Anda di halaman 1dari 9

Maryanti, 2016

ANALISIS PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN


PENJUALAN DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA
PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2014)

Eny Maryanti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis ,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Email : eny_maryanti@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the profitability, growth, sales growth and asset structure of the
company on capital structure. The research object was the entire industrial sector of consumer goods amounted to
36 companies, but based on the completeness of the data, then, only 30 companies takan as samples with the
observation period of 2012-2014. The independent variables were profitability, growth, sales growth and asset
structure while the dependent variable was capital structure (debt to total assets ratio). The data analysis used
multiple linear regressions. These results indicate that the growth of the company have a significant effect on the
capital structure. Profitability, sales growth and asset structure has no effect on the capital structure.

Key Words : Profitability, Growth of Company, Asset Structure Of The Company, Sales Growth, Capital Structure

Pendahuluan beban bunga atau angsuran hutangnya. Menurut


Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, Brigham dan Houston (2011:153) “jika perusahaan
kondisi tersebut mengharuskan perusahaan agar lebih ingin tumbuh membutuhkan modal, dan modal
unggul dalam persaingan untuk mencapai tujuan tersebut dalam bentuk utang dan ekuitas”.
perusahaan. Perusahaan mempunyai tujuan bisa “Perusahaan mengutamakan pemenuhan
meningkatan kemakmuran para pemegang saham dan dananya dari dalam perusahaan akan mengurangi
mencapai keuntungan yang optimal. Dalam memenuhi ketergantungannya pada pihak luar dan hanya
tujuan tersebut maka perlu pengambilan keputusan menggunakan modal asing apabila dana yang
yang tepat dari manajemen perusahaan dalam diperlukan kurang mencukupi. Oleh karena itu,
pengambilan keputusan pendanaan. Keputusan perusahaan perlu memperhatikan penggunaan
pendanaan keuangan perusahaan berpengaruh terhadap sumber dananya, karena setiap sumber dana
aktivitas perusahaan. Modal dibutuhkan setiap memiliki biaya modal yang berbeda dan tingkat
perusahaan, untuk danaoperasional maupun dalam risiko yang berbeda pula” (Amiriyah dan Andayani,
ekspansi perusahaan. Perusahaan harus menentukan 2014)
besarnya modal yang dibutuhkan untuk memenuhi Binangkit dan Raharjo (2014)
atau membiayai perusahaan. mengemukakan bahwa “semakin besar penggunaan
Masalah struktur modal merupakan masalah hutang dalam struktur modal perusahaan akan
yang sangat penting bagi setiap perusahaan, struktur memperbesar pembayaran angsuran dan bunga yang
modal akan mempunyai dampak terhadap posisi menjadi kewajiban perusahaan dan akan meningkatkan
keuangan perusahaan.Kesalahan dalam menentukan resiko ketidakmampuan cash flow perusahaan untuk
struktur modal akan berpengaruh terhadap memenuhi kewajiban tersebut”.
keberlangsungan perusahaan, terutama jika perusahaan Hal tersebut juga didukung oleh Amiriyah
terlalu besar dalam menggunakan hutang, maka beban dan Andayani (2014) menyatakan “Semakin besar
yang harus ditanggung perusahaan semakin besar rasio struktur modal menandakan semakin banyak
juga, hal tersebut meningkatkan resiko keuangan jumlah pinjaman jangka panjang yang menyebabkan
perusahaan jika perusahaan tidak bisa membayar semakin banyak pula bagian dari laba operasi yang

143
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

digunakan untuk membayar beban bunga tetap, dan Hutang ,mempunyai pengaruh yang signifikan dan
semakin banyak aliran kas yang digunakan untuk searah dengan struktur modal.”
membayar angsuran pinjaman. Hal ini akan Banyak penelitian yang telah menganalisis
mengakibatkan menurunnya jumlah laba bersih berbagai pengaruh faktor terhadap struktur modal,
sesudah pajak yang akan diperoleh perusahaan. akan tetapi hasil dari penelitian-penelitian tersebut
Brigham dan Houstoun (2011:153) belum menunjukkan hasil yang konsisten.
menyatakan pendanaan utang memiliki dua Berdasarkan penelitian tersebut, maka peneliti
keunggulan penting: (1) bunga yang dibayarkan atas bertujuan memilih faktor-faktor yang dianggap
utang dapat menjadi pengurang pajak, sementara dominan dalam mempengaruhi perilaku struktur
deviden yang dibayarkan atas saham bukan pengurang modal. Faktor-faktor yang akan diangkat dalam
pajak. (2) Pengembalian atas utang jumlahnya tetap, penelitian ini untuk meneliti pengaruh struktur modal
sehingga pemegang saham tidak ikut menerima laba terhadap faktor-faktor tersebut antara lain:
perusahaan jika perusahaan meraih keberhasilan luar Profitabilitas, Pertumbuhan perusahaan, pertumbuhan
biasa. penjualan dan struktur asset
Perusahaan perlu untuk mempertimbangkan Berdasarkan latar belakang diatas maka
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal penulis tertarik ingin meneliti mengenai “Pengaruh
sehingga dapat menetapkan keputusan struktur Profitabilitas, Pertumbuhan perusahaan, pertumbuhan
penjualan dan struktur asset terhadap struktur modal
modal. Selain usaha dalam menciptakan kinerja,
pada perusahaan sektor industri barang Konsumsi
perusahaan juga berusaha mencapai pertumbuhan yang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
tinggi setiap tahunnya. Menurut Fauzi dan Suhadak (
2015) “Pertumbuhan perusahaan yang tinggi Kajian Pustaka dan Pengembangan
mencerminkan semakin luasnya jangkauan
Hipotesis
perusahaan”. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi
Struktur Modal
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, karena
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen
terjadi peningkatan terhadap aset atau penjualan
didalam mencerminkan perimbangan antara hutang
perusahaan.
jangka panjang dengan modal sendiri (Binangkit dan
Wald (1999) mengatakan bahwa“struktur
Raharjo, 2014). Menurut Riyanto (2001) Struktur
modal berhubungan dengan tingkat long term debt /
modal didefinisikan sebagai perimbangan atau
asset ratio, resiko perusahaan, profitabilitas, firm size
perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang
& growth.” Zuliani dan Asyik (2014) menyatakan
dengan modal sendiri .
bahwa Hasil dari penelitian ini menunjukkan
Teori Pecking Order
bahwa: “ profitabilitas berpengaruh signifikan
Perusahaan dapat menggunakan keputusan
terhadap struktur modal, pertumbuhan penjualan
pendanaan menggunakan laba ditahan atau
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur,
menggunakan hutang. Teori pecking order merupakan
struktur aset tidak berpengaruh signifikan terhadap
teori yang memberikan gambaran bahwa perusahaan
struktur modal, dan tingkat pertumbuhan tidak
lebih mengutamakan laba ditahan, hutang dan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.”
penerbitan saham sebagai pilihan terakhir.(Fauzi dan
Penelitian Putri (2012) menyatakan bahwa
Suhadak, 2015).
Hasil penelitian ini menyimpulkan “berpengaruh
Teori Tradeoff
positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal
Teori tradeoff struktur modal menunjukkan
,Struktur Aktiva berpengaruh positif dan signifikan
bahwa hutang bermanfaat bagi perusahaan karena
terhadap struktur modal dan Ukuran Perusahaan
bunga dapat dikurangi dalam penghitungan pajak,
(SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tetapi hutang juga menimbulkan biaya yang
struktur modal” Sedangkan penelitian Kesuma (2009)
berhubungan dengan kebangkrutan yang aktual dan
menyatakan bahwa “Pertumbuhan penjualan
potensial. Struktur modal yang optimal berada pada
mempunyai pengaruh negatif atau berlawanan arah
keseimbangan antara manfaat pajak dari hutang dan
dengan sturktur modal. Profitabilitas mempunyai
biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan (Binangkit
pengaruh berlawan arah dengan struktur modal, Rasio
dan Raharjo, 2014).
144
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

pertumbuhan perusahaan memberikan gambaran


perkembangan perusahaan yang terjadi (Fauzi dan
Teory Sinyal MM Suhadak, 2015). Menurut Brigham dan Houston
Teori sinyal MM berasumsi bahwa setiap (2011:189) menyatakan bahwa perusahaan yang
orang baik investor maupun manajer memiliki memiliki pertumbuhan lebih cepat harus lebih
informasi yang sama tentang prospek suatu mengandalkan diri pada modal eksternal.
perusahaan. Hal ini disebut sebagai informasi
simetris.Hal ini disebut sebagai informasi asimetris. Pertumbuhan Penjualan
namun pada kenyataanya manajer sering kali memiliki Pertumbuhan penjualan merupakan
informasi yang lebih baik dibandingkan investor luar. perubahan kenaikan ataupun penurunan penjualan dari
(Brigham dan Houston, 2011). tahun ke tahun yang dapat dilihat pada laporan laba-
rugi perusahaan. Perusahaan yang baik dapat
Teori Modigliani dan Miller (M&M) dilihat dari penjualannya dari tahun ke tahun yang
Modigliani – Miller (1958) menyatakan terus mengalami kenaikan, hal tersebut berimbas
bahwa nilai suatu perusahaan seharusnya tidak pada meningkatnya keuntungan perusahaan
dipengaruhi oleh struktur modalnya. Atau dengan kata sehingga pendanaan internal perusahaan juga
lain hasil yang diperoleh MM menunjukan bahwa meningkat.
bagaimana cara perusahaan mendanai operasinya Sedangkan menurut Rudianto (2009:56)
tidak memiliki pengaruh, sehingga struktur modal menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan
adalah sesuatu yang tidak relevan. merupakan volume penjualan pada tahun-tahun
mendatang, berdasarkan data pertumbuhan volume
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur penjualan historis.
Modal
Menurut Brigham dan Houston (2011: 188) Struktur Aset
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal “Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan
adalah: (1) stabilitas penjualan, (2) struktur asset, (3) sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup
leverage operasi, (4) Tingkat pertumbuhan, (5) banyak menggunakan utang”. (Brigham dan Houston,
profitabilitas, (6) Pajak, (7) Kendali, (8) Sikap 2011:188) sedangkan menurut Zuliani dan Ayik
manajemen, (9) Sikap pemberi pinjaman dan lembaga (2014) “Struktur aset dalam perusahaan mempunyai
pemeringkat, (10) Kondisi pasar, (11) Kondisi internal pengaruh terhadap sumber-sumber pembiayaan”.
perusahaan, (12) Fleksibilitas keuangan.
Pengembangan Hipotesis
Profitabilitas Hubungan Profitabilitas dengan Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston (2011: 189) Perusahaan akan lebih memilih laba ditahan
menyatakan bahwa “tingkat pengembalian yang tinggi untuk membiayai sebagian kebutuhan pendanaan.
memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut Semakin tinggi ROA, maka semakin kecil utang di
melakukan sebagian besar pendanaannya melalui dana dalam struktur modal perusahaan. Penelitian Kesuma
yang dihasilkan secara internal” (2009) menunjukkan bahwa profitabilitas secara
Profitabilitas merupakan faktor yang dipertimbangkan signifikan berpengaruh positif terhadap struktur
dalam menentukan struktur modal perusahaan. Hal modal. Putra dan Kesuma (2013) bahwa variabel
ini dikarenakan perusahaan yang memiliki profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh negatif
profitabilitas tinggi cenderung menggunakan utang dan signifikan terhadap struktur modal. Putri (2012)
yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi variabel profitabilitas memiliki pengaruh positif
sudah memadai untuk membiayai sebagian besar namun tidak signifikan terhadap struktur modal.
kebutuhan pendanaan (Zuliani dan Asyik, 2014)
Hubungan Pertumbuhan Perusahaan dengan
Pertumbuhan Perusahaan Struktur Modal
Setiap perusahaan berusaha mencapai Pertumbuhan perusahaan merupakan
pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya karena kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran
145
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

perusahaan yang dapat dilihat dari adanya peningkatan


aset.Pertumbuhan perusahaan termasuk salah satu
faktor yang mempengaruhi struktur modal. Apabila
perusahaan ingin melakukan pengembangan usaha,
perusahaan akan cenderung menambah jumlah aset
untuk menunjang pengembangan usaha.sehingga
membutuhkan dana untuk mencapai tujuan tersebut.
Penelitian Khariry dan Yusniar (2016) menyatakan
Hipotesis:
bahwa pertumbuhan perusahaan ada pengaruh yang
1. Secara parsial terdapat pengaruh profitabilitas,
signifikan terhadap struktur modal.
pertumbuhan perusahaan, pertumbuhan
penjualan, struktur aktiva terhadap struktur
Hubungan Pertumbuhan Penjualan dengan
modal.
Struktur Modal
2. Secara bersama-sama terdapat pengaruh
Pertumbuhan penjualan merupakan
profitabilitas, pertumbuhan perusahaan,
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan tujuan
pertumbuhan penjualan, struktur aktiva terhadap
perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan
struktur modal.
perusahaan. Pada saat pertumbuhan penjualan
meningkat perusahaan akan mengambil utang agar
dapat meningkatkan kapasitas produksi yang akan
berdampak pada kenaikan penjualannya.Pertumbuhan Metode Penelitian
penjualan termasuk salah satu factor yang Jenis Penelitian
mempengaruhi struktur modal. jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang menggunakan data sekunder diambil
Hubungan Struktur Aktiva dengan Struktur dari Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan
Modal yang listing dari tahun 2012 sampai dengan tahun
Weston dan Copeland (1997) menyatakan 2014.
bahwa “perusahaan yang mempunyai aktiva tetap
jangka panjang lebih besar, maka perusahaan tersebut Objek Penelitian
akan banyak menggunakan hutang jangka panjang, Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek
dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk Indonesia (BEI). Pemilihan perusahan-perusahan yang
menutup tagihannya”. Penelitian Putri (2012) Struktur go public di bursa efek indonesia sebagai obyek
Aktiva (Fixed Assets toTotal Assets/FATA) penelitian ini didasarkan pada alasan bahwa:
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur a. Perusahaan di BEI mempunyai kewajiban untuk
modal (Long Term Debt to Equity Ratio). menyampaikan laporan keuangan dan laporan
tahunan perusahaan.
Kerangka Pemikiran b. Laporan keaungan perusahaan yang terdaftar di
Tujuan perusahaan bisa tercapai salah satunya BEI sudah diaudit sehingga laporan keuanganya
dengan memenuhi kebutuhan dana untuk operasional bisa dipercaya kebenaranya.
perusahaan. Untuk pendanaan tersebut perusahaan c. Kemudahan mengakses data dan informasi.
harus berusaha menyeimbangkan menggunakan dana
yang berasal dari eksternal (hutang) atau dana yang Penentuan Populasi dan Sampel
berasal dari jumlah modal sendiri yang tercermin Populasi dalam penelitian ini adalah
dalam struktur modal perusahaan, perlu perusahan-perusahaan sector industry barang konsumsi
diperhitungkan berbagai faktor – faktor yang yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode
mempengaruhi struktur modal, yaitu profitabilitas, tahun 2012 sampai dengan 2014, pengambilan sampel
tingkat pertumbuhan, pertumbuhan penjualan dan yang akan diuji dalam penelitian ini menggunakan
struktur asset. metode purposive sampling yaitu metode pemilihan
Adapun dalam penelitian ini digambarkan sampel dengan beberapa kriteria sebagai berikut:
dalam model sebagai berikut :
146
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

1. Merupakan perusahaan sektor industri barang tahun atau dari waktu ke waktu. Cara pengukurannya
konsumsi yang terdaftar di BEI sejak tahun 2012 adalah dengan membandingkan penjualan pada tahun
sampai dengan 2014. ke t setelah dikurangi penjualan pada periode
2. Menerbitkan terus menerus laporan keuangan yang sebelumnya terhadap penjualan pada periode
telah diaudit per 31 Desember dalam periode sebelumnya.
penelitian. SG
Keterangan:
Pengumpulan Data S1 : penjualan pada tahun ke t .
Data yang digunakan dalam penelitian ini St-1: penjualan pada periode sebelumnya.
adalah data sekunder berupa data laporan keuangan
perusahan-perusahaan sector industry barang konsumsi Struktur Aktiva
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun Struktur Aktiva merupakan rasio antara aktiva
2012 sampai dengan 2014. Sumber data diperoleh tetap dengan aktiva yang dimiliki perusahaan (Husnan,
melalui sumber database Laporan keuangan di 2002).
www.idx.co.id . Aktiva Tetap
SA 
Total Aktiva
Struktur Modal
Struktur modal merupakan perpaduan dari Teknik Analisis
nilai hutang dan nilai modal sendiri yang tercermin Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
pada laporan keuangan. Variabel ini diukur dengan dilakukan dengan menggunakan model regresi linear
Debt to total asset ratio (DAR) merupakan rasio antara berganda, dalam analisis regresi tersebut akan diuji
jumlah hutang dengan jumlah aktiva. Artinya seberapa pengaruh antara variabel independen (X) terhadap
besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau variabel dependen (Y) dengan model persamaan
seberapa besar hutang. Struktur Modal, ditentukan regresi:
dengan membandingkan total hutang jangka panjang SM = b1PR +b2PP+b3PJ+b4SA+ e.
atas modal sendiri perusahaan (Riyanto, 2001) dengan dimana:
persamaan sebagai berikut: SM : Struktur Modal
= Total Debt/ Total Aktiva PR : Profitabilitas
PP : Pertumbuhan Perusahaan
PJ : Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan Perusahaan
SA : Struktur Aktiva
Pertumbuhan asset perusahaan dapat diukur
b1,b2,b3,b4 : Koefisien regresi
dengan menggunakan rasio Asset growth (AG) yang
e : Nilai standar eror
dirumuskan sebagai berikut:
Namun sebelumnya akan diuji terlebih dahulu syarat
penggunaan regresi linier yang meliputi : Uji
Normalitas dan Uji Asumsi Klasik yang meliputi uji
multikolenieritas, uji heterokedastisitas, dan uji auto
Profitabilitas korelasi
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba dari kegitan bisnis yang 2
Koefisien Determinasi Berganda (R )
dilakukannya
Untuk mengetahui kontribusi variabel dependen
terhadap variasi (naik turunnya) variabel independen
maka digunakan koefisien determinasi berganda
menggunakan perbandingan antara jumlah kuadrat
2
Pertumbuhan Penjualan
regresi dengan jumlah kuadrat total.Semakin nilai R
Menurut Kesuma (2009) Growth of sales
mendekati 1 maka semakin cocok garis regresi untuk
(X1) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke
meramalkan variabel tak bebas.
147
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas


Pengujian Hipotesis dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
Untuk menguji H , yaitu uji signifikansi variabel bebas tertentu pada grafik scaterplot (Ghozali, 2009). Uji
1
(x ) terhadap variabel terikat (Y), akan dilakukan non-heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah
i
sebagai berikut:
dengan uji statistik F untuk melihat pengaruh secara
Gambar 3
simultan dan uji statistik t untuk melihat pengaruh
Grafik Scaterplot
secara parsial.

Uji F-stat
Pengujian hipotesis secara simultan adalah:
1. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari pada
tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% (α = 0.05)
maka H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari pada
tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% (α = 0.05)
maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Sumber : Data diolah

Uji t
Hasil uji scaterplot pada uji statistik
Pengujian hipotesis secara parsial adalah:
memperlihatkan gambar berupa titik-titik yang
Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari pada tingkat
tersebar secara acak baik di atas maupun di bawah dari
toleransi kesalahan sebesar 5% (α = 0.05) maka H0
angka 0 (nol) pada sumbu Y. Diagram scater plot
ditolak dan H1 diterima.
seperti pada gambar 3 di atas membuktikan bahwa
model regresi dari penelitian ini telah terbebas dari
Hasil dan Pembahasan
masalah heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa data berada dan tersebar di
sekitar garis diagonal yang berarti bahwa data dari
penelitian ini dapat dinyatakan telah memenuhi
persyaratan normalitas yang diberlakukan.
Adapun uji normalitas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2 Non-Autokorelasi
Analisis Grafik Normal PP Plot of Regression Untuk menguji ada atau tidaknya auto
Standardized Residual korelasi dapat dideteksi dengan melihat nilai Durbin-
Watson, yang ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini.

Berdasarkan tabel 2 di atas nilai Durbin-


Sumber : Data diolah
Watson untuk semua model berada di atas -2 dan
berada di bawah 2 yang berarti sesuai pendapat dari
Santoso (2001) bahwa semua model regresi yang
Non-Heteroskedastisitas

148
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

diajukan dalam penelitian ini terlepas dari masalah kesalahan 5% (0,05) yaitu profitabilitas sebesar 0,104,
auto korelasi. pertumbuhan penjualansebesar 0,710 dan struktur
aktiva sebesar 0,401Artinya secara parsial variabel-
variabel pertumbuhan dan ukuran perusahaan tidak
Persamaan Regresi dapat digunakan untuk memprediksikan struktur
Persamaan regresi dalam penelitian ini dari tabel 1 modal perusahaan.
adalah: Gambaran tentang koefisien regresi dari masing-
Y = 0,373-0,252X1+0,006X2-0.003X3+ 0,485X4 masing variabel independen yang digunakan dalam
Di mana: penelitian adalah:
Y = Struktur Modal a. Variabel XI (Profitabilitas)
X 1 = Profitabilitas Secara parsial variabel XI (profitabilitas)
memiliki nilai probabilitas (siginifikansi) 0,104
X 2 = Pertumbuhan perusahaan (growth)
lebih besar dari toleransi kesalahan () yang
X 3 = Pertumbuhan penjualan diberlakukan yaitu sebesar 5% (0,05) dan nilai T
Hitung < T Tabel yaitu -1.641<1.988 sehingga
X 4 = struktur aktivaUji Heteroskedastisitas
bisa diartikan parsial variabel X1 (profitabilitas)
tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal.Artinya perusahaan Hasil penelitian
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
putri (2012). Penelitian berbeda dengan Khariry
dan Yusniar(2016), Kesuma (2009), Nadziraah,
Yudiaatmaja dan Cipta (2016), Prabansari dan
Kusuma (2005), Firnanti (2011) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Hasil
penelitian yang tidak signifikan ini disebabkan
Berdasarkan hasil uji Anova atau F Test pada karena adanya penurunan jumlah laba beberapa
Tabel 3 diperoleh bahwa F hitung adalah 8.338 dengan perusahaan pada setiap tahunnya.
tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) b. Variabel X2 (Pertumbuhan Perusahaan)
lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai Secara parsial variable X2 (Pertumbuhan
untuk memprediksi struktur modal. Dengan kata lain, Perusahaan) memiliki nilai probabilitas
Profitabilitas, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan (siginifikansi) 0,000 lebih kecil dari toleransi
perusahaan dan struktur aktiva secara bersama-sama kesalahan () yang diberlakukan yaitu sebesar
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 5% (0,05)dan nilai T Hitung > T Tabel yaitu
Berdasarkan Tabel 1 di atas, maka dapat 5.088>1.988 artinya secara parsial variabel X2
diketahui bahwa terdapat satu variabel yang secara (Pertumbuhan Perusahaan) berpengaruh
parsial berpengaruh terhadap strukutur modal yaitu signifikan terhadap struktur modal.Artinya
pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan asset didukung dengan
tingkat signifikansivariabel ini dibawah tingkat meningkatnya hutang. Tingkat pertumbuhan yang
toleransi kesalahan 5% (0,05) yaitu 0,000. Artinya tinggi akan meningkatkan jumlah aktiva yang
secara parsial variabel-variabel pertumbuahan dibutuhkan sehingga memerlukan dana yang
perusahaan dapat digunakan untuk memprediksikan lebih banyak untuk memenuhi aktiva tersebut.
struktur modal perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan teori pecking
Adapun variabel-variabel profitabilitas, order perusahaan dalam pertumbuhan tinggi akan
pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva secara membutuhkan dana eksternal. Hasil penelitian
parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
modal. Hal ini karena tingkat signifikansi variabel Khariry dan Yusniar (2016), Ticoalu (2013)
tersebut lebih besar dari pada toleransi tingkat Tetapi berbeda dengan hasil penelitian Zuliani

149
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

dan Asyik (2014), Widayanti, Triaryati dan profitabilitas dan struktur aktiva tidak
Abundanti (2016), Indahningrum dan Handayani berpengaruh secara ssignifikan terhadap struktur
(2009) yang menyatakan bahwa pertumbuhan modal.
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan.
c. Variabel X3 (Pertumbuhan Penjualan)
Secara parsial variabel X3 (Pertumbuhan Saran
Penjualan) memiliki nilai probabilitas a. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
(siginifikansi) 0,710 lebih besar dari toleransi data tahun 2012-2014, sehingga untuk tahun –
kesalahan () yang diberlakukan yaitu sebesar tahun mendatang, hasil penelitian ini masih perlu
5% (0,05)dan nilai T Hitung < T Tabel yaitu - diuji kembali.
0.373 <1.988 artinya secara parsial variabel X3 b. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dapat
(Pertumbuhan Penjualan) tidak berpengaruh menggunakan jumlah populasi yang lebih luas
signifikan terhadap struktur modal. Hasil dengan menggunakan seluruh perusahaan yang
penelitian sejalan dengan penelitian yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
dilakukan oleh Khariry dan Yusniar (2016),
Zuliani dan Asyik (2014), Pradana , Fachrurrozie
dan Kiswanto (2013), yang menyatakan bahwa Daftar Pustaka
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara [1] Amiriyah dan Andayani. 2014. Pengaruh
signifikan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan
Supriyanto dan Falikhatun (2008) menyatakan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal. Jurnal
bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh Ilmu dan Riset. Vol 3 no 1.
secara signifikan. [2] Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011.
d. Variabel X4 (Struktur Aktiva). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11
Secara parsial variable X4 (Struktur Aktiva) Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
memiliki nilai probabilitas (siginifikansi) 0,401 [3] Fauzi, Mohommad Nur dan Suhadak. 2015.
lebih besar dari toleransi kesalahan () yang Pengaruh Kebijakan Deviden dan Pertumbuhan
diberlakukan yaitu sebesar 5% (0,05) dan nilai T Perusahaan Terhadap Struktur Modal dan
Hitung < T Tabel yaitu 0.844 <1.988 artinya Profitabilitas. Jurnal Administrasi Bisnis . Vol
secara parsial variabel X4 (Struktur Aktiva) tidak 24 no 1.
berpengaruh signifikan terhadap struktur [4] Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
modal.Artinya tidak semua perusahaan Multivariate dengan Program IBM SPSS.
menggunakan aktiva untuk jaminan hutang.Hasil Semarang. Badan Penerbit Universitas
penelitian sejalan dengan penelitian yang Diponegoro.
dilakukan oleh Pradana , Fachrurrozie dan [5] Indahningrum, Rizka Putri dan Handayani, Ratih.
Kiswanto (2013) tetapi berbeda dengan hasil 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
penelitian Liem, Murhadi, Sutejo (2013) yang Kepemilikan Institusional, Dividen,
menyatakan bahwa struktur aktiva berpengruh Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan
positif terhadap struktur modal. Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang
Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi . Vol.
Simpulan 11, No. 3.
Simpulan [6] Khariry, Mukhlan dan Yusniar, Meina
1. Profitabilitas, pertumbuhan penjualan, Wulansari. 2016. Faktor-Faktor Yang
pertumbuhan perusahaan dan struktur aktiva Mempengaruhi Struktur Modal (Studi kasus
secara bersama-sama berpengaruh signifikan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
terhadap struktur modal. Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014.
2. Secara parsial pertumbuhan perusahaan Jurnal wawasan Manajemen. Vol 4 no 2.
berpengaruh secara signifikan terhadap struktur [7] Liem, Jemmi Halim,.Murhadi, Warner R. dan
modal sedangkan Pertumbuhan penjualan, Sutejo, Bertha Silvia. 2013. Faktor-Faktor Yang

150
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016
Maryanti, 2016

Mempengaruhi Struktur Modal Pada Industri [18] Ticoalu, Raiben Meldrick Andrew. 2013.
Consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur
Indonesia periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Modal Pada Perusahaan di Sektor Agriculture
Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2 no 1. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-
[8] Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor Yang 2009. Jurnal Ilmiah Mahasiswa University
Mempengaruhi Struktu Modal Serta Surabaya. Vol 2 no 2.
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham [19] Wald, John K. 1999. How Firm Characteristics
Perusahaan Real Estate yang Go Public di Affect Capital Structure: An International
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Comparison. The Journal of Financial
Kewirausahaan. Vol 1 no 1. Research. Vol. XXII, NO.2 Pages 161-18.
[9] Munawir, S. 2004. Analisis Laporan Keuangan. [20] Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas.1997.
Yogyakarta : Penerbit Liberty. Manajemen Keuangan. Jilid 2 . Edisi 9.
[10] Nadzirah, Yudiaatmaja Fridayana dan Cipta Binarupa Aksara.
Wayan.2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan [21] Widayanti, Luh Putu. Nyoman Triaryati, dan
Profitaabilitas Terhadap Struktur Modal. E- Nyoman Abundanti. 2016. Pengaruh
Journal Bisma Universitas Pendidikan Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan
Ganesha. Volume 4. Perusahaan, Likuiditas, Dan Pajak Terhadap
[11] Putra, Dwi Ema dan Kesuma, I Ketut Wijaya. Struktur Modal Pada Sektor Pariwisata. E
2012. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5 No 6.
Ukuran, Pertumbuhan terhadap Struktur Modal [22] Zuliani, Selly dan Asyik, Nur Fadjrik. 2014.
Industri Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan
Indonesia. Jurnal Ekonomi. Bali : Universitas Penjualan, Struktur Aset dan Tingkat
Udayana. Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal. Jurnal
[12] Putri, Meidera Elsa Dwi. 2012. Pengaruh Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol 3 No 7.
Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran
Perusahaan terhadap Struktur Modal pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol. 01,
No.01. Universitas Negeri Padang.
[13] Pradana, Herdiawan Rudi, Fachrurrozie dan
Kiswanto. 2013. Pengaruh Risiko Bisnis,
Struktur Aset, Ukuran dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Struktur Modal. Accounting
Analysis Journal. Vol 2 No 4.
[14] Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar
Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4. Yogyakarta
: Bagian Penerbitan FE.
[15] Rudianto. (2009). Akuntansi
Manajemen.Grasindo. Yogyakarta.
[16] Santoso, Singgih. 2004. Mengolah Data
Statistik Secara Profesional. Jakarta : PT. Elex
media Komputindo.
[17] Supriyanto, Eko dan Falikhatun. 2008.
Pengaruh Tangibility, Pertumbuhan Penjualan,
Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur
Keuangan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi . Vol 10
No. 1.

151
Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 1(2), 2016

Anda mungkin juga menyukai