Anda di halaman 1dari 15

KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS

“PEALANGGARAN HAK PATEN SAMSUNG TERHADAP


APPLE”

OLEH :

COKORDA BAGUS WIADNYANA PUTRA

I KADEK RAMA ARTIKANAYA

I MADE DARMAYOGA

DEWA MADE DWI JUNI ANTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat beliau lah penyusun dapat menyusun dan menyelesaikan makalah pelanggaran
etika bisnis dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak bertemu dengan kendala,


namun karena dukungan dan bantuan dari keluarga, teman-teman, dan saudara maka
penyusun dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu tidak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentunya masih


jauh dari kesempurnaan, dan akhirnya kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Jimbaran, 13 September 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................ 2

1.4 Batasan Masalah ......................................................................... 2

1.5 Metode Ilmiah ............................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 3


2.1 Kerangka Teori............................................................................ 3

2.1.1 Pengertian Etika ................................................................. 3

2.1.2 Pengertian Bisnis ................................................................ 3

2.1.3 Etika Bisnis ....................................................................... 3

2.1.4 Hak Paten ........................................................................... 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 5

3.1 Metotologi Penelitian .................................................................. 5

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 6

4.1 Profil Perusahaan ........................................................................ 6

4.1.1 Sejarah Perusahaan............................................................. 6

4.1.2 Kasus .................................................................................. 7

4.1.3 Penyelesaian ....................................................................... 8

iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 10

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 10

5.2 Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis diberikan kebebasan untuk
memproduksi dan memasarkan produknya. Produk yang berada dipasaran
merupakan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Tujuan utama dari bisnis itu
sendiri adalah untuk mendapatkan keuntungan dan memuaskan konsumennya
agar menjadi produk atau merk yang paten.
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan konsumen berkembang. Ini
membuka peluang para pelaku bisnis untuk memasarkan produk inovasinya.
Semakin sukses suatu produk dipasaran, tentu akan menggelitik sejumlah pelaku
bisnis lain untuk turut berkecimpung dalam pemasaran produk yang sedang
banyak diminati tersebut. Persaingan yang semakin sengit antara pelaku bisnis
membuat sebagian oknum mengambil jalan pintas untuk membuat dan
memasarkan produk demi mencapai keuntungan yang tinggi dan menjadi
perusahaan yang paten. Ini membuat pelaku bisnis yang merasa dicurangi
mengambil sikap, agar produk yang mereka miliki menjadi nomor satu dan
orisinil.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan yang
berjudul “Pelanggaran Hak Paten oleh Samsung terhadap Apple”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apakah Samsung melakukan etika didalam menjalankan bisnisnya?
b. Bagaimana bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Samsung terhadap
Apple?
c. Apa faktor penyebab Samsung melakukan pelanggaran etika terhadap Apple?
d. Bagaimana cara mengatasi pelanggaran etika yang telah dilakukan oleh
Samsung terhadap Apple?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Untuk mengetahui Samsung melakukan etika didalam bisnisnya.
b. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran etika yang dilakukan oleh Samsung
terhadap Apple.
c. Untuk mengetahui faktor penyebab pelanggaran etika yang dilakukan oleh
Samsung terhadap Apple.
d. Untuk mengetahui cara mengatasi pelanggaran etika yang telah dilakukan
oleh Samsung terhadap Apple.

1.4 Batasan Masalah


Penulis membatasi masalah dalam penulisan ini yaitu perusahaan Samsung dan
Apple.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari data sekunder yang
ada di internet dan studi kepustakaan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teori


2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani (ethos) , yang dalam bentuk jamaknya (ta etha)
yang berarti “adat istiadat” atau kebiasaan. Ddalam pengertian ini, etikan berkaitan
dengan kebiasaan kehidupan yang baik, baik pada diri sendiri maupun masyarakat
atau pada kelompok masyarakat.
Etika dipahami dalam pengertian yang sekaligus berbeda dengan moralitas.
Dalam pengertian ini, etika dimengerti sebagai filsafat moral, atau ilmu yang
membahas dan mengkaji nilai dan norma.

2.1.2. Pengertian Bisnis


Menurut Raymond E Glos, dikutip oleh Umar (2005) dalam bukunya yang
berjudul “Business : its nature and environment : An Introduction” yang dikutip oleh
Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan indusri yang menyediakan barang dan
jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas
hidup mereka.

2.1.3. Etika Bisnis


Hill dan Jones (1998) menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran
untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada
setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan
strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia
mengatakan, “Most of us already have a good sense of what is right and what is
wrong. We already know that is wrong to take action that put the lives other
risk” ("Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar
dan apa yang salah. Kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan
yang menempatkan risiko kehidupan yang lain.").

3
2.1.4. Hak Paten
2.1.4.1. Pengertian
a. Pengertian Paten menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten
Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas
hasil Invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakannya. (Pasal 1 Ayat 1)

b. Pengertian Paten menurut WIPO


Sebuah hak khusus yang diberikan bagi sebuah penemuan, yang mana adalah
sebuah produk atau proses yang memberikan cara baru dalam melakukan sesuatum
atau menawarkan solusi teknis baru terhadap satu masalah (An exclusive right
granted for an invention, which is a product or a process that provides a new way of
doing something, or offers a new technical solution to a problem)

c. Pengertian mengenai hal lain dalam hak Paten:


i. Penemuan/Invensi (Invention): kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang
teknologi, yang dapat berupa proses atau hasil produksi atau penyempurnaan dan
pengembangan proses atau hasil/produksi.

ii. Penemu: seorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum,
yang melaksanakan kegiatan yang menghasilkan penemuan.

iii. Hak pemilik Paten: Seorang pemilik paten memiliki hak untuk memutuskan siapa
yang boleh atau tidak boleh menggunakan penemuan yang dipatenkan selama jangka
waktu perlindungan paten. Pemilik paten boleh memberikan ijin, atau lisensi, kepada
pihak lain untuk menggunakan penemuan berdasarkan syarat-syarat saling
menguntungkan yang disetujui. Pemilik juga boleh menjual hak menggunakan
penemuan kepada orang lain, yang kemudian menjadi pemilik baru hak paten. Sekali
paten daluwarsa, perlindungan berakhir, dan penemuan menjadi milik umum,
sehingga pemilik tidak lagi memegang hak khusus terhadap penemuan yang dapat
dimanfaatkan secara komersial oleh pihak lain.

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi penelitian


Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mencari data sekunder yang ada di
internet dan studi kepustakaan. Data sekunder adalah data yang sudah ada, yaitu
dalam penulisan ini data diambil dari internet.
Studi kepustakaan untuk mencari teori yang melandasi penulisan ini.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan


4.1.1. Sejarah Perusahaan
Sejarah Samsung bermula pada tahun 1938 dimana Lee Byung-Chull (1910-1987)
berasal dari keluarga pemilik tanah yang luas di daerah Uiryeong datang ke kota
Daegu dan mendirikan Samsung Sanghoe, sebuah perusahaan perdagangan kecil
dengan empat puluh karyawan yang berlokasi di Su-dong (sekarang Ingyo-
dong). Perusahaan yang di bangun Lee mengalami kemajuan dan ia memindahkan
kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, Lee terpaksa
meninggalkan Seoul dan memulai penyulingan gula di Busan sebagai nama Cheil
Jedang. Setelah perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan
membangun pabrik di Chimsan-dong, Daegu sebagai pabrik wol.

Lee berusaha mendirikan Samsung sebagai pemimpin industri dalam berbagai


bidang, seperti asuransi, sekuritas, dan ritel. Pada akhir 1960-an, Samsung Group
mulai berkembang menjadi industri elektronik dan membentuk divisi elektronik,
seperti Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mechanics Co, Samsung
Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat
fasilitas di Suwon. Produk pertama adalah satu set televisi hitam-putih. Pada tahun
1980, Perusahaan Samsung membeli Hanguk Jeonja Tongsin di Gumi, dan mulai
membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalnya adalah Switchboards.
Fasilitas ini telah berkembang menjadi sistem manufaktur telepon dan faks dan
menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung. Mereka telah menghasilkan lebih dari
800 juta ponsel. Perusahaan mereka dikelompokkan bersama di bawah Samsung
Electronics Co, Ltd pada 1980-an.

Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam
penelitian dan pengembangan, investasi yang penting dalam mendorong perusahaan
untuk terdepan dalam industri elektronik global. Pada tahun 1982, Samsung
membangun sebuah pabrik perakitan televisi di Portugal, pada tahun 1984, samsung
membangun sebuah pabrik di New York, pada tahun 1985, samsung membangun

6
sebuah pabrik di Tokyo, pada tahun 1987, samsung membangun fasilitas di Inggris,
dan fasilitas lain di Austin pada tahun 1996. Secara total, Samsung telah
menginvestasikan $ 5,6 milyar di Austin – sejauh ini merupakan investasi asing
terbesar di Texas dan salah satu investasi asing tunggal terbesar di Amerika Serikat.
Investasi baru samsung di Austin totalnya menjadi lebih dari $ 9 miliar.

Samsung mulai bangkit sebagai perusahaan internasional pada 1990-an. cabang


konstruksi Samsung mendapatkan kontrak untuk membangun satu dari dua Petronas
Towers di Malaysia, Taipei 101 di Taiwan dan Khalifa Burj di Uni Emirat Arab. Pada
tahun 1993., Lee Kun-hee menjual sepuluh anak perusahaan Samsung Group,
dirampingkan perusahaan, dan operasi lainnya bergabung untuk berkonsentrasi pada
tiga industri yaitu elektronik, teknik, dan bahan kimia. Pada tahun 1996, Grup
Samsung membeli kembali Sungkyunkwan University foundation.

4.1.2. Kasus
KOMPAS.com — Babak baru sengketa Apple-Samsung akan kembali dimulai di
pengadilan pada 30 Juli ini. Kedua belah pihak sibuk menyiapkan senjata
pamungkas.

Pada akhir pengadilan yang dipimpin oleh Hakim Lucy Koh itu, akan dijatuhkan
vonis yang berpotensi memutarbalikkan dunia consumer electronics. Siapa pun yang
kalah akan merugi miliaran dollar AS. Lalu, apa sebenarnya yang melandasi
persengketaan Apple-Samsung sehingga berujung pada puncak konflik seperti
sekarang ini? Berikut penjabarannya.
Kapan semuanya bermula?
Apple mengajukan tuntutan hukumnya pada 15 April 2011. Samsung segera
melempar tuntutan balik beberapa hari setelahnya, dan kedua kasus tuntutan
kemudian digabungkan.

Apa yang mereka ributkan?


Apple mengklaim bahwa Samsung secara sengaja menjiplak desain iPhone dan iPad,
berikut kemasannya di produk smartphone Galaxy dan tablet Galaxy Tab.
Apple menyiapkan daftar paten yang dilanggar Samsung dan sebuah presentasi grafis

7
yang menunjukkan perubahan dalam desain ponsel Samsung sebelum dan sesudah
kehadiran iPhone.
Sebaliknya, Samsung membantah semua klaim Apple dan mengatakan bahwa
industriconsumer electronics secara rutin mencari inspirasi dari produk-produk di
masa lalu. Samsung menyiapkan presentasi grafisnya sendiri untuk melawan tuduhan
Apple dan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut pernah membuat mock-up ponsel
dengan full-touch interface sebelum iPhone memasuki pasar.
Untuk balik menyerang, Samsung mengatakan bahwa Apple melanggar sejumlah
paten miliknya terkait penggunaan teknologi di ponsel.

Apa yang mereka mau?


Tak lain dan tak bukan adalah uang dan pencekalan terhadap produk yang dituduh
melanggar paten. Apple meminta ganti rugi senilai 2,52 miliar dollar AS. Samsung
menuntut pembayaran royalti sebesar 2,4 persen dari nilai penjualan tiap produk
Apple yang melanggar paten.
Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini?
Informasi-informasi internal perusahaan yang tadinya tidak diketahui oleh publik,
termasuk gosip dan cara perusahaan dijalankan. Orang-orang di luar pengadilan,
misalnya, telah mengetahui bahwa Apple mencari inspirasi dari desain ponsel Sony
ketika merancang iPhone, sementara Samsung telah menghapus sejumlah e-
mail "memalukan" yang berisi pujian terhadap "desain iPhone yang indah".

Kapan dan di mana "perang paten abad ini antara Apple dan Samsung" akan
berlangsung?
Pengadilan Negeri AS di San Jose, Senin tanggal 30 Juli minggu depan. Kasus ini
terbuka untuk umum. Hakim Koh telah menetapkan waktu 25 jam untuk tiap-tiap
pihak dalam menyampaikan dasar tuntutan hukum mereka.

4.1.3. Penyelesaian
Juri di sebuah pengadilan di Silicon Valley memutuskan bahwa pabrikan telepon
pintar asal Korea, Samsung harus membayar US$290 juta (Rp3,3 triliun) kepada
Apple karena menjiplak sejumlah fitur pada ponsel iPhone dan tablet iPad untuk
ponsel keluarannya.

8
Putusan ini keluar setelah sebelumnya juri juga menghukum Samsung dengan
denda terhadap Apple senilai US$1,05 miliar untuk kasus pelanggaran hak paten.
Meski demikian, hakim pengadilan distrik setempat Lucy Koh memerintahkan
digelar sidang ulang karena menurutnya juri salah hitung jumlah denda yang
mestinya dibayarkan Samsung.

Samsung diperkirakan akan mengajukan banding atas putusan ini. Sementara Apple
dalam sebuah pernyataannya menyebut: "Kami berterimakasih karena Juri
menunjukkan pada Samsung bahwa menjiplak itu ada hukumannya."
Dalam putusannya juri memvonis bahwa 13 dari 26 alat yang dilaporkan Apple
dijiplak teknologinya oleh Samsung, terbukti. Alat-alat ini sebagain besar dipakai
dalam produk tablet dan ponsel keluaran lama Samsung.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Samsung melakukan pelanggaran etika dalam kegiatan bisnisnya terhadap
Apple yaitu mengenai hak paten dan fitur.
b. Terbukti melakukan 13 dari 26 tuntutan Apple kepada Samsung mengenai hak
paten
c. Penyebab Samsung melakukan pelanggaran etika bisnis adalah tingginya
minat konsumen terhadap produk keluaran Apple, namun dengan harga yang
terjangkau. Karena itu Samsung mengeluarkan produk smartphone dengan
fitur nyaris sama dengan produk Apple tetapi dengan harga yang terjangkau
(lebih murah dari Appla).
d. Juri di sebuah pengadilan di Silicon Valley memutuskan bahwa pabrikan
telepon pintar asal Korea, Samsung harus membayar denda terhadap
Apple Apple senilai US$1,05 miliar untuk kasus pelanggaran hak paten dan
US$290 juta (Rp3,3 triliun) kepada Apple karena menjiplak sejumlah fitur
pada ponsel iPhone dan tablet iPad untuk ponsel keluarannya.

5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, penulis memberikan saran:
a. Samsung sebaiknya menciptakan produk dengan inovasi baru yang tidak
menjiplak produk dari pesaing bisnisnya.
b. Apabila Samsung ingin mengeluarkan produk yang mirip dengan produk yang
sudah dikeluarkan perusahaan lain, ia hendaknya memohon izin kepada
perusahaan terkait.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hill, Charles W.L., dan Jones Gareth R. 1998.Strategic management Theory: An


Integrated Approach. Fourth Edition, Houghton Mifflin, Boston.
Dr. A, Sonny Keraf. 1998. ETIKA BISNIS : Tuntutan dan Relevansinya. Edisi
Terbaru. Kansius : Yogyakarta.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2013/11/131122_samsungapplejury_bisnis
http://tekno.kompas.com/read/2012/07/30/10281377/Cerita.di.Balik.Perseteruan.Appl
e.dan.Samsung
http://haki2008.wordpress.com/2008/04/29/pengantar-hak-paten-oleh-theofransus-
litaay-sh-llm/
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00213-
MN%20Bab2001.pdf
http://www.catatansejarah.com/2010/12/sejarah-dan-perkembangan-samsunng.html

11

Anda mungkin juga menyukai