Anda di halaman 1dari 37

i

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3
YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh:

Erna Damayanti
NIM: 1114029

PROGAM STUDI KEBIDANAN (D-3)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2016/2017

i
ii

ii
iii

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


rakhmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul ” Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) di Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dngan setulus-tulusnya kepada
:
1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis
Ilmiah.
3. Melisa Putri Rahmadhena, M.Clin. Mid, selaku pembimbing dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaga serta memberikan bimbingan hingga terselesaikannya Karya Tulis
Ilmiah.
4. Eniyati, S.ST., MH, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.
5. Drs. H. Herynugroho, M.pd, selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta
6. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah turut
mendukung dan membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,
atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis
semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semuanya.

Yogyakarta, Mei 2017

Penulis

iv
v

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
PERNYATAAN ........................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
INTISARI ......................................................................................................ix
ABSTRACT..................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori .......................................................................... 7
B. Kerangka Teori ........................................................................... 22
C. Kerangka Konsep ....................................................................... 23
D. Pertanyaan Penelitian….............................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ....................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 24
C. Populasi dan subjek penelitian .................................................... 25
D. Variabel Penelitian .................................................................... 26
E. Definisi Operasional ................................................................... 27
F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ........................................... 27
G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 29
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ............................... 29
I. Etika Penelitian ........................................................................... 31
J. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .......................................................................... 34
B. Pembahasan ................................................................................ 38
C. Keterbatasan ............................................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................ 42
B. Saran .......................................................................................... 43
v
vi

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ....................................................................... 6
Tabel 3.1 Definisi Opeasional ....................................................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 28
Tabel 3.3 Coding jawaban pertanyaan kuesioner ........................................... 30
Tabel 4.1 Karateristik Umur.......................................................................... 35
Tabel 4.2 Krateristik Fasilitas Informasi........................................................ 35
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan SADARI...................... 36
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengertian Tujuan Waktu Cara SADARI ...... 36

vii
viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Cara SADARI ........................................................................... 17
Gambar 2.10 Kerangka Teori ........................................................................ 22
Gambar 2.11 Kerangka Konsep .................................................................... 23

viii
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar konsultasi


Lampiran 2. Lembar time schedule penelitian
Lampiran 3. Lembar kuesioner
Lampiran 4. Lembar kunci jawaban
Lampiran 5. Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran 6. Lembar persetujuan responden
Lampiran 7. Surat ijin Gubernur untuk studi pendahuluan
Lampiran 8. Surat ijin studi pendahuluan Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta
Lampiran 9. Surat ijin studi pendahuluan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Lampiran 10. Surat balasan dari Gubernur untuk studi pendahuluan
Lampiran 11. Surat balasan ijin studi pendahuluan Majelis Pendidikan dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta
Lampiran 12. Surat ijin penelitian Wali Kota Yogyakarta
Lampiran 13. Surat ijin studi pendahuluan Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta
Lampiran 14. Surat balasan ijin penelitian Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta

ix
x

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3
YOGYAKARTA

Erna Damayanti1, Melisa Putri Rahmadhena2

INTISARI

Latar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013,


penyakit kanker merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di
Indonesia. Di Indonesia tahun 2013 prosentase kejadian penyakit kanker serviks
sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%. Dinas Kesehatan Kota
Yogyakarta mengupayakan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat penyakit kanker payudara. Upaya remaja putri dalam pencegahan kanker
payudara secara dini dipengaruhi oleh pengetahuan remaja putri mengenai cara
melakukan SADARI.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Remaja Putri kelas
X tentang SADARI di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan survey deskriptif, penelitian ini dilakukan di SMA
Muhamadiyah 3 Yogyakarta pada tanggal 24 februari 2017. Teknik pengambilan
sampel menggunakan random sampling dengan jumlah sampel 56 orang.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tertutup, metode pengolahan dan
analisa menggunakan analisa data univariat yang menghasilkan distribusi
prosentase.
Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dapat dikategorikan dalam pengetahuan baik,
sebanyak 39 responden (69,6%), cukup sebanyak 17 responden (30,34%).
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan remaja putri tentang SADARI di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam kategori baik sebanyak 39 orang (69,9%).
Kata kunci: Pengetahuan, Remaja Putri, SADARI.

x
xi

THE KNOWLEDGE LEVEL OF FEMALE ADOLESCENTS ABOUT


SELF-BREAST-EXAMINATION IN THE FIRST GRADE OF
MUHAMMADIYAH 3 SENIOR HIGH SCHOOL
OF YOGYAKARTA

Erna Damayanti1, Melisa Putri Rahmadhena2

ABSTRACT

Background: According to World Health Organization (WHO) 2013, cancer was


a major health issue both in the world and Indonesia. There was a percentage of
0.8 % of cervical cancer disease and 0.5 % of breast cancer in Indonesia in 2013.
Health Agency of Yogyakarta are making effort to reduce morbidity and mortality
rate due to breast cancer. The effort of female adolescents to implement early
breast cancer prevention is influenced by the knowledge of female adolescents
about self-breast-examination.
Objective: To identify the knowledge level of female adolescents of Senior High
School first grade about Self-Breast-Examination in Muhammadiyah 3 Senior
High School of Yogyakarta.
Method: This was a descriptive and quantitative study with descriptive survey
approach. This study was conducted in Muhammadiyah 3 Senior High School of
Yogyakarta on 24 February 2017. Sampling applied random sampling technique
toward 56 sample persons. The study instrument were closed questionairres. Data
collecting and analysis applied univariate data analysis with the result of
percentage distribution.
Result: The knowledge level of female adolescents about Self-Breast-
Examination in Muhammadiyah 3 Senior High School was in good category as
many as 39 respondents (69,6%) and sufficient category as many as 17
respondents (30,34%).
Conclusion: The knowledge level of female adolescents about Self-Breast-
Examination in Muhammadiyah 3 Senior High School was in good category as
many as 39 persons (69,9%).
Keywords: Knowledge, Female Adolescents, Self-Breast-Examination.

xi
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013, penyakit


kanker merupakan masalah kesehatan utama baik di dunia maupun di Indonesia.
Angka kejadian kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1%
juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker
meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012.
Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah
penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada tahun 2030 insidens kanker dapat
mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih
untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat.
Di Indonesia tahun 2013 prosentase kejadian penyakit kanker serviks
sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5%. Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdes) tahun 2013, angka kejadian kanker payudara di Indonesia
diperkirakan terdapat 61.682 orang. Provinsi kepulauan Riau, Provinsi Maluku
Utara, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki prevalensi
kanker serviks tertinggi yaitu sebesar 1,5%, sedangkan prevalensi kanker
payudara tertinggi terdapat pada Provinsi Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4%
penderita kanker payudara. Risiko kanker payudara meningkat sesuai
bertambahnya usia bahkan usia muda tidak menjamin aman dari kanker payudara.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun 2014, di RSU
Yogyakarta ditemukan 38 kasus baru kanker payudara , RSUD Panembahan
Senopati 13 orang, RSUD Sleman 52 orang, RS Panti Rapih 109 orang, RS PKU
Muhammadiyah 14 orang, RS Queen Latifa 2 orang, RS Islam Yogyakarta PDHI
81 Orang, RS Panti Rini 8 Orang, dan RS Sarjito 1552 orang. Sehingga total
kasus penderita kanker payudara di Provinsi DIY berjumlah 1869 orang. Data
Dinas Kesehatan Provinsi DIY tahun 2014 menujukkan penderita kanker
payudara yang ditemukan pada remaja usia 15 hingga 24 tahun sejumlah 1240
orang (66,3 %) (Dinkes Provinsi DIY, 2015).

1
2

Di Kota Yogyakarta, cakupan deteksi kanker leher rahim dan kanker


payudara pada tahun 2014 belum memenuhi target yang diharapkan. Dari 69.599
wanita ditargetkan 80% (55.679 orang), akan tetapi data yang dilaporkan baru 314
orang (0,45%) melakukan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara.
Data yang dilaporkan baru berasal dari kegiatan skreening (deteksi dini) kanker
leher rahim melalui metode papsmear dan deteksi dini kanker payudara melalui
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di 18 Puskesmas. Dari 9 Puskesmas
cakupan deteksi kanker serviks dan kanker payudara berjumlah 0 salah satunya di
Puskesmas Wirobrajan (Dinkes Kota Yogyakarta, 2015).
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengupayakan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker payudara dan kanker leher
rahim dengan pengendalian secara primer dan sekunder. Upaya pengendalian
primer meliputi sosialisasi penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim.
Upaya pengendalian sekunder meliputi deteksi dini faktor risiko penyakit kanker
payudara dan kanker leher Rahim (Dinkes Kota Yogyakarta, 2015).
Tingginya angka kejadian kanker payudara mengakibatkan tidak sedikit
pula penderita kanker payudara yang berujung pada kematian. Jika saja tanda dan
gejala kanker payudara dapat ditemui sedini mungkin maka tingkat kesembuhan
akan semakin tinggi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
kanker payudara adalah dengan melaksanakan gaya hidup sehat dan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Monty, 2012). Meskipun angka
kejadian kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua
(Nugroho, 2011). Menurut Dyayadi (2009) tindakan SADARI sangat penting
karena hampir 85% benjolan payudara dapat ditemukan oleh penderita sendiri,
sehingga merupakan hal yang penting bagi remaja untuk mengetahui tentang
SADARI sedini mungkin. Semakin sering memeriksa SADARI akan semakin
mudah untuk menemukan sesuatu yang tidak normal pada payudara.
Upaya remaja putri dalam pencegahan kanker payudara secara dini
dipengaruhi oleh pengetahuan remaja putri mengenai cara melakukan SADARI.
Ozgul Karayut et. Al menyebutkan bahwa pengetahuan yang baik tentang
3

prosedur SADARI sangat penting dimiliki oleh remaja putri. Pengetahuan tentang
prosedur SADARI mempengaruhi perilaku remaja putri terhadap pelaksanaan
SADARI (Ozgul Karayurt et al, 2008). Menurut Lawrence Green, pengetahuan
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku idividu
(Notoatmodjo, 2010). Ozgul Karayurt et al dalam penelitianya juga menyebutkan
bahwa kebiasaan kesehatan yang dilakukan pada masa remaja dapat
meningkatkan kesehatan di masa depan dan memiliki implikasi untuk seluruh
kehidupan remaja tersebut (Ozgul Karayurt et al, 2008). Prosedur SADARI yang
benar ini perlu diketahui dan dipahami oleh remaja putri sehingga dapat
diterapkan secara rutin untuk mendeteksi secara dini kanker payudara (Ozgul
Karayurt et al, 2008; Gursoy et.al, 2009).
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada tanggal
13 Januari 2017 di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. SMA Muhammdiyah 3
Yogyakarta terletak di JL. Kapten Tenden No.58, Wirobrajan, Kota Yogyakarta
Daerah Iatimewa Yogyakarta dengan lokasi area perkotaan yang menyediakan
akses infomasi cukup memadai. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta melalui metode wawancara tentang SADARI
dengan sejumlah 4 pertanyaan yaitu: 1) pengertian dari pemeriksaan payudara
sendiri, 2) tujuan dilakukan pemeriksaan payudara sendiri, 3) waktu yang paling
tepat untuk melakukan SADARI, 4) cara melakukan SADARI. Di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta Peneliti melakukan wawancara terhadap 10 siswi
kelas X. Didapatkan 1 siswi menjawab dengan benar pengertian dari SADARI , 1
siswi menjawab dengan benar tujuan dilakukan pemeriksaan SADARI, dan 9
siswi lainya tidak menjawab dengan benar pertanyaan mengenai tentang
pengertian SADARI, tujuan SADARI, waktu SADARI, dan cara SADARI.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswi kelas X di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta mengenai SADARI.
4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka perumusan


masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri
tentang SADARI di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI ) di kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
b. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang tujuan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) di kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta.
c. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang waktu yang tepat
dilakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI ) di kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
d. Diketahuinya tingkat pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI ) di kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
5

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam
ilmu kebidanan tentang tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI).
b. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi remaja putri di
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mengenai tingkat pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Hal ini dapat mendukung siswi
untuk mencari informasi tentang SADARI.
b. Bagi Mahasiswa Kebidanaan (D-3) Stikes A. Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk bahan
referensi baru bagi para pengunjung perpustakaan Stikes A. Yani dalam
menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa serta pembaca
khususnya mengenai tingkat pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI).
c. Bagi peneliti
Penulis dapat mengaplikasikan ilmu kebidanan yang diperoleh selama
perkuliahan, terutama tentang kesehatan reproduksi serta pengalaman nyata
dalam melaksanakan penelitian mengenai tingkat pengetahuan remaja putri
tentang SADARI.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Meningkatkan pengetahuan dan sebagai masukan untuk melakukan
penelitian selanjutnya supaya dapat meningkatkan penelitian tentang
pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri yang lebih baik lagi.
6

E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Nama/judul Metodologi Hasil penelitian Persamaan/per


penelitian bedaan

1 Crista, F & Ardayani, Cross Berpengetahuan perbedaan


T (2016). Hubungan secional,teknik kurang yaitu 77% dengan
pengetahuan dan sikap sampel sikap positif penelitian yaitu
remaja putri tentang menggunakan sebanyak 65%. Hasil metode
deteksi dini kanker proportionate uji chi square penelitian,
payudara melalui stratified random menunjukkan waktu,
periksa payudara dengan jumlah 136 hubungan responden,
sendiri di SMA responden. Analisa pengetahuan dan jumlah
Pasundan 8 Bandung. data menggunakan sikap memiliki p responden,
prosentase value = 0,003 tempat
responden
2 Ferinda Ayu Ferdian Survey analitik Berpengetahuan baik Perbedaan
(2015). Hubungan dengan Cross 46%, cukup 34%, dengan
tingkat pengetahuan setional, teknik kurang 10%. penelitian ini
sadari terhadap sikap sampel Respoden dengan yang dilakukan
remaja putri dalam menggunakan sikap positif 64% dan peneliti yaitu
pemeriksaan payudara purposive sampling negatif 36%. metod
sendiri di SMA Negri dengan penelitian Respoden dengan penelitian,
1 Ngaglik Yogyakarta sejumlah 50 pengetahuan baik waktu,
responden sikap positif 38%, responden,
cukup dengan sikap jumlah
positif 18%, kurang
dengan sikap positif
8%. Hasil uji
Kendall’s Tau p-
value 0,010 (<0,05).
3 Franly (2013). Metode penelitian Berpengetahuan Perbedaan
Pengaruh pendidikan menggunakan pre kurang tentang sadari dengan
kesehatan terhadap eksperimental yaitu 61 orang penelitian ini
tingkat pengetahuan dengan one group (62,0%), yang dilakukan
siswi tentang sadari prepost test design, berpengetahuan peneliti yaitu
sebagai deteksi dini teknik sampling cukup 30 orang metod
kanker payudara di menggunakan (30,9%). Hasil penelitian,
SMA Negri 1 Manado. purposive sampling analisa data waktu,
Responden menggunakan uji responden,
berjumlah 97 statistik wilcoxon jumlah
responden. signed rangks test (α responden,
= 0,05) tempat
responden
34

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta berdiri pada tanggal 5 Agustus 1953
terletak di Jl. Kapten P. Tendean No. 58 Yogyakarta. SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta memiliki visi dan misi antara lain visi sekolah adalah membentuk
peserta didik yang berimtaq, cerdas, kompetitif, dan berjiwa Muhammadiyah,
misi sekolah adalah menyusun dan melaksanakan KTSP SMA Muhammadiyah
3 Yogyakarta, melaksanakan KBM dengan terpenuhinya standar isi, memenuhi
kualifikasi kemampuan lulusan sesuai SKL, dan meningkatakan sarana dan
prasarana pendidikan. SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki siswa
sebanyak 660 siswa meliputi 21 kelas yaitu kelas X sebanyak 7 kelas, kelas XI
sebanyak 7 kelas dan kelas XII sebanyak 7 kelas. SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta terdiri dari 2 jurusan antara lain IPA dan IPS. Jumlah Guru di
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebanyak 40 orang.
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki Fasilitas pendukung yang
telah lengkap yaitu terdiri dari: Ruang Guru, Ruang TU, Ruang Kelas, UKS,
Ruang BP, Laboraturium Media Audio Visual, Laboratorium Kimia, Fisika,
dan Biologi, Laboratorium Komputer, Perpustakaan, Sarana olah raga
(Baasket, Voli, Bulu tangkis, dll), Koperasi Sekolah, Mushola, Kantin, dan
Tempat parkir untuk Guru dan Siswa. SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
memiliki ekstrakurikuler antara lain: Pramuka, baca tulis AL Quran, kelompok
ilmiah remaja, jurnalistik, teater, qirda, hisbul wathon, englis club, pencinta
alam, basket, voli, bulu tangks, drum band, dan beladiri tampak suci.
Lokasi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta ini cukup dekat dengan
sumber informasi, seperti internet, media elektronik, media masa dan memiliki
karateristik masyarakat yang bermacam-macam. Pengetahuan tentang
Pemeriksaaan Paudara Sendiri (SADARI) belum diperoleh siswi dari pelajaran
Bimbingan Konseling (BK) ataupun Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

34
35

(Penjaskes) dan pelajaran Biologi. Siswi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta


belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang SADARI.

2. Karateristik Responden
Karateristik pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan umur dan
sumber informasi tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) diuraikan
sebagai berikut:
a. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karateristik Remaja Putri Kelas X
Berdasarkan Umur di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta Tahun 2017.
Umur F Persentase (%)
15 Tahun 22 39,3%
16 Tahun 34 60,7%
Jumlah 56 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Tabel 4.1 Menunjukkan sebagian besar responden berumur 16 tahun
sebanyak 34 orang (60,7%).
b. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karateristik Remaja Putri Kelas X
Berdasarkan Fasilitas Informasi di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Tahun 2017.
Fasilitas Informasi F Presentase (%)
Media cetak/elektronik 27 48,2%
Orang lain 21 37,5%
Lainya 8 14,3%
Jumlah 56 100
Sumber : Data Primer tahun 2017
Tabel 4.2 Menunjukkan sebagian besar responden fasilitas informasi
tentang SADARI dari Media Cetak sebanyak 27 orang (48,2%).

3. Pengetahuan Responden
Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) dibedakan dalam beberapa indikator yaitu
berdasarkan pengertian SADARI, Tujuan SADARI, Waktu SADARI, dan Cara
SADARI, dapat dilihat pada tabel berikut:
36

a. Tabel 4.3 Distribusi Frekuesni Responden Berdasarkan Tingkat


Pengetahuan Remaja Putri Kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Tahun 2017.
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
Baik 39 69,6%
Cukup 17 30,34%
Kurang 0 0
Jumlah 56 100
Sumber: Data Primer 2017
Tabel 4.2 Berdasarkan data tersebut diketahui remaja putri kelas X
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagian besar memiliki tingkat
pengetahuan kategori baik tentang SADARI, yaitu sebanyak 39 orang
(69,6%).
b. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pengertian SADARI, Tujuan
SADARI, Waktu SADARI, dan Cara SADARI.
No Pengetahuan tentang Frekuensi Presentase (%)
pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI)
1 Pengertian SADARI
Baik 52 92,9%
Cukup 4 7,1%
Kurang 0 0
Jumlah 56 100
2 Tujuan SADARI
Baik 51 91,1%
Cukup 0 0
Kurang 5 8,9%
Jumlah 56 100
3 Waktu SADARI
Baik 34 60,7%
Cukup 20 35,7%
Kurang 2 3,6%
Jumlah 56 100
4 Cara SADARI
Baik 14 25%
Cukup 26 46,4%
Kurang 16 28,6%
Jumlah 56 100
Sumber : Data Primer Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui siswi kelas X di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta sebagian besar memiliki pengetahuan
dengan kategori baik tentang pengertian SADARI, yaitu sebanyak 52
37

orang (92,9%), untuk tingkat pengetahuan tujuan SADARI dengan


kategori baik yaitu sebanyak 51 orang (91,1%), untuk tingkat pengetahuan
waktu SADARI dengan kategori baik yaitu sebanyak 34 orang (60,7%),
untuk tingkat pengetahuan cara SADARI dengan kategori cukup sebanyak
26 orang (25%).
38

B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan SADARI.


Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa secara keseluruhan
tingkat pengetahuan siswi kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
tentang SADARI adalah kategori baik sebanyak 39 orang (69,6%). Hal ini
sesuai dengan peneliti yang dilakukan oleh Hanifa (2013) dengan judul
gambaran tingkat pengetahuan siswi kelas X tentang SADARI di SMA
Negeri 1 Turi Sleman dengan hasil sebagian besar tingkat pengetahuan
SADARI dengan kategori baik yaitu 37 orang (64,9%). Menurut Noor (2010),
Pengetahuan merupakan suatu fakta, konsep, prinsip, maupun suatu prosedur
tentang suatau objek melalui interaksi antar manusia dan lingkungan.
Pengetahuan remaja yang baik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut menurut Notoatmodjo (2010) diantaranya umur, intelegensi,
lingkungan, sosial, budaya, pendidikan, pengalaman, dan informasi.
Pengetahuan siswi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta mayoritas adalah
baik pada usia 16 tahun sebanyak 24 orang (42,9%). Menurut Notoatmodjo
(2010), semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mental bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses
perkembangan mental ini tidak secepat ketika berumur belasan tahun.
Faktor umur, pendidikan dan pengalaman responden juga memengaruhi
tingkat pengetahuan resoponden. Responden penelitian ini adalah siswi kelas
X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Menurut Hendra (2010), pendidikan
juga menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami
pengetahuan yang mereka peroleh, semakin tinggi pendidikan seseorang
maka semakin baik pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2010) sesuatu yang
pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang
bersifat nonformal. Siswi kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta telah
memiliki dasar-dasar pengetahuan yang cukup sehingga lebih mampu
menyerap dan memahami pengetahuan.
39

Sumber informasi responden yang memiliki tingkat pemgetahuan baik


adalah media cetak sebanyak 18 orang (32,1%). Menurut Notoatmodjo
(2010), informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang
memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika mendapatkan informasi yang
baik hal itu dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Hal tersebut
didukung oleh hasil penelitian Poniah (2012), yang menunjukkan bahwa
informasi yang diperoleh responden berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan responden.
2. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang Pengertian SADARI
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
siswi kelas X tentang pengertian SADARI di SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta adalah kategori baik sebanyak 52 orang (92,8%). Pengetahuan
tentang pengertian SADARI termasuk ke tingkatan pengetahuan ”tahu”.
Menurut Notoatmodjo (2010) “tahu” menunjukkan keberhasilan
mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah
kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang
pernah berhasil dihimpun atau dikenali. Pengetahuan yang baik mengenai
SADARI menunjukkan siswi kelas X mampu mendefinisikan pengertian
SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri untuk menemukan adanya
benjolan yang abnormal (Nugroho, 2011).
3. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang Tujuan SADARI
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
sisiwi kelas X tentang tujuan SADARI di SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta adalah kategori baik sebanyak 51 orang (91,1%). Menurut
Notoatmodjo (2010), tahu diartikan hanya sebagai knowledge (ilmu
pengetahuan). Pengetahuan yang baik tentang tujuan SADARI yaitu untuk
mendeteksi atau perubahan yang terjadi pada payudara, serta untuk
mengetahui benjolan yang memungkinkan adanya kanker payudara.
Menurut Dyayadi (2009) tindakan SADARI sangat penting karena
hampir 85% benjolan payudara dapat ditemukan oleh penderita sendiri,
sehingga merupakan hal yang paling penting bagi remaja untuk mengetahui
40

tentang SADARI sedini mungkin. Semakin sering memeriksa payudara


sendiri akan semakin mudah untuk menemukan sesuatu yang tidak normal
pada payudara.
4. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X tentang waktu SADARI
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswi
kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta tentang waktu SADARI di kelas
X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah kategori baik sebanyak 34
orang (60,7%). Pengetahuan tentang waktu SADARI dapat dikelompokkan
ke dalam tingakatan pengetahuan “tahu”. Menurut Notoatmodjo (2010)
“tahu” artinya mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah
berhasil dihimpun atau dikenali. Pemeriksaan payudara sendiri merupkan
upaya untuk menemukan atau mengetahui adanya kelainan yang merupakan
tanda dan gejala kanker payudara sehingga sebaliknya dilakukan pada remaja
putri ketika belum ditemukan adanya kelainan pada payudara.
Remaja putri yang didapatkan memiliki kelainan pada payudara perlu
tindakan yang lebih lanjut dari tenaga kesehatan untuk menangani hal
tersebut, bukan lagi dilakukan SADARI. American Cancer Society juga
mengajurkan wanita usia remaja sampai 35 tahun untuk melakukan SADARI
tiap bulan walaupun tidak ditemukan kelainan apapun pada payudara.
5. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas X Tentang Cara SADARI
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan remaja
putri tentang cara melakukan SADARI di kelas X SMA Muhammadiyh 3
Yogyakarta dengan kategori cukup yaitu sebanyak 26 orang (46,4%),
pengetahuan remaja putri tentang cara melakukan SADARI belum dalam
kategori baik.
Upaya yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker payudara ini adalah
dengan melakukan SADARI (Melda S, 2008). Upaya remaja putri dalam
pecegahan kanker payudara secara dini dipengaruhi oleh pengetahuan remaja
putri mengenai cara melakukan SADARI (Lily, 2008). Menurut Lawrence
Green, pengetahuan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan
perilaku individu (Notoatmodjo, 2010). Upaya remaja putri dalam
41

pencegahan kanker payudara secara dini dipengaruhi oleh pengetahuan


remaja putri mengenai cara melakukan SADARI. Ozgul Karayut et. Al
menyebutkan bahwa pengetahuan yang baik tentang prosedur SADARI
sangat penting dimiliki oleh remaja putri.

C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu dalam pengisian kuesioner, beberapa
responden yang asal-asalan dalam menjawab kuesioner dan masih bertanya pada
teman. Pengambilan data responden tidak dijadikan satu kelas sehingga kondisi
saat pengambilan data tidak kondusif. Peneliti mengatasi hal tersebut agar siswi
tidak saling bertanya pada teman dengan cara mengawasi pada saat pengisian
kuesioner dan memberitahu agar tidak saling bertanya pada teman.
42

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB sebelumnya, hasil penelitian ini di


peroleh kesimpulan data sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta tentang SADARI adalah kategori baik sebanyak 39 orang
(69,6%).
2. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta tentang pengertian SADARI adalah kategori baik sebanyak 52
orang (92,9%).
3. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta tentang tujuan SADARI adalah kategori baik sebanyak 51 orang
(90,1%).
4. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta tentang waktu SADARI adalah kategori baik sebanyak 34 orang
(60,7%).
5. Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta tentang cara SADARI adalah kategori cukup sebanyak 26 orang
(46,4%).
Berdasarkan urain hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
siswi kelas X SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta memiliki pengetahuan baik
yaitu pada point pengertian SADARI sebanyak 52 orang (92,9%), dan
pengetahuan cukup pada point cara SADARI sebanyak 26 orang (26,4%).

42
43

B. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi siswi SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Siswi hendaknya secara aktif mencari informasi tentang SADARI melalui
buku-buku kesehatan, internet, media massa dan meminta penjelasan kepada
petugas kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa Kebidanaan (D-3) Stikes A.Yani Yogyakarta
Mahasiswa hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai informasi
tentang kesehatan reproduksi khususnya mengenai SADARI.
3. Bagi peneliti
Peneliti ini diharapkan dapat dipakai sebagai informasi dan wacana bagi
pembaca yang berada di perpustakaan dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang SADARI. Selain itu juga penelitian ini dapat dijadikan
perbandingan antara hubungan varibel-variabel yang lain.
4. Penelitian bagi peneliti selanjutnya
Peneliti yang akan datang hendaknya menyempurnakan hasil penelitian ini
dengan melakukan penelitian dengan metode yang berbeda misaalnya
observasi/ praktik agar diperoleh hasil yang lebih baik.
44

DAFTAR PUSTAKA

Aden, R. (2010.) Waspada kanker pada pria dan wanita. Yogyakarta: Citra
pustaka

Agus, R & Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuisioner. Jakarta: Salemba Medika

Agus, R. (2011). Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika

Alimul, A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:


Salemba Medika.

American Cancer Society. Breast Cancer Fast & Figures 2007-2008. Diakses
pada tanggal 4 November 2011 melalui
http://www.cancer.org/downloads/STT/BBCFF-Final.pdf.

Andrews, G. (2010). Buku Ajar Kesehata Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta:


EGC

Anita, Y & yuliasti.(2009). Kesehatan Reproduksi .Yogyakarta: Fitramaya.

Anna, R & Romauli, S.(2012). Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

BKKBN. (2008). Surey Terakhir, 63 Persen Remaja di Indonesia Usia Sekolah


SMP dan SMA Sudah Melakukan Hubungan Seksual di Luar Nikah.
(Online). Dari http://www.hidayatullah.com/index. ( Diakses 18 Juni
2013)

Franly dkk. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat


Pengetahuan Siswi tentang Sadari sebagai Deteksi Dini Kanker
Payudara. Jurnal Keperawatan, 1 (1).

Cristra F Sinaga, Ardayani Tri.(2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja


Putri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara melauli Periksa Payudara
Sendiri.kartika. Jurnal ilmiah farmasi, 4 (1), 16-19.

Dinkes Kota Yogyakarta . Profil Kesehatan Kota Yogyakarta 2015. Yogyakarta:


Dinkes Yogyakarta.
45

Dinkes Provinsi Yogyakarta .Profil Kesehatan Provinsi Yogyakarta 2014.


Yogyakarta: Dinkes Provinsi Yogyakarta.

Dyayadi, M. T. (2009). Pembunuh Ganas dan ditakuti itu bernama Kanker.


Kalimantan Timur : Riz’ma.

Eny, K. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba


Medika
Ermiyati, Seniartika S. (2006). Perilaku Sadari Wanita Pedesaan dan Wanita
Perkotaan. Abstrak. PSIK FK USU.
Ferinda Ayu Ferdian. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan SADARI
Terhadap Sikap Remaja Putri Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri di
SMA Negri 1 Ngaglik Yogyakarta Tahun 2015.

Hamdi, Asep Saepul. E. Bahruddin. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif


Aplikasi dalam Penelitian. Yogyakarta: Deepublisher.

Hendra, AW. (2008). Konsep Pengetahuan. www.sccribd.com/doc/44463497/


(Diakses 28 April 2017).

Hurlock, EB. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Salemba Medika

Lily. Hati-hati, ABG Rentan Terkena Kanker Payudara. 2008. Diakses pada
tanggal 10 September 2011 melalui http://www.Rileks.com.

Melda S, Byba. (2008). Pengaruh Health Education Terhadap Pengetahuan dan


Sikap Wanita Dewasa tentang Sadari dalam Upaya Deteksi Dini Ca
Mammae di Kediri. Abstrak, kediri.

Noor, Juliansyah. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Medika


Group.

Notoatmodjo,S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, T. (2011). ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika.

Nurcahyo, J. (2010). Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara. Yogyakarta :


Wahana Totalita Publisher.

Ozgul Karayurt et al. (2008). Awareness of Breast Cancer Risk Factors and
Practic of Breast Self Examination among High Scholl Students in
Turkey. BMC Public Helath, 8: 359.

Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Fifth


Edition. USA: Jhon Wiley & Sons.
46

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yustiana, dkk.(2013). Kanker Payudara dan SADARI. Yogyakarta: Nuha Medika

World health organization.(2013).early detection of cancer. Available at:


hhtp.//www.who.int/cancer/detection/en/.Diakes 16 novermer 2016.
47

LAMPIRAN
48
49
50
KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN


PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI KELAS X SMA
MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
IDENTITAS RESPONDEN
Indentitas Responden :

No respoden :

Umur responden :

Fasilitas informasi tentang SADARI :

( ) Media cetak/ elektronik (TV, radio, majalah/koran)

( ) Orang lain (guru,orang tua, saudara, teman)

( ) Pelajaran sekolah

( ) Lainya, sebutkan.................................

PETUNJUK SOAL :

1. Pernyataan dibawah ini merupakan pengetahuan tentag SADARI.


2. Bacalah pernyataan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum menjawab.
3. Berilah tanda (√) pada kolom B jika pernyataan benar, dan kolom S jika
pernyataan salah.

Selamat Mengerjakan :

No Item pernyataan Jawaban


Benar Salah
A Pengertian Pemeriksaan Payudara Sendiri
1 Pemeriksaan payudara sendiri sebagai langkah
antisipasi secara individu terhadap serangan kanker.
2 Pemeriksaan payudara sendiri tidak dapat dijadikan
langkah antisipasi secara individu terhadap serangan
kanker.
3 Pemeriksaan payudara sendiri untuk mendeteksi secara
dini perubahan pada payudara.
4 Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan oleh petugas
kesehatan.
5 Pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan secara
rutin dapat mendeteksi adanya kanker payudara.
B Tujuan Pemeriksan Payudara Sendiri
6 Pemeriksaan payudara sendiri bertujuan sebagai
skrining kanker payudara.
7 Wanita yang melakukan pemeriksaan payudara sendiri
menunjukkan tumor yang lebih kecil dan masih
stadium awal.
8 Pemeriksaan payudara sendiri bukanlah cara skrining
kanker payudara.
9 Pemeriksaan payudara sendiri tidak dapat mencegah
keterlambatan penanganan.
C Waktu Pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri
10 Pemeriksaan payudara sendiri harus dilakukan setiap
bulan oleh semua wanita secara benar setelah
menstruasi.
11 Pemeriksaan payudara sendiri hanya dilakukan ketika
mendapat keluhan.
12 Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan oleh wanita
yang belum mengalami menstruasi.
13 Pemeriksaan payudara sendiri hanya dilakukan sekali
dalam seumur hidup.
14 Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan sebelum ada
gejala perubahan pada payudara
15 Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan oleh semua
wanita setahun sekali.
D Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri
16 Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan dengan
melihat perubahan payudara.
17 Saat berdiri tegak didepan cermin, kedua posisi lengan
lurus ke bawah disamping badan lalu melihat
perubahan bentuk payudara, putting susu, kulit
payudara.
18 Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala
dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau
pelekatan tumor sebelumnya.
19 Memeriksa payudara dengan telapak tangan untuk
memeriksa adanya benjolan.
20 Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri adalah
dengan menggunakan salah satu jari tangan saja untuk
meraba adanya benjolan.
21 Melakukan perabaan dengan gerakan memutar dan
menekan secara lembut mulai dari tepi payudara saja.
22 Melakukan pemerikaan payudara sendiri pada saat
berbaring hanya pada satu payudara saja.
23 Pemeriksaan payudara dengan cara vertical trip yaitu
dari tulang selangka dan garis tengah antara kedua
payudara kegaris tengah bagian ketiak.
24 Cara pemeriksaan payudara sendiri dengan meletakkan
tangan ke samping dan rasakan ketiak ada benjolan
tidak normal atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai