STROKE INFARK
Dokter Pembimbing :
Dr. Rini Ismarijanti, Sp.S
Disusun Oleh:
Maya Puspa Sari (030.11.182)
Bertvi Mayda Putri Andayani (030.12.049)
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT SARAF
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN UDARA DR. ESNAWAN
ANTARIKSA
JAKARTA, JULI 2016
LAPORAN KASUS
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSPAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. RS Hariyanto
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 62 tahun
Status perkawinan : Nikah
Pendidikan : S1
Alamat : Cililitan besar RT/RW 01/01 No 36A, Jakarta Timur
No.RM : 117698
Ruang rawat : Garuda
Tanggal masuk : 11-07-2016
II. SUBJEKTIF
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 12
Juli 2016, pukul 11.00
1. Keluhan utama
Lengan dan tungkai kanan terasa lemas sejak 3 hari SMRS
III. OBJEKTIF
1. Status pasien (12 Juli 2016)
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis , GCS 15 (E4V5M6)
Tekanan darah : kanan 160/90 mmHg, kiri 160/95 mmHg
Nadi : 84 x/menit, reguler, equalitas kanan dan kiri
sama
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 35,8 0C
Kepala : Normosefali, simetris
Leher : Simetris, tidak teraba pembesaran getah bening
Dada : Simetris, tidak ada massa ataupun benjolan
Pulmo
- Inspeksi : Simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan
dinamis
- Palpasi : Vocal fremitus nomal hemithorax kanan dan kiri
- Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Abdomen
2. Status psikikus
Cara berpikir : Normal
Perasaan hati : Normal
Tingkah laku : Normal
Ingatan : Normal
Kecerdasan : Normal
3. Status neurologis
A. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk : - ( tidak ditemukan tahanan pada tengkuk)
Brudzinski I : -/- ( tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Brudzinski II : -/- ( tidak ditemukan fleksi pada tungkai)
Laseque : -/- ( tidak timbul tahanan sebelum mencapai
700)
Kerniq : -/- ( tidak terdapat tahanan sebelum mencapai
1350)
B. Nervi kranialis
Kanan Kiri
1) N I (Olfaktorius)
Pupil
Besar 3 mm 3 mm
Reflex cahaya
4) N V (Trigeminus)
N V.3 (Mandibularis) 5 5
Motoric
Motoric
Fasikulasi (-)
C. Pemeriksaa motorik
1) Anggota gerak atas
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan (+) (+)
Kekuatan 5 5
Tonus Normotonus Normotonus
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas
Taktil Normal Normal
Nyeri Normal Normal
Refleks fisiologis
Biseps Normal Normal
Triseps Normal Normal
Refleks patologis
Refleks hoffmen (-) (-)
Refleks tromner (-) (-)
Kanan Kiri
Motorik
Pergerakan (+) (+)
Kekuatan 5 5
Tonus Normotonus Normotonus
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas
Taktil Normal Normal
Nyeri Normal Normal
Refleks fisiologis
Patella Normal Normal
Achilles Normal Normal
Refleks patologis
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
V. RESUME
Seorang laki-laki usia 62 tahun datang dengan keluhan lemah sisi tubuh sebelah
kanan sejak sekitar 3 hari SMRS. Ada riwayat diabetes melitus dan hipertensi
sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik sensoris ditemukan
hipestesia pada N V.I pada sisi sebelah kanan, sedangkan yang lainnya dalam
batas normal. Pada pemeriksaan motorik ditemukan semuanya dalam batas
normal. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb rendah (12.0 gr.dl), Ht
rendah (37 %), kreatinin meningkat (1,4 mg/dl), glukosa sewaktu meningkat (187
mg/dl) pada tanggal 11 juli 2016, sedangkan tanggal 12 juli 2016 didapatkan hasil
laboratorium LED meningkat (35 mm/jam), kolesterol total meningkat (245
mg/dl), trigliserida meningkat (392 mg/dl), glukosa sewakti meningkat (308
mg/dl) dan glukosa post prandial meningkat (319 mg/dl). Hasil EKG didapatkan
AV Block type II. Hasil pemeriksaan foto thoraks didapatkan dalam batas normal,
sedangkan CT-Scan didapatkan lacunar infark di basal ganglia kiri
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : hemiparese dextra, hemihipestesia dextra, hipestesia N
V.1 dextra
Diagnosis topis : subkorteks hemisferium serebri sinistra
Diagnosis etiologi : stroke non-hemoragik
Diagnosis sekunder : diabetes melitus dan hipertensi
VIII. PENATALAKSANAAN
Medika mentosa
- IVFD RL 2 kolf/24 jam
- Amlodipin 5 mg 1x1 PO
- Metformin 500 mg 1x1 PO
- Vit C 50 mg 1x1 PO
Non medika mentosa
- Fisioterapi
- modifikasi gaya hidup
- mengendalikan faktor risiko
- edukasi pasien dan keluarga terhadap faktor risiko
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : ad malam