Asuransi Syari’ah
Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-taimin ( ) مين لتأ اdiambil dari kata ( ) من أmemiliki
arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Asuransi di
sebut pula sebagai takaful, tadhamun.
Dalam Ensiklopedia hukum Islam bahwa asuransi (at-ta’min) adalah transaksi perjanjian
antara dua pihak; pihak pertama berkewajiban membayar iuran dan pihak lain erkewajiban
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa
pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
A. DASAR HUKUM ASURANSI SYARIAH
Landasan dasar asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan hukum praktik asuransi
syariah. Asuransi syariah dimaknai sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan
pada nila-nilai yang dalam ajaran Islam, yaitu al Qur’an dan sunnah Rosul, maka landasan yang
dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan metodelogi yang dipakai oleh sebagian ahli
hukum islam.
Ayat-ayat dalam Al Qur’an yang mengandung nilai dari asuransi syariah diantaranya:
Firman Allah tentang perintah mempersiapkan hari depan
Allah SWT dalam Al Qur’an memerintahkan hambanya untuk sentiasa melakukan persiapan
untuk menghadapi hari esok, karena itu sebagian dari kita dalam kaitan ini berusaha untuk
menabung atau berasuransi.
“Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang telah dibuat untuk hari esok (masa depan). Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. al-Hasyr [59]: 18).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ali, AM Hasan. 2004. Asuransi dalam perspektif hukum islam. Jakarta : Kencana. Hlmn 105.
[2] Syakir,Sula, Muhammad, Ir. 2004. Asuransi Syariah (life and general); konsep dan sistem
operasional. Jakarta: Gema Insani Press. Hlmn 156