Anda di halaman 1dari 11

Konsep Perencanaan dan Perancangan

BAB V

KONS EP PERENCAN AAN DAN PERANCANGAN

V.1. Konsep Dasar Perancangan

V.1.1. Progam Ruang

Sasaran penghuni Apartemen adalah executive muda yang bertempat

tinggal jauh dari tempat kerjanya di daerah Jl. Jendral Sudirman, maka tipe-

tipe unit yang akan dirancang di lokasi Bendungan Hilir adalah : tipe

studio(23,5)m2, 1bedroom(35,5m2), 2bedroom(44,5m2). Dengan pertimbangan

tidak memiliki tipe 3bedroom karena umumnya para executive muda adalah

lajang dan pasangan muda sehingga tidak memerlukan ruang tidur yang

banyak.

• Kebutuhan luas total apartemen + pusat perbelanjaan :

Total luas tipikal 1 tower apartemen = 4685,04 m2

Total luas Apartemen = 14910, 48 m2

Kebutuhan luas Pusat Perbelanjaan lantai 1

= 3587,62 m2 < 6.160 m2(KDB)

Kebutuhan luas Pusat Perbelanjaan 3 lantai = 13949,64 m2

Kebutuhan luas total bangunan apartemen dan pusat perbelanjaan

= 28860,12 m2 < 30800 m2(KLB)

Kebutuhan area parkir mobil = 270(1 unit 1 parkir) + 70(untuk parkir mall)
= 340 parkir mobil
Kebutuhan area parkir motor = 119 parkir motor

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 104
Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.1.2. S kema Hubungan Ruang

Gbr 58. Skema Hubungan ruang

Fasilitas apartemen Pengelola

Lobby Pusat Service


Perbelanjaan

M ain
Entrance Lobby

M ain
Entrance

V.2. Konsep Perancangan Tapak

V.2.1. Pencapaian Ke Dalam Tapak

= Side entrance dan exit

= Side entrance dan exit servis

= M ain Entrance dan Exit

Gbr 59. Pencapaian ke Tapak


Pengunjung tetap dapat keluar masuk melalui jalan Bendungan Hilir mau pun
jalan Jendral Sudirman. M ain entrance diletakan pada daerah Bendungan Hilir
untuk menghindari 3in1.

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 105
Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.2.2. S irkulasi Di Dalam Tapak

Gbr 60. Sirkulasi Kendaraan Gbr 61. Sirkulasi Pejalan


Pengunjung Kaki

Sirkulasi kendaraan pada tapak berada pada sisi tepi tapak kemudian masuk

ke basement untuk parkir, sirkulasi kendaraan sebagian besar berada di

basement untuk menghindari banyaknya perkerasan di area tapak. Untuk

jalur servis berada di letakan dibagian belakang tapak dekat dengan kali

Krukut. Untuk sirkulasi pejalan kaki pada tapak berada pada tepi bangunan

yang dirancang untuk jalur pedestrian sehingga pejalan kaki dapat berjalan

dengan nyaman dan aman. Untuk menjaga Urbanlink maka dirancang

sirkulasi pejalan kaki dapat melalui dalam bangunan dari arah Bendungan

Hillir maupun jalan Jendral Sudirman.

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 106
Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.2.3. Tata Guna Lahan

Apartemen

Mal

Gbr 62. Konsep Massa Bangunan

Lahan ini diperuntukkan untuk shopping mal pada lantai 1, 2 dan 3. Bangunan
apartemen diletakan di atas bangunan shopping mal dari lantai 4-12.

Gbr 63. Tata Guna Lahan

kemudian untuk area parkir berada di daerah basement, karena kebutuhan luas
parkir yang melebihi luas tapak maka diperlukan basement. Tapak di luar
bangunan di gunakan untuk jalur hijau, jalur pedestrian dan jalur sirkulasi
kendaraan.

V.3. Konsep Perancangan Bangunan

V.3.1. Bentuk massa bangunan

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 107
Konsep Perencanaan dan Perancangan

Bentuk persegi panjang adalah bentuk yang sederhana sesuai dengan

bangunan yang memiliki fungsi apartemen dan pusat perbelanjaan, karena

mudah dikembangkan, pemakaian lahan dapat secara maksimal dan sangat

efisien dalam pengembangannya.

Bentuk persegi panjang mengikuti bentuk

tapak adalah bentuk yang paling efisien. Pada

bangunan pusat perbelanjaan bentuk

menyerupai huruf ‘U’ pada lantai 1 di

maksudkan agar menarik dan mengundang

para pengunjung masuk ke dalam bangunan.

Untuk bangunan apartemen berada di atas

bangunan pusat perbelanjaan membentuk

huruf memanjang mengikuti tapak sehingga


Gbr 64. Bentuk Massa Bangunan
view dan pemanfaatan cahaya matahari secara

maksimal.
V.3.2. Gubahan Massa Bangunan

Gbr 86. Konsep Massa Bangunan

Apartemen

Mal

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 108
Konsep Perencanaan dan Perancangan

Bentuk massa bangunan pusat perbelanjaan memanjang mengikuti tapak

membentuk huruf ‘U’. Bentuk apartemen memanjang mengikuti bentuk pusat

perbelanjaan menyerupai huruf ‘L’, sehingga unit-unit apartemen mendapat

view ke segala arah dan pencahayaan alami secara maksimal. Pemilihan

massa tunggal pemilihan paling cocok pada tapak benhil karena tidak

memerlukan lahan yang luas. Bangunan apartemen terdiri dari 3 tower terletak

di atas pusat perbelanjaan dan fasilitas penunjang seperti kolam renang dan

jogging track berada diantara pada tower2 apartemen. Bentuk pusat

perbelanjaan pada lantai 1 yang menjorok ke dalam dimaksudkan untuk

mengundang orang-orang untuk masuk ke dalam bangunan mal dan

memperluas pandangan sehingga para pengunjung dapat mengetahui letak

main entrance bangunan ini.

V.3.3. S irkulasi dalam Bangunan

Sirkulasi di dalam bangunan apartemen di dominasi oleh sirkulasi vertikal

berupa lift untuk pencapaian ke unit-unit di lantai atas dengan koridor

menggunakan sistem double loaded, Sedangkan untuk bangunan pusat

perbelanjaan di dominasi oleh sirkulasi horizontal berupa sirkulasi linier yang

menjadi sirkulasi utama sehingga membentuk sirkulasi yang sederhana dan

tidak membingungkan bagi pengunjung pusat perbelanjaan dan untuk sirkulasi

vertikal menggunakan escalator dan lift.

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 109
Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.3.4. S truktur dan Konstruksi Bangunan

Struktur bangunan terbagi atas 2 bagian yaitu:

1. Sub-Structure

Sub-Structure adalah pondasi, dan Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan

apartemen dan mal ini adalah pondasi dengan tiang pancang karena dapat

menahan beban lebih besar dan waktu pengerjaan relatif cepat.

2. Upper-structure

Jenis upper-structure yang digunakan untuk proyek apartemen dan pusat

perbelanjaan ini adalah konstruksi struktur beton bertulang/Frame/RangkaKaku,

karena lebih kuat terhadap tekan, tidak mudah berkarat, dan lebih fleksibel

terhadap bentuk rancangan.

Sistem Upper-structure terbagi menjadi 2 yaitu :

a) Sistem Pengkaku Gaya Horizontal

• Struktur Rangka

b) Sistem Pengkaku Gaya Vertikal

• Balok

• Plat Lantai

V.3.5. Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan merupakan salah satu faktor keamanan dan kenyamanan

dalam kelangsungan kegiatan pada gedung perpustakaan tersebut. Oleh karena

itu dipertimbangkan beberapa hal, yakni adanya kenyamanan pada pengguna

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 110
Konsep Perencanaan dan Perancangan

atas temperature suhu, cahaya, kebisingan, dan keamanan akan bahaya

kebakaran dan kriminalitas, serta kemudahan dalam pemasangan dan

pemeliharaan peralatan.

V.3.6. S istem penanggulangan Kebakaran

Pencegahan terhadap bahaya kebakaran, ditanggulangi dengan 3 cara yakni:

1. Evakuasi, melalui tangga darurat dengan blower. Pada saat kebakaran,

lampu darurat(lampu yang menyala pada saat alarm aktif) dan penunjuk

arah exit otomatis menyala, komunikasi darurat.

2. Deteksi, dengan heat detector untuk mendeteksi panas, smoke detector

untuk mendeteksi asap dan flame detector untuk mendeteksi api.

3. Pemadam kebakaran : dengan sprinkler, fire hydrant, dan fire extinguiser.

V.3.7. S istem Pencahayaan

1. Pencahayaan buatan

Untuk pencahayaan buatan pada bangunan semua berasal dari Perusahaan

Listrik Negara. Dan untuk keadaan darurat pada saat PLN terputus maka

akan digunakan Genset sebagai sumber tenaga listrik.

2. Pencahayaan alami

Dengan menerapkan konsep hemat energi maka bangunan akan dirancang

agar cahaya alami dapat masuk ke dalam ruangan pada siang hari sehingga

akan menghemat pemakaian energi listrik pada bangunan.

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 111
Konsep Perencanaan dan Perancangan

V.3.8. S istem Pembuangan Limbah

A. Limbah S ampah

Pembuangan sampah berupa system pengumpulan dari bangunan ke bak

penampungan yang disediakan dan kemudian akan diangkut dengan truk

sampah ke lokasi pembuangan akhir.

B. Limbah Cair dan Padat

Sistem pembuangan air hujan dari atap gedung melalui roof drain, yang

kemudian diteruskan melalui talang vertical di dalam shaft, yang kemudian

diteruskan ke bak penampungan dan diteruskan ke roil kota, pada sistem

ini diberi bak control pada setiap jarak tertentu. Limbah kotoran padat

dibuang ke STP dan dinetralkan serta diurai oleh bakteri yang ada.

V.3.9. S istem Penyediaan Air Bersih

Setelah di analisa maka dibutuhkan air bersih pada bangunan apartemen untuk

setiap harinya adalah :

Kebutuhan air panas/ hari = 132.840 Lt/hari

Kebutuhan air panas/ hari = 33.210 Lt/hari

Pemenuhan kebutuhan air di atas berasal dari Sumber air bersih yang berasal

dari Perusahaan Air M inum (PAM ).

V.3.10. S istem Penghawaan

1. Pengudaraan buatan

• Pada seluruh bangunan mal menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC

Central, karena sistem ini biasanya digunakan untuk ruangan besar

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 112
Konsep Perencanaan dan Perancangan

• Pada unit-unit apartemen menggunakan pengudaraan buatan yaitu AC

Split, karena sistem ini dapat mengatur temperatur udara yang

diinginkan secara sendiri pada masing-masing ruangan.

2. Pengudaraan alami

• Koridor apartemen diberi bukaan sehingga pengudaraannya hanya

mengandalkan ventilasi alami. Pada ruang-ruang unit dirancang terdapat

bukaan untuk ventilasi alami, tetapi untuk daerah pusat perbelanjaan

tidak memakai ventilasi alami tapi AC Central.

V.3.11. S istem Penangkal Petir

Dari analisa diatas maka bangunan apartemen dan pusat perbelanjaan ini

sangat memerlukan penangkal petir dengan perkiraan bahaya sangat besar.

Dengan sistem Faraday untuk menanggulangi bahaya petir.

V.3.12. Konsep Hemat Energi

Dengan menerapkan rancangan secara pasif saja, dikarenakan penggunaan

rancangan aktif memerlukan biaya pemeliharaan yang besar. Perancangan

secara aktif pada bangunan ini dengan memanfaatkan kelebihan dari iklim

tropis lembab di Indonesia, kita dapat menekan pemakaian energi untuk

kenyamanan dan keamanan aktifitas di dalam bangunan. Dengan penggunaan

overstek pada bangunan apartemen agar perambatan panas matahari tidak

langsung masuk ke dalam ruangan dan penggunaan skylight pada bangunan

pusat perbelanjaan untuk menghemat penggunaan energi listrik pada

bangunan. Dan sirkulasi udara dengan cross ventilasi pada bangunan untuk

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 113
Konsep Perencanaan dan Perancangan

mendinginkan suhu pada bangunan sehingga mengurangi penggunaan sistem

pengudaraan buatan(AC). Dan orientasi ruang-ruang pada unit apartemen

tidak menghadap langsung ke arah timur dan barat agar panas matahari tidak

langsung masuk ke dalam bangunan.

Binus University-Architecture Major 2010 Apartment And Mall in Central Jakarta | 114

Anda mungkin juga menyukai