Oleh:
140070300011217
MALANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN
DI KECAMATAN BANTUR
Oleh :
140070300011217
Hari :
Tanggal :
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan umum TAK membuat kreasi bros berbentuk bunga mawar yaitu peserta dapat
meningkatkan kemauan dalam melakukan aktivitas dan merangsang kembali kemampuan
motorik halus. Tujuan khususnya adalah :
1. Peserta mampu memperkenalkan diri
2. Peserta mampu membuat kreasi bros berbentuk bunga mawar
3. Peserta mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang telah
dilakukan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Klien
Sebagai cara untuk meningkatkan kemampuan klien dengan agar mempunyai kemauan
dalam melakukan aktivitas dan merangsang kembali kemampuan klien.
1.3.2 Manfaat Bagi Terapis
Sebagai upaya untuk memberikan asuhan keperawatan jiwa secara holistic
Sebagai terapi modalitas yang dapat dipilih untuk mengoptimalkan strategi
pelaksanaan dalam implementasi rencana tindakan keperawatan klien
1.3.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidkan
Sebagai informasi untuk pihak akademisi, pengelola dan sebagai bahan kepustakaan,
khususnya bagi mahasiswa ilmu keperawatan sebagai aplikasi dari pelayanan Mental Health
Nurse yang optimal pada klien.
1.3.4 Manfaat Bagi Puskesmas Bantur
Sebagai masukan dalam implementasi asuhan keperawatan yang holistic pada pasien
sehingga diharapkan keberhasilan terapi yang optimal.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Self
Concept Self Ideal
Low Self-Esteem
Self
Concept Self Ideal
High Self-Esteem
3. Etiologi
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak
realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal
dan eksternal seperti :
1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika
kejadian yang megancam.
2. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan
sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh
kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan
fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.
4. Klasifikasi
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
1. Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misal harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada
pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang
kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan
alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan
perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak
tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak
menghargai.
2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama
7. Faktor Presipitasi
- Trauma
- Ketegangan peran
- Transisi peran perkembangan
- Transisi peran situasional
- Transisi sehat-sakit
8. Sumber Koping
- Aktivitas luar rumah dan olahraga
- Hobi dan kerajinan tangan
- Aktivitas seni
- Kesehatan dan asuhan mandiri
- Pekerjaan dan pelatihan
- Bakat khusus
- Kepandaian
- Imajinasi dan kreativitas
- Hubungan interpersonal
9. Manifestasi Klinis
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas,
destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah
tersinggung dan menarik diri secara sosial. Kurang memperhatikan perawatan
diri, berpakaian tidak rapih, selera makan kurang, tidak berani menatap lawan
bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
I. A. Pohon masalah
Berduka disfungsional
BAB III
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
E. MAP
K
F L
K K
F F
K K
O
Keterangan :
L : Leader
O : Observer
F : Fasilitator
K : Klien
F. Alat
Kain Kaca
Benang
Gunting
Jarum
Lem Tembak
Kain Flanel
Peniti
G. Metode
Dinamika kelompok
Diskusi dan tanya jawab
H. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien.
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.
3) Menanyakan penerapan TAK yang lalu.
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu membaca cerita dan menentukan isi
cerita.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 ment.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Siapkan benang yang akan digunakan untuk menjahit kain kaca
b. Ambil kain kaca dan bentuk melingkar menjadi bentuk bunga mawar
c. Jahit kain kaca yang sudah berbentuk bunga mawar
d. Potong kain flannel berbentuk lingkaran kecil
e. Tempelkan kain flannel ke kain kaca yang sudah dijahit dengan menggunakan lem
tembak
f. Tempelkan peniti pada sisi kain flannel
g. Bros bunga mawar siap digunakan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan membuat kreasi bros bunga
mawar serta mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membuat kreasi bros bunga mawar.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
I. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK
gangguan konsep diri sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah klien dapat
menghasilkan sebuah kreasi sampul buku dari kain flanel, memberi tanggapan terhadap
pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai
berikut: