Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Wawasan baru telah ditambahkan untuk identifikasi perilaku dan sifat sel dan sel-sel induk
emorionik dan jaringan spesifik dalam beberapa tahun terakhir. Pembelahan sel induk asimetris
dan simetris, telah diatur selama proses perkembangan dan regenerasi. Pemilihan yang tepat
dalm pembelahan sel induk baik secara asimetris atau simetris telah dipertimbangkan matang-
matang bagi perkembangan dan penyakit karena pembelahan secara asimetris tidak mengganggu
morfogenesis organ, sedangkan pembelahan secara simetris menginduksi dan pembentukan
sebuah tumor (tumorgenesis) yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, memahami perilaku sel
induk paru-paru dapat mengidentifikasi solusi inovatif untuk memulihkan morfogenesis normal
dan/atau regenerasi dari organ yang berbeda. Dalam tinjauan singkat ini, kami menggambarkan
penelitian di laboratorium kami tentang cara pembelahan sel induk epitel pada paru-paru. Kita
juga membandingkan pembelahan sel simetris atau asymetris cell division (ACD) di sel induk
paru-paru dengan jaringan lain dalam berbagai organisme yng berbeda.

Kata kunci: stem cell, perilaku, simetris, asimetris, pembelahan sel

PENDAHULUAN

Ada dua jenis pembelahan sel dalam organisme yang berbeda yaitu pembelahan simetris
dan asimetris. Tujuan utama dari pembelahan simetris adalah proliferasi, dan oleh karena itu
mengarah pada luas populasi sel. Pembelahan simetris menghasilkan dua anak sel identik yang
memperoleh sifat yang sama denga sel induknya. Sebaliknya, pembelahan sel asimetris (ACD)
adalah sifat dari sel induk yang menghasilkan du sel anak yang dengan mewarisi sifat yng
berbeda dengan induknya: satu anak sel akan membedakan diri dalam silsilah induknya,
sedangkan sel lainnya akan memiliki kemampuan untuk memperbaharui identitas sel induk dan
melnjutkan pembelahan secara asimetris (Gambar 1). Kemampuan sel yang berbeda memberikan
keragaman seluler yang ditemukan di setiap organisme multiseluler.

Model pembelahan sel induk sangat penting untuk pemeliharaan dan ekspansi dari sel itu
sendiri (maksudnya pembelahan induk sel ini bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan,
mengganti sel-sel yang telah rusak atau mati, berkembang biak, serta variasi individu baru, dll).
Sel induk, baik simetris atau ACDS mampu menjalankan perintah dari tingkat molekuler, seluler,
maupun lingkungan yang beragam pada tahap perkembangannya. Untuk membedakan ini, salah
satu dapat terlihat berbeda dalam pengenalan benang-benang spindle (kromosom), atau
perbedaan warisan dari protein membran-terikat atau sitoplasma seperti sel penentu sifat mati
(Numb) dan atipikal protein kinase C (PKC : Hutter dan Kosodo, 2005; Morrison dan Kimble,
2006; El-Hashash dan Warburton, 2011, 2012; El-Hashash et al., 2011). Pembelahan sel
asimetris dalam merespon penentu sifat ekstrinsik maupun intrinsic. Secara ekstrinsik, sel anak
yang ditempatkan di microenvironments (lingkungan) yang berbeda mewarisi sifat yang berbeda;
sedangkan secara instrinsik, penentu sifat sel sitoplasma (misalnya, Numb) adalah secara
asimetris terlokalisasi dalam sel dan berdifrensiasi menjadi anak sel yang mewarisi sifat yang
berbeda (ditinjau oleh Yamashita, 2009).

Anda mungkin juga menyukai