Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan aktifitas kehidupan mahluk hidup membutuhkan energi. Energi
berasal dari makanan. Mahluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah
tumbuhan dengan cara fotosintesis. Tumbuhan sebagai autotrof dalam fotosintesis
menghasilkan beberapa produk yang digunakan mahluk hidup lain sebagai pembangun
energi, salah satu dari produk itu adalah karbohidrat.
Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total
yang dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan hewan, seperti juga bagi berbagai
mikroorganisme. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan
organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa
karbohidrat dari CO2 dan H2O menjadi energi pokok sumber karbon bagi sel non-
fotosintetik pada hewan, tanaman dan dunia mikrobial. Begitu pentingnya peranan
karbohidrat dalam tubuh mahluk hidup, maka pada makalah ini kita akan mengamati
struktur, sifat - sifat, dan fungsi dari karbohidrat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapaun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Apa pengertian karbohidrat?
2. Bagaimana klasifikasi karbohidrat beserta struktur dan contohnya?
3. Bagaimana karbohidrat pada tumbuhan?
4. Bagaimana peranan dan fungsi karbohidrat?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian karbohidrat.


2. Mengetahui klasifikasi karbohidrat beserta struktur dan contohnya.
3. Mengetahui karbohidrat pada tumbuhan.
4. Mengetahui peranan dan fungsi karbohidrat.

1
1.4 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dengan ditulisnya makalah ini adalah sebagai sumber
informasi tentang bagaimana struktur dan fungsi karbohidrat dan sebagai sumber
pembelajaran mata kuliah Biokimia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul penting yang dibutuhkan oleh


manusia. Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total
yang dikonsumsi manusia dan kebanyakan hewan. Karbohidrat juga merupakan pusat
metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi
cahaya untuk melakukan sintesa karbohidrat dari CO2dan H2O (Lehninger 1982).
Karbohidrat berasal dari kata karbon dan hidrat sehingga disebut hidrat dari
karbon. Karbohidrat memiliki rumus umum Cn(H2O)m (yang pada umumnya harga n
=harga m). Karbohidrat merupakan kelompok besar senyawa polihidroksildehida
dan polihidroksiketon atau senyawa - senyawa yang dapat dihidrolisis menjadi
polihidroksialdehida atau polihidroksiketon (Wahyudi,dkk., 2003:94).
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan

air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa. Di

samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.

Sinar matahari

klorofil

6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2

Karbohidrat

3
Sebagai sumber energi, karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup. Salah satunya ialah sebagai bahan bakar misalnya glukosa. Selain itu, juga berfungsi
sebagai cadangan makanan misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,


atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Molekul karbohidrat tersusun atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan
Oksogen (O). Unsur-unsur tersebut bergabung dalam suatu ikatan kimia dengan rumus

umum (CH2O)n. Jumlah n berbeda tergantung jenis karbohidrat yang disusunnya.Namun


demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.

Gambar 2.1 : Struktur Molekul Karbohidrat

2.2 Klasifikasi Karbohidrat beserta Struktur dan Contohnya

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida). Berikut ini penjelasan
secara lengkapnya :

A. Monosakarida

4
Monosakarida ialah gula ringkas dan merupakan unit yang paling kecil (yang tidak
dapat dipecahkan oleh hidrolisis asid kepada unit yang lebih kecil). Monosakarida terdiri atas
3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi
karbohidrat yang lebih sederhana. Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur
nitrogen dan sulfur. Monosakarida yang penting dalam fisiologi ialah D-glukosa, D-
galaktosa, D-fruktosa, D-ribosa, dan D-deoksiribosa. Monosakarida digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa)
dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi
misalnya aldoheksosa dan ketotriosa.

Gambar 2.2 : klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil.

Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH2O)n dimana n=3 atau lebih. Jika gugus
karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehida, maka monosakarida ini
disebut aldosa. Dan bila gugusnya merupakan turunan keton maka monosakarida tersebut
disebut ketosa. Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida.
Sedangkan monosakarida ketosa yang paling sederhana adalah dihidroksiaseton.
Kedua monosakarida sederhana tersebut masing-masing mempunyai tiga atom
karbon (triosa). Monosakarida lain mempunyai empat atom karbon (tetrosa), lima atom
karbon (pentosa), dan enam atom karbon (heksosa). Heksosa, zat manis dan berbentuk
kristalin, adalah salah satu monosakarida terpenting. Beberapa contoh heksosa sehari-hari
adalah gula tebu, gula gandum, gula susu, pati, dan selulosa. Pentosa umum adalah ribosa
yaitu salah satu unit penyusun mononukleotida asam nukleat.

5
Gambar 2.3 klasifikasi karbohidrat menurut jumlah atom C

Sifat – sifat monosakarida adalah :


1) Semua monosakarida zat padat putih, mudah larut dalam air,
2) Larutannya bersifat optis aktif,
3) Larutan monosakarida yang baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran disebut
mutarrotasi,

4) Contoh larutan alfa glukosa yang baru dibuat mempunyai putaran jenis + 1130 akhirnya
tetap pada + 52,70,
5) Semua monosakarida merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi,
6) Kebanyakan tidak berwarna, padat kristalin (manis).

Monosakarida terdiri atas unit glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut juga
gula darah. Galaktosa banyak terdapat dalam susu dan yogurth. Fruktosa banyak ditemukan
dalam buah-buahan dan madu. Berikut ini adalah monosakarida-monosakarida penting yaitu:

a) D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)

Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Monosakarida ini mengandung lima
gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada rantai enam karbon. Fungsi
utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup. Glukosa disebut juga gula anggur
karena terdapat dalam buah anggur, gula darah karena terdapat dalam darah atau dekstrosa
karena memutarkan bidang polarisasi kekanan. Glukosa merupakan monomer dari
polisakarida terpenting yaitu amilum, selulosa dan glikogen. Glukosa merupakan senyawa
organik terbanyak terdapat pada hidrolisis amilum, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Di alam,
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah.

6
Gambar 2.4 : D-glukosa (glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin).

b) D-fruktosa (termanis dari semua gula)

Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya


terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mengandung lima
gugus hidroksil dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantai enam-karbon. Molekul ini
kebanyakan berada dalam bentuk siklik. Fruktosa terdapat dalam buah-buahan,
merupakan gula yang paling manis. Bersama dengan glukosa merupakan komponen
utama dari madu.

Gambar 2.5 : D-fruktosa (mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

c) D-galaktosa (bagian dari susu)

Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas di alam. Umumnya


berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.
Galaktosa mempunyai rasa kurang manis dari pada glukosa dan kurang larut dalarn air.
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang polarisasi kekanan.

7
Gambar 2.6 : D-galaktosa (galaktosa mengalami siklisasi

membentuk struktur cincin)

Gambar 2.7: Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan


daerah berarsis lingkaran)

d) D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)

Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga
dinamakan aldotriosa.

Gambar 2.8 : D-gliseraldehid (hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut paling


sederhana)

8
e) D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)

Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika
bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O,
maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.

Gambar 2.9 : D-ribosa (memiliki 5 atom C)

Penulisan Struktur Monosakarida


1) Proyeksi Fischer

Proyeksi Fischer sangat bermanfaat dalam penulisan struktur molekul gula


(monosakarida). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan proyeksi
Fischer. Proyeksi Fischer adalah penggambaran struktur 3-D dalam bentuk 2-D (dua
dimensi). Pada proyeksi Fischer rantai karbon ditulis dari atas kebawah, dimana gugus
yang paling tinggi prioritasnya diletakkan pada bagian atas. Setiap persilangan garis
mengandung satu atom karbon. Atom atau gugus atom disebelah kiri dan kanan dari
rantai karbon berarti berada dibagian depan bidang (mengarah kedepan kearah pembaca)
dan yang bagian atas atau bawah dari atom karbon yang manjadi perhatian berada di
belakang bidang (menjauhi pembaca).

Gambar 2.10 : Proyeksi Fischer dari D-glukosa

9
2) Proyeksi Haworth

Proyeksi Haworth ialah cara umum menggambarkan struktur lingkar monosakarida


dengan perspektif tiga dimensi sederhana. Proyeksi Haworth dinamai menurut kimiawan
Inggris Sir Walter N. Haworth.

Proyeksi Haworth memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Karbon ialah jenis implisit atom. Dalam contoh di kanan, atom-atom yang diberi
angka 1 hingga 6 semuanya atom karbon. Karbon 1 dikenal sebagai karbon anomer.

 Atom hidrogen pada karbon itu implisit. Dalam contoh ini, atom 1 sampai 6
memiliki atom hidrogen akstra yang tak digambarkan.

 Garis yang dipertebal menandai atom yang lebih dekat ke pengamat. Dalam contoh
ini di kanan, atom 2 dan 3 (dan grup OH yang berhubungan) paling dekat ke
pengamat, atom 1 dan 4 lebih jauh dari pengamat dan akhirnya atom sisanya (5,
dsb.) ialah yang terjauh.

Gambar 2.11: Proyeksi Haworth atas struktur α-D-glukopiranosa.

B. Disakarida
Disakarida adalah senyawa yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi dua molekul monosakarida.

Disakarida terdiri atas unit sukrosa, maltosa, laktosa dan selobiosa.Keempat

disakarida ini mempunyai rumus molekul sama (C12H22O11) tetapi struktur molekulnya
berbeda. Disakarida disusun oleh dua unit gula, seperti sukrosa disusun oleh glukosa dan

10
fruktosa, maltoda dibangun oleh dua unit glukosa, dan laktosa dibangun oleh glukosa dan
galaktosa. Berikut ini adalah disakarida-disakarida penting yaitu :

a) Sukrosa

Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun
dari bit. Selain pada tebu dan bit, sukrosa terdapat pula pada turnbuhan lain, rnisalnya dalarn
buah nanas dan dalam wortel. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan
glukosa dan fruktosa. Sukrosa terbentuk dari ikatan glikosida antara karbon nomor 1 pada
glukosa dengan karbon nomor 2 pada fruktosa.

Gambar 2.12: Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan yang
menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan C1-2).

b) Laktosa

Laktosa merupakan hidrat utama dalam air susu hewan. Laktosa bila dihidrolisis akan
menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa, karena itu laktosa adalah suatu disakarida.
Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dan
atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh karenanya molekul laktosa masih mempunyai
gugus –OH glikosidik. Dengan demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan
merotasi.

Gambar 2.13 : β-laktosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4

11
c) Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molckul glukosa. Maltosa
terbentuk melalui ikatan glikosida α antara atom karbon nomor 1 dari glukosa satu
dengan atom karbon nomor 4 dari glukosa yang lain. Ikatan yang terjadi ialah antara atom
karbon nomor I dan atom karbon - nomor 4, oleh karenanya maltosa masih mempunyai
gugus -OH glikosidik dan dengan demikian masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa
merupakan hasil antara dalam proses, hidrolisis amilum dengan asam maupun dengan
enzim.

Gambar 2.14 : β-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4. 14
atom C nomor 1 yang tak berikatan dengan glukosa lain dalam posisi beta)

d.) Selobiosa

Selobiosa merupakan unit ulangan dalam selulosa. Selobiosa tersusun dari dua
monosakarida glukosa yang berikatan glikosida β antara karbon 1 dengan karbon 4.

C. Polisakarida

Polisakarida merupakan kelas karbohidrat yang mempunyai lebih daripada delapan


unit monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih
kompleks daripada monosakarida dan disakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis menjadi
banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja
disebut homopolisakarida (contohnya kanji, glikogen dan selulusa), sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin).

Rumus kimia polisakarida adalahn (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkan


menjadi polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat, dan sebagainya. Dan
polisakarida nutrien seperti amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan), dan
paramilum (jenis protozoa).

12
Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal,
tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul
polisakarida bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat
larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di
antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat
banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari
disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian.

Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak


satuan monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tiga
maksud dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, bahan makanan dan sebagai zat
spesifik. Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa yang memberikan kekuatan pada
kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin, komponen struktur kerangka luar serangga.
Polisakarida makanan yang lazim.

a) Amilum

Amilum terdiri dari dua macam polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin. Kedua-
duanya merupakan polimer glukosa. Amilosa terdiri atas 250-3000 unit D-glukosa.
Sedangkan amilopektin terdiri atas lebih dari 1000-1500 unit glukosa. Unit glukosa amilosa
dirangkaikan dalam bentuk linier oleh ikatan glikosida α (1 4). Amilosa mempunyai ujung
non reduksi dan ujung reduksi. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa ratus sampai
150.000. Amilopektin adalah polisakarida bercabang. Dalam molekul ini, rantai pendek dari
rangkaian glikosida α (1 4) unit glukosa digabungkan dengan rangkaian glikosida lain
melalui ikatan glikosida α (1 6).

Gambar 2.15: Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)

13
Gambar 2.16: Struktur amilopektin (bandingkan dengan amilosa)

b) Asam Healuronik

Asam healuronik merupakan mukopolisakarida (heteropolisakarida) yaitu suatu


senyawa gelatin dengan berat molekul tinggi. Asam hialuronik disusun oleh unit asam
glukuronik dan asetil-glukosamin. Dua monosakarida berbeda tersebut dirangkaikan
oleh ikatan β(1 3) untuk membentuk disakarida yang terikat β(1 4) dengan unit ulangan
berikutnya.

c) Glikogen

Glikogen merupakan bentuk cadangan glukosa pada sel-sel hewan dan manusia yang
disimpan di hati dan otot sebagai granula. Glikogen merupakan polimer α-1 dari
glukosa dan umumnya mempunyai ikatan cabang α-1,6 untuk setiap satuan glukosa.

Gambar 2.17: Struktur glikogen (bandingkan dengan amilum)

2.3. Karbohidrat pada tumbuhan


Secara sederhana dapat diartikan bahwa karbohidrat ialah suatu senyawa yang terdiri
dari molekul-molekul karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) atau karbon dan hidrat
(H2O) sehingga dinamaka karbo-hidrat. Dalam tumbuhan senyawa ini dibentuk melaui
proses fotosintesis antara air (H2O) dengan karbondioksida (CO2) dengan bantuan sinar
matahari (UV) menghasilkan senyawa sakarida dengan rumus (CH2O)n. Karbohidrat

14
merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lain yang
menggunakan energi matahari untuk melakukan pembentukan karbohidrat.

Pada tumbuhan terdapat cadangan glukosa bentuk lain seperti amilosa, amilopektin
atau selulosa. Perbedaan antara polisakarida ini adalah amilosa yaitu polimer glukosa yang
tidak bercabang dan terikat satu dengan yang lain melalui ikatan α-1,4. Amilopektin adalah
polimer glukosa yang berhubungan melalui ikatan α-1,4 dan mengandung cabang yang
lebih sedikit dari glikogen. Sedangkan selulosa adalah polimer glukosa yang mempunyai
ikatan glikosida β-1,4. Amilosa dan amilopektin dapat dicerna oleh manusia. Sedangkan
selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia dan sebagian besar binatang lain.

A. Pati
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.

Pati yang juga merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan ini berbentuk
butiran-butiran kecil mikroskopik dengan berdiameter berkisar antara 5-50 nm. Dan di alam,
pati akan banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah
atau kacang hijau dan banyak juga terkandung di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti
singkong, kentang atau ubi.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa (amylose) merupakan polimer glukosa rantai panjang yang
tidak bercabang sedangkan amilopektin (amylopectin) merupakan polimer glukosa dengan
susunan yang bercabangcabang. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes
iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Komposisi kandungan amilosa dan amilopektin
ini akan bervariasi dalam produk pangan dimana produk pangan yang memiliki kandungan
amilopektin tinggi akan semakin mudah untuk dicerna.

Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair
seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat,
campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika.

15
B. Selulosa
Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari
beta-glukosa. Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat
dicerna oleh manusia karena selulosa adalah polisakarida yang dihasilkan oleh sitoplasma
sel tanaman yg membentuk dinding sel. Meskipun demikian selulosa yang berbentuk serat
tumbuhan seperti sayuran atau buah-buahan, dapat digunakan sebagai senyawa pelancar
pencernaan makanan. Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan β (1-4). Selulosa
lazim disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.

Gambar 2.18 : Struktur selulosa yang merupakan polimer dari glukosa

C. Hemiselulosa

Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat


selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua
polisakarida yang dapat diekstraksi dalah larutan basa (alkalis). Monomer penyusun
hemiselulosa biasanya adalah rantai D-glukosa, ditambah dengan berbagai bentuk
monosakarida yang terikat pada rantai, baik sebagai cabang atau mata rantai, seperti D-
mannosa, D-galaktosa, D-fukosa, dan pentosa-pentosa seperti D-xilosa dan L-arabinosa.

Komponen utama hemiselulosa pada Dicotyledoneae didominasi oleh xiloglukan,


sementara pada Monocotyledoneae komposisi hemiselulosa lebih bervariasi. Pada gandum,
ia didominasi oleh arabinoksilan, sedangkan pada jelai dan haver didominasi oleh beta-
glukan.

2.4. Peranan dan fungsi karbohidrat

A. Peran dari karbohidrat meliputi :

1. Peran dalam biosfer

16
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian
dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. karbohidrat yang dihasilkan oleh
fotosintesis adalah gula berkarbon tiga dinamai gliseraldehida 3-fosfat.

2. Peran sebagai bahan baker dan nutrisi

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.


Monosakrida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel. Sebagai nutrisi bagi
manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 kalori. Dalam menu makanan orang
Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu 70-
80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum
dan beras), umbi-umbian (kentang,singkong,ubi jalar) dan gula.

3. Peran sebagai cadangan energi

Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Juga
melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Pati merupakan suatu
polisakarida simpanan pada tumbuhan. Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang
disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel
hati dan otot.

4. Peran sebagai materi pembangun

Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,


selulosa adalah komponen utama dinding sel tumbuhan. Kayu terbuat dari selulosa dan
polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Kapas juga terbuat dari selulosa.

B. Fungsi dari karbohidrat meliputi :

1.) Sumber Energi Tubuh

Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai pasokan utama energi bagi tubuh.
Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori. Keberadaan karbohidrat di dalam
tubuh, sebagian ada pada sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi,
sebagian terdapat pada hati dan jaringan otot sebagai glikogen, dan sebagian lagi

17
sisanya diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi
di dalam jaringan lemak.

2.) Melancarkan Sistem Pencernaan.

Makanan tinggi karbohidrat kaya akan serat yang berfungsi melancarkan sistem
pencernaan dan buang air besar. Serat pada makanan dapat membantu mencegah
kegemukan, kanker usus besar, diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan
dengan kolesterol tinggi.

3) Mengoptimalkan Fungsi Protein

Ketika kebutuhan karbohidrat harian tidak terpenuhi, maka tumbuh akan


mengambil protein sebagai cadangan energi. Akibatnya fungsi protein sebagai zat
pembangun tidak optimal. Memenuhi kebutuhan karbohidrat akan membuat
protein melaksanakan tugasutamanya sebagai zat pembentuk tubuh.

4) Mengatur Metabolisme Lemak

Fungsi karbohidrat lainnya, yaitu sebagai pengatur metabolisme lemak dalam


tubuh. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.

5) Karbohidrat Sebagai Pemanis Alami

Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada makanan,


khususnya monosakarida dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang
sama, dan Fruktosa adalah jenis gula yang paling manis.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Contohnya glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11), selulosa ( C6H10O5).

Karbohidrat terdapat dalam tumbuhan, yaitu : Pati, Selulosa, dan Hemiselulosa.


Klasifikasi karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi utama
karbohidrat adalah sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.

3.2 Saran

Setelah mengetahui materi karbohidrat diharapkan kita dapat menerapkan dalam


kehidupan kita, terutama dalam fungsi dan peranannya.

19
DAFTAR RUJUKAN

Lehninger, L Albert. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga: Surabaya

Roswieem,Albert L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia.Erlangga: Jakarta.

Poedjiati,Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia: Jakarta.

Girindra. 1993. Biokimia 1. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II. Malang: UM Press.

20

Anda mungkin juga menyukai