Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
Materi : Elektroplating
Kelompok : 4/Senin
Anggota : 1. Tri Hanly Maurice 21030115140183
2. Isdayana Yogi Pratiwi 21030115120088
3. Chintya Chandra Anggraheni 21030115120077
Telah diterima dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :
ii
P1
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Proses Kimia yang
idroberjudul “Elektroplating” dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, maka
laporan ini tidak akan terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Didi Dwi M.Eng selaku penanggung jawab Laboratorium Proses Kimia,
2. Istadi, S.T. MT., selaku dosen pembimbing Elektroplating Laboratorium Proses
Kimia
3. Fachmy Adji Pangestu selaku koordinator asisten Laboratorium Proses Kimia,
4. Gabriella Ardhya Puspita selaku asisten pengampu materi Elektroplating,
5. Asisten-asisten Laboratorium Proses Kimia,
6. Teman-teman yang telah membantu baik dalam segi waktu maupun motivasi.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk
menuju kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
P1
DAFTAR ISI
ii
P1
ii
P1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elektroplating ....................... 12
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Kuat Arus Proses terhadap Kinerja Elektroplating ................. 13
Gambar 4.4 Grafik Penentuan konstanta Laju Kinerja Elektroplating pada 0,15A ;
0,25A;0,35A ........................................................................................................................... 15
P1
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah industri pelapisan logam yang mengandung ion-ion logam berat tersebut
jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu akan
menimbulkan dampak negatif terhadap komponen-komponen lingkungan, sehingga
akan menurunkan kualitas lingkungan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
disebutkan bahwa limbah logam berat yang dibuang ke lingkungan tidak boleh melebihi
batas ambang yang ditetapkan.
elektrolitnya, yaitu makin tinggi pH kecepatan reaksi akan turun. Agar reduksi dan
pengendapan berjalan sempurna diperlukan konsentrasi larutan reduktor berlebih.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Alat
a bak elektroplating
b amperemeter
c voltmeter
d sumber arus AC
e Kabel
f Timbangan digital
g Beaker glass 2000ml
h Pengaduk
3.2.2 Bahan
Keterangan:
1. Bak elektroplating
P1
2. Larutan elektroplating
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Termometer
6. Anoda
7. Katoda
8. Heater
9. Sumber arus AC
10. Termocontroler
Larutan limbah atau larutan sintetis yang keluar dari saluran output diambil
setiap 5 menit selama 25 menit. Disini variabel lain yang dipakai tetap yaitu kuat arus
pada 0,25 A konsentrasi 7 mg/l. Enam buah sampel yang diperoleh dianalisa dan
dihitung efisiensi penurunan kadar kadmium/seng/tembaga, sampel yang menghasilkan
efisiensi yang paling tinggi merupakan waktu kontak yang optimum. Hal yang sama
dilakukan untuk masing-masing jenis plat. Untuk proses selanjutnya waktu kontak ini
yang digunakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Waktu Proses terhadap Kinerja Elekroplating
1
0.9
0.8
0.7
0.6
Delta Zn
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
5 10 15 20 25
waktu
Semakin bertambahnya waktu elektrolisis maka berat Zn akan bertambah, yang artinya
Cu yang menempel pada anoda Zn semakin banyak. Hal ini sesuai dengan hukum Faraday :
𝑀𝑎.𝐼.𝑡
W=
𝑛.𝐹
P1
Dimana:
t = waktu (sekon)
n = elektrom valensi
Menurut hukum Faraday menyatakan bahwa jumlah endapan yang terbentuk sebanding
dengan lamanya waktu operasi berlangsung. Namun waktu untuk melapisi juga memiliki
batas tertentu. Pada menit ke-10 mengalami penambahan berat karena laju difusi ion menuju
katoda mulai naik ( Handayani dan Putri, 2015). Jumlah logam seng yang mengendap di
katoda terus meningkat seiring dengan peningkatan waktu elektroplating. Hal ini diakibatkan
oleh karena laju difusi dari fase sumber ke fase target cepat sehingga dengan adanya voltase
menyebabkan logam yang terdifusi mengendap secara sempurna di katoda sampai waktu
tersebut. Namun logam seng yang mengendap dikatoda mengalami penurunan pertambahan
berat setelah waktu optimum (10 menit). Menurut Tarwijayanto dkk. (2013) dalam
penelitiannya pelapisan baja karbon rendah menggunakan krom, dengan waktu pencelupan
terlalu lama, lapisan krom justru akan terbakar atau menghitam sehingga mengakibatkan
penurunan massa.
P1
1.4
1.2
1
Delta Zn (gram)
0.8
C=4 gr/L
0.6
C= 7 gr/L
0.4 C=8 gr/L
0.2
0
5 10
waktu (menit)
Hal ini sesuai dengan teori, bahwa semakin tinggi konsentrasi CuSO4 maka semakin
banyak pula logam Cu yang menempel pada Zn. Semakin tinggi konsentrasi CuSO4 dalam
elektrolit, jumlah Cu akan semakin banyak, sehingga kesempatan Cu tersebut menempel
pada Zn menjadi lebih tinggi. Proses elektroplating ini menggunakan larutan elekrolit
CuSO4 yang akan terurai menjadi ion Cu2+ dan SO42-. Anion elektrolit (SO42- ) menempel
pada anoda. Pada katoda Zn mengalami pelepasan oksigen terhadap larutan tembaga
(CuSO4) akibat adanya arus listrik searah dengan tegangan konstan maka ion Cu akan
menempel pada permukaan Seng dengan perantara elektrolit tembaga sehingga seng
terlapisi tembaga. Reaksi yang terjadi pada anoda adalah bahan pelapis tembaga mengikat
oksigen yang dilepaskan oleh seng. Bahan pelapis tembaga akan mengalami pengikatan
yang kemudian akan terlarut pada elektrolit CuSO4 yang telah melapisi seng tersebut.
P1
Sehingga larutan elektrolit CuSO4 tetap stabil, akibatnya bahan pelapis tembaga lama
kelamaan akan berkurang atau habis. (Sugiyarta, 2012).
1
y = 0.09x + 0.0013
R² = 1
0.8
I=0.15 A
0.6
y = 0.0474x - 0.0163 I=0.25 A
Delta Zn
-0.2
waktu (menit)
Dari gambar 4.4 dapat dilihat massa Cu yang menempel pada Zn. Semakin lama
waktu elektrolisis maka akan semakin besar berat Cu yang menempel. Berdasarkan
perhitungan diperoleh persamaan regresi linier. Laju reaksi kimia adalah jumlah mol
reaktan per satuan volume yang bereaksi dalam satuan waktu tertentu. Bila dibuat sebuah
kurva sebagai fungsi waktu, maka akan diperoleh kurva bahwa slope yang menggambarkan
tentang konstanta laju. Dimana bahwa laju reaksi orde 1 dapat digambarkan dengan
persamaan y = kx+c
Dari gambar 4.4 maka didapat ketika kuat arus 0,15A nilai k = m = 0,0357 mol-1 L s-
1
. Sedangkan nilai dari regresi linearnya (R2) adalah R² = 0.9803. untuk kuat arus 0.25A
nilai k=0.0474 dengan nilai regresi linear (R2) sebesar 0.986. sedangkan untuk kuat arus
0.35A nilai k=0.09 dengan R2=1.
Berdasarkan nilai tersebut maka nilai k terbesar diperoleh pada kuat arus 0.35A.
Salah satu yang mempengaruhi laju reaksi adalah nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai k
P1
akan semakin besar jika reaksi berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan
dalam jumlah kecil.
Begitu pula nilai regresi linearnya, nilai terbesar terdapat pada kuat arus 0,35A yang
artinya elektrolisis pada kuat arus tersebut lebih maksimal. Pada kuat arus listrik yang
tinggi dengan konsentrasi ion logam yang rendah, jumlah logam yang mengendap di katoda
meningkat, yang disebabkan oleh laju difusi dari fase sumber ke fase target lebih cepat.
Dengan adanya arus yang tinggi pada fase target menyebabkan proses pengendapan logam
pada anoda lebih maksimal (lebih besar). Selain itu pada kuat arus yang tinggi pelepasan
elektron lebih cepat karena energi kinetiknya relatif lebih besar daripada energi ionisasi
yang dibutuhkan untuk menggerakkan elektron (Urania, 2007).
Nilai regresi linear yang didapat menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika
dengan kinerja proses elektrolisis. Nilai regresi menentukan nilai orde reaksi yang nantinya
nilai orde reaksi ini menyatakan besarnya pengaruh kosentrasi reaktan (pereaksi) terhadap
laju reaksi . Semakin besar nilai R2 atau maksimal mendekati 1 maka proses tersebut dapat
dikatakan memiliki kesamaan dengan persamaan kinetika. (Laksmiani dkk, 2009).
P1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Semakin lama waktu proses elektroplating maka semakin banyak massa Cu yang
menempel pada Zn dan diperoleh waktu optimum adalah 10 menit.
2. Semakin besar kuat arus yang digunakan pada proses elektroplating maka semakin banyak
massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh kuat arus optimum adalah 0,35 A.
3. Semakin besar konsentrasi larutan CuSO4 yang digunakan pada proses elektroplating
maka semakin banyak massa Cu yang menempel pada Zn dan diperoleh konsentrasi
optimum adalah 8 gram/liter.
4. Laju reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Nilai (k) akan
semakin besar jika laju reaksi berjalan semakin cepat,. Nilai regresi linear didalam grafik
menunjukan kesamaan antara persamaan kinetika dengan kinerja proses elektrolisis.
5.2 Saran
1. Pada waktu elektrolisis usahakan tinggi elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan sama
setiap waktu supaya pengukuran lebih tepat.
2. Menjaga kuat arus agar selalu dalam kondisi yang sama selama reaksi elektrolisis
3. Mengamplas Cu dan Zn sebelum digunakan kembali.