Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA MENJAHIT LUKA (HECTING)

DI RUANG IGD RS. ISLAM NAHDLOTUL ULAMA DEMAK

Di susun oleh :

SUROJI

201703107

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA

KUDUS

2017

ANALISA SINTESA
MENJAHIT LUKA (HECTING)

Nama : Tn. M

Diagnosa Medis : Vonus Laseratum Manus Sinistra

Umur : 30 tahun

Tanggal : 13 Januari 2018

1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran


a. Diagnosa keperawatan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan tangan kirinya robek terkena mandrin
DO : - Terdapat luka robek ± 10 x 5 x 5cm pada tangan kiri klien, luka bersih
- Klien cemas
- TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 86 x/mnt, RR : 20 x/mnt, T : 36,8o C
- Terdapat perdarahan pada luka
b. Dasar pemikiran
Luka didefinisikan sebagai kerusakan pada bagian tubuh yang disebabkan oleh
kekuatan mekanis. Beberapa pasal memiliki definisi tersendiri tentang luka,
berdasarkan kerusakan yang terjadi. Hal ini termasuk kerusakan pada organ-organ
dalam. Pasal lain juga menyebutkan tentang derajat luka, tidak berdasarkan bentuknya
namun berdasarkan akibatnya yang dapat membahayakan nyawa korban.
Efek dari kekuatan mekanis yang berlebih pada jaringan tubuh dan
menyebabkan penekanan, penarikan, perputaran, luka iris. Kerusakan yang terjadi
tergantung tidak hanya pada jenis penyebab mekanisnya tetapi juga target
jaringannya. Contohnya, kekerasan penekanan pada ledakan mungkin hanya sedikit
perlukaan pada otot namun dapat menyebabkan ruptur paru atau intestinal, sementara
pada torsi mungkin tidak memberikan efek pada jaringan adiposa namun
menyebabkan fraktur spiral pada femur.

2. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan


Tindakan yang akan dilakukan adalah berkolaborasi dengan dokter dalam penanganan
luka yaitu menjahit luka (hecting) dengan jahitan dalam sebanyak 6 jahitan dan jahitan
luar sebanyak 8 jahitan.

3. Prinsip – Prinsip Tindakan ( Tindakan Steril )


a. Kriteria persiapan alat
1) Tissue forceps ( pinset ) terdiri dari dua bentuk yaitu tissue forceps bergigi
ujungnya ( surgical forceps) dan tanpa gigi di ujungnya yaitu atraumatic tissue
forceps dan dressing forceps
2) Dissecting scissors ( Metzen baum )
3) Suture scissors
4) Needle holders
5) Suture needles ( jarum ) dari bentuk 2/3 circle, Vi circle , bentuk segitiga dan
bentuk bulat
6) Sarung tangan
7) Benang (absorbable suture dan non absorbable suture)
8) Cairan Na Cl untuk mencuci luka
9) Anestesi lokal lidocain 25 mg
10) Sarung tangan
11) Kasa steril
b. Kriteria persiapan pasien
Sebelum melakukan tindakan, yang harus dipersiapkan adalah :
1) Rambut sekitar tepi luka dicukur sampai bersih
2) Daerah operasi dipersempit dengan duk steril, sehingga bagian yang terbuka
hanya bagian kulit dan luka yang akan dijahit
3) Dilakukan anestesi lokal dengan injeksi infiltrasi kulit sekitar luka
4) Luka dibersihkan dengan cairan NaCl
5) Jaringan kulit, subcutis, fascia yang mati dibuang dengan menggunakan pisau dan
gunting.
6) Luka dicuci ulang dengan NaCl
7) Jaringan subcutan dijahit dengan benang yang dapat diserap yaitu plain catgut
atau poiiglactin secara simple interrupted suture sedangkan kulit dijahit
menggunakan benang yang tak dapat diserap yaitu silk atau nylon
c. Prosedur pelaksanaan
Prosedur pelaksanaannya adalah :
1) Menyiapkan anestesi lokal dan alat hecting steril
2) Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril
3) Melakukan antiseptis pada daerah luka dan menutupnya dengan kain steril
4) Melakukan anestesi dengan lidocain pada sekitar tepi luka
5) Membersihkan luka dengan NaCL
6) Menjahit luka dengan alat hecting yang telah disterilkan
7) Merapikan jahitan dengan pinset cirurgis
8) Membersihkan jahitan dengan NaCL
9) Menutup luka dengan kasa steril dan direkatkan dengan plester
10) Memberikan Anti Tetanus bila diperlukan tergantung dari sifat luka, kondisi luka
dan status imunisasi sebelumnya
11) Menganjurkan kepada pasien agar kontrol kembali untuk 3 hari kemudian

4. Analisa Tindakan Keperawatan


Tujuan dari penjahitan luka (hecting) ini adalah membantu mengendalikan perdarahan,
mencegah terjadinya infeksi, dan mengurangi nyeri.

5. Bahaya Yang Mungkin Muncul


Bahaya : Adanya infeksi
Pencegahan : menggunakan peralatan yang steril dan menganjurkan kepada klien
untuk kontrol kembali 3 hari kemudian

6. Hasil Yang Didapat dan maknanya


S : Klien mengatakan luka pada tangan kirinya sudah dijahit
O : - Klien tenang
- Terdapat jahitan pada tangan kiri klien dengan jahitan dalam sebanyak 6 jahitan
dan jahitan luar sebanyak 8 jahitan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi untuk dilakukan pemantauan terhadap heating 3 hari
kemudian di ruang perawatan

Makna : Dalam tindakan keperawatan yang dilakukan masalah pada klien teratasi
sebagian karena utuk penanganan pada luka sudah teratasi, tetapi masih tetap
melanjutkan intervensi untuk menganjurkan klien untuk datang kembali 3 hari kemudian
untuk mengontrol adakah tanda infeksi setelah penjahitan dan mengobservasi keadaan
jahitan.

7. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan


Tindakan lain yang dapat dilakukan adalah
a. Mengkaji luka baik berupa kedalaman, besar luka dan jenis luka
b. Menganjurkan kepada klien untuk menghindari terkenanya air pada luka jahitan

8. Evaluasi Diri
Tindakan keperawatan yang telah saya lakukan pada kali ini hanya tindakan hecting pada
bagian luar saja yaitu sebanyak 8 jahitan sedangkan pada bagian dalam dilakukan oleh
pembimbing klinik. Hal ini dikarenakan belum adanya pengalaman dalam menjahit luka
sehingga pembimbing klinik memberikan contoh terlebih dahulu untuk menjahit bagian
dalam sebanyak 6 jahitan kemuadian saya lanjutkan dengan menjahit bagian luar.

9. Daftar Pustaka
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medical Bedah II. EGC : Jakarta
Kusyati, Eni dkk. 2003. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Kilat press :
Semarang
Herdman, Heather T. 2012-2014. NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai