
2. Membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan
pengendapan logam-logam berat dalam larutan secara reaksi elektrokimia.
3. Membekali mahasiswa dalam hal mengkaji kinetika reaksi reduksi dan
pengendapan logam-logam berat dalam larutan secara elektrokimia.
P1

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Percbaan

3.1.1 Skema Rancangan Percobaan

Membuat larutan CuSO4

Merangkai alat elektroplating

Menimbang elektroda Cu dan Zn

Mencari waktu optimum dalam I=0.25 A,


C CuSO4 = 7 gr/l selama 5x5 menit,
kemudain menimbang elektroda Cu dan
Zn setiap 5 menit, pertambahan berat Zn
terbesar merupakan waktu optimum

Menghitung kuat arus optimum dengan


konsentrasi tetap, waktu yang
digunakan waktu optimum dan variansi
kuat arus 1.5A, 2.5A, dan 3.5A

Menghitung konsentrasi optimum


dengan variansi konsentrasi 6 gr/l, 7 gr/l
dan 8 gr/l dalam waktu optimum dan
konsentrasi optimum

Gambar 3.1 Skema Rancangan Percobaan


3.1.2 Variabel Operasi
a. Penentuan waktu optimum :
variabel tetap : C= 7 gr/l I= 0,25 A
variabel bebas: t= 5x5 menit
b. Penentuan Kuat Arus optimum
variabel tetap : C= 7 gr/l t= t optimum
P1

variabel bebas: I= 0,15 A; 0,25 A; 0,35 A


c. Penentuan konsentrasi optimum
variabel tetap : I= I optimum t= t optimum
variabel bebas: C= 6 gr/l; 7 gr/l; 8 gr/l

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan

3.2.1 Alat

a bak elektroplating
b amperemeter
c voltmeter
d sumber arus AC
e Kabel
f Timbangan digital
g Beaker glass 2000ml
h Pengaduk
3.2.2 Bahan

a. CuSO4 : 3 gram/ L, 5 gram/L, dan 7 Gram/L


b. Aquadest
c. Anoda : Plat Zn
d. Katoda : Plat Cu
3.3. Gambar Alat

Gambar dibawah ini menunjukkan instalasi penelitian elektroplating. Pada anoda


dan larutan elektroplating tersebut, dilakukan variasi berupa seng electroplating.

Gambar 3.2 Rangkaian alat proses elektroplating atau elektrolisis

Keterangan:

1. Bak elektroplating
P1

2. Larutan elektroplating
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Termometer
6. Anoda
7. Katoda
8. Heater
9. Sumber arus AC
10. Termocontroler

3.4 Cara Kerja


1. Mencari Waktu Kontak Optimum

Larutan limbah atau larutan sintetis yang keluar dari saluran output diambil
setiap 5 menit selama 25 menit. Disini variabel lain yang dipakai tetap yaitu kuat arus
pada 0,25 A konsentrasi 7 mg/l. Enam buah sampel yang diperoleh dianalisa dan
dihitung efisiensi penurunan kadar kadmium/seng/tembaga, sampel yang menghasilkan
efisiensi yang paling tinggi merupakan waktu kontak yang optimum. Hal yang sama
dilakukan untuk masing-masing jenis plat. Untuk proses selanjutnya waktu kontak ini
yang digunakan.

2. Mencari Kuat Arus Optimum:


Larutan dimasukkan ke dalam saluran input dengan konsentrasi yang tetap
dan pada waktu kontak optimum, tetapi kuat arus yang digunakan berbeda yaitu masing-
masing 0,15 A; 0,25 A dan 0,35 A. Dari keempat sampel ini dianalisa, sampel yang
menghasilkan efesiensi yang paling tinggi merupakan kuat arus yang optimum dan
digunakan pada proses selanjutnya. Hal ini dilakukan pada setiap jenis plat.

3. Mencari Konsentrasi Optimum


Larutan yang dimasukkan dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 6 mg/l, 7 mg/l
dan 8 mg/l, tetapi waktu kontak dan kuat arus yang digunakan yang pada kondisi
optimum. Hasil ketiga sampel dianalisa dan dihitung efisiensi penurunan kadar
tembaga, sampel yang menghasilkan efesiensi yang paling tinggi merupakan
konsentrasi optimum.
P1

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elekroplating

1
0.9
0.8
0.7
0.6
Delta Zn

0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
5 10 15 20 25
waktu

Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elekroplating


Dari gambar 4.1 dapat dilihat fenomena penambahan Cu yang menempel pada Zn.
Mula-mula berat Zn adalah 6,996 gram. Kemudian setelah mengalami proses elektrolisis berat
Zn bertambah. Pada menit ke-5 berat Zn 7,184 gram, menit ke-10 7,470 gram, menit ke 15
7,578, menit ke 20 7,707 gram dan pada menit ke-25 seberat 7,911 gram. Sehingga dapat
dihitung ΔZn pada menit ke 5 sebesar 0,188 gram, menit ke-10 sebesar 0,286 gram, menit ke-
15 sebesar 0,108 gram, menit ke-20 sebesar 0,129 gram dan menit ke-25 sebesar 0,204 gram.
Dari percobaan didapat bahwa pertambahan berat terbesar terjadi pada menit ke-10 yaitu
sebesar 0,286 gram. Oleh karena itu waktu optimumnya adalah 10 menit.

Semakin bertambahnya waktu elektrolisis maka berat Zn akan bertambah, yang artinya
Cu yang menempel pada anoda Zn semakin banyak. Hal ini sesuai dengan hukum Faraday :

𝑀𝑎.𝐼.𝑡
W=
𝑛.𝐹
P1

Dimana:

W = berat logam yang diendaapkan (gram)

Ma = massa atom (gram)

I= kuat arus listrik (A)

t = waktu (sekon)

n = elektrom valensi

F = bilangan Faraday (96.500)

Menurut hukum Faraday menyatakan bahwa jumlah endapan yang terbentuk sebanding
dengan lamanya waktu operasi berlangsung. Namun waktu untuk melapisi juga memiliki
batas tertentu. Pada menit ke-10 mengalami penambahan berat karena laju difusi ion menuju
katoda mulai naik ( Handayani dan Putri, 2015). Jumlah logam seng yang mengendap di
katoda terus meningkat seiring dengan peningkatan waktu elektroplating. Hal ini diakibatkan
oleh karena laju difusi dari fase sumber ke fase target cepat sehingga dengan adanya voltase
menyebabkan logam yang terdifusi mengendap secara sempurna di katoda sampai waktu
tersebut. Namun logam seng yang mengendap dikatoda mengalami penurunan pertambahan
berat setelah waktu optimum (10 menit). Menurut Tarwijayanto dkk. (2013) dalam
penelitiannya pelapisan baja karbon rendah menggunakan krom, dengan waktu pencelupan
terlalu lama, lapisan krom justru akan terbakar atau menghitam sehingga mengakibatkan
penurunan massa.
P1

4.3 Pengaruh Konsentrasi Elektrolit terhadap Fenomena Elektroplating

1.4

1.2

1
Delta Zn (gram)

0.8
C=4 gr/L
0.6
C= 7 gr/L
0.4 C=8 gr/L

0.2

0
5 10
waktu (menit)

Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Konsentrasi Elektrolit terhadap Fenomena Elektroplating


Pada gambar 4.3 dapat dilihat fenomena electroplating yang dilakukan pada berbagai
konsentrasi larutan CuSO4 yaitu 6 gr/l; 7 gr/l dan 8 gr/l. Dari percobaan didapat pada menit
ke -5 penambahan berat Zn untuk konsentrasi 6 gr/l sebesar 0,322 gram, konsentrasi 7 gr/l
sebesar 0,601 gr/l dan konsentrasi 8 gr/l sebesar 0,795 gr/l. Kemudian pada menit ke-10
penambahan berat Zn untuk konsentrasi 6 gr/l sebesar 0,57 gram, konsentrasi 7 gr/l sebesar
1,017 gr/l dan konsentrasi 8 gr/l sebesar 1,247 gr/l. Dari ketiga konsentrasi tersebut yang
menghasilkan penambahan berat terbesar adalah konsentrasi 8 gr/l.

Hal ini sesuai dengan teori, bahwa semakin tinggi konsentrasi CuSO4 maka semakin
banyak pula logam Cu yang menempel pada Zn. Semakin tinggi konsentrasi CuSO4 dalam
elektrolit, jumlah Cu akan semakin banyak, sehingga kesempatan Cu tersebut menempel
pada Zn menjadi lebih tinggi. Proses elektroplating ini menggunakan larutan elekrolit
CuSO4 yang akan terurai menjadi ion Cu2+ dan SO42-. Anion elektrolit (SO42- ) menempel
pada anoda. Pada katoda Zn mengalami pelepasan oksigen terhadap larutan tembaga
(CuSO4) akibat adanya arus listrik searah dengan tegangan konstan maka ion Cu akan
menempel pada permukaan Seng dengan perantara elektrolit tembaga sehingga seng
terlapisi tembaga. Reaksi yang terjadi pada anoda adalah bahan pelapis tembaga mengikat
oksigen yang dilepaskan oleh seng. Bahan pelapis tembaga akan mengalami pengikatan
yang kemudian akan terlarut pada elektrolit CuSO4 yang telah melapisi seng tersebut.
P1

Sehingga larutan elektrolit CuSO4 tetap stabil, akibatnya bahan pelapis tembaga lama
kelamaan akan berkurang atau habis. (Sugiyarta, 2012).

4.4 Penentuan Konstanta Laju Reaksi terhadap Elektroplating

1
y = 0.09x + 0.0013
R² = 1
0.8

I=0.15 A
0.6
y = 0.0474x - 0.0163 I=0.25 A
Delta Zn

0.4 R² = 0.986 I=0.35 A

y = 0.0228x + 0.0093 Linear (I=0.15 A)


0.2 R² = 0.9803 Linear (I=0.25 A)
Linear (I=0.35 A)
0
0 2 4 6 8 10 12

-0.2
waktu (menit)

Gambar 4.4 Penentuan Konstanta Laju Reaksi terhadap Elektroplating pada


I= 0.15 A; I= 0.25 A; dan I= 0.35 A

Dari gambar 4.4 dapat dilihat massa Cu yang menempel pada Zn. Semakin lama
waktu elektrolisis maka akan semakin besar berat Cu yang menempel. Berdasarkan
perhitungan diperoleh persamaan regresi linier. Laju reaksi kimia adalah jumlah mol
reaktan per satuan volume yang bereaksi dalam satuan waktu tertentu. Bila dibuat sebuah
kurva sebagai fungsi waktu, maka akan diperoleh kurva bahwa slope yang menggambarkan
tentang konstanta laju. Dimana bahwa laju reaksi orde 1 dapat digambarkan dengan
persamaan y = kx+c

Dari gambar 4.4 maka didapat ketika kuat arus 0,15A nilai k = m = 0,0357 mol-1 L s-
1
. Sedangkan nilai dari regresi linearnya (R2) adalah R² = 0.9803. untuk kuat arus 0.25A
nilai k=0.0474 dengan nilai regresi linear (R2) sebesar 0.986. sedangkan untuk kuat arus
0.35A nilai k=0.09 dengan R2=1.

Berdasarkan nilai tersebut maka nilai k terbesar diperoleh pada kuat arus 0.35A.
Salah satu yang mempengaruhi laju reaksi adalah nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai k
P1

akan semakin besar jika reaksi berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan
dalam jumlah kecil.

Begitu pula nilai regresi linearnya, nilai terbesar terdapat pada kuat arus 0,35A yang
artinya elektrolisis pada kuat arus tersebut lebih maksimal. Pada kuat arus listrik yang
tinggi dengan konsentrasi ion logam yang rendah, jumlah logam yang mengendap di katoda
meningkat, yang disebabkan oleh laju difusi dari fase sumber ke fase target lebih cepat.
Dengan adanya arus yang tinggi pada fase target menyebabkan proses pengendapan logam
pada anoda lebih maksimal (lebih besar). Selain itu pada kuat arus yang tinggi pelepasan
elektron lebih cepat karena energi kinetiknya relatif lebih besar daripada energi ionisasi
yang dibutuhkan untuk menggerakkan elektron (Urania, 2007).

Nilai regresi linear yang didapat menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika
dengan kinerja proses elektrolisis. Nilai regresi menentukan nilai orde reaksi yang nantinya
nilai orde reaksi ini menyatakan besarnya pengaruh kosentrasi reaktan (pereaksi) terhadap
laju reaksi . Semakin besar nilai R2 atau maksimal mendekati 1 maka proses tersebut dapat
dikatakan memiliki kesamaan dengan persamaan kinetika. (Laksmiani dkk, 2009).
P1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Semakin lama waktu proses elektroplating maka semakin banyak massa Cu yang
menempel pada Zn dan diperoleh waktu optimum adalah 10 menit.
2. Semakin besar kuat arus yang digunakan pada proses elektroplating maka semakin banyak
massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh kuat arus optimum adalah 0,35 A.
3. Semakin besar konsentrasi larutan CuSO4 yang digunakan pada proses elektroplating
maka semakin banyak massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh konsentrasi
optimum adalah 8 gram/liter.
4. Laju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai (k) akan
semakin besar jika laju reaksi berjalan semakin cepat,. Nilai regresi linear didalam grafik
menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika dengan kinerja proses elektrolisis.

5.2 Saran
1. Pada waktu elektrolisis usahakan tinggi elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan sama
setiap waktu supaya pengukuran lebih tepat.
2. Menjaga kuat arus agar selalu dalam kondisi yang sama selama reaksi elektrolisis
3. Mengamplas Cu dan Zn sebelum digunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai