Anda di halaman 1dari 1

KEJAHATAN SEKSUAL (PEMERKOSAAN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


03.05.17 3 2/4

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR PROSEDUR Direktur Utama
OPERASIONAL
Januari 2014

 Izin tertulis untuk pemeriksaan dapat diminta oleh


korban sendiri atau orang tua apabila korban seorang
anak.
 Jelaskan terlebih dahulu tindakan – tindakan yang
akan dilakukan pada korban dan hasil pemeriksaan
akan disampaikan ke pengadilan
 Seorang perawat / bidan harus mendampingi dokter
pada waktu pemeriksaan korban dan harus segera
diperiksa
 Data yang harus dicatat dalam pendahuluan : instansi
polisi yang meminta pemeriksaan nama dan pangkat
polisi yang mengantar korban, nama, umur, alamat,
dan pekerjaan korban seperti tertulis dalam surat
permintaan, nama dokter yang memeriksa, tempat,
tanggal dan jam pemeriksaan dilakukan serta nama
perawat pendamping.
 Anamnesa buka merupkan pemeriksaan yang objektif,
sehingga tidak dimasukkan kedalam VER.
 Anamnesa umum meliputi : umur, tanggal dan tempat
lahir, status perkawinan, siklus haid.
 Hak khusus yang perlu diketahui : waktu kejadian,
tanggal dan jam dimana tempat terjadinya.
 Perlu diketahui : apakah korban melawan, pingsang,
terjadi penetrasi.
 Pemeriksaan pakaian : robekan, kancing terputus,
bercak darah, mani.
 Pemeriksaan tubuh korban :

1. Pemeriksaan Umum
 Perhatikan penampilannya (rambut dan wajah)
rapi/kusut
 Keadaan emosional : tenang/sedih/gelisah dan
sebagainya
 Adakah tanda – tanda bekas kehilangan
kesadaran/diberikan obat bius/tidur, ada needle marks/
tidak. Bila terdapat indikasi tersebut ambil
laboratorium urin dan darah

Anda mungkin juga menyukai