Disusun Oleh:
Desty Ariyani
D221 16 310
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk membahas:
1. Sistem Secara Umum
2. Sistem Penggerak
3. Sistem Penggerak pada Mesin Industri
4. Sistem Penggerak pada Mesin Rumah Tangga
5. Sistem Penggerak pada Mesin Elektronik
BAB II
ISI
Kata Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma). Dapat
diartikan bahwa Sistem adalahkesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara
Sistem pneumatik ini biasa diaplikasikan pada mesin – mesin industri. Dikarenakan
kurangnya daya/kekuatan mekanik dari pneumatik. Maka pneumatik ini hanya bisa
diaplikasikan pada mesin – mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga mekanik yang kuat
(mesin-mesin bertenaga ringan) dalam pengoperasiannya. Sedangkan untuk mesin-mesin
yang membutuhkan tenaga mekanik yang kuat harus menggunakan sistem hidrolik. Berikut
ini kelebihan dan kekurangan pada sistem pneumatik dan hidrolik:
Kelebihan pada sistem pneumatik:
Ramah lingkungan / bersih (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).
Udara sebagai tenaga penggerak memiliki jumlah yang tak terbatas
Lebih cepat dan responsif jika dibandingkan dengan hidrolik
Harganya yang murah
Kekurangan pada sistem pneumatik:
Daya mekanik yang dihasilkan kecil
Membutuhkan perawatan yang lebih tinggi, karena udara sebagai penggeraknya
biasanya kotor dan mengandung air sehingga gesekan antara piston cylinder dan
rumah cylinder besar dan mempercepat kerusakan pada air cylinder.
Kelebihan pada sistem hidrolik:
Memiliki daya mekanik yang besar
Cylinder hidrolik lebih awet bila dibandingkan dengan cylinder pneumatik (air
cylinder).
Oli sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila tidak terjadi
kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi diawal.
Kekurangan pada sistem hidrolik:
Tidak ramah lingkungan (jika terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan).
Harga oli yang cukup mahal.
Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatik.
Cara kerja sistem pneumatik:
Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air ( tabung udara) hingga
mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Kenapa harus 6 – 9 bar?? Karena bila tekanan
hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari cylinder kerja pneumatik dan
sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya pada sistem perpipaan atau
kompresor. Baca berapa standar tekanan maksimal yang terdapat pada nameplate reservoir air
dari kompresor. Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan ke sirkuit dari pneumatik dengan
pertama kali harus melewati air dryer (pengering udara) untuk menghilangkan kandungan air
pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve
dan menuju ke cylinder kerja. gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid
valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan
bergerak maju sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet
dari air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah
penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti PLC
ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya. Sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya.
Secara garis besar prinsip kerja dari teknologi vacuum cleaner ini adalah:
Ketika vacuum cleaner tersambung dengan aliran listrik maka arus listrik akan
mengoperasikan motor listrik sehingga kipas yang berada satu poros dengan motor
listrik juga akan ikut berputar .
Kipas yang berputar ini akan memaksa udara dan partikel debu terhisap ke exhaust
port melalui intake port karena baling-baling pada kipas ini di desain untuk
menghisap, hal ini cukup berbeda dengan baling baling pada kipas angin yang biasa
Anda gunakan untuk mendinginkan Anda yang di desain untuk menghembuskan
udara.
Ketika udara dan partikel debu tersebut terhisap maka kepadatan partikel akan
meningkat di depan kipas dan menurun di belakang kipas karena tekanan udara.
Penurunan tekanan pada bagian belakang kipas pada exhaust port akan
menyebabkan perbedaan tekanan antara tekanan udara luar dengan exhaust port sehingga
udara dan debu tersebut terhisap karena tekanan pada vacuum cleaner lebih rendah daripada
tekanan udara luar. Dan sekarang pertanyaan nya adalah bagaimana caranya untuk
menangkap debu-debu tersebut? Aliran Udara dan debu-debu yang terhisap melalui intake
port ke exhaust port akan melewati kantong debu (dust bag) terlebih dahulu. Kantong debu
ini terbuat dari bahan berpori anyaman (biasanya kain atau kertas) yang bertindak sebagai
filter udara . Lubang-lubang kecil di kantong tersebut cukup besar untuk membiarkan partikel
udara lewat, tetapi terlalu kecil untuk sebagian besar partikel debu agar tertangkap pada
kantong debu.
II.5. Sistem Penggerak pada Mesin Elektronik
1. Sistem Pergerakan Robot
Salah satu contoh penggerak robot adalah Servo motor, disini akan kita ulas mengenai
servo motor, karena servo motor banya digunakan sebagai penggerak utama robot/ mobile
robot
Mobile Robot ( robot yang banyak bergerak ) memerlukan suatu penggerak agar dapat
berpindah. Beberapa jenis penggerak pada mobile robot antara lain :
a) Mobile robot yang digerakan dengan roda dan terdapat 2 penggerak yang bekerja
secara diferensial ini adalah model yan umum untuk mobile robot dengan biaya yang
murah misal menggunakan motor DC atau servo motor.
b) Mobile robot yang bergerak dengan roda dan terdapat satu penggerak serta satu
kemudi
c) Mobile robot yang digerakan dengan pergerakan seperti kaki.
DC MOTOR
DC motor paling banyak digunakan untuk mobile robot, DC motor tidak berisik dan dapat
memberikan daya yang memeadai untuk tugas tugas berat. Motor DC standart berputar
secara bebas, berbeda dengan step mottor.
Mari kita pelajari cara kerjanya, namun sebelumnya kita perlu ketahui dulu bagian bagian
dari kulkas dan freezer :
1. Kompresor, merupakan bagian terpenting di dalam kulkas . KOmpresor disini
berfungsi memompa bahan pendingin / refrigerant ke seluruh bagian kulkas.
2. Kondensor, merupakan alat pembuang panas untuk mengubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair.
3. Filter , berfungsi untuk menyaring kotoran yang mungkin terbawa masuk melalui aliran
pendingin setelah proses sirkulasi sebelum masuk ke evaporator.
4. Evaporator, berfungsi menyerap panas dari benda yang dimasukkan ke dalam kulkas
dan mendinginkannya di evaporator ini refrgerant bertekanan tinggi mengalir .
5. Thermostat, berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan batasan
suhu pada tiap yang telah diatur.
6. Bahan Pendingin (Refrigerant), adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas
menjadi cair, ataupun sebaliknya.Cara Kerja Kulkas dijelaskan sbb :
Cara kerja lemari es pada dasarnya masih berhubungan erat dengan prinsip perpindahan
panas. Sistem kerja kulkas berawal dari bagian kompresor yang berfungsi sebagai
penggerak tuas yang memompa refrigerant. Motor kompresor akan segera berputar dan
memberi tekanan pada semua bahan pendingin jika telah dialiri oleh listrik. Bahan
pendingin yang masih berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang
bertekanan tinggi.
Dengan wujud sedemikian itu, akan mebuat refrigerant mengalir menuju ke kondensor.
setelah itu akan disaring oleh bagian filet. Setelah mencapai titik kondensasi, gas
pendingin akan mengembun dan akan kembali menjadi bentuk cair, Refrigerant cair yang
bertekanan tinggi ini akan terdorong dan mengalir menuju pipa kapiler. sehingga
refrigerant akan segera naik ke evaporator dikarenakan tekanan kapilaritas yangdari pipa
kapiler.
Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair segera menguap dan wujudnya akan
berubah kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang rendah. selanjutnya,
udara yang berada di sekitar evaporator akan memiliki suhu rendah dan akhirnya
terkondensasi menjadi bentuk cair. Pada kondisi yang berulang akan memungkinkan
udara tersebut akan membeku dan akan menjadi butiran-butiran es. Dari evaporator yang
dingin tersebut maka akan mendinginkan bahan makanan dalam kulkas.
prinsip kerja Freezer pada dasarnya sama dengan kulkas hanya saja di bagian dalam
lemari es freezer dikepung / dikelilingi evaporator sehingga tingkat pendinginnnya lebih
tinggi dari kulkas dan mampu membekukan air atau bahan makanan.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penggerak
merupakan suatu tatanan atau sistem yang membuat suatu mesin dapat bekerja, dalam hal ini
adalah aktuator.Adapun sistem penggerak pada mesin baik diIndustri, RumahTanggamaupun
Eletronika terbagi atas dua yakni motor listrik dan motor hidrolik. Motor listrik termasuk
kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah perangkat elektromagnetik
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, sedangkan motor hidrolik yakni
sebuah aktuator mekanik yang mengkonversi aliran dan tekanan hidrolik menjadi torsi atau
tenaga putaran. Alat ini menjadi satu bagian dari sebuah sistem hidrolik selain silinder
hidrolik.
DAFTAR PUSTAKA