Anda di halaman 1dari 8

SMK N 1 SANGATTA UTARA

HAND OUT PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI


TINGKAT
PROGRAM
JUDUL JAM /
KEAHLIAN
SEMESTER

TATA BUSANA PERENCANAAN MENJAHIT SAMPLE 5 XI / I

PERENCANAAN MENJAHIT SAMPEL


A. Lembar Informasi
Dalam industri busana, sebelum mengerjakan produksi busana secara massal Langkah
awal yang harus dilakukan adalah membuat sampel produk sesuai dengan desain yang
disepakati.

Sampel produk dapat dibuat by order atau by design. Sampel yang dibuat by order
sudah ada ketentuan model maupun ukuran yang diminta, pihak industri hanya memberikan
contoh hasil jadi produk yang dipesan. Sedangkan sampel yang dibuat by design ukuran
maupun model yang dibuat adalah buatan industri tersebut, sampel yang dihasilkan
nantinya akan ditawarkan kepada konsumen

Sebelum menjahit sampel produk, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan agar
dihasilkan produk sampel seperti yang diharapkan. Ketentuan ketentuan tersebut termuat
dalam tertib kerja (perencanaan) penjahitan sampel sebagai berikut.

1. Pembacaan detail model


Model busana yang akan dibuat sampel harus dibaca detailnya secara teliti, seperti jenis
lengan dan panjangnya, belahan dan penutupnya, kerah, kancing, saku, dan detail yang
lain harus sudah terbaca pada awal pembuatan. Di Bawah ini adalah beberapa contoh
model sampel dan detail modelnya (Gambar 2.1, Gambar 2.2., Gambar 2.3)
 Krah Shiller
 Lengan pendek licin
 Belahan muka berkancing tunggal
 Kombinasi motif salur pada krah dan lengan
 Krah selendang
 Lengan panjang bermanset
 Belahan ganda muka berkancing
 Kombinasi motif kotak pada krah dan manset

Gambar 2.1. Model blus dan detail modelnya

1
 Ban pinggang
 Saku dalam sisi memanjang
 Ploi hadap simetri

 Ban pinggang
 Ploi putar searah
 Belahan belakang (rits)
 Kombinasi motif salur pada ujung
rok

Gambar 2.3. Model Celana Dan Detail Modelnya

2. Pengecekan ukuran yang dipergunakan


Ukuran sampel bisa mempergunakan ukuran Standar Industri Indonesia (SII/SNI) atau
ukuran yang diminta oleh buyer.
Ukuran Blus, rok dan celana berdasarkan Standar Industri Indonesia adalah sebagai berikut
(Tabel 2.1,.tabel 2.2. dan tabel 2.3)
Tabel 2.1. Ukuran Blus Dewasa Kain Tenun (SNI 08-0615-1989, satuan cm)
No Ukuran S M L LL Toleransi
1. Lingkar badan 88 94 100 106 +3 -2

2
2. Jarak bahu 35 37 39 41 Min
3. Panjang belakang 56 57 58 58 Min

Tabel 2.2. Ukuran Rok Wanita Dewasa (SNI. 08-0640-1989, satuan cm)
No Ukuran 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90
1 Lingk. 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90
pinggang
2. Lingk. 88 91 94 97 100 102 105 107 109 111 112
Panggul

3. Panjang 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58
rok

Tabel 2.3. Ukuran Celana Panjang Pria Dewasa Kain (SNI. 08-0361-1998)

No Ukuran 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1. Lingk. 67,5 70 72,5 75 77,5 80 82,5 85 87,5 90 92,5
Pinggang

2. Lingk. 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102 104


Panggul

3. Panjang 96 96 98 98 100 104 104 106 106 106 106


Celana

4. Lingk. 64 64 66 66 68 68 70 70 72 72 74
Selangkang

Walaupun sudah ada ukuran standar industri, kadang kadang buyer minta dibuatkan
sampel dalam ukuran tertentu. Ukuran tersebut ada kemungkinan merupakan
modifikasi ukuran standar, atau bisa jadi sangat berbeda dengan ukuran standar yang
ada.
3. Pembuatan pola
Setelah ukuran yang akan dipergunakan disepakati, lamgkah berikutnya adalah
pembuatan pola. Bila yang dikehendaki ukuran berperingkat, setelah satu size selesai
dibuat maka untuk membuat size berikutnya pola-pola tersebut di peringkatkan (proses
grading). Proses tersebut dapat dikerjakan secara manual atau dengan mempergunakan
mesin grading pola.
4. Pemotongan (cutting)
Pemotongan (cutting) pada prinsip busana industri adalah efisiensi. Dengan demikian
kain harus dipotong sedemikian rupa sehingga tidak banyak kain tersisa tetapi tetap
memperharikan arah serat kain yang benar. Pada tahap ini lini pembuat sampel harus

3
sudah mempunyai catatan seberapa banyak kain yang dibutuhkan untuk memproduksi
per set pemotongan (1 lembar bentangan kain pada proses spreading ) . Dengan demikian
akan dapat diukur seberapa banyak set pemotongan yang dapat dibuat untuk 1 rol kain
(piece). Hal ini juga berlaku untuk bahan penunjang seperti kain pelapis dan pengeras.
5. Penjahitan (sewing)
Dalam pembuatan sampel, kecepatan menjahit per satuan jumlah juga harus terukur,
sehingga masa produksi suatu order tertentu dapat terprediksi. Kualitas jahitan juga
merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan sampel. Ada beberapa model yang
menuntut kerapian dan kehalusan jahitan saja, namun ada beberapa model yang menuntut
kekuatan jahitan sebagai kriteria utama. Catatan lain yang perlu diperhatikan pula adalah
perhitungan jumlah satuan benang yang dibutuhkan untuk per satuan jumlah.
6. Penyelesaian
Langkah terahir pembuatan sampel pada lini produksi adalah proses penyelesaian
jahitan seperti pemasangan kancing, atau hiasan tempelan lain pada busana.
7. Pembersihan sisa jahitan (Triming)
Sebelum sampel dirapikan dalam proses setrika (ironing) sisa benang atau perca lain yang
menempel di pakaian harus dibersihkan (triming).
8. Menyetrika (ironing) dan menggantung sampel
Sebelum sampai kepada buyer sampel yang telah dibuat harus dirapikan dahulu
dengan setrika sampai semua permukaaan terlihat rapi. Agar tidak menjadi kusut
lagi, sampel-sampel tersebut hendaknya disimpan dalam keadaan tergantung
(kecuali kain kain kaos) dalam gantungan transparan.
(1) Gambar Model Dan Detail Model Sampel

Krah kemeja
Kancing kemeja 1,5cm
Garis pincess

Lengan pendek licin

Kup belakang

Tanpa ban pinggang

Kup belakang

Ritzsluiting belakang
Belahan sisi kiri 12 cm

4
Ban pinggang
Sakudalam sisi kanan dan kiri

- Pipa celana lurus


- Belahan belakang ritzsluiting

(2) Ukuran Yang Dipergunakan


a. Ukuran Blus (all size)
Tabel 3.1. Ukuran Blus (all size )

No Ukuran M Toleransi
1. Lingkar badan 94 +3 -2
2. Jarak bahu 37 Min
3. Panjang belakang 57 Min

b. Ukuran Rok
Tabel 3.2. Ukuran Rok Wanita Dewasa (all size )
No Ukuran 69 (M)
1 Lingk. pinggang 69
2. Lingk. Panggul 97
3. Panjang rok 58

c. Ukuran Celana
Tabel 3.3. Ukuran Celana Wanita (all size )
No Ukuran 29
1. Lingk.Pinggang 72,5
2. Lingk.Paha 70
3. Panjang Celana 98
4. Lingk.Selangkang 66

5
Gambar 3.4. Pecah Pola Celana Panjang

(4).Memotong kain (cutting) sampel


Setelah semua pola terpotong, letakkan bagian pola pola tersebut pada bentangan
masing-masing kain. Sebelum memotong perlu diperhatikan bahwa semua bagian
yang akan disambung harus mendapatkan tambahan kampuh minimal 1 cm untuk
jahitan. Letak pola –pola tersebut diusahakan untuk tidak berlawanan dengan arah
serat kain. Untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap pelajari kembali rancangan
letak pola pada kain pada modul Teknik Marker .

6
(5).Menjahit (sewing) sampel
a) Menjahit Blus
Blus dijahit dengan cara menyambung berturut turut bagian bahu , garis princess,
bagian sisi lengan, sisi blus kemudian memasang lengan. Beri lapisan pengeras
pada garis tengah muka, rapikan dengan setrika uap. Krah kemeja diberi pengeras
dan di press terlebih dahulu sebelum ditempelkan ke lingkar kerung leher .

b). Menjahit Rok


Jahit potongan rok mulai dari memasang ritzsluiting di bagian rok belakang,
kemudian menjahit kup muka dan belakang dan menyambung sisi rok.
Selesaikan bagian lapisan pinggang dengan lapisan yang berpengeras. Kelim
belahan sisi sampai lingkar rok bawah dengan som tangan.

c). Menjahit Celana.


Celana panjang dijahit mulai dari saku dalam pipa celana kanan dan kiri,
kemudian menyatukan kedua pipa celana pada garis lingkar pesak, di bagian
belakang dipasang ritz. Selesaikan garis pinggang dengan memasang ban
pinggang yang diberi lapisan
(6).Penyelesaian (finishing) sampel
Pada bagian ini hanya akan mengerjakan langkah memasang dan membuat lubang
kancing sesuai dengan tanda yang sudah tertera pada bagian tengah muka blus.

Pembersihan sisa jahitan (triming)


Dalam proses membuat busana selalu saja ada beberapa lembar benang yang
masih menempel pada busana yang dikerjakan. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, mulailah membersihkan sisa sisa benang dari bagian dalam,
kemudian diteruskan ke bagian luar sampai busana tersebut benar-benar bersih
dari sisa-sisa benang.

(7) Busana yang sudah bersih siap untuk disetrika

7
Jawablah soal berikut pada tempat yang disediakan
1. Jelaskan dengan singkat urutan proses membuat sampel produk busana
2. Sebutkan bahan yang diperlukan untuk membuat sampel blus, rok dan celana panjang
3. Ada berapa macam cara menetapkan ukuran sampel yang dipergunakan, beri penjelasan
secara singkat!
4. Catatan apa saja yang harus dibuat lini cutting pada saat membuat sampel?
5. Catatan apa saja yang harus dibuat lini jahit pada saat membuat sampel?

Anda mungkin juga menyukai