Anda di halaman 1dari 1

KEJAHATAN SEKSUAL (PEMERKOSAAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.05.17 3 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR PROSEDUR Direktur Utama
OPERASIONAL
Januari 2014

PENGERTIAN Pemeriksaan pasien yang mengalami penganiayaan


seksual yang dapat disertai dengan cedera fisik dan atau
mental.

TUJUAN  Menemukan bukti – bukti adanya kejahatan seksual


dalam bentuk visum.
 Menangani cedera fisik dan atau mental yang terjadi.

KEBIJAKAN Pemeriksaan kejahatan seksual (pemerkosaan) yang


dilakukan petugas IGD dan harus disertai surat permintaan
visum dari penyidik yang didampingi oleh polisi.

PROSEDUR  Pasien diantar polisi dengan membawa surat


pemintaan visum et repertum yang ditanda tangani
oleh penyidik.
Polisi berpangkat pembantu Letnan Dua atau pada
wilayan kepolisian tertentu yang komandannya
Bintara (Sersan) maka serendah – rendahnya Sersan
Dua (PP NO. 27 Tahun 1983)
 Bila pasien datang sendiri dengan membawa surat
permintaan polisi, jangan diperiksa, beritahu untuk
kembali ke polisi.
 Setiap VER harus dibuat berdasarkan keadaan yang
didapatkan pada tubuh korban pada waktu permintaan
VER diterima dokter.
 Bila pasien dan / keluarga meminta sendiri untuk
diperiksa dapat dilakukan tetapi tidak bisa dibuatkan
VER dan surat keterangan
 Apabila setelah diperiksa pasien dan / keluarga
meminta pengantar dari kepolisian maka hasil
pemeriksaan tidak bisa diberikan, dan hasil VER
dibuat pada saat surat permintaan tersebut diterima
dokter.

Anda mungkin juga menyukai