Anda di halaman 1dari 2

a) Faktor dari Luar Tubuh

 Stres, memicu terjadinya menstruasi yang tidak teratur. Hal tersebut terjadi ketika stres
dapat menekan hipotalamus untuk menekan kelenjar adrenal. Dimana kelenjar tersebut
akan mempengaruhi hormon-hormon yang terdapat di dalam tubuh. Diantaranya
adalah estrogen dan progesteron yang berperan dalam terjadinya menstruasi.
 Kontrasepsi, membuat haid menjadi tidak lancar. Bisa membuat siklus menstruasi
menjadi panjang atau juga pendek. Pada penggunaan alat kontrasepsi dalam
rahim (AKDR) memiliki efek samping perdarahan lebih banyak dan
berkepanjangan. Sedangkan pada kontrasepsi hormonal seperti pil, implan, dan suntik
dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih jarang atau sedikit.
 Pengaruh berat badan, kegemukan di luar batas normal dapat mempengaruhi
hormon estrogen yang berperan untuk proses menstruasi. Pada wanita kurus, menstruasi
tidak teratur juga sering terjadi.
 Gaya hidup, seperti konsumsi alkohol juga ikut berkontribusi. Di kutip dari The
National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism tahun 2000, efek alkohol terutama
pada peminum yang berat, memiliki kontribusi terhadap kelainan reproduksi.
b) Faktor dari Dalam Tubuh
 Sindrom ovarium polikistik, merupakan salah satu gangguan hormonal pada wanita.
Pada sindrom ini, tidak terjadi ovulasi sehingga membuat hormon progesteron menjadi
tidak ada. Akhirnya wanita akan mengalami menstruasi yang tidak teratur, bahkan juga
mengakibatkan wanita tidak mengalami menstruasi.
 Resitensi insulin, merupakan tidak berfungsinya atau terjadinya pengontrolan insulin
untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. Hal ini ada hubungannya dengan kondisi
PCOS dan diabetes. Insulin yang meningkat dalam tubuh dapat mempengaruhi hormon
seks. Sehingga dapat membuat siklus menstruasi tidak teratur.
 Gangguan kelenjar tiroid, dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Bisa
menyebabkan amenore atau jarang haid. Bahkan sampai tidak mengalami haid.
 Menjelang menoupouse, sebelum terjadinya menoupuse atau berhentinya haid pada
wanita. Umumnya ditandai dengan menstruasi yang jarang terjadi. Menoupouse dapat
juga terjadi lebih cepat pada wanita (menoupousedini). Normalnya terjadi pada usia 45-
65 tahun.
 Tidak seimbangnya hormon androgen, apabila jumlah hormon androgen atau disebut
juga dengan hormon laki-laki lebih banyak, maka wanita yang mengalami hal tersebut
akan mempengaruhi siklus menstruasinya. Hal ini akan membuat siklus haid tidak lancar.
 Olahraga berlebihan, banyaknya tekanan pada olahraga bisa mempengaruhi siklus
menstruasi. Serta menjadi salah satu penyebab amenore sekunder, dikutip
dari livestrong.com tentang “Why Does Excessive Exercise Cause Missed Periods?“
 Penyakit lainnya, menurut buku “solusi problem wanita dewasa”yang ditulis oleh Dra.
Dini Kasdu M,Kes dan konsultan ahli dr. Lastiko Bramantyo.Sp.Og. Penyebab terjadinya
jarang haid atau tidak haid, disebabkan oleh penyakit pada indung telur dan rahim, ginjal
kronik, hipoglikemia, gangguan produksi hormon, kelainan bawaan, kelainan kromosom,
dan penurunan berat badan yang drastis

Anda mungkin juga menyukai