Anda di halaman 1dari 6

ESSAY

TRANCULTURAL NURSING

By :

Joko Tri Wahyudi


15/388297/PKU/15519

MASTER PROGAM
SCHOOL OF NURSING
FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
A. SEJARAH TEORI CULTURE CARE
Dr. Madeline Leininger, seorang perawat yang ahli antropologi, mempunyai andil
besar dalam meningkatkan riset dalam perawatan transcultural. Ia adalah pelopor
keperawatan transkultural dan seorang pemimpin dalam mengembangkan keperawatan
transkultural serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia. Leininger juga
adalah seorang perawat professional pertama yang meraih pendidikan doktor dalam ilmu
antropologi sosial dan budaya.
Tahun 1950-an sampai 1960-an, Leininger mengidentifikasi beberapa area umum dari
pengetahuan dan penelitian antara perawatan dan anthropologi: formulasi konsep
keperawatan transkultural, praktek dan prinsip teori. Bukunya yang berjudul Nursing and
anthropology: Two Words to Blend; yang merupakan buku pertama dalam keperawatan
transkultural, menjadi dasar untuk pengembangan bidang keperawatan transkultural, dan
kebudayaan yang mendasari perawatan kesehatan. Buku yang berikutnya, “Transcultural
Nursing : Concepts, theories, research, and practice (1978)”, mengidentifikasi konsep
mayor, ide-ide teoritis, praktek dalam keperawatan transkultural, bukti ini merupakan
publikasi definitif pertama dalam praktek perawatan treanskultural. Dalam tulisannya, dia
menunjukkan bahwa perawatan transkultural dan anthropologi bersifat saling melengkapi
satu sama lain, meskipun berbeda. Teori dan kerangka konsepnya mengenai Cultural care
diversity and universality dijelaskan dalam buku tersebut.
Sebagai perawat profesional pertama yang melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor
dalam bidang antropologi dan untuk memprakarsai beberapa program pendidikan magister
dan doktor, Leininger memiliki banyak bidang keahlian dan perhatian. Ia telah
memepelajari 14 kebudayaan mayor secara lebih mendalam dan telah memiliki
pengalaman dengan berbagai kebudayaan. Disamping perawatan transkultural dengan
asuhan keperawatan sebagai fokus utama , bidang lain yang menjadi perhatiannya adalah
administrasi dan pendidikan komparatif, teori-teori keperawatan, politik, dilema etik
keperawatan dan perawatan kesehatan, metoda riset kualitatif, masa depan keperawatan
dan keperawatan kesehatan, serta kepemimpinan keperawatan. Theory of Culture Care
saat ini digunakan secara luas dan tumbuh secara relevan serta penting untuk memperoleh
data kebudayaan yang mendasar dari kebudayaan yang berbeda.

B. PENGERTIAN
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya
manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan
keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budayakepada manusia (Leininger, 2002).

C. ASUMSI DASAR
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakankeperawatan.
Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan kepada
manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai
dikala manusia itu meninggal.
Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan fenomena
yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat
dengan tempat lainnya.

D. KONSEP DAN DEFINISI DALAM TEORI LEININGER


1. Budaya (Culture) adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3. Culture care diversity (Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan) merupakan
bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada
kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan
asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan
termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu
yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Cultural care universality (Kesatuan perawatan kultural) mengacu kepada suatu
pengertian umum yang memiliki kesamaan ataupun pemahaman yang paling
dominan, pola-pola, nilai-nilai, gaya hidup atau simbol-simbol yang
dimanifestasikan diantara banyak kebudayaan serta mereflesikan pemberian
bantuan, dukungan, fasilitas atau memperoleh suatu cara yang memungkinkan
untuk menolong orang lain (Terminology universality) tidak digunakan pada suatu
cara yang absolut atau suatu temuan statistik yang signifikan.
5. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang
lain.
6. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
7. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan
asal muasal manusia.
8. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk
mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik
diantara keduanya.
9. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan
perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia.
10. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung
dan mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
11. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung atau
memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan
kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan
mencapai kematian dengan damai.
12. Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya
bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
E. PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan
keperawatan. Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip
asuhan keperawatan yaitu:
1. Cara I : Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan
kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-
nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
2. Cara II : Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu
klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang
makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang
lain.
3. Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya
merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.
Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan
keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model). Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh
perawat sebagai landasan berpikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew
and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

F. KESIMPULAN
Teori perawatan budaya secara luas dapat diakses karena merupakan penyumbang
utama dan paling signifikan untuk keperawatan transcultural. Teori keperawatan berbasis
budaya akan selalu memainkan peran penting dalam praktek keperawatan, penelitian dan
pendidikan. Perawat adalah kunci dalam bergerak maju dengan menghilangkan
kesenjangan kesehatan antara populasi yang berbeda berdasarkan banyak faktor.
Lingkungan saat ini yang semakin multikultural dan penekanan pada penyediaan
perawatan yang kompeten secara budaya telah meningkat. Perawat adalah pemimpin
dalam memberikan perawatan yang kompeten secara budaya dan teori cultural care adalah
dasar yang bisa digunakan perawat dalam menyusun rencana asuhan keperawatan. Pada
tahun 2050 diperkirakan bahwa minoritas akan terdiri 46 persen dari populasi. Leininger
telah membentuk fondasi yang kuat dan karena pekerjaannya, perawat akan berada di garis
depan perawatan berbasis budaya. Leiningers telah mempersiapkan perawat dalam
memenuhi tuntutan masa depan untuk perawatan kompeten secara budaya.

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha, R. 2014. Nursing Theorist and Their Works, Eighth Edition. St. Louis,
Missouri: Mosby Elsivier.

Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia,JB Lippincot Company

Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and Intervention,
2ndEd, Missouri , Mosby Year Book Inc

Essays, UK. (2013). Purpose And Goal Of The Transcultural Nursing Theory Nursing Essay.
Retrieved October 17, 2016 from
https://www.ukessays.com/essays/nursing/purpose-and-goal-of-the-transcultural-
nursing-theory-nursing-essay.php?cref=1

Leininger. M & McFarland. M.R, (2002), Transcultural Nursing : Concepts, Theories,


Researchand Practice, 3rd Ed, USA, Mc-Graw Hill Companies

Peterson, Sandra. J., Bredow, Timothy S. 2013. Middle Range Theories : Aplication to Nursing
Research. Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins.

Anda mungkin juga menyukai