Judul Penelitian
oleh:
Felix Geovanny Tjioewinata
165090707111004
Asisten:
Hakam Ezra Elyusa
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dimana F adalah gaya dengan satuan Newton, r adalah jarak antara dua massa benda dalam
satuan meter, m1 dan m2 adalah massa masing-masing benda dalam kilogram dan G adalah
konstanta gravitasi universal (6,67 x 10−11 𝑁𝑚2 /𝑘𝑔2 ). Se;anjutnya gaya per satuan massa
dari partikel 𝑚1 yang mempunyai jarak r dari 𝑚2 disebut sebagai medan gravitasi dari
partikel 𝑚1 , yang dapat dinyatakan sebagai
⃗𝐹 (𝑟⃗) 𝑚
𝐸⃗⃗ (𝑟⃗)= 𝑚 = -G 𝑟 21 𝑟̂ ... (2
2
Karena medan gravitasi konservatif, maka medan gravitasi dapat ditulis dalam bentuk gradien
suatu fungsi potensial skalar U(𝑟⃗), sehingga persamaan 2 dapat ditulis
𝐸⃗⃗ (𝑟⃗)= - ∇ U(𝑟⃗) ... (3
𝑚
Dengan U(𝑟⃗) = -G 𝑟 1 adalah potensial Gravitasi dari massa 𝑚1 . (Reswara, Ardhana. 2014.
Pendugaan Lapisan Reservoir Panas Bumi diKawasan Gunungapi Slamet dengan
Memanfaatkan Data Anomali Medan Gravitasi Citra Satelit. Purworkerto. Universitas
Jendral Soedirman).
berat adalah miliGal (1 mGal=10−3 , 1Gal = 10−3 𝑐𝑚⁄𝑠 2 . 1Gal sendiri adalah satuan yang
diperoleh pada eksperimen Galileo dengan mengukur waktu tempuh suatu benda yang
dijatuhkan dari atas menara Pisa.
3
Koreksi karena bentuk bumi tidak bulat sempurna tetapi pepat pada
daerah ekuator, karena rotasi bumi dan karena perbedaan diameter bumi pada kutub
ke kutub dengan khatulistiwa. Semakin menuju kutub maka semakin tinggi nilai
gravitasi. Maka nilai gravitasi yang terkoreksi adalah
gt = 9,780327(1.0+0.0053024 sin²(θ) – 0.0000058 sin²(2θ)).
ρ = densitas (Mg𝑚−3)
r1 = jari-jari radius dalam
r2 = jari-jari radius luar
h= ketinggian
2.1.4 Interpretasi Gravitasi
4
Pada prinsipnya interpretasi dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan cara membaca pola anomali gravitasi yang
kemudian dihubungkan dengan tatanan geologinya dan data geologi lainnya.
Sedangkan interpretasi kuantitatif dapat dilakukan dengan menganalisa penampang
pola anomali sepanjang lintasan tertentu yang telah di tentukan. Dalam penelitian ini
dibuat dua penampang anomali yaitu penampang AB dan CD. Pada tahap interpretasi
parameter benda yang diestimasi adalah posisi, dimensi, kontras rapat massa dengan
sekitar, besar benda, dan lain-lain. Karena sifat ketidakunikan data gravitasi artinya
benda dengan bentuk yang berlainan dapat menerangkan data yang sama, maka
banyak dikembangkan berbagai metode untuk mendapatkan hasil yang optimum.
Disamping itu juga diperlukan kontrol-kontrol lain misalnya data geologi, data
metode geofisika yang lain.
Jika m1 dan m2 berbeda tanda kutub maka gaya F akan tarik menarik dan sebaliknya apabila
sama akan tolak menolak.
2.2.2 Metode Magnetik
Variasi medan magnet yang terukur di permukaan merupakan target dari survey magnetik
(anomali magnet). Besarnya anomal magnetik berkisar ratusan sampai ribuan nanotesla, tetapi
ada juga yang lebih besar dari 1000.000 nT yang berupa endapan magnetik. Secara garis besar
anomal ini disebabkan oleh medan magnetik remanen dan medan magnet induksi. Medan
magnet remanen mempunyai peranan yang besar pada magnetisasi batuan, yaitu pada besar
dan arah medan magnetnya serta sangat rumit untuk diamati, karena berkaitan dengan
peristiwa kemagnetan yang dialami sebelumnya. Sisa kemagnetan ini disebut dengan normal
residual magnetism yang merupakan akibat dari magnetisasi medan utama. Anomali yang di
peroleh dari survei merupakan hasil gabungan dari keduanya, bila arah medan magnet
remanen sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalinya bertambah besar,
demikian sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan diabaikan apabila
anomali medan magnet kurang dari 25 % medan magnet bumi (Telford, 1990). Adanya
anomali magnet menyebabkan perubahan dalam medan magnet total bumi dan dapat
dituliskan sebagai berkut:
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐴 = ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑇 + ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑀 + ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑂
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝐴 = Medan anomali magnet
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑇 = Medan magnet total
⃗⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑀 = Medan magnet Utama
⃗⃗⃗⃗⃗
𝐵𝑜 = Medan magnet luar
5
2.2.3 Koreksi Metode Magnetik
2.2.3.1 Koreksi Harian
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu
hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran
data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi.
Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan cara
menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data
medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai
positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian
yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi,
datap dituliskan dalam persamaan
ΔH = Htotal ± Δhharian.........................(2.1)
7
Gambar 3.* Nama Alat 1
Penjelasan Alat 1
Nama Alat 2
3.4.3 Interpretasi
Mulai / Selesai
8
Arah
Proses
Input/output data
Percabangan
(ya / tidak)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
Lampiran 2: Dokumentasi
12