Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau
penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
a) Kesepadanan struktur
b) Keparalelan bentuk
c) Ketegasan makna
d) Kehematan kata
e) Kecermatan penalaran
f) Kepaduan gagasan
g) Kelogisan bahasa
A. Kesepadanan struktur
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan kalimat diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan yang baik. Ciri-ciri
kesepadanan sebagai berikut :
1. Kalimat mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Ketidakajelasan subjek atau predikat
suatu kalimat membuat kalimat tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat
dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk
anda, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan lainnya di depan subjek.
(pemakaian kata depan?)
Contoh :
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah
2. Tidak terdapat subjek yang ganda.
Contoh :
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen
Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
Soal itu saya kurang jelas.
Soal itu bagi saya kurang jelas
3. Kata penghubung intrakalimat itu tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh yang salah :
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti cara pertama.
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Perbaikan kalimat dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, ubahlah kalimat menjadi
kalimat majemuk.
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara petama.
Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Kami dating agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Kakakna membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor
Suzuki.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata “yang”.
Contoh :
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.
Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kakta yang menduduki predikat tidak sama
bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang, pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau
dibuat menjadi predikat nominal sebagai berikut.
Contoh :
Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang terlanjur
meninggalkan rasa kemanusian itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari
kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kita harus bertindak adil dan beradab.
2. Kalimat aktif persona
G. Kelogisan bahasa
Kelogisan bahsa adalah ide kalimat dapat diterima oleh akal dan penulisannay sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat tidak logis :
Waktu dan tempat kami persilakan.
Untuk mempersingkat waktu kita teruskan acara ini.
Taufik hidayat meraih juara pertama Indonesia terbuka.
Hermawan Susanto menduduki juara pertama cina terbuka
Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Contoh kalimat logis :
Bapak Menteri kami persilahkan.
Kita teruskan acara ini.
Taufik hidayat meraih gelar juara pertama di kompetisi Indonesia Terbuka.
Hermawan Susanto menjadi juara pertama di kompetisi Cina Terbuka
Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di
daerah tersebut.