Anda di halaman 1dari 20

PENYELESAIAN PERKARA KECELAKAAN LALU

LINTAS DI LUAR PENGADILAN


(Studi Kasus di Polres Kota Pariaman)

Artikel

Oleh:

WIDYA YOSEVA
NPM : 1210018412010

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2014

1
Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas di Luar Pengadilan
(Studi Kasus di Polres Pariaman)

Widya Yoseva¹, Uning Pratimaratri¹, Yetisma Saini¹


¹Program Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Bung Hatta
E-mail: widyayosevafh@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas diartikan peristiwa yang tidak disengaja terjadi di jalan umum, melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya yang mengakibatkan korban jiwa dan atau
kerugian harta benda. Ini disebabkan karena pengguna jalan raya, konstruksi jalan yang kurang
baik, kendaraan yang tidak memenuhi syarat, rambu-rambu jalan tidak jelas dan sebagainya.
Rumusan permasalahan yakni: 1) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya penyelesaian perkara
kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan?, 2) Bagaimanakah proses penyelesaian perkara
kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan?, 3) Bagaimanakah efektivitas penyelesaian perkara
kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan?. Metode penelitian hukum pendekatan yuridis-
sosiologis (socio legal research). Hasil penelitian: latar belakang penyelesaian perkara
kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan adalah faktor hukumnya, penegak hukum, sarana dan
prasarana, masyarakat dan kebudayaan. Proses penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas di
luar pengadilan adalah mendatangi TKP, menolong korban, amankan TKP, amankan tersangka,
olah TKP, amankan BB, mendengar keterangan saksi, gambar skema dan foto TKP, tersangka
dan BB dibawa ke Kantor Satlantas, surat pernyataan perdamaian para pihak, penyidik membuat
laporan polisi, dilaporkan pada Kasatlantas, setelah disetujui, kendaraan yang ditahan
dikeluarkan. Efektivitas penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan adalah
efektif dilaksanakan para pihak dengan perdamaian mengutamakan dasar kekeluargaan.

Kata Kunci: Lalu lintas, kecelakaan, penyelesaian, pengadilan

2
Settlement of Traffic Accident Cases in Foreign Courts
(Case Study in Police Pariaman )

Widya Yoseva ¹ , Uning Pratimaratri ¹ , ¹ Saini Yetisma


¹ Graduate Program Master of Law University of Bung Hatta
E - mail : widyayosevafh@yahoo.co.id

ABSTRACT

Traffic accidents interpreted unintended events occurred on public roads , involving a vehicle
with or without other road users and the resulting loss of life or loss of property . This is because
road users , poor road construction , vehicles that do not meet the requirements, road signs are
unclear and so on . The formulation of the problem are: 1 ) Is the underlying traffic accident
settlement out of court ? , 2 ) How is the traffic accident settlement out of court ? , 3 ) How does
the effectiveness of a traffic accident settlement out of court ? . Legal research methods juridical
- sociological ( socio legal research) . Results of the study : background traffic accident
settlement out of court is a factor in law, law enforcement , infrastructure , society and culture .
The process of settlement of traffic accidents outside the court is to go to the scene , helping
victims , secure the scene , secure the suspects , crime scene , secure BB , heard the testimony of
witnesses , schematic drawings and photograph the scene , and the suspect was taken to the
Office Traffic Unit B , the affidavit peace party , investigators made a police report , reported on
Kasatlantas , once approved , issued detained vehicle . The effectiveness of a traffic accident
settlement out of court is effectively executed by the parties to prioritize peace familial basis .

Keywords : Traffic , Accidents , Settlement , Court

3
Pendahuluan kecelakaan lalu lintas tersebut meliputi
pengemudi/pemakai jalan, kendaraan, jalan
Lalu lintas adalah gerak pindah
dan lingkungan. Perkara lalu lintas termasuk
manusia dengan atau tanpa alat penggerak
jenis perkara pelanggaran. Pelanggaran
dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
diatur di dalam Kitab Undang-Undang
menggunakan jalan sebagai ruang geraknya.
Hukum Pidana (KUHP), antara lain:
Kecelakaan lalu lintas dapat diartikan
1. Karena kealpaannya menyebabkan
sebagai suatu peristiwa yang tidak disengaja
matinya orang lain (Pasal 359
terjadi di jalan umum, melibatkan kendaraan
KUHP)
dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya
2. Karena kealpaannya menyebabkan
yang mengakibatkan korban jiwa dan atau
orang lain luka berat (Pasal 360
kerugian harta benda.
KUHP)
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di
Terjadinya kecelakaan lalu lintas
atur dalam Undang-undang Nomor 22
disebabkan karena bertambah ramainya
Tahun 2009 menggantikan Undang-undang
pengguna jalan raya, konstruksi jalan yang
Nomor 14 Tahun 1992. Menurut Undang-
kurang baik, kendaraan yang tidak
undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
memenuhi syarat, rambu-rambu jalan yang
Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ), Pasal
tidak jelas dan sebagainya. Selain itu
1 angka 2, yang dimaksud dengan Lalu
mungkin penyebab utama terjadinya
Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di
kecelakaan lalu lintas adalah faktor
Ruang Lalu Lintas Jalan. Sedangkan yang
manusianya.
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan
Faktor manusia merupakan penyebab
adalah prasarana yang diperuntukkan bagi
utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di
gerak pindah Kendaraan, orang, dan/ atau
jalan raya hal tersebut terjadi karena adanya
barang yang berupa Jalan dan fasilitas
kecerobohan atau kealpaan pengemudi
pendukung.
dalam mengemudikan kendaraannya.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu
Kecerobohan pengemudi tersebut sering
peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan
menimbulkan korban, baik korban
tidak disengaja melibatkan Kendaraan
menderita luka berat atau korban meninggal
dengan atau tanpa Pengguna Jalan lain yang
dunia bahkan merenggut jiwa pengemudinya
mengakibatkan korban manusia atau
sendiri. Dalam kaitannya dengan
kerugian harta benda. Dimana unsur-unsur

1
kecerobohan pengguna jalan, Wirjono luka ringan sebanyak 118.152 orang.
Prodjodikoro menyatakan:1 Kerugian materil akibat kecelakaan lalu
“Kesalahan pengemudi mobil lintas pada Tahun 2012 sebesar Rp. 277,18
sering dapat disimpulkan dengan milyar.2
mempergunakan peraturan lalu Data kecelakaan lalu lintas pada
lintas. Misalnya, ia tidak Satuan Lalu lintas Polres Kota Pariaman
memberikan tanda akan Tahun 2012 adalah jumlah kecelakaan 279
membelok, atau ia mengendarai kasus, korban meninggal dunia 35 orang,
mobil tidak di jalur kiri, atau pada korban luka berat 198 orang sedangkan
suatu persimpangan tidak korban luka ringan 337 orang.3
memberikan prioritas kepada Salah satu permasalahan yang
kendaraan lain yang datang dari dihadapi di kota-kota besar adalah masalah
sebelah kiri, atau menjalankan lalu lintas. Lalu lintas merupakan salah satu
mobil terlalu cepat melampaui sarana komunikasi masyarakat yang
batas kecepatan yang ditentukan memegang peranan vital dalam
dalam rambu-rambu di jalan yang memperlancar pembangunan. Masalah yang
bersangkutan”. dihadapi dewasa ini adalah masih tingginya
Pernyataan tersebut di atas, adanya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
kecelakaan merupakan faktor kesalahan Keadaan ini merupakan salah satu
manusianya. Kesalahan pengemudi adalah perwujudan dari perkembangan teknologi
tidak adanya rasa hati-hati dan lalai dalam modern. Perkembangan lalu lintas itu sendiri
mengemudikan kendaraannya. dapat memberi pengaruh baik yang bersifat
Berdasarkan data kepolisian, Polri positif maupun yang bersifat negatif bagi
mengklaim angka kecelakaan lalu lintas kehidupan masyarakat. Sebagaimana yang
pada Tahun 2012 adalah jumlah kecelakaan diketahui sejumlah kendaraan yang beredar
lalu lintas mencapai 109.038 kasus, Jumlah dari Tahun ke Tahun semakin meningkat.
orang yang tewas akibat kecelakaan Hal ini juga memberi pengaruh terhadap
mencapai 25.131 jiwa, korban luka berat 2
Viva News, Data tingkat kecelakaan lalu
hingga 36.710 orang. Sedangkan korban lintas di Indonesia Tahun 2012
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/378219-25-
ribu-orang-tewas-karena-kecelakaan-selama-2012 di
1
Wirjono Projodikoro, 2003, Tindak-tindak akses pada tanggal 23 Oktober 2013 jam 14.50WIB.
3
Pidana Tertentu di Indonesia, Refika Aditama, Data Kepolisian Satuan Lalu Lintas
Bandung, hlm 81. Polres Kota Pariaman Tahun 2012.

2
keamanan lalu lintas yang semakin sering dapat dibenarkan secara moral hanya sejauh
terjadi, pelanggaran lalu lintas yang konsekuensi-konsekuensinya positif untuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan sebanyak mungkin orang. Hukuman sebagai
4
kemacetan lalu lintas. suatu tindakan terhadap seseorang yang
Dalam sebuah perkara pidana, sanksi melanggar hukum dapat dibenarkan secara
dijatuhkan dalam sebuah proses peradilan, moral bukan terutama karena si pelaku
sedangkan yang berwenang untuk itu adalah kejahatan atau pelanggaran telah terbukti
hakim. Tapi ada perkembangan hukum yang bersalah melawan hukum, melainkan karena
meminta perhatian, tidak sama dengan hukuman itu mengandung konsekuensi-
pelanggaran hukum pidana lain yang harus konsekuensi positif bagi si terhukum, korban
dijatuhkan sanksi, tapi ada cara lain dan juga orang-orang lain dalam
misalnya dengan berdamai. Hal ini terjadi masyarakat.6 Sebaliknya, berdasarkan
terhadap perkara kecelakaan lalu lintas, yang pandangan umum masyarakat, bila terjadi
mana ada kewenangan diskresi oleh polisi pelanggaran, maka hukuman bukan syarat
sebagai penyidik perkara tersebut. konsep mutlak yang harus dikenakan kepada si
dari diskresi adalah wewenang yang pelaku, karena ada cara penyelesaian
diberikan hukum untuk bertindak dalam pelanggaran yang hidup di dalam
situasi khusus sesuai dengan penilaian- masyarakat yakni upaya damai.
penilaian dan kata hati instansi atau Penyelesaian di luar sidang
pengawas itu sendiri.5 Jadi diskresi pengadilan adalah penyelesaian perkara
merupakan pertimbangan dalam secara kekeluargaan yaitu antara pelaku
pengambilan keputusan terhadap tindakan dengan keluarga korban untuk melakukan
yang dianggap tepat sesuai dengan situasi perdamaian. Dalam praktek sehari-hari
dan kondisi yang dihadapi secara bijaksana. Polisi sebagai penyidik khususnya dalam
Menurut pandangan teori utilitarisme menangani perkara lalu lintas yang
atau konsekuensialisme dalam Teori Etika menyebabkan luka-luka maupun meninggal
tentang Hukuman Legal, suatu tindakan dunia pada diri orang lain dapat menerima
penyelesaiannya dilakukan di luar
4
Spjchild, Pelanggaran lalu lintas, 2012, pengadilan meskipun perkara tersebut
http://spjchild.blogspot.com/2012/05/pelanggaran-
lalulintas-karya ilmiah.html di akses pada tgl 28
6
Oktober 2013 jam 11.10 WIB. Yong Ohoitimur, 1997, Teori Etika
5
Syaefurrahman Al-Banjary, 2005, Hitam Tentang Hukuman Legal, Gramedia Pustaka Utama,
Putih Polisi, Restu Agung, Jakarta, hlm 196 Jakarta, hlm 24

3
termasuk delik biasa. Hal ini timbul karena bukti yang ada guna mencari kebenaran dan
undang-undang tidak dapat menampung keadilan yang dapat diterima kedua belah
semua perbuatan yang ada di masyarakat.7 pihak9.
Menurut pendapat Iswanto8, Dalam hal penyelesaian perkara di
penyelesaian perkara secara damai perkara luar pengadilan tersebut diatas tugas polisi
tindak pidana lalu lintas jalan yang berakibat selaku penyidik dan penegak hukum
korban mati atau luka berat secara yuridis bertugas sebagai penengah dari masing-
dianggap bertentangan dengan ketentuan masing pihak dan apabila masing-masing
hukum pidana dan hukum acara pidana. pihak sudah ada kesepakatan mengenai
Penyelesaian perkara pidana lalu penggantian biaya apabila sebelum
lintas ada yang penyelesaiannya dilakukan meninggal korban terlebih dahulu dirawat di
di luar pengadilan yang menyangkut rumah sakit, menanggung biaya
kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan pemakaman, selamatan sampai dengan
korban luka ringan yaitu penyelesaian selesai dan memberikan sejumlah uang
perkara antara pihak-pihak yang terlibat sebagai uang duka dan setelah itu membuat
tanpa melalui pengadilan. Proses surat pernyataan perdamaian yang ditanda
penyelesaian tersebut dilakukan oleh para tangani oleh para pihak baik pelaku maupun
pihak sendiri karena masing-masing pihak korban yang berisi telah selesainya perkara
sepakat untuk menyelesaikan tanpa melalui tersebut dan tidak ada penuntutan kembali
proses yang berbelit-belit dan memakan dari masing-masing pihak, maka perkara
waktu yang lama, adapun hal ini terjadi tersebut oleh polisi dinyatakan selesai.10
karena pengadilan akan mempelajari bukti- Terjadinya peristiwa kecelakaan lalu
7 lintas yang menyebabkan luka ringan, luka
Setio Agus Samapto, Penyelesaian
Perkara Kecelakaan Lalu Lintas Di Luar Pengadilan berat bahkan meninggal dunia pada
terhadap Dugaan Kejahatan Pasal 359 KUHP
Dalam Perkara Lalu Lintas, STMIK AMIKOM umumnya tidak ada unsur kesengajaan dan
Yogyakarta, hlm 5,
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s yang ada unsur kealpaan, oleh karena itu
&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCYQFjAA&
url=http%3A%2F%2Fresearch.amikom.ac.id%2Find antara pelaku dan pihak keluarga korban
ex.php%2FJM%2Farticle%2Fdownload%2F662%2F biasanya saling menyadari sehingga dalam
255&ei=3KPXUu7nAo6nrAfwvIDIBQ&usg=AFQjC
NHdVaJ2mBDM5WCpiKQiYUw- menyelesaikan perkara mereka memilih di
ciE1Xg&bvm=bv.59568121,d.aGc, diakses pada
tanggal 26 Oktober 2013 jam 12.00 WIB.
8
Iswanto, 1985, Penyelesaian Damai
9
Perkara Lalu-Lintas Salahi Ketentuan Hukum Setio Agus Samapto, Op. Cit, hlm 5.
10
Pidana, Yogya Post, Yogyakarta. Ibid

4
luar pengadilan atau dengan cara damai. Jadi 1. Apakah yang melatarbelakangi
secara ringkas bentuk penyelesaian perkara terjadinya penyelesaian perkara
lalu lintas di luar pengadilan dengan cara kecelakaan lalu lintas di luar
damai maksudnya antara pelaku dan pihak pengadilan?
keluarga korban sepakat setelah 2. Bagaimanakah proses penyelesaian
mengadakan musyawarah untuk perkara kecelakaan lalu lintas di luar
menyelesaikan perkara secara pengadilan?
kekeluargaan.11 3. Bagaimanakah efektivitas
Polisi lalu lintas sebagai penyidik penyelesaian perkara kecelakaan lalu
dalam menangani perkara kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan?
lintas harus melihat dahulu sebab-sebab Adapun tujuan dari penulisan tesis
terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut, ini adalah untuk mengetahui latar belakang
sehingga dapat tidaknya perkara tersebut terjadinya penyelesaian perkara kecelakaan
diselesaikan di luar pengadilan atau harus lalu lintas di luar pengadilan, untuk
12
melalui pengadilan mengetahui proses penyelesaian perkara
Penulis lebih menekankan kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan,
penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas untuk mengetahui efektivitas penyelesaian
di luar pengadilan terhadap kecelakaan lalu perkara kecelakaan lalu lintas di luar
lintas yang menyebabkan luka ringan maka pengadilan.
berdasarkan uraian di atas maka penulis Manfaat yang diharapkan dari
ingin menulis tesis dengan Judul: penelitian ini adalah manfaat teoritis yaitu
Penyelesaian Perkara Kecelakaan Lalu hasil penelitian ini akan dapat memberikan
Lintas di Luar Pengadilan (Studi Kasus sumbangan bagi ilmu pengetahuan hukum
di Polres Kota Pariaman). pidana terutama dalam pelaksanaan
Berdasarkan uraian di atas, maka penyelesaian tindak pidana lalu lintas di luar
penulis mencoba merumuskan pengadilan, manfaat praktis hasil penelitian
permasalahan-permasalahan yang akan ini diharapkan dapat membantu mencari
diteliti, yaitu sebagai berikut: solusi-solusi terhadap kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan penyelesaian perkara
tindak pidana lalu lintas di luar pengadilan.
11
Ibid
12
Ibid.

5
Metodologi digunakan adalah wawancara mendalam,
Metode penelitian yang digunakan dalam wawancara mendalam (indepth
dalam penelitian ini adalah metode interview) memberikan kesempatan secara
pendekatan yuridis-sosiologis (socio legal terbuka dan kebebasan kepada informan
research). Suatu studi yang meninjau hukum untuk berbicara secara luas dan mendalam.
sebagai fakta sosial yang bisa tersimak di Studi Dokumen, dokumen merupakan setiap
alam pengalaman sebagai pola perilaku bahan yang tertulis baik yang dipersiapkan
dalam mewujudkan pranata sosial atau untuk penelitian, pengujian suatu peristiwa
institusi sosial, kajian hukum yang atau record, berupa laporan, arsip, dan
mengkonsepkan dan menteorikan hukum dokumen lain yang berkaitan dengan
sebagai fakta sosial yang positif dan penelitian ini.
empiris.13 Sumber data yang digunakan Analisa data, Proses analisis data
adalah data Primer yaitu data yang diperoleh yang digunakan teknik analisis secara
langsung dari lapangan/ masyarakat dengan kualitatif deskriptif, dimana data yang
melakukan wawancara kepada informan terkumpul dalam bentuk transkrip interview
yaitu Polisi Satuan Lalu Lintas Polres Kota dan catatan di lapangan untuk dianalisis
Pariaman yang menyelesaikan perkara secara deskriptif dan menghasilkan suatu
kecelakaan lalu lintas, para pihak yang kesimpulan dalam pembuatan tesis ini.
terlibat baik pelaku maupun korban serta Hasil Penelitian Dan Pembahasan
pengacara kedua belah pihak yang A. Faktor-faktor yang melatarbelakangi
membantu penyelesaian perkara kecelakaan penyelesaian perkara kecelakaan lalu
lalu lintas. Data sekunder adalah data yang Lintas di luar pengadilan di Kota
diperoleh dari Kantor Polisi Satuan Lalu Pariaman adalah:14
Lintas Polres Kota Pariaman yaitu Data 1. Faktor hukumnya sendiri, yang
Kecelakaan lalu lintas yang terjadi Tahun dalam hal ini terbatas pada Undang-
2011-2013 di Polres Kota Pariaman. undang saja. Undang-undang yang
Lokasi penelitian di Kantor Satuan mengatur tentang Lalu lintas dan
Lalu Lintas Bagian Laka Lantas Polres Kota angkutan jalan adalah Undang-
Pariaman. Teknik pengumpulan data yang 14
Wawancara dengan Soni Marta, selaku
Kepala Unit Satuan Lalu lintas Polres Pariaman
13
Soetandyo Wignjosoebroto, 2007, Hukum, Tahun 2013, hari Selasa, tanggal 26 November 2013,
Paradigma, Metode Penelitian dan Dinamika jam 10.10 WIB, di Ruangan Kepala Unit Satuan Lalu
Masalah, Elsam & Huma, Jakarta, hlm 183. lintas Polres Pariaman.

6
undang Nomor 22 Tahun 2009 masyarakat. Keadilan bagi
pengganti dari Undang-undang masyarakat berbeda dengan keadilan
Nomor 14 Tahun 1992 yang sudah bagi hukum. Masyarakat
tidak sesuai lagi dengan situasi dan beranggapan keadilan itu adalah
kondisi, perubahan lingkungan suatu keadaan di mana tidak ada
strategis, dan kebutuhan pertikaian, keadaan mana yang dapat
penyelenggaraan lalu lintas dan tercapai apabila warga-warga
angkutan jalan saat ini sehingga masyarakat melaksanakan tugas-
perlu diganti dengan Undang-undang tugas dan kewajiban-kewajiban yang
yang baru. Kecelakaan lalu lintas sesuai dengan kedudukan serta
merupakan tindak pidana yaitu peranannya dalam masyarakat.
kejahatan dan pelanggaran yang di Apabila adapun pertikaian,
atur dalam KUHP tetapi mengenaia penyelesaian pertikaian tersebut
proses penyelesaian kecelakaan lalu dalam dilaksanakan dengan
lintas di luar pengadilan tidak ada di perdamaian sehingga kedua belah
atur di dalam undang-undang. pihak tidak merasa tidak adil dalam
Sedangkan di dalam kehidupan penyelesaian pertikaiannya, karena
masyarakat, kecelakaan lalu lintas masyarakat sendiri yang
sering terjadi dan dalam menghendaki keadilan masyarakat
penyelesaiannya banyak di dengan sebuah perdamaian yang
selesaikan oleh masyarakat di luar akan melahirkan keharmonisan
pengadilan. Faktor hukumnya hubungan antar individu-individu
sendiri, dalam hal ini tujuan dari dalam masyarakat. Sam dengan
penegakan hukum itu sendiri yaitu Penyelesaian perkara kecelakaan lalu
kepastian hukum, kemanfaatan dan lintas di luar pengadilan yang
rasa keadilan masyarakat, tetapi yang dilakukan di Polres Pariaman,
dipakai Polres Pariaman dalam masyarakat Pariaman
menangani penyelesaian perkara menyelesaiakan perkara kecelakaan
kecelakaan lalu lintas di luar lalu lintasnya secara damai. Dengan
pengadilan adalah tujuan hukum damai menurut mereka telah terjadi
kemanfaatan dan rasa keadilan keadilan. Tetapi penyelesaian

7
perkara kecelakaan lalu lintas yang para pihak yang ingin menyelesaikan
dapat di lakukan di luar pengadilan perkaranya di luar pengadilan secara
hanya terhadap kategori kasus damai.
kecelakaan lalu lintas ringan dan 3. Faktor sarana atau fasilitas yang
luka ringan yaitu luka yang mendukung penegakan hukum.
mengakibatkan korban menderita Sarana dan prasarana sangat
sakit yang tidak memerlukan dibutuhkan dalam melaksanakan
perawatan inap di rumah sakit seperti penegakan hukum, sarana dan
lecet-lecet atau tergores. prasarana dalam penanganan perkara
2. Faktor penegak hukum, yakni pihak- lalu lintas dan angkutan jalan
pihak yang membentuk maupun diperlukan yaitu tenaga polisi satuan
menerapkan hukum. Penegak hukum lalu lintas (Satlantas) yang
harus memiliki kualitas kepribadian berpendidikan, terampil dan
yang baik dan profesional dalam profesional, kantor Satlantas sebagai
melakasanakan penegakan hukum. tempat melakukan penyelidikan dan
Dalam menjalankan tugasnya, penyidikan kasus kecelakaan lalu
penegak hukum harus selalu lintas, adanya peralatan yang
menjunjung tinggi hak-hak asasi memadai yaitu alat komunikasi dan
rakyat dan hukum negara dan alat teknologi seperti komputer dan
memelihara keamanan dan ketertiban laptop yang digunakan oleh polisi
serta kedamaian di dalam Satlantas dalam membuat laporan
masyarakat. Dalam hal ini Penegak kecelakaan dan Berita Acara Perkara
hukum dalam perkara kecelakaan (BAP) yang terdapat di kantor
lalu lintas di kota Pariaman adalah Satlantas, tabel data kecelakaan lalu
Polisi Satuan Lalu lintas baik Kepala lintas yang terdapat dalam ruangan
satuan lalu lintas (Kasat Lantas), Satlantas, tabel mekanisme
Kepala Unit (Kanit) dan anggota penyidikan Laka Lantas (kecelakaan
polisi Satlantas yang lain. Polisi lalu lintas), peta daerah rawan
Satlantas yang menangani kasus kecelakaan dan grafik kejadian Laka
kecelakaan lalu lintas dalam perkara Lantas Kota Pariaman, daftar
kecelakaan ringan ikut membantu tahanan Laka Lantas, mobil

8
operasional Laka Lantas atau perkaranya tidak harus di perpanjang
kendaraan sepeda motor patroli sampai ke Pengadilan. Penyelesaian
polisi Satlantas. perkara secara damai terjadi apabila
4. Faktor masyarakat, yakni lingkungan keluarga pihak pelaku yang
dimana hukum tersebut berlaku atau mendatangi pihak korban bermaksud
diterapkan. Penegakan hukum untuk menyelesaikan perkara mereka
berasal dari masyarakat, dan secara kekeluargaan. Para pihak
bertujuan untuk mencapai suatu yaitu pelaku dan korban maupun
kedamaian di dalam masyarakat. pihak keluarga pelaku dan korban
Masyarakat sangat mempengaruhi melakukan perdamaian bersama
penegakan hukum tersebut. melalui musyawarah mufakat bahwa
Pendapat-pendapat masyarakat kasus kecelakaan tersebut
mengenai hukum sangat diselesaikan oleh mereka dengan
mempengaruhi kepatuhan hukum disaksikan oleh wali nagari dari
masyarakat. Seperti halnya pihak korban atau kepala jorong atau
Masyarakat Pariaman yang dalam kepala desa dari pihak korban.
menyelesaikan perkara kecelakaan Perdamaian tersebut menghasilkan
lalu lintas di luar pengadilan dengan kesepakatan bersama yang disetujui
cara perdamaian. Masyarakat bersama tanpa paksaan dan tidak
Pariaman beranggapan dengan akan menuntut apapun di kemudian
pelaksanakan penyelesaian suatu hari.
perkara secara damai maka mereka 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai
telah patuh terhadap hukum dan hasil karya, cipta, dan rasa yang
telah menegakkan hukum, sehingga didasarkan pada karsa manusia di
terjadi keserasian hubungan dalam dalam pergaulan hidup. Kebudayaan
masyarakat. Bagi masyarakat hukumpada dasarnya mencakup
Pariaman menganggap kecelakaan nilai-nilai yang mendasari hukum
lalu lintas merupakan musibah dari yang berlaku dalam masyarakat,
Tuhan yang tidak disengaja dan jika nilai-nilai yang dianggap baik dan
bisa penyelesaian perkaranya secara buruk yang terdapat di dalam
damai. Sehingga penyelesaian masyarakat, nilai-nilai tersebut

9
merupakan keadaan yang harus B. Proses Penyelesaian Perkara
diserasikan didalam hubungan antar
Kecelakaan Lalu Lintas Di Luar
masyarakat. Di dalam masyarakat
Pengadilan adalah Melakukan tindakan
Pariaman hidup hukum adat atau
hukum kebiasaan masyarakat yang kepolisian pada saat terjadi kecelakaan
menjunjung tinggi kebudayaan
mendatangi tempat kejadian perkara
kekeluargaan. Budaya kekeluargaan
(TKP), pada saat terjadi kecelakaan
menciptakan rasa persaudaraan yang
tinggi sehingga terhadap kasus mendatangi TKP tempat dimana suatu
kecelakaan lalu lintas kategori
kecelakaan lalu lintas terjadi dengan
kecelakaan ringan yang terjadi,
segala akibat yang ditimbulkan serta
masyarakat menyelesaikan
perkaranya secara kekeluargaan. tempat-tempat dimana tersangka dan
Duduk bersama ninik mamak
atau barang bukti dan atau korban yang
bersama keluarga kedua belah pihak
berhubungan dengan memberi tanda di
dalam mencari jalan keluar terhadap
permasalahan yang dihadapi karena tempat ditemukannya korban dan
perkara kecelakaan lalu lintas
ditemukannya barang bukti. Menolong
tersebut. Apalagi di dalam
korban yang di TKP atau korban belum
masyarakat Pariaman yang mana
terjadinya kecelakaan di Pariaman dipindahkan masyarakat Dalam
oleh masyarakat Pariaman sendiri
kecelakaan lalu lintas korban termasuk
maka merasa sesama orang Pariaman
pelaku sebelum dilakukan penyidikan
harus menyelesaikan perkara mereka
secara damai seperti istilah orang oleh Polisi Laka Lantas. Orang-orang
Pariaman “awak samo awak” apalagi
yang terlibat dalam kecelakaan lalu
kalau suku para pihak sama maka
lintas tersebut baik pengemudi,
merasa satu keluarga sehingga
perkara tersebut tidak perlu penumpang, pejalan kaki atau
diperpanjang.
masyarakat lain pengguna jalan yang

10
ikut menjadi korban kecelakaan, polisi serta identitas tersangka guna memberi

Satlantas membantu meringankan beban arah terhadap penyidikan selanjutnya,

penderitaan korban kecelakaan lalu amankan barang bukti (BB), Barang

lintas, antara lain memberikan bukti adalah bekas-bekas yang

pertolongan pertama di tempat kejadian tertinggal di tempat kejadian perkara

dan membawa korban ke rumah sakit, kecelakaan lalu lintas, termasuk semua

amankan TKP, amankan tersangka, barang yang mempunyai hubungan

memperoleh keterangan dari dengan perkara kecelakaan lalu lintas

masyarakat yang melihat terjadinya yang terjadi dapat berupa kendaraan

kecelakaan secara langsung sehingga yang digunakan baik kendaraan

dapat diketahui siapa pelaku dari tersangka maupun korban, puing-puing

kecelakaan tersebut. Pelaku tersebut kaca spion atau badan kendaraan, helm

ditetapkan sebagai tersangka sementara, yang digunakan jika kecelakan sepeda

kalau terbukti memang pelaku yang motor dan barang-barang lain yang

menyebabkan kecelakaan maka berkaitan dengan kecelakaan di sekitar

tersangka ditahan 1 x 24 jam setelah TKP. Barang bukti dibawa ke kantor

mendapat perawatan dari rumah sakit Satlantas unit laka lantas untuk

dan diperbolehkan pulang terlebih diamankan, mendengar keterangan

dahulu dari rumah sakit, dilakukan olah saksi, saksi memiliki peran yang sangat

TKP, polisi Satlantas datang ke TKP penting dalam proses penyidikan,

untuk mencari, mengumpulkan, karena keterangan saksi dapat

menganalisa dan mengevaluasi mengungkapkan suatu perkara yang

petunjuk-petunjuk, keterangan dan bukti dalam hal ini adalah perkara kecelakaan

11
lalu lintas. Saksi merupakan orang yang kecelakaan lalu lintas, setelah

mengalami, melihat dan mendengar melakukan penyidikan terhadap

sendiri terjadinya suatu peristiwa tersangka, pemeriksaaan saksi-saksi,

kecelakaan lalu lintas. Pemeriksaan BB maka dibuat laporan polisi

saksi bertujuan untuk mencari suatu kecelakaan lalu lintas lalu melaporkan

keterangan yang sebenarnya atas suatu pada pimpinan Kepala Satuan Lalu

peristiwa yang kecelakaan yang Lintas (Kasatlantas) atau Kapolres

terjadigambar skema dan foto TKP, Pariaman, setelah laporan tersebut

penyidik membuat gambar skema TKP dilaporkan dan disetujui oleh

kecelakaan dan memfoto TKP untuk Kasatlantas, maka laporan tersebut

menjadi petunjuk dalam kecelakaan lalu turun kembali ke penyidik yang

lintas dan foto sebagai dokumentasi, menangani kasus Laka Lantas tersebut

tersangka dan BB dibawa ke kantor maka telah terjadi penyelesaian perkara

Satlantas, setelah diketahui tersangka kecelakaan di luar pengadilan dan

dari kecelakaan tersebut maka tersangka kemudian kendaraan yang menjadi

dibawa ke kantor Satlantas unit Laka barang bukti yang ditahan oleh penyidik

Lantas untuk memberikan keterangan dikeluarkan.

mengenai kecelakaan yang terjadi dan C. Efektivitas Penyelesaian Perkara

dilakukan pemeriksaaan terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Di Luar

tersangka adanya surat pernyataan Pengadilan adalah Penyelesaian

perdamaian dari para pihak yang perkara kecelakaan lalu lintas di luar

menyelesaikan perkaranya secara pengadilan di Kota Pariaman adalah

damai, penyidik membuat laporan polisi efektif di dalam masyarakat. Pengaruh

12
efektivitas penyelesaian perkara Laka Lantas Polres Kota Pariaman, para

kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan pihak yang terlibat perkara kecelakaan

di terima dan berjalan oleh masyarakat lalu lintas menyelesaikan perkara secara

dalam menyelesaikan perkaranya. damai. Penyelesaian perkara kecelakaan

Kecelakaan lalu lintas merupakan yang dapat diselesaikan di luar

tindak pidana yaitu kejahatan dan pengadilan atau damai hanya berlaku

pelanggaran yang di atur di dalam terhadap kasus kecelakaan ringan dan

KUHP, tetapi terhadap penyelesaian mengakibatkan luka ringan seperti

perkara kecelakaan lalu lintas di luar lecet-lecet, tergores atau terkilir. Korban

pengadilan tidak ada di atur di dalam yang mengalami luka-luka ringan

undang-undang. Akan tetapi, dalam tersebut juga telah diberi perawatan dan

praktek kehidupan masyarakat yang pengobatan di rumah sakit. Segala biaya

mengalami kecelakaan lalu lintas dalam perawatan dan pengobatan ditanggung

proses penyelesaian perkara kecelakaan oleh pelaku atau keluarga pelaku.

lalu lintas tersebut masyarakat Penyelesaian perkara kecelakaan

menyelesaikannya di luar pengadilan. di luar pengadilan didasari oleh

Masyarakat yang terlibat dalam perkara kesepakatan para pihak yang ingin

kecelakaan lalu lintas dari Tahun 2011- berdamai yang berupa surat pernyataan

2013 adalah 88.77% menyelesaikan perdamaian. Menurut para pihak yang

perkara kecelakaan lalu lintas di luar terlibat kecelakaan lalu lintas baik

pengadilan secara damai. pelaku maupun korban, mereka

Berdasarkan hasil wawancara menyelesaikan perkara kecelakaan yang

penulis dengan Polisi Satlantas unit mereka alami di luar pengadilan karena

13
mereka tidak ingin menyelesaikan kecelakaan lalu lintas. Baik menurut

perkaranya di dalam pengadilan, yang polisi Satlantas maupun para pihak

mana proses penyelesaian di dalam yaitu korban, pelaku dan keluarga

pengadilan memakan waktu yang lama, koban dan pelaku yang terlibat dalam

biaya yang tinggi, dan berbelit-belit. kecelakaan lalu lintas, penyelesaian

Para pihak yang terlibat lebih perkara kecelakaan lalu lintas di luar

mengutamakan rasa kekeluargaan pengadilan dalam kategori kecelakaan

dalam menyelesaikan perkara lalu lintas ringan dan mengakibatkan

kecelakaan lalu lintas dan para pihak luka ringan yang tidak memerlukan

tidak ingin memperpanjang perkara perawatan inap di rumah sakit,

mereka. Para pihak baik pelaku dan penyelesaian perkaran kecelakaan lalu

korban termasuk keluarga para pihak lintasya efektif dilakukan di luar

dalam membuat surat pernyataan pengadilan yang secara damai

perdamaian tanpa paksaan dan mengutamakan dasar kekeluargaan.

kesepakatan di dalam surat pernyataan Simpulan


1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi
perdamaian tersebut disetujui oleh para
penyelesaian perkara kecelakaan lalu
pihak yang tidak akan menuntut di
lintas di luar pengadilan adalah faktor
kemudian hari terhadap hasil hukumnya, faktor penegak hukum,
faktor sarana dan prasarana, faktor
perdamaian tersebut.
masyarakat dan faktor kebudayaan.
Perdamaian yang terjadi dalam
2. Proses penyelesaian perkara kecelakaan
penyelesaian perkara kecelakaan lalu lalu lintas di luar pengadilan adalah
Melakukan tindakan kepolisian pada
lintas efektif berlaku di dalam
saat terjadi kecelakaan mendatangi
masyarakat yang terlibat dalam perkara
tempat kejadian perkara (TKP),

14
menolong korban, amankan TKP, pihak dalam membuat surat pernyataan
amankan tersangka, dilakukan olah perdamaian tanpa paksaan dan
TKP, amankan barang bukti (BB), kesepakatan di dalam surat pernyataan
mendengar keterangan saksi, gambar perdamaian tersebut disetujui oleh para
skema dan foto TKP, tersangka dan BB pihak yang tidak akan menuntut di
dibawa ke kantor Satlantas, adanya kemudian hari terhadap hasil
surat pernyataan perdamaian dari para perdamaian tersebut. Perdamaian yang
pihak yang menyelesaikan perkaranya terjadi dalam penyelesaian perkara
secara damai, penyidik membuat kecelakaan lalu lintas efektif berlaku di
laporan polisi kecelakaan lalu lintas, dalam masyarakat yang terlibat dalam
lalu melaporkan pada pimpinan kepala perkara kecelakaan lalu lintas.
satuan lalu lintas (Kasatlantas) atau Saran
Kapolres Pariaman, setelah disetujui
1. Diharapkan di dalam Undang-
Kasatlantas, kendaraan yang ditahan
undang Nomor 22 Tahun 2009
dikeluarkan.
tentang lalu lintas dan angkutan jalan
3. Efektivitas penyelesaian perkara
menambahkan pengaturan tentang
kecelakaan lalu lintas di luar pengadilan
tata cara penyelesaian perkara
adalah penyelesaian perkara kecelakaan
kecelakaan lalu lintas kategori
lalu lintas di luar pengadilan terhadap
kecelakaan ringan yang
kategori kecelakaan lalu lintas ringan
mengakibatkan luka ringan diatur
dan mengakibatkan luka ringan yang
dan dilaksanakan di luar pengadilan.
tidak memerlukan perawatan inap di
Melihat masyarakat yang lebih
rumah sakit seperti lecet-lecet atau
cenderung menyelesaikan perkara
tergores efektif dilaksanakan para pihak
kecelakaan lalu lintas di luar
baik pelaku maupun korban dan
pengadilan.
masyarakat secara umum. Penyelesaian
2. Diharapkan dengan adanya
perkara kecelakaan lalu lintas di luar
penambahan tentang penyelesaian
pengadilan dilakukan dengan
perkara kecelakaan lalu lintas di luar
perdamaian mengutamakan dasar
pengadilan hanya ditekankan kepada
kekeluargaan. Para pihak baik pelaku
kecelakaan ringan dan luka ringan
dan korban termasuk keluarga para
tetapi terhadap kategori kecelakaan

15
berat yang mengakibatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
meninggal dunia dan luka berat 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
harus di selesaikan melalui proses Negara Republik Indonesia
persidangan di pengadilan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
3. Diharapkan meningkatkan kepatuhan 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas
hukum dan kesadaran hukum bagi dan Angkutan Jalan
masyarakat dalam berlalu lintas di Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
jalan dan lebih berhati-hati. 1999 Tentang Prasarana dan Sarana
Daftar Pustaka Jalan
A. Buku-buku Peraturan Menteri Perhubungan No. KM. 14
Arif Budiarto, Mahmudah, 2007, Rekayasa Tahun 2006 Tentang Manajemen
Lalu Lintas, UNS Press, Surakata dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan
Leksmono Suryo Putranto, 2008, Rekayasa C. Sumber Lain
Lalu Lintas. Cetakan Pertama, PT Setio Agus Samapto , Penyelesaian Perkara
Mancanan Jaya Cemerlang, Jakarta Pidana di Luar Pengadilan
Roger Cotterrell, 2012, Sosiologi Hukum, Terhadap Dugaan Kejahatan Pasal
Penerbit Nusa Media, Bandung 359 Kuhp Dalam Perkara Lalu
Satjipto Raharjo, 2006, Membedah Hukum Lintas, STMIK AMIKOM
Progresif, Penerbit Buku Kompas, Yogyakarta,
Jakarta http://www.google.com/url?sa=t&rct
Soerjono Soekanto, 1983, Faktor-faktor =j&q=penyelesaian%20kecelakaan%
Yang Mempengaruhi Penegakan 20lalu%20lintas%20secara%20dama
Hukum, Rajawali Press Cetakan ke - i&source=web&cd=2&cad=rja&sqi=
11 2012, Jakarta 2&ved=0CC0QFjAB&url=http%3A
B. Perundangan-Undangan %2F%2Fresearch.amikom.ac.id%2Fi
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ndex.php%2FJM%2Farticle%2Fdow
(KUHP) nload%2F662%2F255&ei=cQqTUb
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 voNIy0rAfw5IGgCg&usg=AFQjCN
tentang Kitab Undang-Undang HdVaJ2mBDM5WCpiKQiYUw-
Hukum Acara Pidana (KUHAP) ciE1Xg di akses pada tanggal 26
Oktober 2013 jam 12.00 WIB

16
Refli, Diskresi Polisi Terhadap http://arfandisade-
Penyelesaian Kecelakaan Lalu as.blogspot.com/2012/08/kecelakaan
Lintas yang Menyebabkan Korban -lalu-lintas.html di akses pada
Meninggal Dunia tanggal 20 Desember 2013 jam 16.10
http://www.google.com/url?sa=t&rct WIB
=j&q=penyelesaian%20kecelakaan% Metta Kartika, 2009, Analisis faktor
20lalu%20lintas%20secara%20dama literatur, FKM UI, hlm 8,
i&source=web&cd=6&cad=rja&sqi= http://www.google.com/url?sa=t&rct
2&ved=0CEYQFjAF&url=http%3A =j&q=&esrc=s&source=web&cd=10
%2F%2Frepository.unand.ac.id%2F &cad=rja&ved=0CGUQFjAJ&url=h
1736%2F1%2Frefli_02211036.doc& ttp%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffi
ei=cQqTUbvoNIy0rAfw5IGgCg&us le%3Ffile%3Ddigital%2F125831-S-
g=AFQjCNFX706eloIyZZ6TV2NF8 5849-
OPG0ScCTg di akses pada tanggal Analisis%2520faktorLiteratur.pdf&e
28 Oktober 2013 jam 12.40 WIB i=bJXXUo7sAqnOiAe3xYGgBA&u
Arin Pratiwi Quarta, 2009, Kendala sg=AFQjCNEY9OqTEqbdPXbdtu6
Penyidikan Tindak Pidana Culpa wp9VliwQEKA&bvm=bv.59568121
Pada Perkara Kecelakaan Lalu Lintas ,d.aGc di akses pada tanggal 20
Yang Mengakibatkan Matinya Desember 2013 jam 16.40 WIB
Korban (Studi di Satlantas Polres
Malang),
http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/123
456789/20452/1/Kendala-
Penyidikan-Tindak-Pidana-Culpa-
pada-Perkara-Kecelakaan-Lalu-
Lintas-yang-Mengakibatkan-
Matinya-Korban-:-studi-di-Satlantas-
Polres-Malang.pdf di akses pada
tanggal 20 Desember 2013 jam 15.45
WIB
Arfandi Sade, Kecelakaan Lalu Lintas,

17

Anda mungkin juga menyukai