ACARA II
Dosen Pengampu:
Ferryati Masyitoh, S.Si., M.Si
Asisten :
Ahmad Adi Sucipto
Oleh:
Ryand Rizky Oktananda
160722614647
Offering H/2016
Garis kontur
Garis kontur didefinisikan sebagai garis khayal yang menghubungkan
setiap titik pada ketinggian yang sama. (Pertiwi, 2011) Pada pengertian garis
kontur di atas dapat dijelaskan bahwa sifat dari salah satu garis kontur tersebut
memiliki nilai ketinggian yang tunggal. Untuk merepresentasikan seluruh
bentuk relief dalam bentuk gambaran garis kontur dalam suatu peta, perlu
dilakukan penggambaran beberapa garis kontur yang memiliki ketinggian
yang berbeda dengan garis kontur disebelahnya berdasarkan nilai tinggi yang
berurutan. Dengan adanya nilai tinggi dari garis kontur yang berurutan dengan
garis kontur lainnya berarti terdapat suatu besaran yang membatasi antara dua
kontur tersebut, yang dinamakan interval kontur. Jadi, interval kontur adalah
jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan atau jarak antara dua
bidang mendatar yang berdekatan. Garis kontur pada suatu peta merupakan
proyeksi pada serangkaian titik pada ketinggian yang sama secara tegak lurus
(ortogonal) pada bidang datar (peta).
Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada,
tetap akan bertemu kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika
kontur masuk ke suatu daerah kemiringan yang curam atau nyaris vertikal,
karena ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara terpisah pada
pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan
simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol
tersebut.
Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk
lereng disebut konveks (cembung), dan memberikan pandangan yang pendek.
Jika sebaliknya, yaitu merenggang, maka disebut dengan konkav (cekung),
dan memberikan pandangan yang panjang.
Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat
maka permukaan lapangannya merupakan daerah yang undulasi
(bergelombang).
Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang
patah-patah. Kontur-kontur yang halus belokannya juga menunjukkan
permukaan yang teratur (tidak patah-patah), kecuali pada peta skala kecil pada
umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya proses generalisasi
yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor).
Blok Diagram
Blok diagram merupakan penggambaran secara tiga dimensi dari suatu
wilayah yang ada di bumi. Hal ini dari peta ontur yang tergambar secara dua
dimensi. Blom diagram dapat dibentuk dari peta kontur dan digambar secara
orthografis.
V. DIAGRAM ALIR
Menyiapkan Membagi
alat dan bahan wilayah pada
Peta Geologi
Memilih
wilayah
Mendeliniasi
Menganalisis Menyusun
Laporan
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat diidentifikasi bahwa :
- Penggambaran Peta Kontur dengan interval kontur 100.
- Bentuk lahan DAS Bogowonto adalah bentuk lahan vulkan.
- Kontur paling rendah pada elevasi 400, dan kontur paling tinggi pada
elevasi 1200
- Pada daerah gradasi lereng (tekuk lereng) stok air melimppah karena air
hujan meresap dan terjebak (tersimpan) di tekukan.
X. LAMPIRAN
Hasil Scan Interpolasi Kontur